BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Laporan Keuangan Laporan Keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan disusun dan disediakan sebagai sarana informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Bappeda Kota Tangerang Selatan selama satu periode. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2005 sebagaimana telah disebutkan di dalam catatan atas laporan keuangan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan. Laporan Keuangan Bappeda Kota Tangerang Selatan digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi Bappeda Kota Tangerang Selatan dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang undangan. Basis kas dalam pengakuan belanja dan pembiayaan dalam perhitungan realisasi anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aktiva atau asset, utang atau kewajiban dan ekuitas dalam neraca dan diukur dengan konsep biaya 57
58 historis/perolehan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 24 Tahun 2005. Laporan Keuangan Bappeda Kota Tangerang Selatan menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, social maupun politik, dengan : a. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber dananya ekonomis dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dalam peraturan perundang undangan. b. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber dananya ekonomis yang digunakan dalam kegiatan Bappeda Kota Tangerang Selatan serta hasil hasil yang telah dicapai. c. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Bappeda Kota Tangerang Selatan mendanai seluruh kegiatannya dalam mencukupi kebutuhan kasnya. d. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan dan kondisi Bappeda Kota Tangerang Selatan apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
59 2. Komponen Laporan Keuangan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan. Komponen laporan keuangan yang terdapat dalam pelaporan keuangan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan sesuai dengan PSAP No 01 yang terdiri dari : a. Neraca b. Laporan Realisasi Anggaran c. Catatan Atas Laporan Keuangan Di dalam laporan keuangan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan, tidak menyusun laporan arus kas. Laporan arus kas hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum negara/daerah dan/atau sebagai kuasa bendahara umum negara/daerah (PSAP Nomor 01). B. Pembahasan a. Neraca Informasi keuangan pada neraca SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan menyajikan hal hal sebagai berikut ini : 1) Aset lancar terpisah dari asset tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang 2) Mengungkapkan informasi jumlah setiap asset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca
60 Pengklasifikasian terpisah antara asset lancar dan asset non lancar berguna untuk memberikan informasi mengenai barang barang yang akan digunakan untuk keperluan jangka panjang (sesuai dengan PSAK 01) Pos pos yang terdapat di dalam neraca SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut : a) Kas dan setara kas b) Investasi jangka pendek c) Piutang d) Persediaan e) Investasi jangka panjang f) Asset tetap g) Kewajiban jangka pendek h) Kewajiban jangka panjang i) Ekuitas dana Dalam pencantuman pos pos neraca di SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan seperti tersebut di atas, terdapat pemisahan antara pos investasi jangka panjang pos investasi jangka pendek yang masuk dalam kategori asset lancar. Seperti yang dijelaskan dalam PP No. 24 Tahun 2005 bahwa investasi jangka panjang merupakan imvestasi yang diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat social dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi jangka panjang meliputi investasi non permanen dan non permanen. Investasi non permanen antara lain investasi
61 dalam Surat Utang Negara, penyertaan modal dalam proyek pembangunan, dan investasi non permanen lainnya. Investasi permanen antara lain penyertaan modal pemerintah dan investasi permanen lainnya. Tabel 4.1 Neraca Bappeda Kota Tangerang Selatan
62
63 Seperti nampak dalam tabel 4.1 di atas, Laporan Neraca SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan memuat beberapa akun yang sampai dengan periode 31 Desember 2012 yang memiliki saldo. 1. Kas Merupakan saldo kas Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang berada di rekening kas Daerah pada bank bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Semua kas dinyatakan dalam rupiah, begitu juga dengan kas dalam valuta asing akan dikonversi ke dalam rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. 2. Persediaan Terdiri atas persediaan barang habis pakai / material seperti alat tulis kantor, persediaan biaya cetak dan pengadaan, persediaan alat listrik dan elektronik, persediaan alat kebersihan dan bahan pembersih, persediaan peralatan rumah tangga yang terdapat pada seluruh unit kerja Badan Perencanaan Pembanguna Daerah. Pengakuan pada periode akhir akuntansi berdasarkan nilai barang yang belum terjual atau terpakai. Pengukurannnya berdasarkan hasil investarisasi fisik barang yang belum terpakai. Penilaian persediaan berdasarkan harga pembelian terakhir, untuk yang perolehannya dengan pembelian. 3. Aset Tetap, yang terdiri dari a. Peralatan dan Mesin b. Gedung dan Bangunan c. Asset Tetap Lainnya
64 Pengakuan atas asset tetap tersebut adalah sebagai berikut 1) asset tetap yang diperoleh dari donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang telah diakui dalam periode berkenaan, 2) asset tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam peridoe berkenaan yaitu pada saat aktiva tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. 3) Transaksi dan kejadian setelah perolehan aktiva tetap meliputi pemeliharaan (maintenance), perbaikan (repairs), penambahan (additions), pengurangan, pengembangan dan penggantian utama. Pengukuran asset tetap yang diperoleh dari donasi diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya. Sementara untuk asset peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan asset tetap lainnya diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh asset tersebut sampai dengan siap untuk digunakan. 4. Aset Lain - lain Asset lain lain ini adalah asset yang tidak dikelompokkan ke dalam asset tetap seperti tersebut di atas. Asset lain lain ini terdiri dari asset tidak berwujud yang digunakan dalam kegiatan pemerintahan : a. Sofware aplikasi system informasi monitoring dan evaluasi b. Sofware aplikasi system informasi pengelolaan keuangan daerah
65 5. Ekuitas Dana Lancar yang terdiri dari : a. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) b. Cadangan persediaan Merupakan perkiraan ringkasan operasi pemerintah selama tahun anggaran berjalan yang diperoleh dari selisih antara cadangan piutang, cadangan persediaan, dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka pendek. 6. Ekuitas Dana Investasi Saldo dana investasi merupakan selisih antara diinvestasikan dalam asset tetap dan diinvestasikan dalam asset lainnya dengan dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang. Ekuitas dana investasi ini menunjukkan jumlah kekayaan bersih berupa aktiva tetap. Pengakuannya berdasarkan jumlah dana investasi yang dibeli selama periode berjalan. b. Laporan Realisasi Anggaran Tujuan Pelaporan Realisasi Anggaran SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan adalah untuk memberikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyanding antara anggaran dan realisasinya telah digambarkan pada laporan realisasi anggaran yang terdapat pada lampiran, yang menunjukkan tingkat ketercapaian target target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Tabel 4.2 Laporan Realisasi Anggaran Bappeda Kota Tangerang Selatan 66
67
68 Dalam laporan realisasi anggaran SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan terdapat pos- pos sebagai berikut : a) Pendapatan b) Belanja c) Transfer d) Surplus / defisit e) Pembiayaan f) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran Dari pos-pos yang dicantumkan dalam laporan realisasi anggaran SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan seperti tersebut di atas, sudah sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005. Bahwa dalam Laporan Realisasi Anggaran sekurang kurangnya harus mencamtumkan pos pos seperti tersebut di atas. Laporan realisasi anggaran SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan tidak terdapat anggaran maupun realisasi pendapatan. SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu cost center di wilayah Kota Tangerang Selatan. Seperti dalam kutipan gambar di atas, laporan realisasi anggaran berisi belanja daerah yang terdiri dari belanja operasi dan belanja modal. Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari hari di lingkungan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan yang memberikan manfaat jangka pendek. Belanja operasi ini meliputi : belanja pegawai dan belanja barang.
69 Belanja pegawai Bappeda Kota Tangerang Selatan meliputi antara lain; Gaji PNS, tunjangan tunjangan, tambahan penghasilan beban kerja / objektif, dan belanja langsung pegawai. Sementara untuk belanja barang meliputi belanja habis pakai, belanja material, belanja jasa kantor, belanja pakaian dinas, belanja perlengkapan dan lain lain. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan asset tetap dan asset lainnya di lingkungan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal ini terdiri dari belanja peralatan dan mesin. Beberapa catatan mengenai belanja operasi dan belanja modal seperti disebutkan di atas, Bappeda Kota Tangerang Selatan pencatatannya mengacu pada PP No 24 Tahun 2005 : 1. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum daerah 2. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum 3. Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi. Secara terpisah, pos surplus/defisit juga disajikan dalam laporan realisasi anggaran Bappeda Kota Tangerang Selatan seperti nampak dalam gambar 4.2. Hal ini juga telah sesuai dengan PP No 24 Tahun 2005, selisih lebih / kurang
70 antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit. c. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan (CaLK) SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan di dalamnya terdapat maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, landasan hukum di dalam penyusunan laporan keuangan, serta sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan juga berisi tentang penjelasan perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang pertama kali disahkan oleh dinas yang berwenang, hambatan / kendala yang ada dalam pencapaian target yang ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan keungan. Penjelasan pos pos laporan keuangan telah dijelaskan dan dirinci secara detail, dengan menampilkan bagan-bagan yang berhubungan dengan laporan keuangan tersebut. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan berpedoman kepada Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP 04.
71 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan pada SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan Bab I Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Bab II Kebijakan Keuangan dan Indikator Target Kinerja APBD SKPD 2.1 Kebijakan Keuangan 2.2 Indikator Target Kinerja APBD SKPD Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan a. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan b. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1 Entitas Akuntansi 4.2 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Bab V Penjelasan Pos pos Laporan Keuangan 5.1 Rincian dan penjelasan masing masing pos pos pelaporan keuangan
72 5.1.1 Pendapatan 5.1.2 Belanja 5.1.3 Aset a. Kas di bendahara pengeluaran b. Persediaan c. Aset tetap d. Aset lain lain (berupa asset tak berwujud) 5.1.4 Ekuitas Dana a. Ekuitas Dana Lancar b. Ekuitas Dana Investasi - Diinvestasikan dalam asset tetap - Diinvestasikan dalam asset lainnya Bab VI Bab VII Penjelasan atas Informasi informasi Non Keuangan Penutup Dalam CaLK harus menyajikan informasi tentang kebijakan keuangan, pencapaian target undang undang/peraturan daerah APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan, memberikan dasar penyajian laporan keuangan dan pengungkapan kebijakan akuntansi keuangan. Berikut ini adalah kutipan atas CaLK Laporan Keuangan pada SKPD Bappeda Kota Tangerang.
73 Gambar 4.1 Indikator Target Kinerja APBD SKPD Bappeda Kota Tangsel Gambar indikator target kinerja APBD SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan menjelaskan uraian mengenai belanja daerah, belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Seperti Nampak dalam gambar di atas, masing masing kode rekening (belanja) diperbandingkan antara jumlah anggaran yang tersedia selama kurun waktu satu tahun 2012 dengan realisasi dalam kurun waktu yang bersangkutan. Sisa anggaran disajikan atas selisih antara jumlah anggaran yang tersedia dan realisasinya. Hal ini merupakan salah satu bahan evaluasi bagi SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan dalam upaya pencapaian pembangunan dan kinerja dengan mellihat indikator target jinerja Tahun 2012 yang salah satunya diwakili dari realisasi atas belanja.
74 Gambar 4.2 Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD Bappeda Kota Tangsel Gambar 4.4 di atas menunjukkan secara terperinci dari indikator target kinerja APBD SKPD Bappeda Kota Tangerang yang telah disajikan dalam gambar sebelumnya. Dalam gambar ini menyajikan realisasi bealnja per kegiatan yang ada dalam lingkungan SKPD Badan Perencanaan Pembangunan Kota Tangerang Selatan. Sekanjutnya atas ikhtisar tersebut, lebih lanjut dijabarkan mengenai hambatan dan kendala yang terjadi dalam pencapaian target yang telah ditetapkan oleh Bappeda Kota Tangerang Selatan. Kendala kendala ini disajikan per bagian, seperti : a. Permasalahan yang dihadapi oleh bagian sekertariat b. Permasalahan yang dihadapi oleh bidang ekonomi c. Permasalahan yang dihadapi oleh bidang fisik dan prasarana
75 d. Permasalahan yang dihadapi oleh bidang statistic dan evaluasi laporan e. Permasalahan yang dihadapi oleh bidang social kemasyarakatan f. Permasalahan yang dihadapi oleh bidang pemerintahan umum. Gambar 4.3 Rincian dan penjelasan pos pelaporan keuangan (ekuitas) Pada gambar selanjutnya, gambar 4.5 menunjukkan rincian dari penjelasan pos pos pelaporan keuangan (sisi ekuitas) dan gambar 4.6 menunjukkan rincian dari penjelasan pos pos pelaporan keuangan (sisi asset). Dalam penyajian pos pos pelaporan keungan yang ada di dalam CaLK ini
76 adalah telah di dasarkan pada kebijakan akuntansi seperti basis akuntansi yang mendasari laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari laporan keuangan, yang kesemuanya mengacu pada Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan. Gambar 4.4 Rincian dan penjelasan pos pelaporan keuangan (asset)
77 Gambaran secara umum yang ditampilkan dalam Sistematika Penulisan Catatan dan kutipan dalam rincian dan penjelasan pos pos pelaporan keuangan atas Laporan Keuangan pada SKPD Bappeda Kota Tangerang Selatan tersebut di atas, mencakup kriteria dalam PP No 24 Tahun 2005 pernyataan No 04 mengenai Catatan Atas Laporan Keuangan.