PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP TIMELINES LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN SKRIPSI

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IV. HASIL OLAH DATA DAN INTERPRETASI

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan sebaiknya disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada manajemen menjadi lebih besar sehingga menimbulkan konflik. pembentukan komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Kep-

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan suatu informasi yang relevan. Kenley dan Stubus (1972) dalam Saleh

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan, khususnya oleh beberapa pihak seperti kreditor, investor,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. yang tercatat resmi pada BEI bergerak pada industri yang sama yaitu manufaktur.

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. diindikasikan dengan adanya kesulitan keuangan (financial distress).

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1. Objek penelitian. III.1.1. Sejarah Singkat

Keywords : Audit delay, Firm size, profitability, Size of public accounting firm, Audit opinion

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak diluar

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman, 2008). Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3,

dapat menciptakan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.

SKRIPSI OLEH : IAN PRATAMA LIMBONG

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. audit laporan keuangan. Hal ini karena setiap perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi dan Halim, 2005). Maka dari

BAB I PENDAHULUAN. mengukur dan menilai kinerja perusahaan serta mendukung keberlangsungan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TIMELINESS REPORTING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. merupakan respon positif dari para investor. Beragamnya produk-produk investasi

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak istilah benchmarking

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang bertanggung jawab sebagai pengambilan keputusan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

Analisis Manajemen Risiko terhadap Tingkat Pengungkapan pada Informasi Instrumen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan stakeholder lainnya. Prinsip-prinsip yang tercantum dalam pedoman

Bab I PENDAHULUAN UKDW. Piagam Audit atau Audit Charter, dimana Piagam Audit tersebut wajib dimiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

Transkripsi:

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP TIMELINES LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEI (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2012) JURNAL Oleh : NELVI AFLIA WITRIE NIM. 09090183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

EFFECT ON THE CHARACTERISTICS OF THE AUDIT COMMITTEE ON TIMELINESS FINANCIAL STATEMENTS GO PUBLIC COMPANIES LISTED IN BEI (Empirical Study of Manufacturing Year 2011-2012) 2

3 1 Nelvi Aflia Witrie 2 Fefri Indra Arza 3 Dina Amaluis Economics Education Program STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT In the explanation of Law No. 8 of 1995 on Capital Markets clearly explained the obligation to deliver and announce periodic reports containing information about business activities and financial condition of public companies. In order for investment decision making useful and relevant, it would require the availability of timely information. The purpose of this study was to prove the effect of: (1) The size of the audit committee of the timelines financial statements of manufacturing companies that go public (2) The independence of the audit committee of the timeliness of financial statements manufacturing companies that go public and (3) The size of audit committees and the independence of audit committee timeliness of financial statements manufacturing companies that go public. The research is a survey research, the study of quantitative and survey generally use data from BEI. The study population was referring to the 2012 IDX data that go public manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2012. The sampling technique in this study using purposive sampling technique, so that the sample in this study is a total of 156 companies. Collecting data in this study using secondary data. Data were analyzed using logistic regression calculation. From the results of this research is that there is no positive impact and significant correlation between the size of the audit committee of a financial statements showing timelines on going public enterprises listed on the Stock Exchange in 2011-2012, there is a significant and positive effect between the independence of the audit committee of the timelines of a financial statements showing the business entity going public listed in the Stock Exchange in 2011-2012, and there is a positive and significant influence between the size of the audit committee and independent audit committee together against timelines of financial statements showing a business entity registered to go public at the Stock Exchange in 2011-2012.. Keyword : Characteristics of the Audit Committee, Timeliness Financial Statements and Corporate Timeliness Go Public 1 Student Education Program Economics STKIP PGRI West Sumatra Force 2009 2 Supervisor I and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra 3 Supervisor II and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra

4 PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP TIMELINES LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEI (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2012) 1 Nelvi Aflia Witrie 2 Fefri Indra Arza 3 Dina Amaluis Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Pada penjelasan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal diterangkan dengan jelas kewajiban untuk menyampaikan dan mengumumkan laporan yang berisi informasi berkala tentang kegiatan usaha dan keadaan keuangan perusahaan publik. Agar pengambilan keputusan investasi berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat waktu. Adapun tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh : (1) Ukuran komite audit terhadap timelines laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go publik (2) Independensi komite audit terhadap timeliness laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go public dan (3) Ukuran komite audit dan independensi komite audit terhadap timeliness laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go publik. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survei menggunakan data dari BEI. Populasi penelitian adalah mengacu pada data BEI 2012 yakni perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di BEI tahun 2012. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 156 perusahaan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan regresi logistik. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran komite audit terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012, tidak ada pengaruh yang dan positif signifikan antara independensi komite audit terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012, dan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran komite audit dan independensi komite audit secara bersama-sama terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. Kata Kunci : Karakteristik Komite Audit, Timeliness Laporan Keuangan dan Perusahaan Go Publik 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009 2 Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

4 PENDAHULUAN Secara umum masyarakat pemodal (investor) yang akan melakukan investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih dengan terus memantau laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut terutama perusahaan yang sudah go public. Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat diketahui kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha dan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aktivitas usahanya secara efisien dan efektif serta faktor di luar perusahaan ekonomi, politik, finansial dan lain-lain. Mengenai laporan keuangan tersebut jelas terkait dengan adanya komite audit (Rasmin 2007). Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia bisnis. Laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang dilakukan oleh sebuah entitas dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan juga mempunyai peranan penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis. Sebagai sebuah alat komunikasi yang memiliki informasi penting bagi para pembuat keputusan ekonomi (IAI, 2012). Ketepatwaktuan (timeliness) penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Undangundang ini menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib mempublikasikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan kepada masyarakat. Berdasarkan lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: 40/BL/2007 yang menjelaskan mengenai kewajiban perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangannnya, diatur mengenai penyampaian laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit harus disampaikan selambat-lambatnya sembilan puluh hari atau tiga bulan yang dihitung sejak berakhirnya tahun buku. Jika perusahaan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya maka akan dikenakan sanksi denda Rp. 1.000.000 perhari dengan jumlah maksimal Rp.500.000.000, dengan demikian maka peran komite audit sangatlah penting dalam meng-audit laporan keuangan tersebut dan dibutuhkan adanya komite audit. Komite Audit merupakan salah satu bagian dari mekanisme tata kelola perusahaan dalam melakukan pengendalian internal. Komite Audit adalah salah satu elemen kunci dalam struktur corporate governance yang membantu mengendalikan dan mengawasi manajemen (Ruzaidah dan Takiah, 2004 dalam Rahmat et al., 2008). Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) melalui surat edaran No.SE03/PM/2000 merekomendasikan perusahaan publik untuk membentuk Komite Audit. Komite Audit menjalankan peran penting dalam mengawasi operasi dan sistem pengendalian internal perusahaan dengan tujuan melindungi kepentingan pemegang saham. Komite Audit memberikan kontribusi pada pengembangan rencana strategis perusahaan dan diharapkan untuk menyediakan input dan rekomendasi kepada dewan direksi dengan memperhatikan pada setiap persoalan keuangan atau operasional. Oleh karena itu, diakui bahwa sebuah Komite Audit yang efektif akan berfokus pada peningkatan kinerja dan daya saing perusahaan, khususnya pada lingkungan bisnis yang sedang berubah yang berada di luar kendali perusahaan (Charan, 1998; Craven dan Wallace, 2001 dalam Rahmat et al., 2008). Wathne dan Heide (2000) dalam Rahmat et al. (2008) berpendapat bahwa sebuah Komite Audit yang efektif diharapkan berfokus pada optimalisasi kekayaan pemegang saham dan mencegah maksimalisasi kepentingan pribadi oleh manajemen puncak. Bapepam melalui surat edaran No. SE- 03/PM/2000 merekomendasikan perusahaan publik untuk membentuk Komite Audit. Dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa Komite Audit bertugas untuk membantu dewan komisaris dengan memberikan pendapat profesional yang independen untuk meningkatkan kualitas kinerja serta mengurangi penyimpangan pengelolaan perusahaan. Pada tahun 2001, dengan diterbitkannya KEP-339/BEJ/07-2001, semua perusahaan yang listed di Bursa Efek Jakarta (sekarang bernama Bursa Efek Indonesia) diharuskan memiliki Komite Audit. Penyertaan tentang pembentukan Komite Audit sebagai salah satu persyaratan listing di Bursa Efek Indonesia melengkapi usaha pemerintah untuk memperkuat tata kelola perusahaan pada semua perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bertanggung jawab mengatur kegiatan di pasar modal dan memastikan praktik-praktik tata kelola perusahaan dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia. Sebagai bagian dari persyaratan listing di Bursa Efek Indonesia, praktikpraktik tata kelola perusahaan harus diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia. Pembentukan Komite Nasional Good Corporate Governance di Indonesia menegaskan peran Komite Audit. Peran dan tanggung jawab Komite Audit akan dituangkan dalam Charter Komite Audit yang secara umum dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, yaitu financial reporting, corporate governance, dan risk and control management. Namun, keberadaan komite audit saja belum cukup untuk menghindarkan perusahaan dari kasus-kasus keuangan terutama kasus yang berkaitan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan (Mamduh dan Halim, 2003 :63). Informasi adalah data yang sudah diolah

5 sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut tentunya memiliki karakteristik agar laporan tersebut lebih berkualitas dan dapat digunakan oleh para pengguna. Beberapa karakteristik dari laporan keuangan adalah bisa dipahami, bermanfaat untuk pengambilan keputusan, relevan, mempunyai nilai prediksi dan tepat waktu. Tepat waktu bisa diartikan sebagai ketersediaan informasi ke pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (Mamduh dan Halim, 2003:35). Hal tersebut mencerminkan bahwa ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya, dengan demikian dibutuhkan adanya komite audit dalam mendukung tepat waktunya sebuah laporan keuangan. Komite audit yang efektif memiliki anggota yang berkualitas serta memiliki wewenang dan sumber daya untuk melindungi kepentingan para stakeholder dengan memastikan pelaporan keuangan yang dapat diandalkan, pengendalian internal, dan manajemen resiko melalui usaha pengawasan yang tekun. Agar dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya dengan efektif, komite audit harus memiliki karakteristik. Profesi akuntansi pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntan yang selalu berusaha untuk tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan harus dibuat dan disajikan untuk umum dalam jangka waktu yang wajar dari penutupan perusahaan keuangan akhir tahun, jika menunda penyajian laporan keuangan tersebut maka kegunaan dari laporan keuangan tersebut akan berkurang (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, 2010). Berkaitan dengan data yang ada pada BEI, terdapat sekian banyak perusahaan dan diantara perusahaan tersebut adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur (manufacturing bussines) adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Dari definisi perusahaan manufaktur tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam perusahaan manufaktur terdapat persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Pada penjelasan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal diterangkan dengan jelas kewajiban untuk menyampaikan dan mengumumkan laporan yang berisi informasi berkala tentang kegiatan usaha dan keadaan keuangan perusahaan publik. Dimana hal tersebut tidak hanya sekedar untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat, tapi juga diperlukan oleh investor (pemodal) sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Agar pengambilan keputusan investasi berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat waktu. Ketersediaan informasi inilah yang disediakan oleh komite audit yang dibutuhkan oleh pemodal untuk dasar dalam pengambilan keputusan dalam melakukan investasi tersebut. Berikut daftar perusahaan yang ada di BEI dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012: Tabel Data Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2012 No Tahun Sektor Perusahaan 1 Food and Beverages 2 Tobacco Manufaktur 3 Textile Mill Products 4 Apparel and Other Textile 5 Lumber and Wood Products 6 Paper and Wood Products 7 Chemical and Allied 8 Adhesive 9 Plastic and Glass 10 Cement 2011 dan 11 Metal and Allied 2012 12 Febricated Metal Product 13 Stone, Clay, Glass and Concerete 14 Cables 15 Electronic and Office Equipment 16 Automotive And Allied 17 Photographic Equipment 18 Pharmaceuticals 19 Consumer Goods Sumber : www.idx.co.id Fakta yang ada telah menunjukan banyak terjadi kasus keterlambatan penyampaian keuangan oleh perusahaan go public di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada sebanyak 33 kasus pelanggaran di tahun 2013. Pelanggaran tersebut mulai dari keterlambatan penyampaian laporan hingga transaksi efek di bursa (liputan6.com). Pada tahun 2013 Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada sekitar 54 emiten yang terlambat mengumpulkan Laporan Keuangan (LK) tahun 2011 yang telah diaudit untuk tahun 2012 (merdeka.com). Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui betapa penting ketepatan waktu pelaporan keuangan suatu perusahaan kepada para pemakai laporan keuangan. Tetapi masih terdapat perusahaan yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu.

6 Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan pengaruh : 1. Ukuran komite audit terhadap timelines laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go publik. 2. Independensi komite audit terhadap timeliness laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go publik. 3. Ukuran komite audit dan independensi komite audit terhadap timeliness laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go publik. Dalam penelitian ini, populasi mengacu pada data BEI 2011-2012 yakni perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012 dan yang dijadikan sampel adalah 78 perusahaan. Dari uraian data tersebut dirasa perlu diadakan penelitian tentang Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Timelines Laporan Keuangan Pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di BEI (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2012). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian survey, merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survei menggunakan data dari BEI. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah mengambil data langsung ke IDX. Model analisis data penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan Regresi Logistik. Dengan rumus : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + Keterangan : α = Constanta Y = Timeliness laporan keuangan Β 1 β 3 = Koefisien regresi masing-masing variabel X 1 = Ukuran Komite Audit X 2 = Independensi Komite Audit. HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh antara ukuran komite audit terhadap timelines. Berdasarkan perhitungan untuk hipotesis pertama diketahui nilai signifikan untuk variabel ukuran komite Audit sebesar 0,124 lebih besar dari α = 5% dan mempunyai nilai koefisien bertanda positif. Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran komite audit terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. Menurut Hiro Tugiman (1995:8) pengertian Komite Audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota Dewan Komisaris perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen. Sedangkan, informasi dapat dikatakan relevan jika informasi tersebut tepat waktu. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan. Informasi akan digunakan sebagai bukti yang berpotensi untuk mempengaruhi keputusan individual namun informasi tersebut baru akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi tersebut tepat waktu. Tepat waktu berarti informasi tersebut harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Ketepatan waktu dapat didefinisikan ke dalam dua cara yaitu yang pertama, ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan. Kedua, ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan realatif atas tanggal pelaporan yang diharapkan (Chambers dan Penman, 1984). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ukuran komite audit tidak mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. 2. Pengaruh antara independensi komite audit terhadap timelines. Berdasarkan perhitungan untuk hipotesis kedua diketahui nilai signifikan untuk variabel independensi anggota Komite Audit sebesar 0.768 lebih besar dari α = 5% dan mempunyai nilai koefisien bertanda positif. Dengan demikian tidak dapat menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara independensi komite audit terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. Menurut Hiro Tugiman (1995:8) pengertian Komite Audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih

7 besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota Dewan Komisaris perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen. Anggota Komite audit sekurangkurangnya terdiri dari satu orang komisaris independen yang bertugas sebagai ketua komite audit dan sekurang- kurangnya dua orang anggota dari luar emiten. Salah seorang anggota komite audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Komite audit biasanya perlu mengadakan rapat sebanyak tiga sampai empat kali dalam satu tahun agar dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya yang menyangkut sistem pelaporan keuangan perusahaan secara efektif (FCGI, 2002). Sedangkan, informasi dapat dikatakan relevan jika informasi tersebut tepat waktu. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan. Informasi akan digunakan sebagai bukti yang berpotensi untuk mempengaruhi keputusan individual namun informasi tersebut baru akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi tersebut tepat waktu. Tepat waktu berarti informasi tersebut harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Ketepatan waktu dapat didefinisikan ke dalam dua cara yaitu yang pertama, ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan. Kedua, ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan realatif atas tanggal pelaporan yang diharapkan (Chambers dan Penman, 1984). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa independensi komite audit tidak mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. 3. Pengaruh antara ukuran komite audit dan independensi komite audit secara bersamasama terhadap timelines. Berdasarkan hasil uji regresi logistik diketahui hasil angka -2 Log Likehood (LL) pada awal (Blok Number = 0) dan angka -2 Log Likehood pada Blok Number = 1. Dari pengolahan data dihasilkan nilai -2 Log Likehood (LL) pada awal (Blok Number = 0) sebesar 58,418 dan pada Blok Number = 1 sebesar 35,240. Dengan demikian terjadi penurunan angka 2 Log Likehood sebesar 23,178 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif signifikan antara ukuran komite audit dan independensi komite audit secara bersama-sama terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. Menurut Hiro Tugiman (1995:8) pengertian Komite Audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota Dewan Komisaris perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen. Anggota Komite audit sekurangkurangnya terdiri dari satu orang komisaris independen yang bertugas sebagai ketua komite audit dan sekurang- kurangnya dua orang anggota dari luar emiten. Salah seorang anggota komite audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Komite audit biasanya perlu mengadakan rapat sebanyak tiga sampai empat kali dalam satu tahun agar dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya yang menyangkut sistem pelaporan keuangan perusahaan secara efektif (FCGI, 2002). Sedangkan, informasi dapat dikatakan relevan jika informasi tersebut tepat waktu. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan. Informasi akan digunakan sebagai bukti yang berpotensi untuk mempengaruhi keputusan individual namun informasi tersebut baru akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi tersebut tepat waktu. Tepat waktu berarti informasi tersebut harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Ketepatan waktu dapat didefinisikan ke dalam dua cara yaitu yang pertama, ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan. Kedua, ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan realatif atas tanggal pelaporan yang diharapkan (Chambers dan Penman, 1984). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ukuran dan independensi komite audit mempunyai pengaruh yang positif signifikan secara bersama-sama terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012.

8 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran komite audit terhadap timelines dari suatu laporan keuangan pada badan usaha manufaktur go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. 2. Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara independensi komite audit terhadap timelines dari suatu laporang keuangan pada badan usaha manufaktur go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. 3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran komite audit dan independensi komite audit secara bersama-sama terhadap timelines dari suatu laporan keuangan pada badan manufaktur usaha go publik yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. Saran 1. Bagi Akademika Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan sehubungan dengan karakteristik komite audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI bagi STKIP PGRI SUMBAR. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan setiap laporan yang telah di audit agar melampirkan data selengkapnya, agar publik juga dapat mengetahui keadaan perusahaan serta dapat menjadi pertimbangan bagi pemilik modal dalam menanamkan modalnya pada perusahaan. 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini memberikan data, dan informasi serta menambah referensi kepustakaan mengenai karakteristik komite audit dan bahan studi untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan pengembangan yang lebih variatif dalam melihat hal yang mempengaruhi timelines laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Chambers, Anne, E, and Stephen H Penman. 1984. The Timelines of Reporting and The Stock Price Reaction to Earning Announcements. Jurnal of Accounting Research. H204-220 FCGI. (2002). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Edisi ke-2, Jilid II, FCGI. Hiro Tugiman. 1995. Pengantar Audit Sistem Informasi, Edisi Keempat. Yogyakarta: Kanisius. Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 01. Revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan. Diakses dari http://iai.global, tanggal 28Agustus 2015. Mamduh, M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMPYPKN. Rahmat, M.M, Takiah M.I, and N.M. Saleh. 2008. Audit Committee Characteristics in Financially Distressed and Non-distressed Companies. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No.7, pp-624-638. Rasmin. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham, Skripsi. Program Strata 1 STIE Totalwin. Semarang. UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. PENUTUP Jurnal ini diolah dari skripsi dengan judul Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Timelines Laporan Keuangan Pada Perusahaan Go publik yang Terdaftar di Bei (studi empiris perusahaan manufaktur tahun 2011-2012).