TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT., Ph.D JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
BAB I BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Proyek pembangunan Rusunami Kebagusan City merupakan proyek besar yang tidak luput dari berbagai risiko. Tower C pada proyek pembangunan Rusunami Kebagusan City pada bulan Agustus tahun 2010 telah mencapai sekitar 35% proses pengerjaannya. Banyaknya kemungkinan risiko yang akan terjadi pada sisa waktu proyek pembangunan Rusunami Kebagusan City.
1.2. PERUMUSAN MASALAH Apa saja risiko yang signifikan terjadi terhadap aspek waktu dan biaya pada proyek Rusunami Kebagusan City. Bagaimana respon terhadap risiko yang signifikan terjadi pada proyek Rusunami Kebagusan City.
1.3. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apa saja risiko yang signifikan terhadap aspek waktu dan biaya pada proyek Rusunami Kebagusan City. Untuk mengetahui respon risiko dari risiko signifikan yang dapat terjadi pada proyek Rusunami Kebagusan City.
1.4. BATASAN MASALAH Identifikasi risiko dilakukan pada tahap konstruksi pembangunan proyek Rusunami Kebagusan City. Analisa dan pengelolaan hasil identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang terjadi pada tower C proyek Rusunami Kebagusan City. Analisa dan pengelolaan hasil identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang kemungkinan terjadinya paling tinggi dan berdampak paling besar dari sudut pandang kontraktor yaitu PT. Adhimix Precast Indonesia.
1.5. MANFAAT PENELITIAN Dapat mengurangi kerugian yang nantinya akan dialami oleh perusahaan jika risiko yang signifikan dapat direspon dengan baik. Dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. GAMBARAN UMUM PROYEK Perusahaan kontraktor yang menangani pembangunan proyek Rusunami Kebagusan City ini adalah PT. Adhimix Precast Indonesia dengan pemberi tugas PT. Perdana Gapura Prima. Rusunami Kebagusan City ini terletak di daerah Kebagusan, Jakarta Utara. Rencana pengerjaannya kurang lebih 12 bulan dengan volume bangunan 23.621 m 2.
2.2. PROSES MANAJEMEN RISIKO Risiko dapat bermunculan dimana-mana, dapat muncul kapan saja, dan sulit untuk dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan terbengkalainya proyek tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk menjaga harta benda dan personil perusahaan terhadap kerugian akibat pencurian, kecelakaan, kebakaran, banjir, kejahatan, dan semua gangguan sosial atau gangguan alamiah, yang mungkin membahayakan kehidupan dan perkembangan perusahaan. (Djojosoedarso, 2003)
2.2.1. IDENTIFIKASI RISIKO No. Variabel Risiko Sumber Kepustakaan A 1 Kontraktual Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak Soeharto, 2002 2 Pasal-pasal yang kurang lengkap Soeharto, 2002 3 Dokumen-doku men yang tidak lengkap PMI, 2004 4 Keterlambatan pembayaran oleh owner djojosoedarso, 2003 5 Pemutusan kerja sepihak oleh owner Soeharto, 2002 6 Perselisihan antara owner dan kontraktor Soeharto, 2002 7 Kegagalan relisasi peminjaman bank PMI, 2004 B 8 Force Majure Kebakaran djojosoedarso, 2003 9 Banjir Soemarno, 2007 10 Tanah longsor Soeharto, 2002 11 Gempa bumi Soeharto, 2002 12 Demonstrasi / huru hara djojosoedarso, 2003 13 Keadaan cuaca tidak menentu PMI, 2004 14 Perang Soemarno, 2007 15 Terorisme djojosoedarso, 2003 C Risiko Pasar dan Operasional 16 Ketidakstabilan moneter Soeharto, 2002 17 Tingkat suku bunga yang tinggi PMI, 2004 18 Inflasi/penurunan nilai mata uang PMI, 2004 19 Kerusakan selama masa pemeliharaan PMI, 2004 20 Animo masyarakat yang turun dalam kepemilikan djojosoedarso, 2003 apartemen D Risiko Bidang Manajemen 21 Kesalahan estimasi waktu Soeharto, 2002 22 Kesalahan estimasi biaya Soeharto, 2002 23 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Soemarno, 2007 24 Adanya staf yang kurang berpengalaman PMI, 2004 25 Tingkat disiplin manajemen yang rendah Soeharto, 2002 No. Variabel Risiko Sumber Kepustakaan D Risiko Bidang Manajemen 26 Rumitnya masalah pe rijinan Soemarno, 2007 27 Perubahan prioritas proyek dalam program yang PMI, 2004 telah berjalan E Risiko Bidang Tenaga Kerja 28 Kekurangan jumlah tenaga kerja djojosoedarso, 2003 29 Tenaga kerja yang tidak mempunyai kemampuan Soemarno, 2007 30 Terjadinya kecelakaan kerja Soemarno, 2007 31 Pemogokan tenaga kerja Soemarno, 2007 32 Permintaan kenaikan upah lembur djojosoedarso, 2003 F Material dan Peralatan 33 Kenaikan harga material PMI, 2004 34 Keterlambatan material dari supplier Soemarno, 2007 35 Kurangnya tempat penimbunan material sisa Soeharto, 2002 36 Pencurian terhadap material Soemarno, 2007 37 Peralatan yang tidak sesuai kondisi kerja Soeharto, 2002 38 Kerusakan peralatan mesin Soemarno, 2007 G Kondisi Lapangan / Site 39 Timbulnya kemacetan disekitar lokasi proyek PMI, 2004 40 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi Soeharto, 2002 41 Penggelapan aset proyek Soemarno, 2007 42 Gangguan keamanan di lingkungan proyek Soemarno, 2007 43 Kondisi tanah yang tidak stabil PMI, 2004 H Desain dan Teknologi 44 Kesulitan penggunaan teknologi baru djojosoedarso, 2003 45 Keruntuhan struktur PMI, 2004 46 Desain yang tidak lengkap PMI, 2004 47 Keretakan pada struktur PMI, 2004 48 Pengujian beton yang tidak benar djojosoedarso, 2003 49 Perubahan desain Soemarno, 2007
2.2.2. DAMPAK DAN PROBABILITAS Tingkat kegawatan, atau dampak kerusakan dari terjadinya risiko kerugian tersebut. Besarnya frekuensi risiko, atau berapa kali suatu risiko kerugian kemungkinan akan terjadi dalam suatu periode tertentu (satu tahun). Untuk mengetahui seberapa besar dampak dan frekuensi dari identifikasi risiko, yang harus dilakukan adalah dengan pengumpulan data untuk proses analisa risiko.
2.2.3. RESPON RISIKO Respon risiko adalah proses untuk mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk memperbesar kesempatan dan mengurangi tanda-tanda akan terjadinya bahaya pada tujuan proyek.
BAB III METODOLOGI
BAB IV ANALISA
4.1. RESPONDEN 1. Project Manager 2. Site of Engineer 3. Site Manager 4. Logistik 5. Kepala Pelaksana Struktur Pemilihan kelima responden ini berdasarkan pada pengalaman dalam menangani proyek, serta seringnya responden berada di lokasi proyek.
4.2. ANALISA DATA 4.2.1. IDENTIFIKASI VARIABEL RISIKO Dari data survey pendahuluan didapat data mengenai variabel risiko yang Relevan pada proyek Rusunami Kebagusan City. Pengolahan data menggunakan skala Guttman Dari data didapatkan variabel risiko tersebut relevan atau tidak relevan terjadi pada proyek. Data tersebut didapat dari beberapa responden, untuk mendapatkan hasil yang mewakili jawaban dari beberapa responden dilakukan analisa dengan menggunakan skala Guttman. (Sugiyono, 2007)
Berikut adalah contoh analisa variabel risiko; Survey dilakukan terhadap 5 orang responden dalam satu kontraktor. Dari 5 orang responden setelah dilakukan analisa misalnya : 1 orang menjawab Relevan 4 orang menjawab Tidak Relevan Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab Relevan (R) = 1 x 2 = 2. Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab Tidak Relevan (TR)= 4 x 1 = 4. Dan Jumlah total = 6 Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 2 = 10 (jika semua menjawab Relevan). Dan jika semua menjawab tidak relevan skornya adalah 5. Sedangkan skor yang diperloleh dari penelitian = 6.
4.2.2. ANALISA VARIABEL RISIKO Analisa variabel risiko dilakukan untuk menganalisa survey utama atau kedua. Analisa dilakukan terhadap penilaian probalitas atau frekuensi risiko, dampak risiko terhadap aspek waktu, dan dampak risiko terhadap aspek biaya. Analisa menggunakan metode Severity Index (SI). Keunggulan severity index adalah dapat mempermudah pengklasifikasian.
4.2.3. ANALISA RISIKO Sebelum melakukan analisa risiko kategori risiko yang didapat sebelumnya dirubah atau diganti dengan kategori sebagai berikut : Frekuensi (probability) Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) = 0.10 Rendah / Kecil (R/K) = 0.30 Cukup/Sedang (C) = 0.50 Tinggi / Besar (T/B) = 0.70 Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) = 0.90 Frekuensi (probability) Sangat Rendah / Kecil (SR/SK) = 0.05 Rendah / Kecil (R/K) = 0.10 Cukup/Sedang (C) = 0.20 Tinggi / Besar (T/B) = 0.40 Sangat Tinggi / Besar (ST/SB) = 0.80
Matrix Probabilitas dan Dampak (PMI,2004) Setelah didapat kategori dari Frekuensi dan Dampak maka dilakukan analisa PxI. Dan kategori dari Probability x Impact terdapat tiga kategori adalah sebagai berikut: Rendah (R) dengan skala 0.00 PxI < 0.06 Sedang (C) dengan skala 0.06 PxI < 0.18 Tinggi (T) dengan skala 0.18 PxI 0.72
4.2.4. RISIKO YANG SIGNIFIKAN Terhadap Waktu No. Jenis Risiko P I Kategori PxI Frekuensi Dampak Risiko 1 Kesalahan estimasi waktu 0.70 0.40 0.28 Tinggi 2 Kekurangan jumlah tenaga kerja 0.50 0.40 0.20 Tinggi 3 Perubahan desain 0.50 0.40 0.20 Tinggi
Terhadap Biaya No. Jenis Risiko P I Frekuensi Dampak PxI Keterangan 1 Kesalahan estimasi biaya 0.50 0.40 0.20 Tinggi 2 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 0.50 0.40 0.20 Tinggi 3 Kenaikan harga material 0.50 0.40 0.20 Tinggi 4 Ketidaksesuaian spek bahan 0.50 0.40 0.20 Tinggi 5 Keretakan pada struktur 0.50 0.40 0.20 Tinggi 6 Perubahan desain 0.50 0.40 0.20 Tinggi
4.2.5. RESPON RISIKO Terhadap Waktu RESPON RISIKO TERHADAP ASPEK WAKTU Risiko yang signifikan Penyebab Akibat Respon 1. Kesalahan estimasi waktu -kurangnya pengalaman terhadap -tidak tepat dalam melakukan estimasi -menggunakan analisa data historis untuk pekerjaan yang dilakukan mengenai berapa lama pekerjaan dapat aktifitas yang serupa 2. K ekurangan jumlah tenaga kerja 3. Perubahan desain -kemungkinan banyaknya proyek yang didapat selama periode -kesalahan perencanaan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan -permintaan dari owner diselesaikan -proyek tidak terlaksana sesuai schedule yang telah direncanakan -waktu yang dibutuhkan bertambah banyak -tidak berjalannya sistem -penambahan waktu pengerjaan -perubahan jadwal -menunda pelaksanaan proyek -dilakukan resources planning staf secara -melakukan kontrak baru dengan owner
Terhadap Biaya RESPON RISIKO TERHADAP ASPEK BIAYA Risiko yang signifikan Penyebab Akibat Respon 1. Kesalahan estimasi biaya -kurangnya pengalaman terhadap pekerjaan yang dilakukan -tidak tepat dalam melakukan estimasi terhadap biaya yang diperlukan untuk suatu pekerjaan -menggunakan data historis untuk aktifitas yang serupa dalam acuan estimasi 2. K urangnya kontrol dan koor dinasi dalam tim -terbatasnya pengetahuan personil terhadap sistem yang ada -tidak tertelusurnya data dan informasi -tidak terkoordinasinya pelaksanaan proyek -rapat secara periodik untuk menyamakan persepsi 3. Kenaikan harga material -perubahan kebijakan pemerintah -penambahan biaya proyek -harga terhadap vendor harus sudah dapat menangani hal tersebut 4. Ketidaksesuaian spek bahan -ketatnya spek mutu -over biaya untuk mengganti bahan agar -dilakukan diskusi bersama antara bagian 5. Keretakan pada struktur -kesalahan dalam memilih suplier -kesalahan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan mutu yang diperlukan -over biaya karena penggantian bahan quality, procurment, serta site manager -memilih supplier yang telah dipercaya -mengadakan pelatihan dan struktur dari struktur yang retak -monitoring yang berkala -ketidakcermatan dalam perencanaan 6. Perubahan desain -permintaan dari owner -penambahan biaya proyek -melakukan kontrak baru dengan owner
BAB V KESIMPULAN
5.1. KESIMPULAN 1 Dari analisa sebelumnya diketahui variabel-variabel risiko yang signifikan terhadap aspek waktu maupun terhadap aspek biaya. Berikut ini adalah risiko yang signifikan terhadap waktu adalah : 1. Kesalahan estimasi waktu 2. Kekurangan jumlah tenaga kerja 3. Perubahan desain Sedangkan risiko-risiko yang signifikan terhadap biaya adalah sebagai : 1. Kesalahan estimasi biaya 2. Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim 3. Kenaikan harga material 4. Ketidaksesuaian spek bahan 5. Keretakan struktur 6. Perubahan desain
2 Penanganan respon risiko terhadap risiko yang kemungkinan besar terjadi dan berdampak signifikan pada proyek Rusunami Kebagusan City ini diharapkan dapat meminimalisir risiko yang terjadi atau mungkin dapat menghilangkan risiko tersebut. Berikut ini adalah respon risiko terhadap aspek waktu adalah : 1. Kesalahan estimasi waktu adalah dengan dengan menggunakan analisa data historis atau data yang ada sebelumnya untuk melakukan estimasi terhadap pekerjaan yang serupa. 2. Kekurangan jumlah tenaga kerja adalah dengan melakukan resources planning staf secara akurat. 3. Perubahan desain adalah dengan melakukan kontrak baru dengan pemilik (owner).
2 Sedangkan respon risiko terhadap aspek biaya adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan estimasi biaya adalah dengan menggunakan analisa data historis atau data yang ada sebelumnya untuk melakukan estimasi terhadap pekerjaan yang serupa. 2. Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim adalah dengan rapat yang dilakukan secara berkala untuk menyamakan persepsi. 3. Kenaikan harga material adalah dengan melakukan kesepakatan terhadap vendor untuk menangani risiko tersebut. 4. Ketidaksesuaian spek bahan adalah dengan memilih supplier yang telah dipercaya oleh kontraktor, dan juga dengan melakukan diskusi bersama antara bagian quality, procurment, serta site manager. 5. Keretakan struktur Respon yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan, dan memonitoring pekerjaan secara berkala. 6. Perubahan desain adalah dengan melakukan kontrak baru dengan pemilik (owner).
SEKIAN