BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. seringkali memanfaatkan media internet sebagai media untuk pencarian

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, telah mampu mengubah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada Sumber: (diakses pada 10 September 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Situs Belanja Online di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan perubahan dalam berbagai segi kehidupan. Jika dahulu komunikasi dan arus

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan dalam berbisnis, teknologi internet yang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan cara mereka menjalankan bisnisnya. teknologi internet (interconnection networking) ini, informasi dapat diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai identitas diri serta yang berhubungan dengan fashion. Adapun

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut disebabkan oleh pengiriman dokumen-dokumen yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memudahkan tidak hanya dalam bidang komunikasi tetapi. juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan merek dan segala yang dimilikinya merupakan asset yang paling UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

Bab IV. Berdasarkan uji brand awareness, brand association, perceived quality

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Marketing Group (2015), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tanggal 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambar 1.1 Situs Zalora

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap produk. Melihat banyaknya produk yang ditawarkan maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat khususnya di dunia maya (internet). Internet menghubungkan satu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, semakin banyaknya persaingan perusahaan bisnis yang sejenis, sehingga membuat perusahaan meningkatkan penjualannya di pasar. Perusahaan akan selalu membuat keberhasilan menciptakan produk dan mempertahankan para pelanggannya. Keberhasilan bisa dengan membuat merek perusahaan sebagai identitas mereka dalam dunia bisnis agar bisa dipahami dan dikenal oleh calon pelanggan dan pelanggan setia mereka. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui memperkuat sebuah merek. Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Merek bisa dikatakan sebuah kekuatan dan kelebihan dari perusahaan yang diberikan dan bisa dimanfaat oleh pelanggan mereka sebagai nilai lebih dari perusahaan itu sendiri melalui produk yang mereka ciptakan. Merek bisa diukur melalui pelanggan mereka apakah produk tersebut bisa disebut berkualitas atau tidak. Perusahaan harus berupaya membangun strategi pemasaran yang cukup baik dan tepat agar bisa membuat merek tersebut bisa dikatakan baik dimata pelanggan, sehingga merek tersebut bisa dikatan bahwa memiliki ekuitasnya yang berkualitas. 1

2 Ekuitas merek dapat didefinisikan sebagai asset perusahaan yang sangat penting dalam dunia bisnis untuk mencapai sebuah keberhasilan perusahaan, ada beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan yaitu mencari pelanggan baru dan mempertahan pelanggan lama saat ini yaitu dengan memberikan nilai tambah lebih dari sebuah merek melalui produk. Merek akan berkembang dengan sendirinya untuk menarik perhatian pelanggan yang sudah menjadi royal akan merek tersebut. Jika perusahaan melakukannya dengan baik, maka merek akan memberikan keuntungan banyak perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2009) ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsuen berfikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Sedangkan menurut Aaker (1996), Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilities yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan symbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan. Aaker (2001) ekuitas merek dapat dikelompokkan dalam 5 elemen yang sangat penting dalam peranannya, yaitu yang pertama kesadaran merek, persepsi kualitas, loyalitas merek, asosiasi merek dan aset-aset hak milik merek yang lain, mewakili aset merek seperti paten, dan saluran distribusi. Di dalam peran lima dimensi ini sangatlah penting dalam ekuitas merek. Dalam penelitian tidak membahas tentang aset-aset hak milik merek yang lain.

3 Aaker (2001) mendefinisikan kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Kesadaran merek merupakan daya ingat konsumen akan merek dalam suatu produk. Merek yang baik akan selalu diingat oleh pelanggan mereka, sehingga konsumen akan terus mengingat kembali merek apa yang mereka ingat pada saat ditanyakan seseorang produk yang mereka gunakan dengan merek yang digunakan. Ukuran kesadaran merek dalam benak konsumen menurut Aaker (1996) bergerak mulai dari pengenalan (recognition), pengingatan kembali (to recall), puncak pikiran (top of mind), dan yang menguasai (to dominant). Persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu suatu produk atau jasa Adam (2015). Persepsi kualitas adalah Persepsi merupakan nilai respon positive ataupun negative dari sebuah sikap pelanggan dalam pemilihan produk yang mereka pilih. Sedangkan kualitas adalah seberapa baik dan buruknya sebuah produk yang perusahaan ciptakan. Bisa disimpulkan bahwa persepsi kualitas adalah nilai respond dan pendapat dari pelanggan akan produk yang mereka pilih dengan produk merek yang berkualitas. Loyalitas merek sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya loyalitas dari konsumen, perusahaan akan lebih banyak keuntungan yang didapatkan dari pelanggan begitu juga sebaliknya. Loyalitas merek adalah merupakan kesetian pelanggan terhadap suatu merek tertentu Adam (2015). Loyalitas merek merupakan ketetapan dalam pemilihan merek

4 yang mereka pilih tanpa ragu menggunakan merek tersebut dibandingkan dengan merek lainnya didalam sebuah satu bentuk produk dalam keunggulan dan kualitas. Loyalitas merek sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya loyalitas dari konsumen, perusahaan akan lebih banyak keuntungan yang didapatkan dari pelanggan begitu juga sebaliknya. Asosiasi merek ataupun citra adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan tentang sebuah merek Adam (2015). Citra merek adalah keyakinan konsumen akan sebuah merek produk yang konsumen pilih. setelah mereka gunakan merek produk yang sudah mereka konsumsi, konsumen akan menilai merek tersebut apakah bisa diterima dengan baik dengan merek. Semakin berkembangnya sebuah teknologi, perusahaan akan selalu berenovasi dalam dunia bisnisnya, apalagi sekarang didukung dengan adanya internet, sehingga perusahaan memanfaatkan internet tersebut untuk melakukan bisnis maupun transaksi di dunia maya. Banyak sekali perusahaan online yang melakukan perdagangan yg berbasis bermodalkan komputerisasi dan web sebagai alat untuk melakukan bisbis mereka, mulai dari aktivitas penjualan barang maupun penjualan jasa dan masih banyak lagi. Perusahaan akan selalu melakukan yang terbaik untuk melakukan perdagangan mereka agar dapat dipercaya pelanggan maupun konsumen mereka, karena mudah untuk dapat mendapatkan kepercayaan konsumen. Perdagangan elektronik E-commerce = electronik commerce adalah bagian dari e-lifestyle yang memungkinkan transaksi jual beli dilakukan secara online dari sudut tempat manapun Hidayat (2008). E-commerce merupakan peran penting dalam

5 dunia bisnis di dunia maya. Dengan adanya e-commerce semua menjadi berkembang dalam bertransaksi, system penjualan atau perdagangan barang dan jasa. E-commerce juga dapat memecahkan masalah dalam penjualan dan memudahkan dalam penghematan waktu transaksi antara penjual dan pembeli dalam jarak yang cukup jauh. Dalam perkembangan dunia bisnis masih didominasi dengan bisnis e- commerce, dengan menawarkan berbagai produk-produk dari perusahaan e- commerce seperti fhasion, tekhnologi elektronik, tiket, jasa, dan masih banyak lagi. Dari perusahaan analisis dan website pasar W & S Group melakukan riset tentang website e-commerce yang paling dikenali oleh para masyarakat di Indonesia. W & S Group adalah World Wide System Corporation, perusahaan yang melakukan riset online di Asia Tenggara yang berasal dari Jepang. Disini perusahaan W & S Group akan meriset tentang perusahaan e-commerce yang ada di Indonesia, yaitu menggunakan berbagai konsep seperti Popular Brand Index. Dengan perthitungan empat variable data, yaitu top of mine (merek pertama kali diingat), expansive (tingkat penyebaran website), last used (total penggunaan dalam tiga bulan terakhir, dan future intention (merek yang akan dibeli di waktu yang akan mendatang). Lazada adalah perusahaan online yang berbasis IT menawarkan berbagai jenis macam produk mulai dari elektronik, buku, mainana anak-anak, bermacam-macam perlengkapan mulai dari kecantikan, rumah tangga, olah raga, traveling dll. Lazada didirikan pada tahun 2012 yang merupakan salah satu cabang perusahaan Internasional Asia Tenggara Grup Lazada. Yang terdiri dari 5 negara yaitu Lazada

6 Indonesia, Lazada Malaysia, Lazada Vietnam, Lazada Thailand, Lazada Filipina. Jaringan Lazada Internasional Asia tengggara merupakan cabang anak perusahaan jaringan perusahaan internet di Jerman, Rocket Internet. Rocket Internet merupakan perusahaan online yang berhasil menciptakan perusahaan dibelahan dunia yang berkantor pusat Berlin Jerman. Proyek yang dimiliki Rocket Internet adalah Zalando, Top Tarif, edarling, Groupon dll. Gambar 1.1 website yang paling popular Gambar 1.1 Website paling populer perusahaan e-comerce di Indonesia Rank of Popular E-Commerce PBI IR 1 Lazada 29.2 2 OLX 22.1 3 Berniaga 8.9 4 FJB Kaskus 8.1 5 Zalora 5.5 6 Qoo10 3.8 7 Tokopedia 3.6 8 Rakuten 2.6 47,0% 9 Bhinneka 2.1 10 Blibli 1.8 11 Groupon Disdus 1.4 12 Elevenia 1.3 13 Berrybenka 1.3 14 Bukalapak 0.6 15 Livingsocial 0.5 Sumber: Ketut Krisna Wijaya, 2014 Hasil riset yang pertamadengan menunjukkan bahwa perusahaan lazada sebagai peringkat pertama dan OLX kedua merupakan website e-commerce sebagai

7 populer di kalangan masyarakat Indonesia, lazada disini dengan skor 29,2 diikuti dengan OLX diposisi kedua dengan skor 22,1 dari 47 persen responden survei yang dilakukan oleh W & S di Indonesia dengan berjumlah 864 responden. Gambar 1.2 Website yang paling dikenal Gambar 1.2 Website yang paling dikenal di masyarakat Indonesia 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Series 1 Sumber: Ketut Krisna Wijaya, 2014 Dengan menggunakan data Top of Mine, dengan hasil ini lazada menempatkan posisinya teratas dengan 40,7 persen, dan diikuti OLX dengan 18,6 sebagai website e-commerce paling dikenal di Indonesia.

8 Gambar 1.3 Tingkat persentase pengunjung Gambar 1.3 Tingkat Persentase Pengunjung Lazada OLX Berniaga FJB Kaskus Qoo10 Zalora Tokopedia Rakuten Bhineka Elevenia Sumber: Ketut Krisna Wijaya, 2014 Dengan data Market Share yang diambil bulan Maret hingga Mei. Lazada kembali menempatkan posisinya teratas yaitu pertama dengan 23,7 persen, dan diikuti oleh OLX dengan 21,4 persen. Sebagai website dengan persentase pengunjung paling tinggi. Hal ini sangat mempengaruhi dan berdampak positif dari kepopuleran website e-commerce.

9 Gambar 1.4 Persentase pengunjung kembali Gambar 1.4 25 Persentase dalam pengunjungan kembali website e-commerce 20 15 10 Series 1 5 0 Sumber: Ketut Krisna Wijaya, 2014 Pada persentase ini menunjukkan bahwa website lain yang akan dikunjungi adalah Lazada dengan 19,7, dan berniaga 12,4 persen. Masih tetap Lazada yang memperoleh urutan pertamanya, maka jelas bahwa Lazada merupakan e-commerce terbesarkan di Indonesia dengan adanya data diatas. Menurut dari pengalaman penulis bahwa pernah melakukan berbelanja online pertama kali selalu mengunjungi Lazada, ketika mengunjungi website lain dan tidak menemukan barang yang dicari, maka akan kembali dengan mengunjungi website Lazada.

10 B. Batasan Masalah Penelitian Agar memudahkan penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan dan membatasi hubungan antara persepsi kualitas, kesadaran merek terhadap loyalitas merek pada citra merek berdasarkan ekuitas merek dengan melalui objek perusahaan e-commerce, apakah pelanggan pembeli online sering mengunjungi website perusahaan e-commerce dan melakukan belanja online pada toko online Lazada. Dan apakah mereka sering mengunjungi Lazada untuk berbelanja. C. Rumusan Masalah 1. Apakah persepsi kualitas berpengaruh terhadap loyalitas merek? 2. Apakah kesadaran merek berpengaruh terhadap loyalitas merek? 3. Apakah citra merek berpengaruh terhadap loyalitas merek? 4. Apakah persepsi kualitas berpengaruh terhadap citra merek? 5. Apakah Kesadaran merek berpengaruh terhadap citra merek? 6. Apakah citra merek berperan sebagai mediasi pengaruh dari persepsi kualitas terhadap loyalitas merek? 7. Apakah citra merek berperan sebagai mediasi pengaruh dari kesadaran merek terhadap loyalitas merek? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis persepsi kualitas berpengaruh terhadap loyalitas merek. 2. Untuk menganalisis kesadaran merek berpengaruh terhadap loyalitas merek. 3. Untuk menganalisis citra merek berpengaruh terhadap loyalitas merek.

11 4. Untuk menganalisis persepsi kualitas berpengaruh terhadap citra merek. 5. Untuk menganalisis Kesadaran merek berpengaruh terhadap citra merek. 6. Untuk menganalisis citra merek berperan sebagai mediasi pengaruh dari persepsi kualitas terhadap loyalitas merek. 7. Untuk menganalisis citra merek berperan sebagai mediasi pengaruh dari kesadaran merek terhadap loyalitas merek. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoristis, hasil penelitian ini secara teoristis semoga dapat memberikan wawasan dan manfaat kepada para pembacanya tentang pengaruh persepsi kualitas, kesadaran merek terhadap loyalitas merek dengan citra merek sebagai variabel mediasi, agar dapat menjadi referensi bagi pembaca. 2. Manfaat praktik, hasil penelitian ini secara praktis semoga dapat memberikan pembacanya pemecahan masalah tentang dimensi ekuitas merek dalam melakukan penelitiannya sebagai acuan pada situs Lazada.co.id.