BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. telah diamanahkan Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan. Proses

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. membesarkan anak tersebut. Perintah kepada kedua orang tua untuk menjaga dan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

Individu sebagai satu kesatuan

hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

BAB II TINJAUAN TEORI

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak (Needlman, 2000). Perkembangan adalah bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. atau dewasa. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil

PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP PENURUNAN NILAI NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA SKRIPSI. Disusun Oleh : PURWANDARI J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Sindrom Down

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKIEKTASIS DI RSUD. DR. MOEWARDI SURAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP ANATOMI, FISIOLOGI, DAN GENETIKA. : Memahami garis besar materi perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan kongenital adalah penyebab utama kematian bayi di negara maju

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan merupakan pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di Indonesia, mencatat populasi kelompok usia anak di. 89,5 juta penduduk termasuk dalam kelompok usia anak.

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dikenalkan pada anak. menyikapi fenomena perilaku anak ( Gleen doman, 2005 )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari

BAB I PENDAHULUAN. semakin baik. Status gizi anak balita akan berkaitan erat dengan kondisi

Permulaan Kehidupan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. otot, perubahan postur, sedemikian rupa sehingga mengakibatkan penekanan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan. kemajuan teknologi saat ini, diharapkan dapat mewujudkan

Ditulis oleh dr.h.m.edial Sanif,SpJP,FIHA Jumat, 27 Juni :41 - Terakhir Diperbaharui Senin, 07 September :12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Santrock,2007). Masa bayi di mulai sejak berumur 1-12 bulan yang mana

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASKA OPERASI SECTIO CAESARIA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 23

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelainan metabolik, yang terjadi sejak dalam kandungan dan muncul saat

Pertumbuhan dan perkembang anak dalam keluarga dari segi. kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. angka morbiditas, namun angka mortalitas leukemia juga dilaporkan di Amerika. Sampai

BAB I PENDAHULUAN. Harlap & Shiono (1980) melaporkan bahwa 80% kejadian abortus spontan terjadi pada usia kehamilan 12 minggu pertama.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peran fisioterapi memberikan layanan kepada individu atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB II LANDASAN TEORI. pertumbuhan atau perkembangan mengalami kelainan atau penyimpangan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**

BAB I PENDAHULUAN. menentukan karakter atau cirikas dari orang satu dan orang lainya. Isi hati

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC STADIUM RECOVERY KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, fungsional dan metabolik yang ada sejak lahir. 1 Dalam sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lahir (Ilyas S, 2006). Orang tua akan menyadari untuk pertama kali dengan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

DETEKSI DINI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. dr. Atien Nur Chamidah PLB FIP UNY

Oleh : Sri Wahyuni J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Abortus adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan tubuh yang mengintegrasikan beberapa komponen, yaitu aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat berpergian ke suatu tempat, mungkin kita pernah menjumpai

BAB І PENDAHULUAN. semakin tidak terkendali seperti: pergeseran pola makan kearah yang serba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran buah hati pasti sudah sangat berarti bagi orang tua, yang tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak pasti melalui proses kelahiran dengan tahapan perkembangan janin selama 9 bulan lamanya. Untuk tahapan minggu I terjadi konsepsi embrio dimana setelah 4-5 hari embrio dan plasenta melekat pada dinding uterus. Pada minggu ke II III terjadi pembelahan menjadi 3 bagian (eksoderm, mesoderm, endoderm). Tahapan selanjutnya yang masuk minggu ke IV VIII terjadi pertambahan panjang ukuran embrio, terbentuknya sekat jantung dan jari-jari. Dan pada usia kehamilan 5 bulan terjadi reflek sucking, usia kehamilan 7 bukan terjadi gerakan buka tutup mata dan usia kehamilan 9 bulan janin terus mengalami tumbuh kembang hingga matur (Waspada, 2010). Dalam berjalannya kehidupan terdapat 2 tahap penting pada kehidupan anak yaitu tahap pertumbuhan dan tahap perkembangan. Dimana 2 tahapan tersebut sangat saling berkaitan satu sama lain. Pada tahap pertumbuhan, selalu berkaitan dengan perubahan kuantitatif misalnya peningkatan ukuran dan struktur biologis. Sedangkan tahap perkembangan, menggambarkan perubahan atau peningkatan pada perilaku dan hubungan sosial yang lebih kompleks (Ikalor, 2013). Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, masa yang paling penting ialah masa balita karena dimasa balita merupakan dasar tumbuh kembang anak 1

2 yang akan mempengaruhi tumbuh kembang ke tahap selanjutnya. Pada usia 1 tahun, perkembangan psiko-sosial pada anak meliputi adanya rasa ingin dipehatikan yang berlebih seperti sering kali menangis, pada tahap berbicara dan bahasa paling tidak anak dapat menunjuk pada seseorang atau benda ketika ditanya serta perkembangan motorik anak yang dapat merangkak dengan cepat, duduk di kursi kecil dan berdiri tanpa bantuan. Selanjutnya perkembangan psikososial pada usia 2 tahun meliputi kegiatan yang sering menirukan aktivitas seharihari dan munculnya rasa empati serta peduli seperti memeluk dan mencium anak lain. Tahap berbicara dan bahasa yang senang dibacakan cerita dan diajak berpartisipasi dengan menunjuk. Untuk tahap motorik anak dapat berjalan jauh serta berlari,jongkok dan menaiki tangga tanpa bantuan. Sedangkan psiko-sosial pada anak 3 tahun lebih sering bermain dan sering tertawa serta mengerti jika diajak untuk bertukar giliran dalam berinteraksi. Pada sektor berbicara dan bahasa, anak berbicara tentang apa yang dilakukan krang lain misalnya papa sedang memotong rumput. Untuk perkembangan motorik anak mampu berdiri dengan satu kaki serta mampu memegang pensil atau kerayon di sela-sela ibu jari dan jari pelunjuk (Allen & Marotz, 2010). Selama perkembangan janin dalam kandungan, banyak faktor yang memegang peranan dalam proses pembentukan struktur yang abnormal. Gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan akan menghasilkan produk bayi dengan cacat bawaan yang sering disebabkan karena terkena infeksi, mutasi gen, penyakit selama ibu hamil dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan. Down Syndrome merupakan sindroma genetik yang paling sering

3 dijumpai. Dalam praktek sehari-hari penanganan ini masih belum komprehensif. Tatalaksana Down Syndrome di tempat praktek, masih terbatas pada mengatasi keluhan yang ada. Padahal penanganan yang komprehensif yang melibatkan multidisiplin ilmu pada setiap tahap tumbuh kembang anak, akan menentukan kualitas kehidupan anak tersebut. Kontak awal para dokter pada anak Down Syndrome pada umumnya terjadi pada masa bayi, padahal pada masa prenatal pun, Down Syndrome dapat didiagnosis. Setiap jenjang umur pada Down Syndrome memiliki masalah khusus yang perlu diketahui, sehingga menjadi perhatian bagi klinisi dalam rangka pencegahan primer, sekunder, maupun tersier (Soetjiningsih & Ranuh, 2014). Insiden dan prevalensi penyakit yang disebarkan genetik beragam dari berbagai suku bangsa, daerah geografis, atau jenis kelamin. Prevalensi penyakit genetik adalah 58 dari 1.000 kelahiran, sedangkan Indonesia 5-15%. Kelainan jumlah kromosom seperti Down Syndrome (trisomi 21) adalah kelainan yang paling sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 kelahiran bayi dan lebih sering terjadi pada ibu hamil pada usia di atas 35 tahun (Laksono, 2011). Pada umumnya anak yang memiliki berkebutuhan khusus terutama Down Sindrom memiliki kelainan seperti : (1) penurunan tonus otot anggota gerak atas dan bawah (2) kekuatan otot menurun (3) terjadi gangguan keseimbangan (4) otot tubuh yang tidak normal (5) serta keterlambatan motorik. Beberapa teknik untuk membantu meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional dengan optimal dengan terapi latihan meliputi exercise tidur terlentang ke duduk, exercise dari duduk ke berdiri, exercise keseimbangan pada bola memakai gym ball, dan brain gym.

4 Fisioterapi mempunyai peran yang penting dalam proses tumbuh kembang anak seperti anak-anak berkebutuhan khusus. Salah satunya membantu meningkatkan kemampuan fungsional anak agar dapat optimal dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti terapi latihan yang diberikan oleh fisioterapi. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah bagaimana penatalaksanaan fisioterapi dengan modalitas terapi latihan untuk meningkatkan aktivitas fungsional pada kasus Down Syndrome? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dengan modalitas terapi latihan dalam meningkatkan aktivitas fungsional pada kasus Down Syndrome. D. Manfaat Penulisan Manfaat yang diambil dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah : 1. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan pengetahuan dalam penatalaksanaan fisioterapi pada pasien dengan kasus Down Syndrome. 2. Bagi Institusi Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk berbagi informasi tentang kasus Down Syndrome.

5 3. Bagi Masyarakat Sebagai pengetahuan masyarakat tentang Down Syndrome serta peranan fisioterapi pada kasus tersebut. 4. Bagi Fisioterapi Untuk mendapatkan metode yang tepat dan bermanfaat dalam melakukan penanganan pasien pada kasus Down Syndrome.