BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA

TRAFO. Induksi Timbal Balik

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang


BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. Tinjauan Pustaka

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu

Induksi Elektromagnetik

PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

Induksi Elektromagnetik

TUGAS PERTANYAAN SOAL

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

TRANSFORMATOR TEGANGAN DAN PEMELIHARAANYA PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TENGAH & DIY

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL

Transformator (trafo)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan

BAB 1 TRANSFORMATOR. Gambar 1. Transformator

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

PEMELIHARAAN TRAFO TEGANGAN (PT) PADA GARDU INDUK KRAPYAK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI APP SEMARANG

KOMPONEN PASIF. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Universitas Telkom 1

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

BAB II TRANSFORMATOR. Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLATIHAN SOAL BAB 3

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB II TRANSFORMATOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP

BAB II GENERATOR SINKRON

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

BAB II LANDASAN TEORI

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB II TRANSFORMATOR TENAGA

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

TRANSFORMATOR. Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TRANSFORMATOR

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar, yaitu dari kutub positip (+) ke kutub negatip (-). Sumber arus listrik searah bisa dari Baterai, Accu, Dinamo arus searah ataupun dapat dihasilkan dari penyearahan arus AC ke DC. Listrik DC (Direct Current) merupakan listrik yang kuat arus maupun tegangannya tidak merupakan fungsi periodik dari waktu, dalam arti besar arus maupun tegangan dari listrik ini merupakan bilangan konstan (C). Rangkaian DC sederhana seperti pada gambar berikut : Gambar 2.1. Rangkaian DC loop tertutup. Dimana : E = Sumber tegangan R= Hambatan rangkaian I = Arus listrik 6

7 2.2 Rectifier Rectifier atau Penyearah tiga-fasa adalah pengubah tegangan bolak-balik ke tegangan searah yang menggunakan sumber tiga-fasa. Berdasarkan a. Penyearah tak terkendali. b. Penyearah terkendali. semikonduktor yang digunakan dan variasi tegangan keluarannya, penyearah tiga- fasa dapat diklasifikasikan menjadi : Rangkaian secara umum penyearah 3 fasa tak terkendali ditunjukan pada gambar 2.2. Gambar 2.2. Rangkaian penyearah 3 phasa. Gambar 2.3. Gelombang output dari penyearah.

8 2.3 Transformator Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Gambar 2.4. Transformator. 2.3.1 Prinsip Kerja Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

9 Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan : (2.1) Dimana : Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder 2.3.2 Klasifikasi Transformator Tenaga Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut sistem pemasangan dan cara pendinginannya. 1. Menurut Pemasangan a. Pemasangan dalam b. Pemasangan luar 2. Menurut Pendinginan: a. Transformator mesin (untuk mesin-mesin listrik) b. Transformator Gardu Induk c. Transformator Distribusi 2.3.3 Bagian utama transformator Transformator memilki bagian - bagian utama yang penting diantaranya adalah sebagai berikut :

10 a. Inti besi Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current). b. Kumparan transformator Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus. c. Kumparan tertier Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan tertier.

11 d. Minyak transformator Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformatortransformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu: 1. Kekuatan isolasi tinggi. 2. Penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikelpartikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat. 3. Viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik. 4. Titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan bahaya. 5. Tidak merusak bahan isolasi padat. 6. Sifat kimia yang stabil. e. Bushing Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.

12 f. Tangki dan konservator Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator. 2.4 Rumus perhitungan kebutuhan kapasitas daya gardu. Perhitungan kebutuhan kapasitas daya gardu yang dimaksud adalah untuk mengetahui berapa besarnya kapasitas daya gardu yang dibutuhkan pada suatu petak jalan untuk pengoperasian KRL pada jalur Jakarta Kota - Bogor. Untuk menentukan besarnya kapasitas daya pada gardu maka kita harus dihitung terlebih dahulu tenaga maksimum dalam satu jam dan puncak beban maksimum. 2.4.1 Tenaga Maksimum dalam satu jam (Y) Tenaga maksimum ditentukan oleh : 1. Jarak Bagi (S.D) dalam Km Sebagai misal menghitung jarak bagi total pengisian gardu B Gambar 2.5. Jarak pengisian gardu Jadi rumus untuk menghitung jarak pengisian adalah sebagai berikut : S.D = 1/2d(A-B) + 1/2d(B-C) (2.3)

13 Dimana : S.D d(a-b) d(b-c) 1/2d(A-B) 1/2d(A-B) = Jarak pengisian Gardu = Jarak antara Gardu A ke Gardu B = Jarak antara Gardu B ke Gardu C = Jarak pengisian gardu B ke arah A = Jarak pengisian gardu B ke arah C 2. Koefisien Tanjakan (G.C) Tabel 2.1. Koefisien tanjakan Tanjakan 0/00 G.C -13-10 -5 0 5 10 13 0.3 0.4 0.6 1 1.5 2 2.5 3. Berat KRL dengan penumpang penuh (W). Maksud berat KRL ini adalah berat total beban, yaitu berat total kereta di tambah dengan berat penumpang (dianggap yang rata rata 1 orang memiliki berat 60 kg). 4. Ratio konsumsi Tenaga (P) dalam Wh/ton Km. Ratio konsumsi berdasar percobaan 50 Wh/ton.km 5. Jumlah Kereta dalam 1 jam (V) V = 60/Headway Headway adalah selang waktu antara 2 kereta (menit). Sebagai contoh headway 6 menit, maka : V Single track = 60 menit / 6 menit = 10 Kereta V Double track = (60 menit / 6 menit) x 2 = 20 Kereta 6. Komposisi KRL yang beroperasi /Jumlah set kereta (C)

14 Yang dimaksud komposisi KRL ini adalah jumalah set kereta yang di jalankan pada lintas tersebut. Pada lintas bogor KRL sebagian besar KRL yang beroperasi adalah 2 Set (1 set = 4 rangkaian kereta). Maka Tenaga Maksimum dalam 1 jam dapat dihitung dengan rumus empiris sebagai berikut : Y = C x (S.D) x (G.C) x W x P x V...(Kw) (2.4) 2.4.2 Puncak Beban Maksimum (Z) Puncak beban maksimum diketahui dengan dari : Z = Y + C Y =...(kw) (2.5) Dimana: Y = Tenaga Maksimum C = konstanta/faktor elektrifikasi = 1,7 I Max Dalam hal ini I max adalah arus tertinggi dari KRL 2.4.3 Perhitungan Kapasitas Daya Gardu (Z) Dari hasil perhitungan Puncak Beban Maksimum dapat ditentukan kapasitas Listrik sebagai berikut : 1,25 x (2.6),