BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural.

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

SKRIPSI SULASTRI J

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kelompok, yaitu: gangguan cemas (anxiety disorder), gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder/gad),

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. optimal bagi manusia. Maslow dalam teori kebutuhan dasar manusia, membagi

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. keluar kandung kemih melalui kateter urin secara terus menerus. kemih yang disebut dengan bladder training.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia (Ruggenenti dkk, 2001). Penyakit gagal ginjal kronis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT tidak membiarkan seseorang untuk tidak tidur dan akan. hilang di waktu tidurnya ( As-Aya rawi, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Peran perawat tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya (Padila, 2013). Pada tahun 2012, UHH penduduk dunia rata rata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Individu pasti akan mengalami proses penuaan (ageing process) yaitu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker.

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari

PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. stress yang mungkin ia sudah tidak mampu mengatasinya (Keliat, 1998). Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa setiap

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan yang dikenal dengan Hirarki Maslow. Lima kebutuhan dasar maslow disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga kebutuhan yang tidak terlalu penting, adapun kebutuhan yang dimasud meliputi; kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan cinta dan memiliki, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar, yang meliputi oksigen, cairan, nutrisi, keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, kebutuhan seksual, serta istirahat dan tidur (Asmadi, 2008). Masa kanak-kanak merupakan rentang yang cukup panjang yaitu antara usia 2 tahun sampai dengan 11 atau 12 tahun. Masa anak berdasarkan karakteristik dan tugas perkembangan yang berbeda, masa anak terbagi menjadi dua periode yaitu periode anak awal dan anak akhir. Periode anak awal berkisar dari usia dua sampai dengan enam tahun (2-6 tahun) dan periode anak akhir dari usia enam sampai dengan tibanya masa kematangan secara seksual, yaitu masa pubertas. Pengklasifikasian anak awal dan anak akhir mengacu pula pada usia dimana anak awal merupakan

usia prasekolah dan anak akhir merupakan usia sekolah dasar (Maslihah, 2006). Anak usia prasekolah dan usia sekolah rentan terkena penyakit, sehingga banyak anak pada usia tersebut yang harus dirawat di rumah sakit dan menyebabkan populasi anak yang dirawat di rumah sakit mengalami peningkatan yang sangat dramatis (Wong, 2009). Rata-rata anak mendapat perawatan selama enam hari. Selain membutuhkan perawatan yang spesial dibanding pasien lain, anak sakit juga mempunyai keistimewaan dan karakteristik tersendiri karena anak-anak bukanlah miniatur dari orang dewasa atau dewasa kecil. Waktu yang dibutuhkan untuk merawat penderita anak-anak 20-45% lebih banyak daripada waktu untuk merawat orang dewasa (Aidar, 2011). Secara umum anak yang dirawat di Rumah Sakit akan mengalami rasa takut terhadap lingkungan rumah sakit atau pada tindakan keperawatannya, sehingga diperlukan suatu tindakan dilain tindakan keperawatan tetapi masih terkait dengan tujuan asuhan keperawatan seperti penanganan perubahan pola tidur pada anak (Ngastiyah, 2005 dalam Muthohirun, 2013). Lama dan kualitas tidur sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menentukan. Potter & Perry (2005) mengemukakan faktor yang mempengaruhi tidur yaitu: faktor fisiologis, psikologis, lingkungan dan gaya hidup. Brones (1996) dalam Bukit (2003) mengatakan tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak 2

fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa capai, lemah, proses penyembuhan lambat, daya tahan tubuh menurun dan ketidakstabilan tanda-tanda vital. Sedangkan dampak psikologis meliputi depresi, cemas dan tidak konsentrasi. Tartowo & Wartonah (2004) mengatakan seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Tidur penyembuh yang baik. pada saat inilah terjadi pertumbuhan sel-sel tubuh misalnya pada pasien pasca operasi, masalah sulit tidur merupakan masalah yang sering terjadi. Sedangkan fungsi dari tidur adalah untuk sintesis pemulihan dan perilaku, waktu perbaikan tubuh dan otak (Kozier, et al., 2004). Pertumbuhan pesat yang terjadi saat tidur meliputi otot, kulit, sistem jantung, pembuluh darah, metabolisme tubuh, dan tulang, hal ini disebabkan tubuh balita memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika dalam keadaan terbangun (Potter & Perry, 2005). Penelitian Farida (2010) pada kelompok kontrol, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri post operasi tidak bermakna yaitu 0,200 (p>0,05). Sedangkan pada kelompok intervensi terapi musik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap intensitas nyeri yaitu 0,000 (p<0,05). Pillie & Chai (2002) dalam musyaroh (2011) mengatakan terapi musik adalah suatu proses yang terencana, bersifat peventif dalam usaha penyembuhan terhadap penderita yang mengalami gangguan fisik motorik, 3

sosial, emosional maupun mental intelegency. Musik merupakan seni budaya hasil cipta, rasa, karsa manusia yang ditata berdasarkan bunyi yang indah, berirama atau dalam betuk lagu. Terapi musik bertujuan untuk menenangkan hati dan perasaan seseorang lewat lagu-lagu yang berirama teratur dengan mendengarkan musik diharapkan dapat merangsang dan menarik penderita untuk mengikuti alur irama yang selanjutnya menciptakan suasana santai, gembira yang pada akhirnya adanya perubahan yang positif. Studi pendahuluan yang sudah dilakukan peneliti pada tanggal 28 Januari 2014 di ruang Aster di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto, diperoleh data pada bulan Januari 2014 sebanyak 133 anak yang di rawat, dan 25 anak masih berusia preschool. Dimana 20 anak (15%) dirawat selama 2 hari, 21 anak (23%) dirawat selama 3 hari, dan 82 anak (62%) dirawat lebih dari 3 hari. Peneliti juga melakukan wawancara kepada 5 orang tua/wali pasien anak preschool untuk memperoleh gambaran pola tidur pada anak preschool selama dirawat di ruang Aster. Berdasarkan wawancara yang dilakukan diperoleh hasil 4 dari 5 orang tua/wali menyatakan anaknya mengalami perubahan pola tidur mulai dari kesulitan untuk tidur, jumlah waktu untuk tidur yang berkurang dan sering terbangun saat tidur (kualitas tidur). Berdasarkan gambaran diatas dan fenomena yang sering ditemukan di lapangan serta mengingat pentingnya istirahat dan tidur yang adekuat bagi kesembuhan klien maka peneliti tertarik meneliti tentang Pengaruh 4

Terapi Musik Mozart Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada Pasien Anak Preschool di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto. B. Perumusan Masalah Kejadian gangguan pola tidur pada anak usia preschool di Rumah Sakit cukup tinggi. Maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh terapi musik mozart terhadap gangguan pola tidur pada pasien anak preschool di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan peneltian ini adalah untuk memperoleh informasi pengaruh terapi musik mozart terhadap gangguan pola tidur pada pasien anak preschool di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari peneliatian ini adalah: a. Mendeskripsikan karakteristik responden yang diteliti b. Mendeskripsikan gangguan pola tidur pada pasien pasien anak preschool di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto 5

c. Mendeskripsikan pengaruh terapi musik mozart terhadap gangguan pola tidur pada pasien anak preschool di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang gangguan pola tidur yang dialami pasien anak preschool di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto 2. Bagi Keluarga Klien Dapat memberikan informasi tentang pengaruh terapi musik mozart terhadap gangguan pola tidur pada pasien anak preschool, sehingga diharapkan pada orang tua dapat mengatasi masalah anaknya yang dirawat di Rumah Sakit yang berhubungan dengan gangguan pola tidur 3. Bagi Instasi Kesehatan Diharapkan dengan adanya penelitian ini, instasi terkait lebih mempertimbangkan gangguan pola tidur yang bisa muncul pada pasien anak yang yang dapat menimbulkan terganggunya pemenuhan kebutuhan dasar yang mempengaruhi proses penyembuhan 6

4. Bagi Ilmu Pengetahuan Diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi yang hendak meneliti lebih lanjut pengaruh terapi musik mozart terhadap gangguan pola tidur pada pasien anak preschool E. Penelitian Terkait 1. Penelitian Muthohirun (2013) yang berjudul Analisis faktor yang mempengaruhi perubahan pola tidur pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di RSUD Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan crosss sectional design. Populasi adalah semua anak usia prasekolah yan dirawat di RSUD Banjarnegara berjumlah 38 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrument yang digunakan menggunakan kuesioner dengan wawancara terstruktur. Hasil penelitian ada hubungan antara lingkungan, stres psikologi dan sakit (p value= 0,001, p value 2 = 0,001 dan p Value 3 = 0,0011), dengan peubahan pola tidur di Rumah Sakit dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan usia (p value 1 = 1,00, dan p value 2 = 0,684) dengan perubahan pola tidur di Rmah Sakit. Variabel yang paling dominan dalam penelitian ini adalah stress psikologi (cemas) terhadap perubahan perubahan pola tidur pada anak prasekolah yang dirawat di RSUD Banjarnegara dengan nilai OR= 13,083. 7

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Muthohirun (2013) terletak pada intervensinya dan rancangan penelitian yang digunakan. Penelitian ini dengan intervensi Pengaruh terapi musik mozart terhadap penanganan gangguan pola tidur pada pasien anak preschool di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan rancangan penelelitian ini adalah Quasi eksperimental dengan desain The Pre-post Test Design. dengan teknik pengambilan sampel randominasasi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Mahanani (2013) yang berjudul Perbedaan Pengaruh durasi pemberian terapi musik klasik mozart terhadap tingkat kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital di RSUD Banyumas. Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian Quasy Experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Menggunakan teknik purposive sampling, yang berjumlah 30 anak dan dianalisis dengan Mann-Whitney dan Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan p value sebesar 0,025, nilai p value < α (0,025<0,05). Sehingga terdapat perbedaan pengaruh durasi pemberian terapi musik klasik Mozart terhadap tingkat kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital di RSUD Banyumas. didapatkan p value sebesar 0,025, nilai p value < α (0,025<0,05). Sehingga terdapat perbedaan pengaruh durasi pemberian terapi musik klasik 8

Mozart terhadap tingkat kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital di RSUD Banyumas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Mahanani (2013) terletak pada pada desain penelitian yang tidak menggunakan kelompok kontrol. Serta dalam penelitian menggunakan variabel terikat yang berfokus dalam masalah gangguan pola tidur pada pasien anak usia preschool. 9