1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan tentu sudah tidak asing lagi, begitu juga di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Penyeragaman siswa melalui pakaian seragam sekolah di Indonesia sendiri diatur berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, No.052/C/Kep/D/82 dalam jurnal Hudzaifah. Dkk 2012 (https://eprints.uns.ac.id/1339/pdf) yaitu sekolah secara resmi berhak memakaikan seragam sekolah terhadap siswanya dengan berbagai alasan bahwa seragam sekolah merupakan sebuah alat untuk membuat kerapihan, kedisiplinan dan keteraturan siswa dalam melaksanakan pendidikan. Setiap sekolah tentunya sudah memiliki peraturan mengenai pemakaian pakaian seragam di sekolah tersebut. Setiap peraturan pada dasarnya bertujuan untuk menjadikan generasi penerus yang berdisiplin dan berprestasi. Sikap displin atau kedisiplinan seseorang terutama pada siswa tentunya berbedabeda. Siswa ada yang memiliki kedisiplinan tinggi dan sebaliknya ada juga yang mempunyai kedisiplinan rendah. Tinggi rendahnya kedisiplinan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar. Faktor-faktor tersebutlah yang harus dicari tahu lalu kemudian dicari solusi yang terbaik karena dari faktor-faktor tersebut bisa saja 1
2 menjadi penyebab siswa tersebut melakukan pelanggaran disiplin. Hal ini juga terjadi di SD N 2 PSR KLN, sekolah ini mempunyai peraturan dan disiplin yang baik, tetapi pada kenyataannya pelanggaran disiplin masih sering terjadi diantaranya disiplin dalam pemakaian seragam. Hal ini dibuktikan dengan kurang lengkapnya atribut seragam dan kurang rapihnya peserta didik dalam memakai pakaian seragam sekolah. Hal ini juga diperkuat dari hasil pengamatan selama melakukan program magang 3 di SD N 2 PSR KLN, yang ternyata masih banyak siswa yang kurang disiplin dalam berpakaian seragam. Pendidikan sangatlah penting bagi masyarakat terutama di era globalisasi seperti saat ini, terlebih maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh masyarakat yang mempunyai pendidikan yang baik. Hal ini diperkuat dengan adanya fungsi dan tujuan pendidikan yang tercantum di dalam UU No 20 tahun 2003 (http: //www.lahiya.com/pengertian-pendidikan-dan-tujuanmenurut-ahli/) yang menyatakan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan di sekolah diharapkan tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa saja tetapi juga kemampuan sosial dan perilaku baik, sehingga siswa diharapkan dapat menjadi individu yang tidak hanya memiliki prestasi akademik yang baik tetapi juga berakhlak mulia, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya, masih
3 banyak sekolah yang lebih fokus pada pencapaian masalah prestasi akademik siswa dibandingkan dengan masalah non akademik siswa di sekolah. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan pencapaian, dimana banyak siswa yang pandai tetapi kurang memiliki sikap yang baik, sebagai contoh adalah disiplin dalam berseragam di sekolah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Han, Seughee (2011) menyimpulkan bahwa efek kebijakan seragam mampu mengurangi masalah pada perilaku siswa di tingkat sekolah dan seragam sekolah juga menjadi kebijakan di daerah perkotaan sebagai wawasan untuk mengurangi masalah pada perilaku siswa. Berdasarkan situasi tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian, untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan siswa kurang disiplin dalam mengenakan pakaian seragam sekolah, bagaimana cara menanamkan karakter disiplin melalui pakaian seragam dan apa hambatan dalam menanamkan karakter disiplin dengan menggunakan pakaian seragam. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena dapat mengetahui faktor penyebab siswa kurang disiplin dalam mengenakan seragam serta cara penanganan yang tepat untuk membimbing siswa agar menjadi lebih disiplin lagi. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perlu ditentukan yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Adapun fokus penelitian ini adalah Pendidikan karakter disiplin melalui pakaian seragam sekolah di SDN 2 PSR KLN.
4 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa faktor penyebab siswa kurang disiplin dalam berseragam? 2. Bagaimana cara menanamkan karakter disiplin melalui pakaian seragam sekolah? 3. Apa hambatan dalam menanamkan karakter disiplin melalui pakaian seragam sekolah? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis faktor yang menyebabkan siswa kurang disiplin dalam berpakaian seragam. 2. Mendeskripsikan bagaimana cara untuk menanamkan karakter disiplin melalui pakaian seragam sekolah. 3. Mendeskripsikan hambatan dalam menanamkan karakter disiplin melalui pakaian seragam sekolah. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi siswa Dengan adanya penelitian ini diharapkan karakter siswa lebih baik lagi terutama pada karakter disiplin.
5 2. Manfaat bagi guru Guru diharapkan dapat mengetahui faktor yang menyebabkan siswa kurang dalam berdisiplin dalam berseragam sehingga guru dapat menanamkan karakter disiplin dengan baik. 3. Manfaat bagi sekolah Sekolah diharapkan mendapatkan gambaran umum mengenai efektifitas pemakaian seragam untuk menanamkan karakter disiplin bagi peserta didik. 4. Manfaat bagi orang tua siswa Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi orang tua siswa, sehingga orang tua siswa dapat membentuk anak menjadi lebih berdisiplin. 5. Manfaat bagi peneliti Mengetahui penerapan pendidikan karakter disiplin melalui pakaian seragam di sekolah dasar.