Periode 1 Agustus 30 September

dokumen-dokumen yang mirip
Tirta Farma meliputi pemilik sarana apotek, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 5. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat perlu

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Anief, M. 2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

supaya wawasan dan pengetahuan yang didapatkan lebih banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA , , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi ed. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002

8. Pelayanan pasien harus disertai dengan KIE untuk memastikan bahwa setiap perbekalan farmasi dan alat kesehatan dapat digunakan dengan maksimal

6. Dalam Praktek Kerja Profesi di apotek pro-tha Farma sebaiknya diwajibkan calon apoteker melakukan Home Care yaitu kunjungan terkait pelayanan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f. Penyediaan tempat khusus untuk konseling sangat menberikan keuntungan bagi

d. Mahasiswa calon Apoteker memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek, seperti masih sulitnya untuk berkomunikasi

kepatuhan pasien dalam menggunakan obat sehingga obat tersebut mampu memberikan efek terapi yang diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. PKPA di Apotek memberikan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan praktis bagi calon apoteker mengenai sistem managerial obat (pengadaan,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.2. Alur Penelitian Selanjutnya

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran pengertian dan

DAFTAR PUSTAKA. Kementrian Kesehatan RI, 2015, Profil Kesehatan Indonesia Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

4. Praktek kerja profesi apoteker memberi kesempatan bagi para calon apoteker untuk dapat terjun langsung ke dunia kerja dan menerapkan segala ilmu

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

INTISARI PROFIL PENERAPAN PELAYANAN FARMASI KLINIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI PULAU BANGKA. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016

KELENGKAPAN ADMINISTRASI STAF MEDIS KEDOKTERAN FORENSIK RSUP Dr. KARIADI SEMARANG MENGHADAPI AKREDITASI RUMAH SAKIT

yang ada di Apotek Tirta Farma selalu diawasi oleh apoteker. Segi manajemen mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,

BAB 6 SARAN Saran

5. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) memberikan bekal kepada calon apoteker sebelum terjun langsung ke masyarakat, agar kelak dapat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FARMASI RUMAH SAKIT. Kode Mata Kuliah FAF (2 sks) Semester 8

resep, memberikan label dan memberikan KIE secara langsung kepada pasien. 4. Mahasiswa calon apoteker yang telah melaksanakan PKPA di Apotek Kimia

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

sebagai tenaga kerja farmasi yang profesional yaitu dapat menerapkan nine star pharmacist (care giver, decision maker, communicator, manager, leader,

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

DAFTAR PUSTAKA. Aditama, T.Y.,2007, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, (2 nd ed), UI pres, Jakarta

pelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh pasien, serta kondisi ekonomi dan finansial dari pasien, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) BIDANG FARMASI RUMAH SAKIT

BAB 1 : PENDAHULUAN. Sejalan dengan amanat pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

PERAN BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN (BMPK) DALAM PENJAMINAN MUTU TENAGA DAN FASILITAS KESEHATAN DI DIY. Yogyakarta,25-26 februari 2013

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

KEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu variabel untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah

dilakukan pasien, serta hal penting lainnya terkait obat seperti efek samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f.

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan

PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dari pelayanan kesehatan termasuk hasil yang diharapkan dengan berbasis

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 DAN CARA PENILAIANNYA. Dr.dr.Sutoto,M.Kes**

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : - Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis sistem..., Dian Fitri Arestria, FKM UI, Universitas Indonesia

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal 58-65

PHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION

Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, padat mutu dan padat risiko,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

Lampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda dan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pharmaceutical care menggeser paradigma praktik kefarmasian dari drug

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, maka syarat mutu makin bertambah penting. Hal tersebut mudah saja

MANAJEMEN PERAPOTIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan

Transkripsi:

BAB VI SARAN 5.1. SARAN Memperpanjang waktu di penyerahan obat ketika berada di satelit Farmasi Rawat Jalan agar mahasiswa PKPA fokus kepada pelayanan pada pasien dan kesempatan untuk bertemu dengan pasien akan lebih sering. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa PKPA ketika berada di satelit Farmasi Rawat inap untuk ikut menyerhkan obat kepada perawat dari setiap bangsal, sehingga mahasiswa PKPA dapat melatih berkomunikasi dengan sesama tenaga kesehatan. Melakukan diskusi tentang kasus yang didapatkan selama di farmasi klinis bersama dengan seluruh mahasiswa PKPA sehingga dapat saling membagi dan belajar berbagai macam kasus penyakit. Periode 1 Agustus 30 September 2015 253

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, edisi 12, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia). Aslam, M., Tan, C. K., dan Prayitno, A., 2003, Farmasi Klinis, Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien, PT. Elex Media Komputindo, ACEM, 2007, Guideline on Emergency Departement Design, Australian College for Emergency Medicine, Melbourne. Baxter, K., 2010, Stockley s Drug Interactions Ninth edition, Pharmacautical Press, Chicago- London. BPJS Kesehatan, 2014, Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, 1998, Pharmaceutical Care Practice, McGraw-Hill Companies, New York, pp. 73-87. Critical Appraisal Skills Programme (CASP). 11 questions to help you make sense of a trial. England; 2013. Depkes RI, 1978, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28/MENKES/Per/1/1978 Tentang Penyimpanan Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI, 1997, Undang-Undang No. 5 tentang Psikotropika, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI, 2001, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI, 2004, Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI, 2008, Keputusan Menteri Kesehatan No. 129/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI a, 2009, Undang-Undang No. 36 tentang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Periode 1 Agustus 30 September 2015 254

Depkes RI b, 2009, Undang-Undang No. 44 tentang Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI c, 2009, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI d, 2009, Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Steril Supply Departement/ CSSD) di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI, 2010, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1439/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Depkes RI, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Depkes RI, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Hepler, C.D., and Strand, L.M., 2003, Opportunities and Responsibilities in Pharmaceutical Care dalam A Practical Guide to Pharmaceutical Care, 2 nd ed, American Pharmaceutical Association, Washington DC. Holloway, K., and Green, T., 2003, Drug and Theraputic Committees: A Practical guide, WHO Departement of Essential Drug and Medicine Policy in Colaboration Management Sciences for Health, Virginia, USA. JCI, 2007, Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals, 3 rd ed, Joint Commission International. JCI, 2011, Accreditation Standards for Hospitals, 4 th ed, Joint Commission International. KARS, 2007, Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, Komisi Akreditasi Rumah Sakit. KARS, 2012, Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Standar Akreditasi, Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dll., 2012, Peta Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional 2012-2019, Dewan Jaminan Sosial Nasional. Kementerian Lingkungan Hidup, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Menteri Lingkungan Hidup. Periode 1 Agustus 30 September 2015 255

Kepmenkes RI, 2011, Standar Akreditasi Rumah Sakit, edisi I, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kepmenkes RI dan KARS, 2011, Standar Akreditasi Rumah Sakit, Kerja Sama Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1995, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit, Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Pengembangan Pengawasan dan Pengendalian. McEvoy, G. K., F, Snow, E. K., et al., 2011, AHFS Drug Information Handbook Essentials, American Society of Health-System Pharmacists Inc., Canada. NHMRC, 2010, Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infection in Healthcare. Commonwealth of Australia, Canberra. Peraturan Pemerintah RI, 2012, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan. Permenkes RI, 2012, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit. Perpres RI, 2013, Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Quick, et al., 1997, Managing Drug Supply, 2 nd Edition, Kumarin Press, West Harford, USA. Royal Pharmaceutical Society, 2013, Continuing Proffesional Development, London. RSPI, 2009, Instalasi Bedah Sentral, http://www.infeksi.com/articles. php?lng=in&pg=3150, diakses tanggal 27 Mei 2011. Said, N.I., 2000, Pengolahan Air Limbah dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob, Jurnal Teknologi Lingkungan. Siregar, C.J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Somosir, M.A.V, 2009, Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Pemanfaatan Instalasi Rumah Sakit Umum Daerah (IFRSUD) Pandan Tahun 2008, Tesis, Universitas Sumatera Utara Medan. Steg, G. P., et al., 2012, ESC Guidelines for the Management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation, European Heart Journal 33, 2569-2619, Periode 1 Agustus 30 September 2015 256

Sweetman, S.C., 2009, Martindale : The Complete Drug Reference, ed. 36 th, Pharmaceutical Press, London. Periode 1 Agustus 30 September 2015 257