tugas sosiolagi tentang bentuk akomodasi untuk mengatasi permasalahan teror Posted by cici - 30 Sep 2010 18:25 NAMA : AULIA ADANTI HAMDAN KELAS : X-3 NIS : 101085 Menurut saya bentuk akomodasi yang sesuai untuk mengatasi isme adalah toferatin dan stalemate. sesuai dengan pengertian toferatin yaitu toleransi antara dua belah pihak dan stalemate yaitu suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti melakukan pertentangan. Dari pengertian diatas sudah dapat di mengerti bahwa sebenarnya terorisme dilakukan mungkin karena adanya permasalahan antara dua pihak yaitu pihak terorisme dan pihak yang di teror. Mengatasi masalah terorisme belum dapat dilakukan, tetapi menurut saya masalah ini hampir sama dengan mengtasi pembunuhan hanya saja terorisme lebih sulit untuk dimengerti mengapa mereka melakukan begitu dan siapa yang menyebabkan itu semua terjadi. Seperti biasanya dalam berita, terorisme sudah banyak terjadi hanya entah siapa yang melakukan itu. terorisme dapat di atasi dengan bertoleransi dengan pihak yang bersangkutan dan membicarakan dengan kekuatan yang seimbang atau sama dengannya halnya tanpa menggunakan senjata masalah ini mungkin dapat terselesaikan. sekian dan terima kasih. wss Posted by MuThii - 30 Sep 2010 18:53 Nama : MUTIASARI.M Kelas : X.3 NIS : 101098 No.urut : 20 1 / 7
Pada saat sekarang begitu maraknya aksi teror-meneror dimasyarakat. Menurut saya, bentuk akomodasi yang bisa mengatasi masalah ini adalah bentuk KOERSI (coercion)yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun psikologis. Dimana dalm aksi teror-meneror dimasyarakat, banyak orang-orang dalam posisi lemah karena aksi teror ini tidak diketahui dan secara tiba-tiba dapat membuat masyarakat tertekan dan dirugikan. sekiann, terimakasih... Posted by anha - 30 Sep 2010 20:01 NAMA : NUR ASTRIANA KELAS : X.3 NIS : 101099 NO. URUT : 21 Menurut saya untuk mengahadapi para peneror saat ini, kita harus menerapkan akomodasi bentuk konsiliasi (conciliation). Kita harus tau apa keinginan, maksud dan tujuan sang peneror melakukan hal tersebut. Untuk menegetahui apa keinginannya biarkan pemerintah mendengarkan aspirasi mereka dengan melakukan pengumpulan bersama untuk mencari titik terangnya. Jika mereka tetap bersih keras untuk melakukan hal tersebut, kita harus menerapkan bentuk koersi melalui paksaan maupun psikologis. Kita harus mempersiakan para polisi, TNI, dan densus 88. Yang terlanjur melakukan kejahatan harus di proses melalui pengadilan (ajudikasi), dan para peneror harus mendapat hukuman seumur hidup dengan cara di eksekusi. Tidak ada lagi yang namanya hukuman seumur hidup menunggu sampai kematian di dalam penjara, karena bisa saja mendapat grasi. Hal ini saya terapkan agar orang lain dapat berfikir panjang untuk melakukan hal yang sama. Posted by ilham smanses - 30 Sep 2010 20:21 2 / 7
nama : muhammad ilham rusli kelas : x3 no urut : 19 Pada saat sekarang begitu maraknya aksi teror-meneror dimasyarakat. Menurut saya, bentuk akomodasi yang bisa mengatasi masalah ini adalah bentuk adjudikasi yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui pengadilan, seharusnya densus 88 secepat mungkin, harus menangkap terorris untuk di bawah di pengadilan agar di adili seberat-berat mungkin agar dia jerah dan tak mengulangi perbuatanya.. sekian Posted by datiinsurbakti - 30 Sep 2010 21:13 NAMA : DATIN MIRIAM PUTRI SURBAKTI KELAS : X.3 NO.URUT: 08 NIS : 101086 Menurut saya akomodasi yang sesuai untuk mengatasi isme yaitu Stalemate. Stalemate adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai 3 / 7
kekuatan yang seimbang sehingga berhenti pada titik tertentu tanpa bias maju ataupun mundur. Dengan adanya pengertian di atas, saya dapat menjelaskan bahwa Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya ( teroris ) layak mendapatkan pembalasan yang kejam. Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan teroris dan terorisme, para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : Makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang. Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama. Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti dikemukakan oleh Noam Chomsky yang menyebut Amerika Serikat ke dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai penyebutan yang awalnya bermula dari Barat. Seperti ketika Amerika Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat melakukan tindakan terorisme yang mengerikan hingga melanggar konvensi yang telah disepakati. Posted by khiki - 01 Oct 2010 16:40 nama:rezky AMALIA SYAFIIN kelas:x.3 nis/no.urut:101105/27 Menurut argument saya,fenomena yang terjadi di negri ini berupa teroris dapat di slesaikan dengan 3 bentuk AKOMODASI yaitu: 4 / 7
KOMPROMI,di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian,lalu dengan cara MEDIASI,mencari ketiga yang bersifat netral yang bisa menerangkan duduk persoalan sebenarnya antara teroris dengan yang bersangkutan,terakhir adalah dengan cara KONSILIASI,yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan dri pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan...dengan cara ini di harapkan bangsa ini dapat kembali aman dan tentram... wassalam. Posted by fadly33-01 Oct 2010 20:54 Nama : Zulfadly Ismail Kelas : X.3 Nis : 101114 Menurut saya bentuk akomodasi yang sesuai untuk mengatasi isme adalah Stalemate dimana suatu keadaan perselisihan yang dapat berhenti pada tingkatan tertentu jadi cara untuk mengatasai teroris yaitu dengan cara diberantas maksudnya adalah kita semua harus bahu-membahu saling mendukung untuk memerangi teroris di negara kita dengan peduli lingkungan di sekeliling rumah kita dan mengaktifkan kembali siskamling, dengan adanya siskamling kita akan mempersempit ruang lingkup teroris yang akan bersembunyi di lingkungan kita. sekian dan terimah kasih... Posted by fadhildilabhe - 02 Oct 2010 19:21 nama:andi fadhil abdullah 5 / 7
kelas:x-3 nis:- menurut saya akomodasiyg sesuai untk mngatasi terorisme di indonesia adalah dgn cara di berantas dgn memprsatukan smua rakyat indonesia untuk mberantas para teroris atau terorisme di indonesia...ahaha maksih Posted by Muh Aldhyan Fathin SM - 03 Oct 2010 14:09 Nama : Muh Aldian FSM Kls : X - 3 Nis : 101092 Menurut saya, bentuk akomodasi yang bisa mengatasi masalah ini adalah bentuk adjudikasi. Dalam mengatasi isme berbagai upaya dilakukan lembaga pemerintah untuk mempersempit ruang gerak serta mencegah dan menanggulangi gerakan terorisme dengan membentuk satuan-satuan anti teror baik dari TNI, POLRI maupun lembaga-lembaga non pemerintah lainnya, namun hal ini dirasa masih belum mampu mengatasi bahkan hal ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat terhadap kinerja aparat yang dinilai selalu kecolongan atau lamban bahkan tidak memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengungkap serta menghukum pelaku-pelaku teror. Oleh sebab itu untuk mengatasi hal tersebut diatas perlu dilakukan secara menyeluruh yaitu dengan melakukan kerjasama antar aparat serta birokrasi yang diperkuat dengan struktur hukum yang kokoh. Indonesia sepakat bahwa kampanye melawan teroris hanya dapat dimenangkan melalui langkah-langkah komprehensif dan seimbang sepenuhnya, sejalan dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB dengan meletakkan pondasi hukum yang dapat melindungi baik kepentingan publik maupun hak-hak azasi manusia, ditambah dengan melakukan peningkatan kerjasama dengan negara-negara 6 / 7
lain baik dari Asean, Australia, Jepang dan negara-negara maju lainnya yang memiliki kemampuan teknologi modern. Selain kerjasama antar aparat dan antar negara yang juga perlu ditingkatkan adalah kinerja lembaga Intelejen Negara yang akhir-akhir ini dianggap masih lemah, penanganan terhadap masalah terorisme membutuhkan kualitas dan kapasitas Intelejen yang tinggi untuk dapat mengungkap pelaku dan motif dibalik aksi terorisme, serta akar permasalahan yang mendasarinya oleh sebab itu pemerintah diminta meningkatkan efektifitas kinerja Lembaga Intelejen Negara dengan melakukan kerjasama dan koordinasi antar lembaga, karena apabila hal ini terlaksana dengan baik pencegahan dan peringatan dini terhadap segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan akan mudah diatasi. 7 / 7