1 MENINGKATKAN KEÉFÉKTIFAN GEMBALA-GEMBALA SIDANG Oleh: Pdt. Robert J. Leland, D.Min.
2 MENINGKATKAN KEÉFÉKTIFAN GEMBALA-GEMBALA SIDANG 1. Memastikan panggilanmu untuk melayani Tuhan Allah. Inilah hal yang sangat mendasar bagi seluruh pelayananmu sebagai gembala. Kalau penggembalaanmu hanyalah sebagai suatu tugas saja untuk mendapatkan gaji, pasti gembala akan gagal dalam pelayanannya dan nama Tuhan akan dipermalukan secara umum oleh karenanya. Apabila gembala seperti ini mengalami persoalan atau kesukaran dalam pelayanannya, pasti dia ingin segera berhenti dari tugas ini serta mencari kehidupan dari sumber yang lain. Kalau penggembalaanmu berdasarkan panggilan Tuhan, dan gembala yakin bahwa inilah beban dari Tuhan yang dipercayakan kepadaku, dan aku harus melaksanaannya atau mati, sehingga pada waktu ada tantangan dan kesulitan terjadi, gembala tersebut tetap memiliki iman yang teguh yang memampukan dia melewati tantangan-tantangan tersebut dengan baik sampai mencapai kemenangan. Maka nama Tuhanpun akan dipuji dan dihormati secara umum. Panggilan Tuhan untuk menjadi gembala jemaat adalah kehormatan yang istimewa dan yang indah di hadapannya. Pelayanan ini bukan semata-mata merupakan tugas saja. 2. Hubungan intim yang perlu dijaga. Kalau saudara lalai menjaga hubungan ini, maka pelayananmu akan gagal. a. Menjaga hubunganmu dengan Allah. Mat.22:37, 38 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Maz.37:4,5 Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepadanya, dan Ia akan bertindak.
3 b. Menjaga hubunganmu dengan isterimu. 1 Tim.3:11 Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal. Peranan gembala di dalam keluarganya ialah untuk menolong isterinya memenuhi sifat-sifat ini. Kiranya perhatikan natz yang berikut: Ep.5:25-27 Hai suami, kasihilan isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan dirinya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air oleh firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan dirinya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 1 Pet.3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. c. Menjaga hubunganmu dengan anak-anakmu. 1 Tim.3:12 dgn ay.4,5 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Allah? d. Menjaga hubunganmu dengan jemaatmu. 1 Pet.5:2-4 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuatr seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
4 1 Tim.3:13 Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa. 3. Sikap gembala sangat penting. Selalu siap untuk memperbaiki pengertianmu akan Firman Tuhan, atau untuk belajar hal-hal baru. Gembala sidang bukan Allah. Gembala sidang belum tahu segala sesuatu. Jadi, kalau tidak tahu satu dan lain hal, akuilah itu serta berusaha untuk mencari jawaban yang dapat dapat dipercayai. 4. Belajar Firman Allah sendiri serta mengecek hasilmu dengan rekan-rekan gembala atau dosendosen lain (kalau ada kesempatan). Kalau gembala tinggal di tempat terpencil atau jauh dan tidak ada rekan gembala di dekatnya, berdoalah serta memohon kepada Tuhan untuk membuka pengertianmu akan soal yang dipelajari, supaya gembala dapat menguraikan Firman Allah kepada jemaat tanpa salah. 5. Menghadiri seminar-seminar atau mengikuti pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi untuk memperdalam tingkat pengetahuanmu akan Firman Allah. 6. Mengadakan perkumpulan gembala-gembala di daerah dimana para gembala dapat menguatkan satu sama lain di dalam Firman Allah dan berdoa bersama. Pertemuan seperti itu merupakan kesempatan yang baik untuk berdiskusi tentang persoalan-persoalan penggembalaan serta menerima usulan-usulan sebagai jalan keluar atau solusi bagi persoalan yang sedang dihadapi sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. 7. Minta bantuan doa dari jemaat supaya gembala selalu setia kepada Tuhan dan pelayananmu, supaya ada kemenangan atas dosa dan pencobaan, supaya hati gembala selalu bersukacita dalam Tuhan serta rasa segar dalam menyampaikan Firman Allah kepada jemaat.
5 Dr. Robert J. Leland Dilahirkan di Oak Park, Illinoi, A.S. pada tanggal 23 Januari 1942. Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan dilahirkan kembali pada usia 4 tahun, dan menyerahkan diri untuk melayani sebagai misionari pada usia 6 tahun. Menikah pada tanggal 20 Agustus 1966. Nama istri: Ruth Amber Leland. Pendidikan: Lulus dari Universitas Illinoi Utara pada thn. 1966 dengan gelar B.A. dalam Pendidikan Bahasa Inggeris untuk SMA. Lulus dari Universitas Internasional Columbia pada tahun 1969 dengan gelar M.A. di bidang Missi. Lulus dari Universitas Internasional Trinity pada tahun 1994 dengan gelar D.Min. (Doctor of Ministry). Pelayanan di Indonesia: Melayani di Papua dari bulan Mei 1971 sampai bulan Juni 2002. Delapan (8) tahun di Senggo menanam gereja. Dua setengah (2.5) tahun di Sentani sebagai penjaga asrama TEAM di sekolah bagi anak-anak misionaris di Papua. Satu (1) tahun di SAKIJ (Sentani) sebagai dosen theologia. Satu setengah (1.5) tahun di Manokwari sebagai kepala kantor TEAM. Sembilan belas (19) tahun di STT Erikson-Tritt sebagai dosen theologia. Sembilan (9) bulan di Singapora sebagai dosen missi di Asian Cross-Cultural Training Institute (Institut Pendidikan Lintas-Budaya Asia). Pelayanan di A.S. Empat (4) tahun dengan tugas istimewa di A.S. serta menterjemahkan Leksikon Bahasa Yunani dari bahasa Inggeris ke dalam bahasa Indonesia. Tiga (3) tahun melayani sebagai Gembala Sementara di gereja kami. Tujuh (7) tahun sebagai dosen theologia di Grace Evangelical College and Seminary Extension School (Sekolah Ekstensi dari Perguruan Tinggi dan Seminari Injili Anugerah). Tiga belas (13) tahun pelayanan di dalam gereja kami dengan pelbagai tanggung-jawab.