BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada unit CPM (Corporate

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ramalan masa yang akan datang. Anggaran yang disusun secara teliti dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak negatif.(abdurrahman Fathoni:2006) sumber daya manusia mengacu pada kebijakan-kebijakan, praktik-praktik,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Angkasa Pura II (Persero) selama dua bulan terhitung mulai dari tanggal 4 Januari

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

Follet Pengertian management. Jakarta. Penerbit : PT prenhalindo.

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Februari 2017 sampai dengan 3 Maret 2017 dan ditempatkan dibagian Human

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. (Persero) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta

LAPORAN MAGANG PADA PT(PERSERO)ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik maka diperlukan administrasi

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pura Kemayoran bertugas mengelola pelabuhan udara Kemayoran.

profesional olehdepartemen tersendiri dalam suatu organisasi, yaitu Human Resource Departemen (Manajemen Sumber Daya Manusia) Peranan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dunia periklanan dunia kian berkembang pesat, di zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utama yang berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai

IV.1.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian ( Control Environment)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. PT. Railink, anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA UNIT BISNIS KOPERASI KARYAWAN STIE KESATUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan maupun pemerintahan sangat memerlukan sebuah sistem dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mana membutuhkan kecepatan serta keakuratan informasi, maka setiap perusahaan

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, 2 Agustus 2012 Kamis, 02 Agustus 2012

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Pura II (Persero) merupakan perusahaan yang selama tiga bulan. jam masuk kerja mulai pukul sampai dengan WIB.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan review atau peninjauan ulang terhadap kinerja sumber daya manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN MAGANG PADA PT.ANGKASA PURA II (PERSERO) BAGIAN ARSIP. Disusun Oleh : Nama : MARCO JONATHAN MARPAUNG

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan banyak lowongan pekerjaan. Kemajuan industri pariwisata dan

PENDAHULUAN. bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image

BAB I PENDAHULUAN. A. Pentingnya Kegiatan Magang Bagi Mahasiswa

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Judul

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. mengenal lingkungan disekitar kita. Hal ini sama kita jumpai dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nasional itu maka pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. makalah perencanaan Sdm

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Pangabean 2003:13)

PENDAHULUAN BAB 1. A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. pemerintah maupun swasta. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan -

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan selalu berupaya untuk memiliki

PROPOSAL MAGANG PERIODE 17 JULI 16 SEPTEMBER 2017 DIAJUKAN KEPADA BURSA EFEK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. merespon perubahan perubahan yang terkait secara cepat, tepat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kerja Praktik adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di semester

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. pemberian teori dan praktik dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

BAB I. PENDAHULUAN. PT (Persero) Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Juanda merupakan operator

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pembangunan nasional. menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

ISSN No Media Bina Ilmiah 1

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. sarana penunjang yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah aset tetap. Aset

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Praktek kerja lapangan di laksanakan selama 1 bulan, dari tanggal 01 Agustus s/d 07 September 2012, di kantor pusat PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada unit CPM (Corporate Performance Management). Hari pertama melaksanakan Praktek kerja lapangan di awali dengan acara pembukan di lantai dasar PT. Angkasa Pura II (Persero), yaitu berupa pengarahan tentang tata cara pelaksanaan magang serta peraturanperaturan yang berlaku di PT. Angkasa Pura II (Persero) oleh Koordinator magang dari unit HRD. Dari Universitas Mercu Buana ada 7 orang peserta magang yang kemudian di tempatkan di unit-unit dinas yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Pada kesempatan ini penulis di tempatkan di unit CPM (Corporate Performance Management), namun sebelum di tempatkan pada unit tersebut, penulis di ajak untuk berkeliling untuk mengetahui unit-unit lain yang berhubungan langsung dengan unit tempat penulis melaksanakan magang. 39

3.2 Kegiatan Selama Magang Dalam kegiatan magang, penulis memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya. Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja. Kegiatan magang yang penulis lakukan selama berada dalam lingkungan dunia kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) kantor cabang utama Bandara Soekarno-Hatta dapat di klasifikasikan menjadi 2 (dua) kegiatan yaitu : kegiatan rutin dan kegiatan non rutin yang akan di uraikan sebagai berikut : 3.2.1 Kegiatan Rutin a. Mendistribusikan surat kegiatan pemantauan dan akselerasi terhadap capaian program investasi korporat b. Mengarsipkan surat keluar dan surat masuk c. Memfoto copy dokumen pegawai d. Menerima telepon dari unit lain maupun luar perusahaan e. Mengirim dan menerima fax 40

3.2.2 Kegiatan Non Rutin a. Merapikan rak arsip b. Memotong kertas c. Mengetik beberapa artikel 3.3 Masalah Pada Unit Kerja Dalam pekerjaan sehari-hari, karyawan senantiasa menghadapi peluang dan hambatan yang harus di respons secara tepat. Mereka di tuntut untuk mampu memecahkan masalah yang ditemui dan mengambil keputusan yang paling tepat untuk situasi tertentu. Tentu tidak semua karyawan bisa menyelesaikan hal-hal ini dengan mudah. Ketika mereka tidak dapat menyelesaikan masalah secara efektif (tidak bisa menunjukkan kinerja optimal) maka pemimpin perlu membantu dengan melakukan upaya-upaya yang di perlukan. Beberapa masalah yang timbul akan di kelompokkan dalam dua jenis yaitu masalah kebijakan dan masalah operasional. 3.3.1 Masalah Kebijakan Di unit tempat penulis magang ini atau unit CPM, masalah kebijakan di temui ketika setelah menjalankan proses monitoring dari program investasi yang dilakukan unit ini, yaitu kesulitan dalam pengontrolan di setiap cabang di PT. 41

Angkasa Pura II (Persero) tersebut. Perlu tindakan khusus dari pemimpin unit dalam menangani masalah tersebut. 3.3.2 Masalah Operasional Dalam konteks organisasi, seorang pimpinan unit kerja memiliki tanggung jawab dalam memastikan pencapaian sasaran unit kerjanya. Merujuk kembali pada fungsi kepemimpinan yaitu getting things done through others, (menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain), tugas pemimpin adalah memastikan karyawannya mampu bekerja optimal untuk bisa meraih sasaran bersama. Oleh karena itu, keberhasilan seorang pemimpin sangat besar di pengaruhi oleh sejauh mana ia bisa mengelola kinerja karyawan dalam proses pencapaian sasaran. Permasalahan operasional yang terjadi adalah masalah kinerja karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan. 3.4 Pemecahan Masalah 3.4.1 Penyebab Terjadinya Masalah Masalah Kebijakan Dalam masalah kebijakan unit ini, masalah utama yang muncul adalah ketidak sebandingannya jumlah SDM yang melakukan proses mengetahui, mengontrol, mengevaluasi, dan melaporkan progress pekerjaan investasi di 42

semua cabang perusahaan tersebut. Dengan jumlah kantor cabang sebanyak 12, dan hanya ada 8 orang yang bekerja di unit ini yang berada di kantor pusat, sehingga perlu di tambahnya jumlah SDM. Masalah Operasional Masalah kinerja karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Yang ingin di ketahui dari masalah tersebut sebenarnya amat sederhana, yaitu ingin mengetahui sejauh mana perusahaan telah melakukan analisis kebutuhan pelatihan. Hal ini begitu penting untuk di ketahui karena melakukan analisis kebutuhan yang tidak sungguh-sungguh maka dapat di pastikan bahwa program pelatihan yang di rancang hanya akan berlangsung sukses di ruang kelas atau tempat pelaksanaan pelatihan semata. Artinya peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan dengan sangat baik, namun ketika kembali ke tempat bekerja karyawan tersebut menjadi bingung atau tidak tahu bagaimana menerapkan apa yang mereka telah pelajari dari tempat pelatihan. 3.4.2 Alternatif Pemecahan Masalah Masalah Kebijakan Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang di lakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya di adakan perencanaan sumber daya 43

manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang di perlukan. beberapa syarat untuk membuat sebuah perencanaan SDM yang baik, yakni : 1. Harus mengetahui secara jelas masalah yang di rencanakannya. 2. Harus mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap. 3. Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi, dan persediaan SDM. 4. Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang. 5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan. 6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang menyangkut tenaga kerja. Masalah Operasional Meskipun harus diakui bahwa kegagalan partisipan untuk dapat menerapkan apa yang telah di pelajarinya selama pelatihan ke dalam pekerjaan sehari-hari di pengaruhi oleh berbagai faktor, namun tak bisa di pungkiri bahwa salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah karena tidak adanya sinkronisasi antara pelatihan dengan kebutuhan atau masalah yang di hadapi. Dengan kata lain keputusan untuk melaksanakan pelatihan tidak di dukung oleh data atau informasi yang memadai dan akurat. Data atau informasi tersebut misalnya mengapa 44

perusahaan perlu mengadakan pelatihan, apa jenis pelatihan dan metode yang cocok, siapa peserta yang harus ikut, hal-hal apa yang harus di ajarkan, dan sebagainya. Data dan informasi seperti inilah yang harus diperoleh pada tahap analisis kebutuhan pelatihan (training needs analysis). 3.4.3 Pemecahan Masalah yang Disarankan Masalah Kebijakan Tidak sebandingnya jumlah karyawan di unit tempat penulis magang, maka perencanaan dan penambahan jumlah SDM perlu di lakukan. Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Perencanaan organisasi merupakan aktivitas yang di lakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM di pengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, serta perencanaan karir. Kesimpulannya, Perencanaan SDM di unit CPM ini sangat perlu karena bisa memberikan petunjuk masa depan, menentukan di mana tenaga kerja di peroleh, kapan tenaga kerja di butuhkan, dan pelatihan serta pengembangan jenis apa yang harus di miliki tenaga kerja. Melalui 45

rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat di sesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi, sehingga unit kerja tersebut tidak mengalami kesulitan dalam menentukan dan menambah SDM. Masalah Operasional Secara umum analisis kebutuhan pelatihan di definisikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data dalam rangka mengidentifikasi bidangbidang atau faktor-faktor apa saja yang ada di dalam perusahaan yang perlu di tingkatkan atau di perbaiki agar kinerja pegawai dan produktivitas perusahaan menjadi meningkat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan untuk menyelenggarakan pelatihan. Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya di selenggarakan sebagai sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gap (kesenjangan) antara kinerja yang ada saat ini dengan kinerja standar atau yang di harapkan untuk di lakukan oleh si pegawai, maka dalam hal ini analisis kebutuhan pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-gap yang ada tersebut dan melakukan analisis apakah gap-gap tersebut dapat di kurangi atau di hilangkan melalui suatu pelatihan. Selain itu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka pihak penyelenggara pelatihan (HRD atau Divisi Training) dapat memperkirakan manfaat-manfaat apa saja yang bisa di dapatkan dari suatu pelatihan, baik bagi partisipan sebagai individu maupun bagi perusahaan. 46