PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

International Fash on Institute di Jakarta

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN


BAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013)

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP RANCANGAN

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

Structure As Aesthetics of sport

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang dipakai pada perancangan ini adalah Ekologis

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCAGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Transkripsi:

Tugas Akhir Teknik Arsitektur FTSP PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR YUNA ARIFAH (27312952) Pembimbing: Liliek Setiawan HP, ST., MT

DESKRIPSI & LOKASI

DESKRIPSI PROYEK PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR PANTI ASUHAN lembaga yang memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak, yang dalam proyek ini menampung anak penyandang tunadaksa dan anak terlantar. SEKOLAH Merupakan sekolah formal SLB-D, yaitu sekolah khusus anak penyandang Tunadaksa yang menerima murid dari dalam panti asuhan dan luar panti asuhan. ANAK TERLANTAR Anak yang secara sengaja ataupun tidak sengaja orang tuanya tidak mampu melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi hak anak tersebut. ANAK TUNADAKSA Merupakan anak dengan kebutuhan khusus yaitu cacat salah satu anggota badan/fisiknya. Merupakan lembaga yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak berkebutuhan khusus dalam kehidupannya sebagai wakil orang tua terutama bagi anak penyandang tunadaksa (cacat fisik) dan anak-anak terlantar serta memenuhi kebutuhan pendidikannya agar mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sampai mencapai tingkat kedewasaan yang matang.

LOKASI SITE Merupakan zona C-1 yaitu zona campuran perumahan dan jasa KDB Maks : 80% KLB Maks : 4 Lantai KDH Min : 10% GSB Min : 4 meter 6 Lokasi Jl. Kampung Pasir Hapa, Kecamatan Cilaku, Desa Sirnagalih, Cianjur. Luas Lahan 18.000 m 2 Peruntukan Campuran Perumahan dan Jasa SITE Kab. Cianjur 4 5 Kec. Cilaku Lokasi: Jl. Kampung Pasir Hapa, Kecamatan Cilaku, Desa Sirnagalih, Cianjur. 1 2 3 Utara Site Desa Sirnagalih SITE (1,8 ha) 1 2 3 Campuran perumahan dan jasa 4 5 6 Lokasi dipilih berdasarkan arahan dari dinas tata ruang, peruntukan lahan, serta potensi potensi yang terdapat di site.

KONSEP OLAH TAPAK & BENTUK

DATA KONSISI EKSISTING SITE YAYASAN AL- BAYAAN SUNGAI CIBINONG SAWAH LUAS 18.000 m 2 FOTO SITE PERMUKIMAN & PERTOKOAN LAHAN SIAP BANGUN KDB Maks 80% KLB Maks 4 Lantai KDH Min 10% TERMINAL PASIR HAYAM (JEBROD) GSB Min 4 m PASAR INDUK PASIR HAYAM POTONGAN SITE SITE PERMUKIMAN YAYASAN AL- BAYAAN SITE BERTANAH LANDAI LAHAN KOSONG

ORIENTASI BANGUNAN YAYASAN AL- BAYAAN SUNGAI CIBINONG SAWAH Site berbatasan dengan yayasan al- bayaan di barat, sungai dan persawahan di utara, lahan kosong siap bangun di timur, pertokoan,perumahan dan pasar di selatan. PERMUKIMAN & PERTOKOAN LAHAN SIAP BANGUN Panti asuhan dan sekolah merupakan bangunan yang membutuhkan ketenangan yang baik, untuk dapat mengoptimalkan fungsinya. TERMINAL PASIR HAYAM (JEBROD) PASAR INDUK PASIR HAYAM ABK yang menjadi pengguna utama bangunan juga memerlukan pengawasan yang baik, salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengkondosian orientasi bangunan. POTONGAN SITE PERMUKIMAN YAYASAN AL- BAYAAN SITE SITE BERTANAH LANDAI LAHAN KOSONG RESPON : Orientasi bangunan diarahkan ke dalam site, untuk mengoptimalkan fungsi bangunan itu sendiri, serta untuk mempermudah pemantauan setiap kegiatan di dalam site oleh pengelola

VIEW KE BANGUNAN YAYASAN AL- BAYAAN SUNGAI CIBINONG SAWAH Site memiliki 3 sisi view dari luar ke arah bangunan, kesemuanya dari arah selatan site.. PERMUKIMAN & PERTOKOAN LAHAN SIAP BANGUN 1 Arah view dan skala pandang yang baik. 2 3 TERMINAL PASIR HAYAM (JEBROD) PASAR INDUK PASIR HAYAM RESPON : Maksimalkan desain fasad dan detai fasad pada area view yang baik. STUDI VIEW 1 2 3

ZONING BERDASARKAN KEBISINGAN PERMUKIMAN & PERTOKOAN YAYASAN AL- BAYAAN ZONA TENANG SUNGAI CIBINONG ZONA SEDANG SAWAH LAHAN SIAP BANGUN ZONA TENANG, karena berbatasan langsung dengan yayasan al bayaan di barat, sungai dan sawah di utara yang kesemuanya merupakan area yang tenang. ZONA RIBUT ZONA SEDANG, karena berbatasan dengan lahan siap bangun di sebelah timurnya, dan sungai di utaranya. TERMINAL PASIR HAYAM (JEBROD) PASAR INDUK PASIR HAYAM ZONA RIBUT, karena berbatasan dengan jalan di sebelah selatan site yang juga mepet dengan perumahan dan pertokoan serta terminal Jebrod/Pasir Hayam. KETERANGAN RESPON : Berdasarkan kebisingan Zona Tenang site, maka dapat diketahui dan direncanakan area apa Zona Sedang saja yang dapat mengisi zona zona tersebut, Zona Ribut diantaranya ZONA TENANG Zona Tenang diisi oleh beberapa area: Area hunian Area pendidikan & pembinaan Area pengelolaan ZONA SEDANG Zona Sedang diisi oleh beberapa area: Area Servis Area Parkir Sirkulasi ZONA RIBUT Zona Ribur diisi oleh beberapa area: Area Parkir Sirkulasi

KEBISINGAN DAN VEGETASI PERMUKIMAN & PERTOKOAN YAYASAN AL- BAYAAN ZONA TENANG SUNGAI CIBINONG ZONA SEDANG SAWAH LAHAN SIAP BANGUN Berdasarkan kebisingan, site dibagi menjadi 3 zona yaitu zona ribut, zona sedang, zona tenang. Guna menciptakan kenyamanan serta mengoptimalkan fungsi bangunan sebagai panti dan sekolah, ketenangan dan kualitas iklim mikro yang baik sangat dibutuhkan. ZONA RIBUT Kdh minimal 10% sesuai ketentuan RTRW Cianjur TERMINAL PASIR HAYAM (JEBROD) POTONGAN SITE PASAR INDUK PASIR HAYAM RESPON : Site ditanami pepohonan guna meredam kebisingan dari luar site, meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi co2 dan polusi. Pepohonan yang digunakan diantaranya pohon angsana, cemara norfolk, palem ekor tupai, tanaman semak, dan perdu. SITE PERMUKIMAN YAYASAN AL- BAYAAN SITE BERTANAH LANDAI LAHAN KOSONG

MATAHARI DAN PEMANFAATAN POTENSI SITE (SUNGAI CIBINONG) SUNGAI CIBINONG SAWAH Pemandangan alami dan unsur air mampu menciptakan ketenangan. Di bagian utara site, berbatasan dengan sungai cibinong dan persawahan, serta terlihat pemandangan gunung gede dengan sangat jelas. RESPON : Memanfaatkan bagian utara site yang memiliki potensi sungai cibinong, pemandangan persawahan dan pegunungan sebagai area terbuka hijau yang bisa digunakan bersama Salah satu unsur bangunan yang sehat adalah memiliki pencahayaan yang baik. Pencahayaan dapat didapatkan dari yang alami dan buatan. Pencahayaan matahari adalah pencahayaan alami. Sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan dan juga pertumbuhan bagi anak anak. RESPON : Bagian timur bangunan dimanfaatkan untuk bukaanbukaan dan area terbuka karana terkena sinar matahari pagi. Dibuat ruangan dengan menggunakan kaca agar sinar matahari yang masuk terasa dramatis saat terkena bayang bayang pohon sehitar.

TEMA Tema : Sinergi Maksud dari Sinergi disini adalah sesuatu yang saling berdampingan, berjalan bersamaan, dan saling melengkapi yang meliputi fungsi utama bangunan itu sendiri yang mencakup panti asuhan dan sekolah (SLB-D) untuk anak anak terlantar dan tunadaksa. Selain itu sinergi disini juga berarti fungsi bangunan yang dapat mewadahi dua kegiatan yang saling berpengaruh antara panti asuhan dan pendidikan. Kedua kegiatan ini akan berjalan dengan saling menyesuaikan. GENERAL PROBLEM (INPUT) ASK THEME (OUTPUT) Perlakuan khusus bagi anak tunadaksa juga diberlakukan dalam merancang bangunan guna merespon kebutuhan dari sang anak berkebutuhan khusus (tunadaksa), beberapa cara yang diterapkan : Bangunan akan dirancang dengan penataan ruang luar dan dalam yang humanis untuk pengguna utamanya yaitu anak penderita tunadaksa dengan memperhatikan standar-standar yang ada. Memasukan fasilitas kesehatan sebagai salah satu fasilitas utama. Disediakan beberapa sarana untuk naik dan turun ke lantai berbeda, seperti ramp, lift, dan tangga. Railing untuk pegangan di sediakan ditempat yang strategis. Bangunan terdiri dari 2 lantai saja, untuk mempermudah aksesibilitas pengguna bangunan. Sirkulasi jelas dan tegas. &? (PROCESSING) Ide bentuk dari tema yang akan diterapkan pada bangunan adalah transformasi dua buah panah yang saling sejajar dan berhadapan yang merupakan lambang dari sinergi Dalam membuat area terkait dengan tema sinergi, akan dibuat suatu area bersama, area bersama adalah area yang berisi fasilitasfasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna panti dan juga pengguna SLB-D tanpa saling mengganggu fungsi utama kedua bangunan. Area bersama ini akan menjadi area penyokong kedua fungsi utama bangunan. AREA PENDIDIKAN ZONA BERSAMA AREA HUNIAN MENGAMBIL SIMBOL SINERGY MENTRANSFORMASIKAN 2 PANAH DARI SIMBOL SINERGI KE DALAM BENTUK BANGUNAN

GUBAHAN MASA SITE Site seluas 18.000 m 2, dengan GSB minimal 4m. GSB yang diterapkan pada site untuk bangunan selebar 5 meter. Rencana letak bangunan dimundurkan lagi beberapa meter kedalam site untuk kebutuhan parkir, sirkulasi, dan taman. Penaikan massa bangunan ke atas, dapat dilihat bahwa Bentuk dasar bangunan adalah persegi panjang MENGAMBIL SIMBOL SINERGY MENTRANSFORMASIKAN 2 PANAH DARI SIMBOL SINERGI KE DALAM BENTUK BANGUNAN Dilakukan penerapan tema pada bentuk bangunan yang merupakan ekspresi simbol dari tema yaitu Sinergy of Duality. KDB bangunan setelah penerapan tema ke bentuk bangunan menjadi ±6000 m 2.

GUBAHAN MASA SITE Site seluas 18.000 m 2, dengan GSB minimal 4m. GSB yang diterapkan pada site untuk bangunan selebar 5 meter. Rencana letak bangunan dimundurkan lagi beberapa meter kedalam site untuk kebutuhan parkir, sirkulasi, dan taman. Penaikan massa bangunan ke atas, dapat dilihat bahwa Bentuk dasar bangunan adalah persegi panjang MENGAMBIL SIMBOL SINERGY MENTRANSFORMASIKAN 2 PANAH DARI SIMBOL SINERGI KE DALAM BENTUK BANGUNAN Dilakukan penerapan tema pada bentuk bangunan yang merupakan ekspresi simbol dari tema yaitu Sinergy of Duality. KDB bangunan setelah penerapan tema ke bentuk bangunan menjadi ±6000 m 2.

GUBAHAN MASA SITE Site seluas 18.000 m 2, dengan GSB minimal 4m. GSB yang diterapkan pada site untuk bangunan selebar 5 meter. Rencana letak bangunan dimundurkan lagi beberapa meter kedalam site untuk kebutuhan parkir, sirkulasi, dan taman. Penaikan massa bangunan ke atas, dapat dilihat bahwa Bentuk dasar bangunan adalah persegi panjang MENGAMBIL SIMBOL SINERGY MENTRANSFORMASIKAN 2 PANAH DARI SIMBOL SINERGI KE DALAM BENTUK BANGUNAN Dilakukan penerapan tema pada bentuk bangunan yang merupakan ekspresi simbol dari tema yaitu Sinergy of Duality. KDB bangunan setelah penerapan tema ke bentuk bangunan menjadi ±6000 m 2.

GUBAHAN MASA SITE Site seluas 18.000 m 2, dengan GSB minimal 4m. GSB yang diterapkan pada site untuk bangunan selebar 5 meter. Rencana letak bangunan dimundurkan lagi beberapa meter kedalam site untuk kebutuhan parkir, sirkulasi, dan taman. Penaikan massa bangunan ke atas, dapat dilihat bahwa Bentuk dasar bangunan adalah persegi panjang MENGAMBIL SIMBOL SINERGY MENTRANSFORMASIKAN 2 PANAH DARI SIMBOL SINERGI KE DALAM BENTUK BANGUNAN Dilakukan penerapan tema pada bentuk bangunan yang merupakan ekspresi simbol dari tema yaitu Sinergy of Duality. KDB bangunan setelah penerapan tema ke bentuk bangunan menjadi ±6000 m 2.

GUBAHAN MASA SITE Site seluas 18.000 m 2, dengan GSB minimal 4m. GSB yang diterapkan pada site untuk bangunan selebar 5 meter. Rencana letak bangunan dimundurkan lagi beberapa meter kedalam site untuk kebutuhan parkir, sirkulasi, dan taman. Penaikan massa bangunan ke atas, dapat dilihat bahwa Bentuk dasar bangunan adalah persegi panjang MENGAMBIL SIMBOL SINERGY MENTRANSFORMASIKAN 2 PANAH DARI SIMBOL SINERGI KE DALAM BENTUK BANGUNAN Dilakukan penerapan tema pada bentuk bangunan yang merupakan ekspresi simbol dari tema yaitu Sinergi. KDB bangunan setelah penerapan tema ke bentuk bangunan menjadi ±6000 m 2.

GUBAHAN MASA Dilakukan penyesuaian massa bangunan dengan penambahan dan pengurangan lantai bangunan bangunan serta penambahan dan pengurangan massa bangunan di beberapa sisi sesuai dengan kebutuhan dan fungsi bangunan. Penzoningan pada massa bangunan kurang lebih adalah sebagai berikut Area Hunian Area Pendidikan & Pembinaan Area Kommunal/Bersama Area Pengelolaan Area Servis Area Parkir

GUBAHAN MASA Dilakukan penyesuaian massa bangunan dengan penambahan dan pengurangan lantai bangunan serta penambahan dan pengurangan massa bangunan di beberapa sisi sesuai dengan kebutuhan dan fungsi bangunan. Penzoningan pada massa bangunan kurang lebih adalah sebagai berikut Area Hunian Area Pendidikan & Pembinaan Area Kommunal/Bersama Area Pengelolaan Area Servis Area Parkir

GUBAHAN MASA Dilakukan penyesuaian massa bangunan dengan penambahan dan pengurangan lantai bangunan bangunan serta penambahan dan pengurangan massa bangunan di beberapa sisi sesuai dengan kebutuhan dan fungsi bangunan. Penzoningan pada massa bangunan kurang lebih adalah sebagai berikut Area Hunian Area Pembinaan Area Pendidikan Area Bersama Area Pengelolaan Area Servis Area Parkir

RENCANA IN/OUT SIRKULASI Tidak Ada Jalan JALAN UTAMA Tidak Ada Jalan Tidak Ada Jalan Jalan Dua Arah JALAN UTAMA JALAN UTAMA Pertigaan Jalan, cukup ramai lalu lintas. JALAN UTAMA KETERANGAN : Pintu Keluar (OUT) Pintu Masuk (IN) Tidak Baik Berdasarkan pertimbangan potensi kemacetan yang akan timbul apabila pintu masuk dekat dengan pertigaan jalan, maka ditetapkan pintu masuk site diletakan di sisi Selatan site depan jalan Kampung Pasir Hapa, dan pintu keluar juga di selatan berjarak beberapa meter dari pintu masuk.

YAYASAN AL- BAYAAN SUNGAI CIBINONG SAWAH U SIRKULASI MANUSIA Salah satu pengguna utama dari bangunan adalah ABK (Tunadaksa). Beberapa dari mereka menggunakan alat bantu jalan seperti kursi roda dan tongkat khusus. PERMUKIMAN & PERTOKOAN LAHAN SIAP BANGUN RESPON : Mendesain sirkulasi pejalan kaki/jalan manusia dengan memperhatikan kebutuhan pengguna ABK, diantaranya dengan mengutamakan keamanan jalan, penggunaan ramp dan bukan tangga untuk mengakses jalan yang memiliki perbedaan ketinggian, menerapkan ukuran-ukuran jalan yang sesuai, menempatkan rambu rambu/sign di jalan, hingga menempatkan bangku-bangku untuk istirahat. KETERANGAN Sirkulasi Manusia Massa Bangunan Arah Jalan Ramp Bangku Taman Sign

SIRKULASI KENDARAAN SUNGAI CIBINONG SAWAH Rencana Penempatan Parkir Mobil U Kendaraan yang dapat keluar masuk site diantaranya adalah motor, moil, bus sekolah, bus panti, truk servis. PERMUKIMAN & PERTOKOAN YAYASAN AL- BAYAAN IN Drop Off OUT Rencana Penempatan Parkir Bus & Truk servis Rencana Penempatan Parkir Motor LAHAN SIAP BANGUN RESPON : 1. In dan out site di pisah guna mengurangi kemacetan. 2. Zona parkir di letakan di sisi timur site dengan pertimbangan bahwa sisi timur site adalah bagian site yang punya kebisingan yang sedang. 3. Zona parkir menampung mobil, motor, 2 bus, dan 2 truk servis. 4. Drop off dibuat di depan pintu masuk utama bangunan yang berguna untuk menaik turunkan penumpang dan menunggu jemputan. KETERANGAN Sirkulasi Kendaraan Massa Bangunan Arah Jalan

STRUKTUR DETAI STRUKTUR & ARAH GAYA Panjang bangunan lebih dari 40m, karena itu digunakan sistem dilatasi. Sistem dilatasi yang digunakan adalah doublekolom. Struktur bangunan menggunakan sistem grid. Bangunan ditopang oleh kolom dan balok. Sekolah ini dirancang dengan metodasi stem struktur pracetak komponen struktural beton. Komponen dasarnya dibuat dipabrik sehingga dicapai mutu dan ketepatan ukuran yang stabil. Selain beton, bangunan akan didominasi dengan penggunaan material kaca, serta bata merah.

UTILITAS SELOKAN AIR HUJAN KOLAM FILTER GROUND TANK POMPA PAKAI GENSET LISTRIK PLN PANEL UTAMA GROUND TANK POMPA PAKAI AIR WC SEPTIC TANK BAK KONTROL AIR KOTOR AIR MANDI & CUCI PIRING BAK KONTROL GROUND TANK SUMUR RESAPAN