BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat agar tujuan penelitian dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. anak autistik ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. perguruan tinggi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:118) obyek penelitian adalah Fenomena

BAB III METODE PENELITIAN. Latar atau tempat penelitian ini berlokasi di desa Limehe Timur

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Project Monitoring Evaluation research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

I. II. III. METODE PENELITIAN. fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Informasi Akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X, karena SMA

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III ini akan membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data berupa kata-kata dan gambar di lapangan dengan cara pengamatan,

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III POSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Dua istilah penting dalam metode penelitian yaitu metode dan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi yang berlokasi di Jalan Pramuka No 04 Kota Sukabumi. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi berdiri diawali dengan perjuangan para tokoh Agama Islam yang sangat gigih dan dukungan Pemerintahan daerah, pada tahun 1983 Kota Sukabumi memiliki Lembaga pendidikan Islam tingkat Madrasah Aliyah. Status Madrasah Aliyah Sukabumi masih fillial MAN Pacet Cianjur. Berkat pengabdian para pendidik yang dikepalai Drs. H. Iskandar, Madrasah Aliyah Sukabumi tetap eksis dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana lembaga pendidikan lainnya. Walaupun belum memiliki gedung sendiri dan menempati MI Kodim Lama. Pada tahun 1985 Tempat pembelajaran pindah ke MTs Warudoyong dan pada tahun 1986 berpindah lagi menempati SD Benteng Taman Bahagia. Dengan keuletan dan pengorbanan yang tak ternilai akhirnya pada tahun 1991 memiliki gedung sendiri dana dari Departemen Agama Pusat. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi, memliki tiga jurusan yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Arab. Jumlah peserta didiknya 235 siswa, guru 30 orang, staf sekolah 6 orang, dan Kepala Sekolah 1orang. B. Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2008:4) penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif ini digunakan karena 24

25 masalah yang diteliti merupakan fenomena yang terjadi di sekolah. Hal tersebut sejalan dengan penelitian kualitatif yang didefinisikan oleh Denzim dan lincoln (Moleong, 2008:5) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti bermaksud mengungkapkan secara deskriftif bangaimanakah siswa tunanetra berinteraksi sosial dengan siswa awas, guru, kepala sekolah, dan staf sekolah dilingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi. Disamping itu penelitian ini berupaya untu memaparkan fenomena sosial secara detail dan mendalam, sehingga penelitian ini berorientasi pada proses dari suatu gejala dan bukan pada hasil atau kesimpulan yang pasti.krik dan Miller (Moleong, 2006:4) Mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa peneliti sendiri yang menjadi instrumen dalam upaya mengumpulkan informasi sebagai data yang akan diteliti, sedangkan instrumen lainnya hanya sebagai pelengkap. Mardalis (Enjang, 2004:27) menyatakan bahwa: penelitian deskriftif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Dan penelitian ini tidak menguji hipotesa atau menggunakan hipotesa, melainkan hanya mensdiskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. C. Teknik Pengumpulan Data a) Wawancara

26 Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan terjadinya komunikasi secara verbal antara pewawancara dan subjek yang diwawancara. Wawancara yang mendalam dengan responden dilakukan dalam bentuk tanya jawab dan diskusi. Dalam wawancara ini peneliti meminta agar informan memberikan informasi sesuai dengan yang dialami, diperbuat dan dirasakan, atau pernah diketahui yang mengarah kepada interaksi sosial siswa tunanetra dengan siswa awas, guru, staf sekolah dan kepala sekolah. Dalam wawancara ini peneliti bebas mengungkap informasi sesuai dengan tujuannya yaitu menemukan kondisi alamiah serta permasalahanpermasalahannya secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta informasi, pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Wawancara dilakukan dengan face to face atau tatap muka langsung dengan informan. Sehingga terjadi kontak pribadi dan melihat langsung kondisi informan. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau nara sumber data, peneliti menggunakan alat-alat sebagai berikut : 1. Buku catatan, berfungsi untuk menuliskan semua percakapan dengan sumber data 2. Tape recorder, berfungsi untuk merekam semua percakapan dengan sumber data 3. Camera foto untuk memotret bila peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan atau sumber data. Agar tidak menyimpang dari fokus penelitian, maka digunakan pedoman wawancara yang merupakan pokok-pokok pertanyaan yang diangkat dari fokus penelitian. Fokus dari wawancara yang dilakukan mengarah pada : A. Kontak Sosial dan Komunikasi B. Bentuk Interaksi Sosial

27 1. Kerjasama 2. Persaingan 3. Pertikaian C. Permasalahan D. Upaya mengatasi masalah Format pertanyaan wawancara terdiri dari : 1. Format 1 untuk subjek (siswa tunanetra) (terlampir) 2. Format II untuk siswa awas (terlampir) 3. Format III untuk guru (terlampir) 4. Format IV untuk staf sekolah (terlampir) 5. Format V untuk kepala sekolah (terlampir) Informan yang akan diwawancara oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar informan No Informan Jumlah Orang 1 Siswa tunanetra 1 orang 2 Siswa awas 4 orang 3 Guru 5 orang 4 Staf sekolah 4 orang 5 Kepala sekolah 1 orang b) Observasi Observasi (Observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam observasi partisipatif (partisivatory observation) pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. Dalam observasi nonpartisipatif (nonparticipatory observation) pengamat tidak ikut serta

28 dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan tidak ikut dalam kegiatan. Menurut Nasution dalam Sugyono (2008:310) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Marshall dalam Sugyono (2008:310) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non-partisipatif untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan interaksi sosial siswa tunanetra dengan siswa awas, guru, staf sekolah dan kepala sekolah. Dalam observasi non-partisipatif ini, peneliti hanya mengamati fenomena-fenomena alamiah yang terjadi selama observasi tanpa ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti hanya melihat tingkah laku yang ditampilkan oleh siswa tunanetra secara alami yang berkaitan dengan interaksi sosial. Jika perlu, pengamatan dilakukan secara diam-diam, agar subjek tidak merasa sedang diamati sama sekali. Hal ini dilakukan agar diperoleh data yang benarbenar alamiah dan apa adanya, tanpa ada intervensi apapun dari peneliti. Dalam observasi ini peneliti hanya mengamati satu aspek, yaitu perilaku keseharian tunanetra dalam kaitannya dengan interaksi sosial siswa tunanetra dengan siswa awas, guru, staf sekolah dan kepala sekolah. c) Studi Dokumentasi Teknik ketiga yang dipakai peneliti adalah dokumentasi. Sama halnya dengan observasi, dokumentasi ini dipakai untuk menguatkan data

29 yang telah diperoleh sebelumnya. Dokumentasi dilakukan selama proses pengumpulan data dilakukan, baik dengan menggunakan tape recorder, kamera, atau catatan. Dokumentasi ini tentunya didhului dengan meminta persetujuan dari sumber data. D. Pengujian Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kepercayaan atau kredibilitas dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini pemeriksaan keabsahan data menggunakan kriteria derajat kepercayaan (credibility). Moleong (2010: 324) menjelaskan bahwa: Penerapan kriterium derajat kepercayaan(kredibitas) pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi pertama, melaksanakan inkuiri, sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; kedua, mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Pencapaian keabsahan data kriteria derajat kepercayaan atau kredibilitas dapat digunakan beberapa teknik pemeriksaan keabsahan yaitu: (1) perpanjangan keikutsertaan, (2) ketekunan/ keajegan pengamatan, (3) triangulasi, (4) pengecekan teman sejawat, (5) kecukupan referensi, (6) kajian kasus negatif, dan (7) pengecekan anggota. (Moleong, 2010: 327). Untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pelaksanaan pemeriksaan keabsahan data, maka peneliti hanya menggunakan tiga dari tujuh cara yang ada yaitu: (1) ketekunan pengamatan, (2) triangulasi data, (3) pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi. 1. Ketekunan Pengamatan Teknik pemeriksaan keabsahan data melalui ketekunan pengamatan dalam penelitian ini dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi lapangan, menganalisis data, dan menafsirkan data-data yang diperoleh dari lapangan. Peneliti selalu berusaha untuk melakukan pengamatan seteliti dan setekun

30 mungkin pada kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan sebelumnya. Berbagai informasi atau data yang ada, baik yang dianggap penting ataupun kurang penting selalu dianalisa secermat mungkin. 2. Triangulasi Moleong (2010:30) mengatakan bahwa Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. (Patton, 1987 dalam Moleong, 2010:330). Triangulasi dengan sumber dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan orang disepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Pada penelitian ini triangulasi sumber hanya membandingkan hasil wawancara dengan pengamatan, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada. 3. Pemeriksaan Teman Sejawat Teknik ini dapat dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan pihak-pihak

31 yang dianggap mampu memberikan masukan terhadap penelitian ini, diantaranya yaitu: a. Diskusi dengan Guru di MAN 1 Kota Sukabumi Diskusi dengan dosen atau guru di MAN 1 Kota Sukabumi juga dapat dijadikan salah satu tempat untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh oleh peneliti. Karena dosen PLB dan guru dianggap memiliki kompetensi dan pengetahuan yang lebih dalam mengenai penelitian yang dilakukan b. Diskusi dengan Rekan Mahasiswa Diskusi dengan rekan mahasiswa jurusan PLB khususnya spesialisasi tunanetra dapat dilakukan sebagai proses pengujian keabsahan data yang diperoleh oleh peneliti. E. Tahap-tahap Penelitian Tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pra Lapangan a. Menyusun Rancangan Penelitian. Kegiatan ini merupakan tahap awal dari serangkaian proses penelitian. Intinya berupa penyusunan rancangan penelitian yang diajukan dalam bentuk proposal penelitian yang diajukan ke Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI. Kemudian proposal penelitian tersebut diseminarkan. b. Memilih Lapangan Penelitian Proses pemilihan latar penelitian dalam penelitian ini diawali dengan data yang ditemukan oleh peneliti di MAN 1 Kota Sukabumi. c. Mengurus Perizinan

32 Pengurusan perizinan yang bersifat administratif, dilakukan mulai dari tingkat jurusan, fakultas, universitas, BPPM, sampai Departemen Agama Kota Sukabumi. d. Menyiapkan Peralatan Penelitian Pada tahap ini, peneliti menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk memperlancar, memperjelas, dan mempermudah kegiatan pengumpulan data di lapangan. Adapun kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan instrument penelitian yang terdiri dari pedoman wawancara dan pedoman observasi. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan a. Memahami Latar Penelitian 1) Pembatasan penelitian. Pemahaman latar penelitian menjadi sangat penting, sehingga strategi untuk mengumpulkan data menjadi efektif. Adapun latar penelitian ini dibatasi pada lokasi dimana kasus berada, yaitu hanya di lokasi MAN 1 Kota Sukabumi. 2) Penampilan. Dalam melakukan penelitian, peneliti juga sangat memperhatikan penampilan. Karena lokasi penelitian ini di sekolah, maka peneliti juga berusaha untuk tampil dengan sopan dan formal. 3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan. Penelitian ini bersifat pengamatan langsung tanpa berperan serta, maka peneliti berusaha agar hubungan dengan lingkungan yang ada di lokasi penelitian tetap penuh keakraban, tanpa mengubah situasi yang terjadi pada latar penelitian dan perilaku alami yang ada di lokasi penelitian. 4) Jumlah waktu studi. Peneliti mengalokasikan waktu penelitian di lapangan selama dua minggu, diharapkan dengan jumlah waktu yang sangat terbatas ini berbagai data penelitian dapat terkumpul dengan baik. b. Memasuki Lapangan

33 1) Keakraban hubungan. Keakraban hubungan peneliti dengan lingkungan sosial di lingkungan penelitian selalu berusaha dijaga oleh peneliti. Agar mempermudah peneliti dalam upaya memperoleh berbagai data yang diinginkan. 2) Peranan peneliti. Peran peneliti dalam aktivitas yang ada dilokasi penelitian tidak besar. Karena penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung tanpa berperan serta, sehingga peneliti menghindari peran serta langsung karena dikhawatirkan hal tersebut akan mempengaruhi kondisi dan perilaku yang terjadi di lokasi penelitian. c. Berperan serta dan Mengumpulkan Data 1) Pengarahan Batas Studi. Pengarahan batas studi dilakukan dengan memperhatikan batasan masalah pada fokus penelitian yang akan diteliti, yaitu mengenai interaksi sosial siswa tunanetra di lingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri kota Sukabumi. 2) Mencatat data. Mencatat data yang ada di lokasi penelitian dilakukan peneliti pada saat dan sesudah berlangsungnya penumpulan data, baik pada saat wawancara maupun pada saat dan sesudah kegiatan observasi berlangsung. E. Analisis Data Bogdan & Biklen, 1982 (dalam Moleong, 2010: 248) menyatakan bahwa: Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari data dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumplan data. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data

34 yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992, dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:209-210) yang mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu : 1. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Pada tahap ini data yang telah dicatat melalui berbagai sumber baik dengan tekhnik wawancara, observasi maupun studi documenter direduksi atau dirangkum dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci kemudian dicari hal yang penting, sehingga ditemukan makna dalam konteks masalahnya. Reduksi data dimulai dengan membuat ringkasan atau rangkuman dari setiap data agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman ini kemudian dikelompokkan atau disusun berdasarkan kategori dari permasalahan yang diteliti. Data yang sudah ditata berdasarkan kategori ini kemudian dipilah-pilah, data yang tidak relevan dengan aspek penelitian dibuang. 2. Display Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data ini bertujuan agar data terorganisir, tersusun dalam pola yang berhubungan, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami Penyajian data dalam penelitian ini dengan teks yang bersifat naratif dan tabel. 3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Kesimpulan dan verifikasi adalah upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan cara mempelajari pola, tema, topik, hubungan, persamaan, perbedaan dan hal yang paling banyak timbul dan sebagainya. Peneliti membuat suatu kesimpulan yang terbuka untuk memungkinkan selalu adanya revisi dengan bertambahnya data. Penarikan

35 kesimpulan tidak terlepas dari kegiatan verifikasi selama penelitian berlangsung dan dilakukan secara terus menerus. Dalam tahap ini, peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan data yang telah terbentuk, dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap, dengan temuan baru yang berbeda dengan temuan yang sudah ada.