BAB I PENDAHULUAN. meminjam (berhutang) kepada bank atau perusahaan lain. akan dapat menganggu tatanan kehidupan ekonomi yang dudah ada.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. piutang. Debitor tersebut dapat berupa orang perorangan (natural person) dan. terhadap kreditor tak dapat terselesaikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai adalah: Mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengolahan dan analisis data, dan uji keshahihan data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan riset. Sedangkan metode penelitian adalah: metode untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu mengumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengkaji studi deskriptif tentang pola penerapan penilaian berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci, yang dijalani dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam kondisi sebenarnya. 70 Bahwasannya jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan tentang metode pembelajaran Al-Qur an dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode penelitian ialah Strategi umum yang dianut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.1pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nilai-nilai ASWAJA dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di MA NU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi di Negara Republik Indonesia yang ditandai dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha tentu tidak selalu dalam keadaan baik, adakalanya usaha dari suatu perusahaan itu tidak dapat lagi memenuhi fungsinya sebagai suatu perusahaan. Persoalan penting dalam garis kehidupan suatu perusahaan, adalah untung dan rugi 1. Suatu perusahaan untuk mengembangkan usahanya memerlukan modal yang tidak sedikit jumlahnya, oleh karena itu tidak jarang suatu perusahaan untuk mendapatkan modal tersebut dilakukan dengan jalan meminjam (berhutang) kepada bank atau perusahaan lain. Apalagi pada masa sekarang, sebagai akibat dari krisis moneter yang berkepanjangan yang dimulai sejak pertengahan tahun 1997 yang lalu, saat ini makin banyak dunia usaha yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Dalam dunia hukum debitur yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur dapat dinyatakan pailit. Karena bila hal itu dibiarkan berlarut-larut akan dapat menganggu tatanan kehidupan ekonomi yang dudah ada. Suatu perusahaan yang meminjam (berhutang) untuk melakukan pengembangan terhadap usaha perusahaannya tidaklah merupakan suatu hal yang buruk, asal saja perusahaan tersebut masih mampu mengembalikan atau membayar kembali pinjaman atau hutangnya tersebut. Tetapi sebaliknya perusahaan yang tidak mampu mengembalikan hutang-hutangnya 1 Purwosutjipto, 1988. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Jambatan.Hlm.27 1

2 Bila keadaan berhenti membayar tersebut benar-benar terjadi atau menjadi kenyataan, maka hakim dapat menjatuhkan keputusan pailit pada perusahaan yang bersangkutan. Pernyataan pailit ini pada hakekatnya bertujuan untuk mendapatkan suatu penyitaan umum atas semua orang yang menghutangkannya (kreditur). Penyitaan umum atau eksekusi misal terhadap seluruh kekayaan debitur untuk selanjutnya untuk dibagi-bagikan kepada para debitur secara seimbang dan ahli dibawah petugas yang berwenang untuk itu. Seorang debitur dapat dikatakan dalam keadaan jatuh pailit setelah adanya pernyataan kepailitan oleh Pengadilan Negeri yang dalam hal ini adalah Pengadilan Niaga Semarang untuk menjatuhkan keputusan kepailitan secara tegas seperti yang telah ditentukan dalam pasal 2 ayat (1) Peraturan Kepailitan (KP), sejak saat dijatuhkan keputusan kepailitan ini, debitur tidak lagi berhak untuk menjual atau memindah atau menggadaikan barang miliknya secara sah kepada orang lain. Berkaitan dengan pernyataan kepailitan ini Pengadilan Niaga Semarang diangkatlah seorang Hakim Pengawas yang diwajibkan untuk melakukan pengawasan terhadap penyelesaian harta kekayaan debitur yang dinyatakan jatuh pailit. Semenjak dijatuhkan kepailitan tersebut oleh Pengadilan Niaga Semarang maka kepengurusan segala harta kekayaan milik debitur yang dinyatakan dalam keadaan pailit dilakukan oleh Balai Harta Peninggalan (Weeskamer). Balai Harta Peninggalan tersebut selanjutnya mengadakan

3 inventarisasi terhadap segala harta benda milik debitur yang dinyatakan dalam keadaan pailit serta Balai Harta Peninggalan juga membuat daftar. Oleh karena peraturan di bidang kepailitan ini di Indonesia sampai sekarang ini masih berasal dari jaman Hindia Belanda yaitu Faillissement Verordening S.1905 No. 217 jo S. 1906 No. 384 dan Noordregeling Failissment S.1974 No. 2314, dimana umtum dari peraturan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan sekarang, masih banyak yang harus disesuaikan dalam peraturan ini yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat, terutama mengenai hak-hak dan kewajiban dari kreditur dan debitur sendiri. Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang berkaitan dengan kepailitan terutama menyangkut sudut akibat hukum yang ditimbulkan dari adanya keputusan kepailitan. Karena Pengadilan Niaga Semarang. Untuk itu, penulis mengambil judul Keputusan Kepailitan dan Akibat Hukumnya dalam Perkara Perdata ( Studi Kasus di Pengadilan Niaga Semarang). Pembatasan Masalah Mengingat permasalahan yang berkaitan dengan kepailitan ini sangatlah kompleks. Sedangkan kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas, baik itu pikiran, tenaga mampu biaya serta sarana yang diperlukan. Maka untuk tidak mengaburkan objek penelitian, dalam penyusunan skripsi ini akan diadakan pembatasan terhadap permasalahan:

4 A. Mengenai Prosedur pengajuan permohonan pailit di Pengadilan Niaga Semarang. B. Mengenai isi putusan yang di putus oleh pengadilan Niaga Semarang dengan nomor putusan No.05 / Pailit / 2004 / PN Niaga Semarang. Perumusan Masalah Perumusan masalah diperlukan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang permasalahan yang hendak diteliti dan dicairkan pemecahannya, sehingga nantinya akan dapat menghasilkan data-data yang sesuai dengan yang diinginkan dan penyusunan hasil penelitiannya dapat dilakukan secara sistematis dan mudah dipahami. Berkaitan dengan masalah rencana penelitian ini Winarno Surakhmad mengemukakan sebagai berikut: Dalam bentuknya sebuah rencana dapat dirumuskan sebagai berikut pernyataan ataupun dalam bentuk pernyataan. Keuntungan pertama dari perumusan dalam bentuk pernyataan pada jawaban yang akan di cari 2. Adapun permasalahan yang hendak penulis paparkan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pengajuan permohonan pailit di Pengadilan Niaga Semarang? 2. Apa yang menjadi dasar putusan permohonan pailit di tolak oleh Hakim Pengadilan Niaga Semarang? 2 Winarno Surakhmad,1989.Paper Skripsi Thesis Disetasi.Bandung: Tarsito. Hlm.34

5 Tujuan Penelitian Berkaitan dengan penelitian ini maka peneliti memiliki tujuan yang akan dicapai. Peneliti bertujuan untuk mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. menemukan Berarti berusaha memperoleh sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam sesuatu yang ada. Menguji kebenaran dilakukan jika sudah ada dan masih diragukan kebenarannya. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 3. Untuk mengetahui prosedur pengajuan permohonan pailit di Pengadilan Niaga Semarang. 4. Untuk mengetahui dasar atau alasan putusan permohonan pailit di Pengadilan Niaga Semarang. C. Manfaat Penelitian Dalam setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat. Lebih-lebih dalam penelitian ini akan bermanfaat baik secara praktis maupun manfaat teoritis. 1. Manfaat Praktis Penelitian dengan permasalahan tentang kepailitan debitur tidak mampu untuk mengembalikan atas pinjaman terhadap perbankan dapat bermanfaat terutama bagi pembaca untuk dijadikan sebagai informasi masalah hukum kepailitan serta dapat digunakan sebagai wawasan, pandangan pada debitur khususnya. Sehingga secara sosial penelitian ini

6 dapat memberikan pandangan terhadap masyarakat hati-hati terhadap resiko yang dihadapi jika mengalami kepailitan. 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pembaca terutama dapat dijadikan konsep maupun teori, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. D. Metode Penelitian Suatu penelitian, metode merupakan komponen yang paling penting yaitu merupakan strategi untuk memecahkan suatu pokok permasalahan yang diteliti. 1. Pengertian Metode Penelitian Setiap pelaksanaan penelitian ilmiah pasti akan diikuti dengan adanya suatu metode penelitian. Adanya metode penelitian sangat diharapkan agar dapat tercapai tujuan penelitian. Menurut Karo-Karo pengertian metode yaitu jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan 3. Demikian juga Kartini-Kartono menjelaskan bahwa metode penelitian yaitu cara-cara berpikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk penelitian, dan mencapai suatu tujuan penelitian 4. 2. Metode Pendekatan Dalam penelitian ini metode pendekatan yang digunakan oleh penulis yakni Yuridis Sosiologis. Jenis Penelitian Yuridis Sosiologis atau 3 Karo-Karo,1975.Metodologi Pengajaran Salatiga: CV.Saudara.Hlm.1 4 Kartini-Kartono.1990.Pengantar Metodologi Riset Sosial.Bandung: Mandar Maju.Hlm.20

7 disebut dengan istilah penelitian non doctrinal yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. 3. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. menurut Lexy J. Moleong Penelitian deskriptif ialah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat-kalimat bukan angka-angka sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 5. Pendekatan kualitatif dicirikan oleh tujuan penelitian yang berupaya guna memahami gejalagejala yang sedemikian rupa tak memerlukan kuantitatif, atau karena gejala-gejala yang tersebut tak memungkinkan diukur secara tepat. Lebih maju Moleong mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif pada dasarnya menggunakan induktif, yaitu data dikumpulkan, dianalisis, diabstraksikan dan akan muncul teori-teori sebagai penemuan penelitian kualitatif 6. Dalam penelitian ini akan gejala-gejala yang berhubungan dengan keputusan kepailitan dan akibat hukumnya, sehingga dalam melakukan tindakan keputusan hakim sesuai dengan hukum kepailitan selanjutnya dengan pendekatan kualitatif, peneliti mendengar dan mengerti secara otentik yang berdasarkan kebenaran keputusan. 5 Moleong Lexy,2002.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bdnung: Remaja Rosdakarya. Hlm.3. 6 Ibid.Hlm.3

8 4. Sumber Data a. Data Primer yaitu data-data yang diperoleh melalui pengamatan langsung atau informasi pelaku debitur yang telah menerima keputusan Pengadilan Niaga Semarang dan dari dokumen yang ada di Pengadilan Niaga Semarang. b. Data Sekunder yaitu data-data yang diperoleh melalui studi pustaka yang berupa konsep-konsep atau teori-teori yang masih relevan dengan pokok permasalahan yang berupa buku-buku, karya ilmiah, hasil seminar, jurnal, dan lain-lain dan data-data dokumen yang mempelajari arsip-arsip, data statistik yang diperoleh melalui studi pustaka library reseach yaitu sebuah teknik pengumpulan data melalui perpustakaan 7 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akurat, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam konteks penelitian ini meliputi 2 (dua) teknik yaitu: 1. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan, Tanya jawab lisan antara dua orang/lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu 8. Sutrisno Hadi berpendapat bahwa wawancara/interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan Tanya Jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik berlandaskan dengan sistematik 7 Winarno Surakhmad,Op.Cit.Hlm.61 8 Kartini Kartono,Op.Cit.Hlm.15

9 berlandaskan kepada tujuan pendidikan umumnya dua orang/lebih individu bertitik dalam proses Tanya Jawab itu masing-masing pihak dapat menggunakan saluran dan komunikasi secara wajar dan lancar. 9 2. Dokumentasi Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya 10. 6. Analisis Data Karena data yang diperoleh berupa data kualitatif, maka teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif yaitu analisis yang berbasis pada kerja pengelompokkan (kategorisasi), umumnya berupa kata, frase atau kalimat 11. Proses analisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Telaah seluruh data dari berbagai sumber yaitu dari wawancara dan pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka dilanjutkan langkah berikutnya. b. Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, 9 Sutrisno Hadi,1987.Metodologi Research 2. Hlm.136 10 Suharsimi Arikunto,2002.Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.Hlm.2006 11 Burhan Nurgiyanto,2002.Statistik Terapan, Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Hlm.3

10 proses dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. c. Menyusun data dalam satuan-satuan dalam kategorisasi. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasi pada langkah berikutnya. Kategorikategori itu dilakukan sambil membuat koding (pengkodean). d. Mengadakan pemeriksaan terhadap keabsahan data. Setelah tahap ini, mulailah kini tahap berikutnya yaitu e. Penafsiran data dalam mengelola hasil sementara menjadi teori subtantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu 12. Sehubungan dengan uraian di atas tentang proses analisis dan penafsiran data maka uraian dalam selanjutnya akan mempersoalkan pokok-pokok sebagai berikut: pemrosesan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksaan keabsahan data, kemudian diakhiri dengan penafsiran. Kesimpulan yang dilakukan hendak melakukan generalisasi atau suatu permasalahan, tetapi sebatas pada pengungkapan secara lebih bertanggung jawab atas sebuah fenomena permasalahan yang ada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan mengikuti model analisis triangulasi data dari Miles dan Huberman. G. Sistematika Penulisan Penelitian ini jangan sampai overlaping (tumpang tindih) dalam menguraikan, maka penelitian ini diuraikan pembagian pokok yang berupa sub-sub tema sebagai berikut: 12 Moleong Lexy,Op.Cit.Hlm.190

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metode Penelitian G. Sistematikan Penelitian BAB II LANDASAN TEORI A. Kepailitan dan Pernyataan Kepailitan 1. Pengertian Putusan dan Dasar Hukum a. Pengertian Putusan b. Dasar Hukum Kepailitan 2. Pernyataan Putusan Hakim B. Tentang Putusan Hakim 1. Pengertian Putusan 2. Macam-macam Putusan Hakim 3. Susunan dan Isi Penetapan Hakim serta Upaya Hukum terhadap Putusan C. Pelaksanaan Putusan Hakim dan Arti Eksekusi 1. Pengertian Eksekusi 2. Macam-macam Eksekusi 3. Putusan yang dapat Diekskusi 4. Tata Cara Eksekusi

12 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur pengajuan permohonan pailit di Pengadilan Niaga Semarang. B. Apa yang menjadi dasar atau alasan putusan permohonan pailit di tolak oleh Hakim di Pengadilan Niaga Semarang. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran