BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dari penelitian adalah PT. Bumi Serpong Damai. Tbk yang beralamat di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang 15322. Periode penelitian dari tahun 2008-2010 dan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 3.2 Sejarah Singkat Perusahaan Bumi Serpong Damai Tbk. adalah suatu perusahaan property yang membangun sebuah Kota Mandiri. Dalam perkembangan sebuah kota tentu diperlukan adanya komunitas masyarakat yang baik selain dari sekedar infrastruktur fisik. Agar sebuah kota dapat sustain ( hidup berkelanjutan dan dapat diwariskan kepada anak cucu) ada 3 (tiga) hal penting yang perlu dibina, yaitu : pembentukan pusat-pusat perekonomian, pengembangan sosial budaya masyarakatnya, dan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Ketiga hal tersebut harus dapat terintegrasi dengan baik mulai dari tahap gagasan, perencanaan, pembangunan, sosialisasi, dan pengelolaan. Sejalan dengan itu PT BSD berkomitmen untuk menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/csr) melalui pelaksanaan beberapa program community development. 49
3.3 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (objek) penelitian, dan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang terdiri dari likuiditas, solvabilitas, aktifitas, dan profitabiitas yang di uji menggunakan Uji Beda Rata-rata. 3.4 Difinisi Variabel dan Skala pengukuran 3.4.1 Rasio Likuiditas Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne : Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%. Yang diukur dalam rasio ini adalah : a. Current ratio (ratio lancar) 50
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Current Ratio dapat dihitung dengan rumus : Current ratio = b. Quick ratio (rasio cepat) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 3.4.2 Rasio Solvabilitas Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva 51
perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Yang diukur dalam rasio ini adalah : a. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva ) Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : b. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) Merupakan Perbandingan antara hutang hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : 52
3.4.3 Ratio Aktivitas Rasio aktivitas (Sugiyarso dan Winarni, 2005) menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Menurut Rangkuti (2004), rasio aktivitas bertujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efesien. Rasio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional suatu perusahaan karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatandengan pengeluaran pada periode tertentu. Yang diukur dalam rasio ini adalah : a. Receivable Turn Over (perputaran piutang) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang 53
memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : b. Inventory Turn Over (perputaran sediaan) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Dapat diartikan pula bahwa perputaran persediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, dapat dikatakan semakin buruk demikian pula sebaliknya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : 3.4.4 Ratio Rentabilitas atau Profitabilitas Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, 54
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang diukur dalam rasio ini adalah : a. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor). Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih). Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu : 55
c. Return on Investment (ROI) Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu : d. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Artinya semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan, semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : 56
3.5 Hipotesis Dalam penelitian ini peneliti akan mengajukan hipotesis atau dugaan sementara, bahwa kinerja keuangan perusahaan yang akan diteliti lebih baik, atau lebih buruk, setelah melakukan penghitungan statistika deskriptif dengan menghitung rasio keuangan perusahaan diantaranya rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas, yang selanjutkan dilakukan pengujian hipotesis yaitu Uji Beda Rata-rata. Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah : Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 lebih baik dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 3.6 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan dasar-dasar teori dan 57
penelitian terdahulu, serta segala informasi yang berkaitan dengan peneltian yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, seperti informasi didapat di internet maupun lainnya. 3.7 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan tahun 2008-2010. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti (sekaran 2000). Data-data tersebut diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id, pojok BEJ Universitas Mercu Buana, dan website perusahaan yang akan diteliti. 3.8 Populasi dan Sampel Peneliti menetapkan 4 perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian yaitu PT. Bumi Serpong Damai tbk yang merupakan perusahaan Real Estate and Property yang dibandingkan dengan tiga perusahaan sejenis, diantaranya : a. PT. Alam Sutera Realty tbk. b. PT. Modernland Realty tbk. c. PT. Summarecon Agung tbk. Peneliti memilih ketiga perusahaan tersebut sebagai perusahaan pembanding dari perusahaan yang akan diteliti karena ketiga perusahaan tersebut merupakan 58
perusahaan real estate and property yang terbesar diwilayah kabupaten tangerang, dan merupakan kompetitor utama dari perusahaan yang akan diteliti. 3.9 Metode Analisis Data 3.9.1 Metode Analisis Untuk tercapainya tujuan dalam penelitian ini maka metode yang digunakan adalah Uji Beda Rata-rata. Uji Beda Rata-Rata digunakan untuk menilai apakah rata-rata dua kelompok secara statistik berbeda satu dengan yang lain. Penggunaan uji Beda Rata- Rata cocok ketika kita akan membandingkan rata-rata dua kelompok serta untuk menganalisis desain experimental posttest dua kelompok. Yang dimaksud dengan perbedaan rata-rata secara statistik ialah adanya perbedaan variabilitas atau sebaran data antara kelompok yang dibandingkan. Maksudnya dua kelompok mempunyai perbedaan rata-rata jika sebaran data atau variabilitas berbeda satu dengan yang lain. Analisis uji Beda Rata-Rata digunakan untuk menguji perbedaan tersebut. Uji Beda Rata-rata terdiri dari tiga jenis uji beda. Namun pada penelitian ini penulis menggunakan Uji Dua Sampel Tidak Berhubungan (independent samples T Test). Uji ini dgunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Perhitungan menggunakan rumus (Sugiono, 2007) dengan rumus sebagai berikut : 59
t = = = Dengan : = rata-rata kinerja keuangan pada PT. Bumi Serpong Damai. Tbk = rata-rata kinerja keuangan pada industry sejenis n1 = jumlah tahun setiap perusahaan yang di observasi n2 = jumlah tahun jumlah perusahaan dalam industry s1 = standar deviasi PT. Bumi Serpong Damai. Tbk s2 = standar deviasi perusahaan dalam industry 3.9.2 Pengujian Hipotesis Model Uji Beda Rata-rata populer digunakan untuk menganalisis dan digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode atau lebih pengamatan yang berbeda. Pengamatan tertentu pada penelitian ini adalah kinerja keuangan sebuah perusahaan yang dibandingkan dengan kinerja keuangan perusahaan yang sejenis. Jika perlakuan tersebut tidak berpengaruh terhadap objek maka nilai rata-rata pengukurannya adalah sama dengan atau dianggap nol atau hipotesis nol (H0) diterima. Jika ternyata pernyataan 60
berpengaruh, nilai rata rata pengukuran tidak sama dengan nol dan hipotesis nolnya (H0) ditolak, berarti hipotesis alternatifnya diterima, dengan tarif kepercayaan = 5% (sudjana : 239) = Rata-rata Likuiditas (BSD) tidak berbeda signifikan dengan Likuiditas rata-rata industri sejenis = Rata-rata Solvabilitas (BSD) tidak berbeda signifikan dengan Solvabilitas ratarata industri sejenis = Rata-rata Aktivitas (BSD) tidak berbeda signifikan dengan Aktivitas rata-rata industri sejenis = Rata-rata Profitabilitas (BSD) tidak berbeda signifikan dengan Profitabilitas rata-rata industri sejenis 1. Perumusan tingkat signifkansi Pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan tarif nyata atau tingkat signifikansi 0.05 berarti kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan adalah 5%. Tarif signifikansi ini dipilih karena telah lazim digunakan para ahli dalam melakukan penelitian. 2. Dasar pengambilan keputusan : 1. - Jika atau, maka Ho diterima - Jika atau, maka Ho ditolak 2. Berdasarkan nilai probabilitas (signifikansi) dasar pengambilan keputusannya adalah : a. Ho diterima jika signifikansi 0.05 b. Ho ditolak jika signifikansi 0.05 61