bahasa indonesia Kelas X ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF KTSP Semester 2 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pengajaran bahasa

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

Peristiwa di Sekitarku

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

KISI-KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Raya Antapani, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik dalam kehidupan pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis perlu diperhatikan karena merupakan salah satu

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide.pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kenyataan hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis cerpen masih dianggap

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

1. Menghimpun fakta untuk penulisan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

Transkripsi:

KTSP Kelas X bahasa indonesia ARGUMENTATIF DAN PERSUASIF Semester 2 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 Standar Kompetensi Menulis 11. Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf. Kompetensi Dasar 11.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif. 11.2 Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamudiharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar paragraf argumentatif dan paragraf persuasif. 2. Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif. 3. Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.

A. Paragraf Argumentatif 1. Pengertian Paragraf Argumentatif Paragraf argumentatif adalah paragraf yang bersifat argumentasi, yakni paragraf yang menyajikan permasalahan dan mengemukakan pendapat dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti yang kuat. Jadi, argumentatif adalah sebuah proses yang membuktikan kebenaran. 2. Tujuan dan Ciri-Ciri Paragraf Argumentatif a. Tujuan Paragraf Argumentatif Meyakinkan pembaca agar pembaca yakin bahwa pendapat, ide, atau gagasan penulis benar dan terbukti. b. Ciri-Ciri Paragraf Argumentatif 1.) Paragraf bersifat nonfiksi. 2.) Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. 3.) Berisi pendapat, pandangan, atau keyakinan penulis terhadap suatu permasalahan. 4.) Bagian pendahuluan: menarik perhatian pembaca pada persoalan yang dihadapi. 5.) Bagian isi membuktikan bahwa pandangan atau ide yang dikemukakan benar dengan menggunakan fakta, angka, dan contoh yang diperlukan untuk memperkuat pembuktian. 6.) Bagian penutup berisikan simpulan. Ditandai dengan konjungsi antarkalimat seperti sebab-akibat (oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian, karena, sehingga)dan akibat-sebab (pada umumnya, hal itu karena, disebabkan). Super "Solusi Quipper" Ciri paragraf argumentatif yang menonjol adalah keberadaan konjungsi SEKAR (sebabkarena), OKI (oleh karena itu), OSI (oleh sebab itu), DEDE (dengan demikian), sebab, dan karena itu. 3. Jenis-Jenis Paragraf Argumentatif Paragraf argumentatif dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara pengembangan topik utamanya. 2

a. Paragraf Argumentatif Sebab Akibat Paragraf argumentatif sebab akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Contoh: Pada masa pertumbuhan bayi, orang tua atau orang-orang terdekat sering melarang bayi ketika memegang sesuatu. Contoh ketika bayi di usia satu tahun, mereka sering memasukkan barang ke mulutnya. Ketika mereka melihat sebuah benda dan ingin memegangnya, orang tua sering melarang anak untuk melakukannya. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari cara mereka melarang anak keliru, seperti membentak dan memberikan alasan yang tidak jelas. Akibat dari perilaku keliru ini bisa saja membuat anak malas untuk belajar ke depannya, anak sangat susah untuk diajak belajar mengenal huruf dan angka atau belajar hal-hal lainnya. b. Paragraf Argumentatif Akibat Sebab Paragraf argumentatif akibat sebab adalah paragraf yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari penyebabnya. Contoh: Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk pembelajar. Sebagai contoh, bayi di masa pertumbuhannya akan mengalami proses miring, tengkurap, merangkak, berjalan, dan akhirnya berlari. Hal ini semua bisa mereka lalui sebab mereka belajar untuk bisa melakukannya. Tidak ada orang yang memberikan pelajaran bagaimana cara merangkak atau cara berdiri. Ketika waktunya sudah tiba, anak akan belajar sendiri untuk melakukannya. 4. Menulis Gagasan untuk Mendukung Suatu Pendapat dalam Bentuk Paragraf Argumentatif a. Pengertian Gagasan Gagasan adalah hasil pemikiran atau ide. Gagasan terbagi menjadi dua, yakni gagasan pokok yang terdapat pada setiap paragraf dan gagasan-gagasan penjelas yang mendukung gagasan pokok. Dalam paragraf argumentatif, terdapat pendapat-pendapat. Pendapat tersebut merupakan hasil pemikiran penulis yang harus pula didukung dengan bukti yang kuat. 3

b. Langkah-Langkah Menulis Paragraf/Karangan Argumentatif 1.) Menentukan tema. 2.) Menentukan tujuan. 3.) Mengumpulkan data yang sesuai dengan tema. 4.) Membuat kerangka berdasarkan gagasan gagasan pokok yang telah dikumpulkan dengan menggunakan konjungsi sebab-akibat dan akibat-sebab. 5.) Mengembangkan kerangka karangan menjadi utuh. 6.) Menyunting karangan argumentatif. Super "Solusi Quipper" Ingat langkah menulis karangan dengan singkatan berikut. Tukang daka Banting (tema, tujuan, data, kerangka, kembangkan, penyuntingan). 5. Contoh Paragraf/Karangan Argumentatif a. Tema: Guru Profesional b. Tujuan: memberikan pendapat tentang guru profesional agar pembaca yakin dan akhirnya menyetujui dengan pendapat yang diberikan. c. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan guru profesional. d. Membuat kerangka paragraf/karangan yang terdiri atas gagasan-gagasan berupa pendapat tentang tema. e. Menyunting karangan dengan ejaan yang tepat. Guru Profesional Sebagian orang berpendapat bahwa mengajar adalah proses menyampaikan atau mentransfer ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik. Akan tetapi, tampaknya pendapat ini harus jauh-jauh ditinggalkan karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Kini mengajar harus dimaknai sebagai sebuah kegiatan yang kompleks, yaitu penggunaan secara integratif sejumlah keterampilan untuk menyampaikan ilmu. Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud di sini harus dilandasi dengan seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu pengetahuan/wawasan sehingga penerapannya akan menjadi unik bila dipengaruhi oleh semua komponen 4

belajar-mengajar. Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang hendak digapai, ilmu yang ingin disampaikan, subjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, dan yang tidak kalah penting adalah keterampilan, kebiasaan dan wawasan guru tentang dunia pendidikan, dan misinya sebagai pendidik. Jika mengajar dipahami sebagai kegiatan mentransfer ilmu kepada siswa, mengajar itu sendiri hanya akan terbatas pada penyampaian ilmu saja. Guru di pihak pertama menyampaikan ilmu dan siswa dipihak kedua akan menerima secara pasif. Prosesnya pun bisa diketahui, pembelajaran akan berjalan secara membosankan karena yang mendominasi pembelajaran adalah guru, sedangkan siswa hanya sebagai penerima. Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan proses belajar pada siswa dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan, jelas bahwa yang menjadi sasaran akhir dari proses pengajaran itu ialah siswa belajar. Artinya, dalam hal ini segala upaya apa pun dapat dilakukan selagi bisa dipertanggungjawabkan dan bisa mengantarkan siswa menuju pencapaian tujuan belajar yang telah dicanangkan. Siswa belajar secara aktif dan yang mendominasi di kelas adalah siswa. Kesimpulannya, hakikat mengajar itu merupakan usaha guru menciptakan dan mendesain proses belajar pada siswa. Jadi, yang terpenting dalam belajarmengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru, tetapi proses siswa dalam mempelajari bahan tersebut (guru lebih menghargai proses dari pada hasil). Sekali lagi peranan yang menonjol dalam belajar-mengajar ada pada siswa, ini bukan berarti bahwa peranan guru tersisihkan, hanya diubah saja. Jadi, guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Sumber: nadhir.blog B. Paragraf Persuasif 1. Pengertian Paragraf Persuasif Paragraf persuasif adalah paragraf yang bersifat persuasi, yakni paragraf yang di dalamnya terdapat ajakan atau perintah sehingga pembaca sepakat lalu setuju dan dapat melaksanakan yang tertulis. 5

2. Tujuan dan Ciri-Ciri Paragraf Persuasif a. Tujuan Paragraf Persuasif Mengajak pembaca untuk melakukan tindakan yang diimbau dan diperintahkan oleh penulis dilaksanakan oleh pembaca. b. Ciri-Ciri Paragraf Persuasif 1.) Isinya berupa imbauan, ajakan, atau perintah sehingga terdapat kata-kata seruan untuk mengajak, seperti marilah, ayolah, lakukan, dan sebagainya. 2.) Maksud dan tujuan penulis dinyatakan secara terbuka atau dikemukakan dengan jelas. 3.) Biasanya, menghindari masalah atau konflik untuk menumbuhkan rasa kepercayaan pembacanya. 4.) Tulisan atau sesuatu yang dikemukakan beralasan kuat dan didasarkan atas fakta serta penalaran. 5.) Materi yang dapat dijadikan persuasi adalah propaganda, iklan, dan kampanye. 3. Jenis-Jenis Paragraf Persuasif a. Paragraf Persuasif Politik Persuasif politik berupa ajakan yang memengaruhi pembaca untuk berkecimpung di dunia politik yang digunakan oleh orang-orang politik, misalnya untuk kepentingan partai atau negara. b. Paragraf Persuasif Pendidikan Paragraf persuasif pendidikan digunakan oleh lembaga atau orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan untuk membantu tujuan pendidikan. Isinya berupa imbauan, anjuran, motivasi, atau panduan. Paragraf ini dipakai guru untuk memotivasi siswanya. c. Paragraf Persuasif Advertensi Paragraf persuasif advertensi merupakan paragraf untuk tujuan periklanan yang digunakan oleh produsen-produsen produk tertentu untuk memperkenalkan barang atau jasa kepada para konsumen. Tujuannya agar pembaca menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. 6

d. Paragraf Persuasif Propaganda Paragraf persuasif propaganda merupakan paragraf yang isinya berupa informasi dengan tujuan agar pembaca mau memercayai yang disampaikan oleh penulis. Paragraf ini terkadang digunakan untuk memprovokasi pihak tertentu atas sudut pandang orang terhadap sesuatu. Paragraf jenis ini dapat ditemukan pada media cetak maupun elektronik. Super "Solusi Quipper" Ingat jenis-jenis paragraf persuasif dengan istilah: P3A (politik, pendidikan, propaganda, advertensi) 4. Menulis Gagasan Persuasif a. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuat Paragraf Karangan Persuasif 1.) Pahami latar belakang paragraf persuasif dibuat. Latar belakang tersebut adalah sebagai berikut. Bahwasanya pemikiran manusia dapat diubah dan manusia akan mengubah pendirian dan pemikirannya jika ia percaya dengan yang ia terima. Kepercayaan dapat muncul ketika manusia menerima bukti-bukti nyata dengan argumentasi yang kuat. 2.) Berikanlah data, fakta yang bersifat logis, dan mudah diterima akal. 3.) Hindari pernyataan yang menimbulkan konflik. Konflik akan menghambat kepercayaan karena akan memunculkan penyangkalan. 4.) Buatlah pernyataan yang bersifat umum dan mendasar. b. Langkah-Langkah Menulis Paragraf Persuasif 1.) Menentukan tema berupa ajakan yang ingin diserukan kepada pembaca. 2.) Menentukan tujuan. 3.) Mengumpulkan data atau bahan berupa fakta-fakta dan alasan yang mendukung tema. 4.) Membuat kerangka paragraf atau teks. 5.) Mengembangkan kerangka teks dengan menyusun alasan-alasan yang telah kita temukan secara terstruktur dan bertingkat mulai dari yang sederhana hingga ke kompleks. 6.) Menyunting paragraf teks dengan ejaan yang tepat. 7

c. Contoh Menulis Paragraf Persuasif 1.) Tema: Pentingnya Membuat Catatan saat Belajar 2.) Tujuan: mengimbau kepada pelajar agar membuat catatan saat kegiatan belajar mengajar. 3.) Mengumpulkan data atau bahan berupa fakta dan alasan-alasan membuat catatan saat belajar itu penting. 4.) Membuat kerangka paragraf persuasif berupa alasan-alasan yang akan dikembangkan: mengantisipasi lupa; mencatat adalah bagian dari menghafal secara efektif; mencatat membutuhkan proses membaca sekaligus berpikir dan menganalisis; cocok bagi pelajar bertipe kinestetik; mencatat merupakan proses kreatif dalam menuangkan ide secara terstruktur. 5.) Mengembangkan kerangka paragraf atau karangan menjadi karangan yang utuh. 6.) Menyunting paragraf dengan ejaan yang tepat. Mencatat Saat Belajar Itu Penting Banyak siswa malas mencatat saat pelajaran di kelas dengan alasan bahwa materi yang disampaikan guru di papan tulis sudah tercantum semua di buku pelajaran. Ada pula yang beralasan bahwa mereka telah memahami isinya dan mudah untuk diingat. Bahkan, saat ini makin banyak remaja yang memfoto materi melalui kamera telepon genggamnya. Apa pun alasannya, sebenarnya, mencatat memiliki banyak manfaat bagi siswa. Selain sebagai bahan dokumentasi untuk mengantisipasi lupa, mencatat ternyata adalah salah satu cara efektif dalam menghafal. Saat mencatat, kita seperti melakukan proses pembelajaran dua kali, yaitu mendengar dan membaca. Hal ini akan membuat kita mudah dalam menghafal. Mencatat pun cocok bagi pelajar tipe kinestetik karena saat mencatat, indra penglihatan bekerja sama dan bersinkronisasi dengan gerak tangan. Catatan yang telah kita buat pun sebenarnya adalah hasil proses kreatif kita yang disusun 8

secara terstruktur, bukankah dengan ini kita telah berlatih berpikir kreatif dalam menuangkan ide? Dengan manfaat sebanyak itu, marilah membiasakan diri mencatat dalam kegiatan belajar. LATIHAN SOAL 1. Persuasi adalah seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembaca pada waktu kini maupun yang akan datang. Argumentasi adalah karangan yang mengemukakan pendapat dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti sehingga pembaca membenarkan pendapat, gagasan, dan keyakinan tersebut. Argumentasi pada dasarnya seperangkat kalimat yang disusun sedemikian rupa sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti bukti yang mendukung kebenaran. Perbedaan yang tepat antara persuasi dan argumentasi berdasarkan definisi di atas adalah. A. argumentasi berakhir dengan kebenaran, sedangkan persuasi berakhir dengan kesepakatan B. argumentasi meyakinkan pendapat, sedangkan persuasi mengajak pembaca untuk bertindak C. argumentasi berakhir dengan kesimpulan, sedangkan persuasi berakhir dengan persetujuan D. argumentasi memberikan alasan sedangkan persuasi berisi pendapat E. argumentasi adalah proses mencapai suatu simpulan sedangkan persuasi proses mencapai kesepakatan. 2. Menurut seorang dokter ahli kebidanan, wanita dapat hamil sejak usia 12 tahun sampai 45 atau 50 tahun. Kehamilan yang terjadi pada reproduksi subur di bawah 20 tahun dan di atas 30 tahun menimbulkan risiko kematian yang tinggi. Angka kematian yang tinggi pada ibu yang melahirkan ketika ia berumur kurang dari 20 tahun dan juga pada ibu yang berusia di atas 30 tahun. Paragraf di atas termasuk karangan yang berisi. A. gambaran B. mengajak C. menceritakan D. memaparkan E. pendapat 9

3. Penebangan hutan harus segera dihentikan. Jika hutan ditebang habis, tidak ada mesin yang bisa menyerap sisa-sisa pembakaran dan asap kendaraan. Sisa-sisa pembakaran itu dapat meningkatkan pemanasan global. Pemanasan global itu akan melelehkan gunung es di kutub. Akibatnya, kota-kota di tepi pantai, seperti Jakarta, Surabaya, Singapura, atau Bangkok akan terendam air laut. Gagasan dalam paragraf di atas dikembangkan dalam karangan. A. deskripsi B. eksposisi C. persuasi D. argumentasi E. narasi 4. Argumentasi adalah karangan yang mengemukakan pendapat dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan pendapat, gagasan, dan keyakinan tersebut. Argumentasi pada dasarnya seperangkat kalimat yang disusun sedemikian rupa sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti-bukti yang mendukung kebenaran. Dengan demikian, suatu paragraf dapat dikatakan argumentasi bila bertolak dari adanya masalah yang dijelaskan disertai alasan-alasan yang logis. Paragraf di atas termasuk jenis. A. argumentasi analogi B. argumentasi generalisasi C. argumentasi definisi D. argumentasi sebab-akibat E. argumentasi akibat-sebab 5. Berikut adalah ciri paragraf persuasif, yaitu. A. membujuk atau memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu B. menyampaikan cerita dalam bentuk urutan waktu C. mengemukakan alasan yang kadang-kadang emosisonal D. menambah pengetahuan pembaca dengan mengemukakan informasi E. memberikan uraian untuk menjelaskan sesuatu hal sejelas-jelasnya. 6. Kita tak pernah berpikir bahwa betapa pun kecilnya sampah akan berpengaruh pada kesehatan kita. Sampah juga akan mengundang bencana banjir dan bencana ekologis lainnya. Sekarang saya serukan, mulai detik ini, marilah kita perangi sampah. Kita hijaukan pelataran kita dengan apotek hidup, kita adakan negosiasi dengan pemerintah agar 10

dibuatkan lokasi pembuangan sampah yang jauh dari permukiman agar tidak ada praktik jual beli limbah asing yang akhirnya menjadi polutan di negeri sendiri. Gagasan dalam teks di atas dikembangkan dengan cara. A. deskripsi B. eksposisi C. persuasi D. argumentasi E. narasi 7. Apakah saya menganjurkan sikap optimis yang berlebihan terhadap semua masalah? Tidak juga. Hidup terlalu rumit untuk dihadapi dengan sikap optimis seperti tokoh dalam buku Pollyanna karya Eleanor Porter. Namun, saya amat menganjurkan bersikap positif daripada bersikap negatif. Kalimat persuasi yang terdapat pada kalimat di atas adalah. A. Apakah saya menganjurkan sikap optimis yang berlebihan terhadap semua masalah? B. Tidak juga. C. Hidup terlalu rumit untuk dihadapi dengan sikap optimis seperti tokoh dalam buku Pollyanna karya Eleanor Porter. D. Namun, saya amat menganjurkan bersikap positif daripada bersikap negatif. E. Isi buku Pollyanna karya Eleanor Porter adalah sikap optimis. 8. Dalam diri setiap bangsa Indonesia, harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai agar kehidupan bermasyarakat dipenuhi dengan suasana kemanusiaan dan cinta. Gagasan dalam paragraf di atas disampaikan secara. A. deskripsi B. eksposisi C. persuasi D. argumentasi E. narasi 11

9. (1) Saya curahkan perhatian kepada pergerakan wanita dan soal-soal yang menyangkut wanita. (2) Sampai larut malam, saya belajar sejarah dan hukum, baik yang mengenai negara maupun yang mengenai hukum agama. (3) Dengan pedas, saya lemparkan kritik ke surat-surat kabar dan ruangan-ruangan rapat kepada pemimpin-pemimpin yang mempertahankan kedudukannya sebagai laki-laki. (4) Dalam hubungan itu pun, saya serang setiap orang yang mengatakan TKW adalah jalan untuk menyelamatkan masyarakat. (5) Karena menurut saya, pendapat itu tidaklah benar. Gagasan yang disampaikan secara argumentasi adalah. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 10. Udara di kota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara semakin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di Kutub Selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besar-besaran. Paragraf argumentatif tersebut dikembangkan dengan cara. A. sebab-akibat B. akibat-sebab C. generalisasi D. analogi E. definisi 12