HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP PEMANFAATAN BUKU KIA DI UPT. PUSKESMAS MARTAPURA Yayu Puji Rahayu¹, Mahpolah², Frisca Margaret Panjaitan 1 ¹ STIKES Sari Mulia Banjarmasin ² POLTEKES Kemenkes Banjarbaru ISSN : 2086-3454 ABSTRAK Latar Belakang : Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan anak masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan dan sikap ibu tentang tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan dari Buku KIA dan cara merangsang perkembangan anak dan sebagian ibu hamil menganggap hal-hal yang berhubungan dengan Buku KIA hanya sekedar buku catatan pemeriksaan hamil. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura. Metode : Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu metode survey analitik dengan rancangan Cross-Sectional. Populasi dan sampel adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilan dan memiliki Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura sebanyak 70 responden diambil dengan teknik Accidental sampling. Hasil : Dari 70 responden didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya terbanyak adalah kategori cukup sebanyak 32 responden (45,7%), sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan terbanyak adalah kategori positif/mendukung sebanyak 45 responden (64,3%), pemanfaatan Buku KIA terbanyak adalah kategori dimanfaatkan sebanyak 42 responden (60%). Dari uji Chi-Square untuk hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan pemanfaatan Buku KIA didapatkan nilai p=0,001<0,05, sedangkan untuk hubungan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan pemanfaatan Buku KIA didapatkan nilai p=0,000 <0,05. Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan Buku KIA. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, pemanfaatan buku KIA 146
PENDAHULUAN Di Indonesia, masalah kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah besar dibidang kesehatan. Penyebab langsung yang berkaitan dengan kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Tetapi hal tersebut dirasakan sangat lamban, karena pada kenyataannya sampai sekarang ini Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi di Indonesia terkait dengan rendahnya kualitas berbagai program dalam upaya penurunan AKI (Syaifuddin, 2007). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar tahun 2013 sebanyak 2 orang. Penyebabnya akibat infeksi 1 orang dan post SC dengan hipertensi 1 orang. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan melaksanakan kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI), upaya Safe Motherhood, strategi Making Pregnancy Safer, dan pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care (ANC), serta pengadaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku KIA sebagai catatan kesehatan, alat monitoring dan alat komunikasi antara tenaga kesehatan dengan ibu hamil. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan anak masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan dan sikap ibu tentang manfaat dari Buku KIA dan cara merangsang perkembangan anak dan sebagian ibu hamil menganggap hal-hal yang berhubungan dengan Buku KIA hanya sekedar buku catatan pemeriksaan hamil. Dalam penerapannya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat yaitu pengetahuan, sikap, tradisi (kepercayaan masyarakat), tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan ketersediaan fasilitas kesehatan (Depkes RI, 2005). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di UPT.Puskesmas Martapura diperoleh informasi dari 9 ibu hamil hanya ada 2 (22,2%) ibu hamil yang mengerti manfaat dari Buku KIA, serta pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan yang masih kurang terhadap pemanfaatan Buku KIA, yang sebenarnya sangat penting bagi ibu hamil sehingga dapat mencegah dampak yang terjadi pada ibu hamil dan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan terhadap Pemanfaatan Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang 147
memeriksakan kehamilan dan memiliki buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura pada bulan Agustus 2014 sebanyak 365 orang. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 responden, dilakukan dari tanggal 29 September-7 Oktober 2014 di UPT. Puskesmas Martapura. Setiap hari senin dan kamis merupakan hari ibu hamil didapatkan ±18 responden dan di hari selasa, rabu, jumat, sabtu didapatkan ±10 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan buku KIA. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan instrumen kuesioner tertutup. Jenis kuesioner yang di berikan berupa pertanyaan dan dichotomouse choice dalam pertanyaan ini hanya disediakan dua jawaban/alternatif, dan responden hanya memilih satu diantaranya (Notoadmodjo, 2010). Uji validitas instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan rumus Uji Korelasi Pearson Product Moment. Dalam penelitian ini, kuesioner menggunakan pengujian reliabilitas internal consistency, yang dilakukan dengan cara mencoba instrumen sekali saja, kemudian dianalisa dengan teknik membelah data menjadi dua bagian. Kedua belahan data tersebut dikorelasikan dengan menggunakan rumus uji korelasi Pearson Product Moment yang kemudian dimasukkan kedalam rumus uji korelasi Spearman Brown. HASIL Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura dan didapatkan hasil penelitian yaitu sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik 23 32,9 Cukup Kurang 32 15 45,7 21,4 Total 70 100 Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan sikap responden tentang tanda bahaya kehamilan Sikap Frekuensi % Positif 45 64.3 Negatif 25 35.7 Total 70 100 Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan pemanfaatan Buku KIA oleh responden Sikap Frekuensi % Dimanfaatkan 42 60 Tidak dimanfaatkan 28 40 Total 70 100 148
Tabel 4 Tabulasi silang pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan dengan pemanfaatan Buku KIA Pemanfaatan Buku KIA Tidak Pengetahua Dimanfaatka dimanfaatka n n Tota n % l n % n % Baik 32, 20 28,6 3 4,3 23 9 Cukup Kurang 18 4 25,7 5,7 14 11 20,0 15,7 32 15 45, 7 21, 4 Total 42 60 28 40 70 100 α = 0,05 didapat p=0.001 maka p<α Tabel 5 Tabulasi silang sikap responden tentang tanda bahaya kehamilan dengan pemanfaatan Buku KIA Pemanfaatan Buku KIA Sikap Dimanfaatkan Tidak Dimanfaatkan Total % n % n % Positif 36 51,4 9 12,9 45 64,3 Negatif 6 8,6 19 27,1 25 35,7 Total 42 60 28 40 70 100 α = 0,05 didapat p=0,000 maka p<α PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Berdasarkan Tabel 1 paling banyak pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan adalah cukup sebanyak 32 responden (45,7%), baik sebanyak 23 responden (32,9%) dan kurang sebanyak 15 responden (21,4%). Hal ini dapat dikatakan bahwa paling banyak ibu balita memiliki pengetahuan cukup tentang tanda bahaya kehamilan. Diantaranya, masih ada beberapa ibu hamil yang kurang mengetahui tentang ketuban pecah sebelum waktunya dan panas tinggi yang terjadi pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan infeksi yang dapat membahayakan ibu dan bayi dan dapat mengakibatkan bayi lahir tidak cukup bulan. Hal tersebut dikarenakan ibu hamil kurang memiliki pengalaman, kurang paham, dan kurang memiliki kemampuan untuk membedakan tentang tanda bahaya kehamilan yang mungkin bisa terjadi di dalam kehamilannya. Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar ibu hamil cukup mengetahui informasi tentang tanda bahaya kehamilan. Hal ini dikarenakan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil adalah informasi yang khusus yang tidak didapat dibangku sekolah ataupun perguruan tinggi umum kecuali sekolah kesehatan. Adapun informasi mengenai tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil biasanya diperoleh melalui penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan atau posyandu. 2. Sikap Berdasarkan tabel 2 sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sebagian besar adalah sikap positif/mendukung tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 45 responden (64,3%) dan sikap negatif/tidak mendukung sebanyak 25 responden (35,7%). Dari gambaran hasil data tersebut dapat dikatakan sebagian besar ibu mendukung tentang tanda bahaya kehamilan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dari seorang ibu tersebut tentang tanda bahaya kehamilan. Sedangkan ibu 149
hamil yang mempunyai sikap negatif karena sebagian besar tidak merespon tentang pemeriksaan kehamilan, asupan gizi yang baik untuk ibu hamil, serta dukungan suami dan keluarga. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, faktor emosional yang bersikap sementara, atau faktor lingkungan yang ada disekitar ibu hamil. Ibu hamil bersikap positif/mendukung tentang tanda bahaya kehamilan dikarenakan kesiapan dan kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu prilaku (Notoatmodjo, 2007). Adanya hasil ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan sikap dan dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi sikap seseorang yaitu oleh pengalaman pribadi. Sikap positif/mendukung bermakna ibu mempunyai sikap yang baik atau dapat bersikap baik dalam mengatasi tanda bahaya kehamilan. Oleh karena itu, peranan petugas kesehatan sangat penting terutama bidan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. 3. Pemanfaatan Buku KIA Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa frekuensi pemanfaatan Buku KIA yang dimanfaatkan sebanyak 42 responden (60%) dan yang tidak dimanfaatkan sebanyak 28 responden (40%). Dari gambaran hasil data diatas dapat dikatakan sebagian besar ibu hamil memanfaatkan Buku KIA. Hal ini menunjukkan pemanfaatan Buku KIA oleh ibu hamil cenderung baik dan banyak dipengaruhi pemahaman ibu hamil tentang isi serta manfaat dari buku KIA tersebut. Sedangkan ibu hamil yang tidak memanfaatkan Buku KIA dikarenakan kurang komunikasi antara ibu dan petugas kesehatan saat ibu tidak memahami tentang isi Buku KIA, ibu tidak menyimpan dan menjaga Buku KIA dengan baik, serta masih banyak ibu yang masih belum menyadari Buku KIA wajib dimiliki oleh ibu hamil. Buku KIA disebut alat komunikasi karena tenaga kesehatan dapat memberikan catatan-catatan penting yang dapat dibaca tenaga kesehatan lain dan ibu serta keluarga, misal keluhan, hasil pemeriksaan, catatan persalinan, pelayanan yang diberikan pada ibu, bayi/anak, balita, hasil pemeriksaan tambahan, dan rujukan. 4. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan terhadap Pemanfaatan Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura. Berdasarkan dari tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 70 total responden yang memiliki pengetahuan baik dalam pemanfaatan Buku KIA sebanyak 20 responden (28,6%), sedangkan yang mempunyai pengetahuan cukup berjumlah 14 responden (20,0%) yang sebagian besar tidak memanfaatkan Buku KIA dan yang berpengetahuan kurang responden yang sebagian 150
besar tidak memanfaatkan Buku KIA sebanyak 11 responden (15,7%). Secara statistik penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu hamil terhadap pemanfaatan Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura dengan nilai p=0,001. Ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan yang baik, memanfaatkan isi Buku KIA dan selalu membawa setiap kali memeriksakan kehamilannya atau anaknya serta melakukan anjuran atau saran yang telah diberikan oleh petugas kesehatan. Sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan yang kurang, kebanyakan ibu hamil kurang mengerti dengan manfaat Buku KIA dengan tidak membaca dan memahami isi buku serta memeriksakan kehamilannya dengan tidak membawa Buku KIA. Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu informasi, dan pengalaman. Kurang informasi yang didapat oleh ibu hamil, dan kurang komunikasi oleh petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan tentang Buku KIA. Selain itu juga responden kurang mendapatkan informasi, baik itu dari media cetak maupun media elektronik. 5. Hubungan Sikap Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan terhadap Pemanfaatan Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura. Berdasarkan dari tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 70 responden yang memiliki sikap positif/mendukung dan dimanfaatkan Buku KIA sebanyak 36 responden (51,4%), sedangkan yang memiliki sifat negatif/tidak mendukung dan tidak memanfaatkan Buku KIA berjumlah 19 responden (27,1%), sedangkan pemanfaatan Buku KIA yang tidak dimanfaatkan memiliki sikap positif/mendukung tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 9 (12,9%) dan frekuensi pemanfaatan Buku KIA yang dimanfaatkan memiliki sikap negatif/tidak mendukung tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 6 (8,6%). Secara statistik penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan Buku KIA di UPT. Puskesmas Martapura dengan nilai p=0,000. Ibu hamil dengan sikap positif/mendukung menunjukkan respon yang positif/mendukung tentang tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan Buku KIA yang isinya sangat penting bagi kesehatan ibu hamil dan anaknya. Dengan Buku KIA petugas kesehatan bisa memantau secara intensif ibu hamil selain itu untuk kesehatan ibu hamil dan persiapan persalinan, juga untuk memenuhi hak atas kelangsungan hidup tumbuh kembang dan perlindungan anak. UCAPAN TERIMA KASIH Saya berterima kasih kepada UPT. Puskesmas Martapura yang memberikan data dan tempat untuk melakukan penelitian. 151
DAFTAR PUSTAKA Azwar, Syaifudin. 2003. Sikap Manusia, Teori, dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Destria, Dora. 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pemahaman ibu hamil terhadap pesan antenatal care yang terdapat dalam buku KIA. http:// USU digital library. Diakses tanggal 21 Desember 2013 jam 10.00 wita Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. www.depkes.go.id. Diakses tanggal 3 Januari 2014 jam 12.00 wita. Elhooda, 2007. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan KMS. http://www.elhooda.com. Diakses tanggal 5 Januari 2014 jam 14.00 wita. Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Stikes Sari Mulia Banjarmasin. 2013. Panduan Menyusun Skripsi. Banjarmasin : Penerbit Stikes Sari Mulia Banjarmasin. 152