BAB V PENUTUP A. Simpulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP A. Simpulan

TESIS. (Kajian Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan)

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Perjanjian pembiayaan konsumen oleh PT Summit Oto Finance dengan Nomor Perjanjian tersebut

BAB III PENUTUP. Jayapura, apabila perjanjian kredit macet dan debitur wanprestasi yaitu: (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring).

Rega Satya Rachellariny Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

DAFTAR PUSTAKA. A, Kohar, 1984, Notarial Berkomunikasi,Alumni, Bandung

DAFTAR PUSTAKA., 2011, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Refika Aditama, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya

BAB III PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yang menganut Negara welfare state yaitu negara yang

PERMOHONAN EKSEKUSI KEPADA PENGADILAN NEGERI BERKAITAN DENGAN PERJANJIAN FIDUSIA TERHADAP JAMINAN YANG DIGELAPKAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkat sesuai dengan usia dan status sosialnya namun seringkali

PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum Perikatan. Bandung: Alumni. Ali, Moch. Chidir, Achmad Samsudin, Mashudi, Pengertian-Pengertian

DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang

BAB III PENUTUP. perjanjian konsinyasi dalam penjualan anjing ras di Pet Gallery Sagan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu perjanjian kredit memerlukan adanya suatu jaminan. Namun

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan fidusia yang merupakan salah satu bentuk lembaga jaminan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu alat bukti, maka tulisan tersebut dinamakan akta (acte) 1.

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satu

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung , 1993, Hukum Perdata Indonesia, Citra

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI DALAM PERJANJIAN KREDIT

Daftar Pustaka. Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai. Pejabat Publik, Bandung: PT. Refika Aditama.

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

KEPASTIAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM SISTEM PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA SECARA ELEKTRONIK PUTU EVI KOMALA DEWI NPM :

DAFTAR REFERENSI. Permasalahan hukum..., Ellen Mochfiyuni Adimihardja, FH UI, Universitas Indonesia

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

KEWENANGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI OLEH KREDITUR TERHADAP JAMINAN FIDUSIA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

EKSEKUSI OBJEK JAMINAN FIDUSIA

PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA DALAM PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR ANTARA DEBITOR DENGAN KREDITOR

DAFTAR PUSTAKA. Ashshofa, Burhan, 2007, Metodologi Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta.

EKSEKUSI TERHADAP OBYEK HAK TANGGUNGAN DENGAN BANTUAN PENGADILAN (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Sragen) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Moch Chidin, dkk Pengertian Pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata. Bandung: Mandar Maju.

BAB III PENUTUP. penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Bentuk penyelesaian yang dilakukan oleh BPR Madani Sejahtera Abadi

BAB III PENUTUP. tangan terkait objek jaminan pada perjanjian kredit usaha mikro adalah dengan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR PENERIMA

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku:

Lex Privatum Vol. V/No. 4/Jun/2017

DAFTAR PUSTAKA. A. Pittlo, 1978, Pembuktian dan Daluarsa, Terjemahan M. Isa Arif, PT Intermasa,

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

BAB II TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HIPOTIK DAN HAK TANGGUNGAN. Hipotik berasal dari kata hypotheek dari Hukum Romawi yaitu hypotheca yaitu suatu jaminan

Lex Crimen Vol. VI/No. 10/Des/2017

BAB V PENUTUP. dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : Memberikan Kredit Dengan Jaminan Fidusia. tahun 1999 tentang jaminan fidusia.

BAB V PENUTUP. diberikan kesimpulan sebagai berikut.

Munir Fuady, 2000, Jaminan Fidusia, Citra Aditya Bakti, Bandung

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN SEBAGAI HAK JAMINAN. A. Dasar Hukum Pengertian Hak Tanggungan

DAFTAR PUSTAKA...., 2011, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, PT Refika Aditama, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn, Van, 1999.Pengantar Ilmu Hukum. Cet.XXVII, Pradnya Paramita, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU. Abdulkadir Muhammad, Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

3 Lihat UU No. 4 Tahun 1996 (UUHT) Pasal 20 ayat (1) 4 Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 339

BAB III PENUTUP. ditentukan 3 (tiga) cara eksekusi secara terpisah yaitu parate executie,

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Website :

DAFTAR PUSTAKA. Buku. Hernoko, Yudha, Agus, Hukum Perjanjian Asas Proporsionallitas Dalam Kontrak Komersil, Kencana, Jakarta, 2010.

S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KONTRAK PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN STATUS MATA KULIAH : KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

Lex Privatum, Vol. IV/No. 5/Juni/2016

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN. Seiring dengan berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

UPAYA YANG DAPAT DITEMPUH OLEH KREDITOR APABILA OBJEK JAMINAN FIDUSIA YANG AKAN DILELANG DIKUASAI OLEH PIHAK KETIGA

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

DAFTAR PUSTAKA. Affandi, Ali, Hukum Waris-Hukum Keluarga-Hukum Pembuktian, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

DAFTAR PUSTAKA. , 2007, Perbankan Syariah Di Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Gofur Anshori, Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika, UII Press, Yogyakarta, 2009.

PENGATURAN JANGKA WAKTU PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

BAB III PENUTUP. piutang macet dilakukan dengan dua cara, yaitu: surat-surat/dokumen penting.

BAB I PENDAHULUAN. pihak untuk saling mengikatkan diri. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali

Oleh : Made Bagus Galih Adi Pradana I Wayan Wiryawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat penting dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN HUTANG-PIUTANG YANG DIBUAT OLEH NOTARIS DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

PELAKSANAAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN PADA PT. BANK. MANDIRI (PERSERO) Tbk. BANDAR LAMPUNG. Disusun Oleh : Fika Mafda Mutiara, SH.

UNDANG-UNDANG FIDUSIA NO. 42 TAHUN 1999 MEMBAWA PERUBAHAN DALAM PRANATA JAMINAN RABIATUL SYAHRIAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

disatu pihak dan Penerima utang (Debitur) di lain pihak. Setelah perjanjian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pembangunan aspek ekonomi tentunya tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai orang perseorangan dan badan hukum 3, dibutuhkan penyediaan dana yang. mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

DAFTAR PUSTAKA. Amirin, M. Tatang, 2000, Menyusun Rencana Penelitian, Raja Grafindo Persada,

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir. Pembiayaan Perusahaan Masa Kini, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997.

BAB II LANDASAN TEORI

Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016. PROSES PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN Oleh : Naomi Meriam Walewangko 2

ASPEK-ASPEK HUKUM PENGIKATAN JAMINAN FIDUSIA DALAM PEMBIAYAAN KONSUMEN. Iyah Faniyah Universitas Ekasakti, Padang

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, maka manusia mengingkari kodratnya sendiri. Manusia dengan

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP WANPRESTASI YANG DILAKUKAN DEBITOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR ARTIKEL. Diajukan Oleh : DODY PEBRI CAHYONO

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad. Hukum Perikatan. Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti, 1992

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan dari bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini penelitian terkait terkait pokok permasalahan pertama dan kedua maka dapat disimpulkan,yaitu: 1. Pihak debitur yang telah wanprestasi dengan tidak membayar angsuran selama 2 (dua) bulan membuat pihak kreditur melakukan eksekusi barang jaminan kendaraan bermotor yang tidak didaftarkan jaminan fidusia didasarkan padan klausula didalam perjanjian pembiayaan konsumen. Hal ini merupakan alasan hukum yang sah bagi pihak kreditur untuk melakukan eksekusi secara langsung dengan kekuasaannya sendiri tanpa putusan pengadilan sebagaimana yang selama ini dilakukan Lembaga Pembiayaan terhadap debitur yang cidera janji. Pelaksanaan eksekusi Jaminan Fidusia pun harus sesuai dengan peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia. Sedangkan menurut UUJF diterangkan bahwa eksekusi dapat dilaksanakan jika barang jaminan telah disertifikatkan agar mempunyai kekuatan eksekutiroal melalui pembuatan akta notaris tentang Jaminan Fidusia dan didaftarkan pada Kementerian Hukum dan HAM. Jadi pelaksanaan eksekusi tersebut tidak sah dimata hukum, dan bahkan batal demi hukum. 2. Akibat hukum pelaksanaan eksekusi jamnian fidusia yang tidak didaftarkan dalam hal debitur melakukan wanprestasi maka secara normatif kreditur tidak sah menggunakan parate executie (eksekusi langsung), dan proses eksekusinya harus dilakukan dengan cara mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri melalui proses Hukum Acara Perdata hingga turunnya putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Jika pelaksanaan eksekusi tetap dilakukan, maka eksekusi tersebut akan batal demi hukum jika debitur mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri. Akibat lain dari jamian fidusia yang tidak terdaftar dalam system online yaitu: a. Tidak memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi para pihak yang berkepentingan b. Tidak memenuhi asas publisitas. c. Pihak penerima jaminan fidusia tidak mempunyai sertifikat jaminan fidusia yang mana dapat digunakan untuk mengeksekusi benda jaminan fidusia.

B. Saran Terkait dengan pokok permasalahan dalam penulisan ini yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Hendaknya kreditur segera melakukan pendaftaran jaminan fidusia, untuk mewujudkan kepastian hukum dan perlindungan hukum serta memenuhi asas publisitas. Kemudian kepada notaris agar dapat memberikan informasi tentang pentingnya pendaftaran jaminan fidusia bagi penerima fidusia karena pendaftaran dengan fidusia online saat ini sudah lebih mudah, cepat, murah dan nyaman. 2. Hendaknya debitur disarankan untuk berhati-hati pada saat akan menjadi calon penerima fidusia, pastikan telah mengetahui pentingnya pendaftaran jaminan fidusia, maka penerima fidusia akan mengetahui legal atau tidak legalnya suatu eksekusi jaminan fidusianya yang seharusnya pelaksanaan eksekusi harus disertai aturan-aturan tentang pelaksaan eksekusi dan menunjukan surat-surat yang sah sebelum melakukan eksekusi barang jaminan. Terlebih lagi sebaiknya bagi para pemberi fidusia dan penerima fidusia diharapkan untuk mematuhi peraturan hukum yang berlaku, agar terhindar dari konflik. 3. Hendaknya pemerintah lebih mengefektifkan peraturan tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia yang ada dengan cara memberikan sanksi yang tegas kepada para kreditur apabila tidak mendaftarkan jaminan fidusianya agar nantinya tidak ada lagi permasalahan mengenai Jaminan Fidusia yang tidak didaftarkan seperti yang sudah ada sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA BUKU : Abdulkadir Muhammad, 2010, Hukum Perikatan Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti. Gunawan Widjaja & Ahmad Yani. 2001. Jaminan Fidusia (Seri HukumBisnis), Cet.II, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. H.R. Daeng Naja. 2006. Contract Drafting Seri Keterampilan Merancang Kontrak Bisnis. Bandung :PT Citra Aditya Bakti H. Salim HS, S.H.,M.S. 2011. Perkembangan Hukum Janinan di Indonesia, Cetakan ke- V. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Handri Raharjo. 2009.Hukum Perjanjian di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka J. Satrio. 1999, Hukum Perikatan (perikatan Pada Umumnya), Bandung : PT.Citra AdityaBakti. 2002 Hukum Jaminan Hak Jaminan Kebendaan Fidusia, Bandung : PT.Citra AdityaBakti. Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja. 2010. Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian. Cetakan ke-v. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Koosmargono dan Mochammad Dja is, 2004. Membaca dan mengerti HIR. Semarang: Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. M.Yahya Harahap. 2005. Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, Jakarta: Sinar Grafika. Mariam DarusBadrulzaman, dkk. 2001.KompilasiHukumPerikatan, Bandung : PT. Citra AdityaBakti. MunirFuady. 2003. JaminanFidusia, Cetakan ke-ii,bandung: PT Citra AdityaBakti. R.Subekti. 1982.Hukum Acara Perdata, Bandung: Bina Cipta 2005. Hukum Perjanjian, Jakarta: PT. Intermasa. R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. 2001. Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Cet. ke-31 Jakarta: PT PradnyaParamita. Salim H.S. 2004.Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2005. Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar Grafika dan Erlies S.N,. 2014. Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis Dan Desertasi, Jakarta: Rajawali Press. Sunaryo. 2008. Hukum Lembaga Pembiayaan, Jakarta: Sinar Grafika. Sutarno. 2004. Aspek aspek Hukum Perkreditan Pada Bank,Bandung : CV. ALFABETA Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, 1997, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek, Bandung: PT. Mandar Maju. Tanuwidjaja Henny. 2012.Pranata Hukum Jaminan Utang & Sejarah Hukum Notariat, Refika Aditama, Bandung. Lembaga Peter Mahmud Marzuki. 2014.Penelitian Hukum, Jakarta: KencanaPrenada Media Group Rachmadi Usman, 2008, Hukum Jaminan Keperdataan,Jakarta: SinarGrafika. 2001, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN : KitabUndang-UndangHukumPerdata

KeputusanPresidenNomor 139 Tahun 2000 TentangPembentukan Kantor PendaftaranFidusia PeraturanPemerintahNomor 21 Tahun 2014 Tentang Tata Cara PendaftaranJaminanFidusia Peraturan PresidenNomor 9 tahun 2009 tentanglembagapembiayaan Peraturan Kepala Polisi Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia Undang-UndangNomor 42 tahun 1999 TentangJaminanFidusia Undang-UndangNomor 4 Tahun 1996 TentangHakTanggungan Undang-UndangNomor 30 Tahun 2004 TentangJabatanNotaris Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen JURNAL : Brian H. Bix, 2008. Contract Law Theory, No. 06-12. Legal Studies Research Paper Series Ressearch paper: University of Minnesota Law School. James Hwley, Keith Johnson, dan Ed Waitzer. 2011. Reclaiming Fiduciary Duty Balance. Volume 4 Issue 2, Fall 2011 Netty SR Naiborhu, 2006, Pelaksanaan Eksekusi Jaminan Berdasarkan Parate Eksekusi oleh Kreditur, Jurnal wawasan Hukum. SibaraniBachtiar.2001, Haircut atauparetaeksekusi, JurnalHukumBisnis. Vol.2 No.3. Bandung. Yuli Prasetyo Adi. 2014. Characteristics and Problems of Online Fiduciary in The Imposition of Fiduciary Guarantee in Indonesia. South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law. Vol. 4 Issue 3, June 2014.

INTERNET : https://id.wikipedia.org/wiki/kredit_(keuangan), diakses 12/12/2015 pukul 13.06 WIB http://www.jurnalhukum.com/syarat-syarat-sahnya-perjanjian/, diakses 7/07/2016 pukul 23.12 WIB http://simascard.blogspot.co.id/2011/06/profil.html, diakses 12/12/2015 pukul 13.13 WIB Ice Trisnawati, www.repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 16/6/ 2016 pukul 19.03 WIB