PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AGAMA ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PRODUKTIF BUSANA

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATAKN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE RESITASI DAN KERJA KELOMPOK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Penggunaan Modul Pembelajaran

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PJOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN MEJING 2 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DENGAN MEDIA GRAFIS KARTU DI SDN 01 LASUNG BATU PAUH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Ratna Situmeang SDN 004 Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ABSTRAK PENERAPAN STRATEGI TEAM BUILDING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA KOSEP EKOSISTEM DI SMPN 2 BATANG SUL-SEL

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

Ellinora Simamora ABSTRACT

USE OF THE WORD SQUARE MODEL TO IMPROVE THE MOTIVATION LEARNING STUDENT SUBJECT IPS CLASS V SD NEGERI 001 SEDINGINAN TANAH PUTIH DISTRIC ROKAN HILIR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS I SDN 22 KAMPUNG LUAR SALIDO KAB.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PEMBENTUKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 1 PADANG SIBUSUK

Susilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AGAMA ISLAM Naimah SD Negeri 05611 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement of student learning outcomes with the use of explicit instruction models on the subjects of Islam in class III SD Negeri 056011 Hinai academic year 2015/2016. Subjects in this study were students of class III that is with the number of students as many as 30 people. To obtain the data in this study then performed the test result of learning in the form of about essay matter as many as 10 problem. After the data were collected and analyzed, the result of the analysis was obtained: In the first cycle, the score of the test result given to 12 students (40%) was successful, and 18 students (60%) and the average value of 70.35 increase of test result is not maximal in terms of the success of learning hence ability in cycle II obtained increase of value from test result tested to 30 student where 28 oarang student (93,5%) stated have been able to reach mastery, 80,13. Based on the findings of research and discussion, it can be concluded that the use of espicit instruction models can improve student learning outcomes on the subject of Praying Fardu On Islamic Studies Lesson in class III SD Negeri 056011 Batu Melenggang sub-district Hinai district Langkat academic year 2015/2016. Keywords: explicit instruction, praying fardu Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan Model Explicit Instruction pada mata pelajaran Agama Islam di kelas III SD Negeri 056011 Kecamatan Hinai T.A. 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III sebanyak 30 orang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar berbentuk soal essay sebanyak 10 soal. Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya: Pada siklus I diperoleh peningkatan nilai dari hasil tes yang diberikan kepada 12 orang siswa (40%) yang berhasil, dan rata-rata nilai sebesar 70,35 peningkatan hasil tes ini belum maksimal dari segi keberhasilan belajar maka kemampuan pada siklus II diperoleh peningkatan nilai dari hasil tes yang diujikan kepada 30 orang siswa dimana 28 oarang siswa (93,5%) dinyatakan telah mampu mencapai ketuntasan, dengan nilai rata-rata 80,13. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Melakukan Shalat Fardu Pada Pelajaran Agama Islam di kelas III SD Negeri 056011 Batu Melenggang kecamatan Hinai kabupaten Langkat T.A. 2015/2016. Kata kunci: explicit instruction, shalat fardu 206

Agama selalu mengajarkan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan penganutnya. Untuk itu sebagai benteng pertahanan diri anak didik dalam menghadapi berbagai tantangan di atas, kiranya untuk menanamkan pendidikan agama yang kuat dalam diri anak, sehingga dengan pendidikan agama ini, pola hidup anak akan terkontrol oleh rambu-rambu yang telah digariskan agama dan dapat menyelematkan anak agar tidak terjerumus dalam jurang keterbelakangan mental. Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuranukuran Islam. Dengan pengertian yang lain seringkali dikatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah Kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspekaspek kerohanian dan jasmaninya juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena suatu pematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bila mana berlangsung melalui proses demi proses ke arah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya. Siswa yang mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus tentunya akan manghasilkan penguasaan yang berbeda dalam kelas atau kelompok bahkan perlakuan individu sekaligus dengan diberikannya perlakuan yang lebih baik dalam belajar di sekolah maupun di rumah, tentunya akan lebih baik pula penguasaan keterampilan atau konsep terhadap mata pelajaran lain yang dipelajari. Melalui model explicit instruction dengan baik akan mampu mengkondisikan dalam bentuk motivasi ekstrinsik itu sendiri. Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu apakah karena ajakan, atau paksaan orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia akan melakukan sesuatu atau belajar, misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh orang tua untuk mendapatkan peringkat pertama. Dasar proses belajar adalah pengalaman dan proses belajar yang efektif serta permanen diperoleh dari pengalaman yang bersifat konkret dan langsung. Namun, pengalaman yang demikian tidak selalu dapat diberikan kepada siswa, harus dirancang sedemikian rupa untuk dapat memilih pengganti pengalaman tadi dengan media pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah penyajian proses pembelajaran dengan menggunakan model explicit instruction. Dalam proses pembelajaran akan mengkomunikasikan gagasan yang bersifat konkret. Disamping itu, juga membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dengan demikian diharapkan dapat memperlancar proses belajar siswa serta mempercepat pemahaman dan memperkuat daya ingat di dalam diri siswa. Berdasarkan dari evaluasi dan diskusi bahwa ada beberapa permasalahan yang terjadi didalam pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu dimana siswa selalu tidak 207

fokus dalam pembelajaran, dan pembelajaran agama selalu dianggap siswa pembelajaran yang kurang menarik. Konsentrasi siswa masih banyak yang selalu tertuju pada pembelajaran yang lain. Jika diberikan hapalan, ujian hasil belajar siswa selalu kurang baik. METODE Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakasanakan di SD Negeri 056011 Batu Melenggang kecamatan Hinai. Pelaksanaan peneli-tian ini diadakan pada semester Genap tahun ajaran 2015/2016. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan bulan Pebruari 2016 s.d. April 2016. Tindakan dilakukan dengan 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan selama 8 minggu. Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siswa kelas III SD Negeri 056011 Batu Melenggang Kecamatan Hinai. yang berjumlah siswanya 30 orang terdiri dari 20 perempuan dan 10 laki-laki. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, alat pengukur data yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui tentang pemahaman atau kemampuan siswa pada materi Melakukan Shalat Fardu pada pelajaran Agama Islam dengan pem-berian soal. Tes yang diberikan adalah tes objektif dalam bentuk soal isian sebanyak 10 soal. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pertemuan awal siswa diberikan pretes berupa tes lisan sebelum guru memberikan pembelajaran, untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi tentang Melakukan Shalat Fardu Pada Pelajaran Agama Islam. Hasil observasi pre tes siswa masih tergolong kurang dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Tabel 1. Hasil Pelaksanaan Pretest INDIKATOR KETERANGAN Jumlah Nilai 2404 Nilai Rata-Rata 60,1 Ketuntasan 14% Siklus I Perencanaan Pada tahap ini yang pertama kali dilakukan guru sebelum melakukan pelaksanaan tindakan yaitu: (1) Guru mengembangkan bahan ajar dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (2) Mempersiapkan alat,bahan dan sumber belajar; (3) Membuat lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa dan kekurangan guru dalam menyajikan materi pembelajaran. Pelaksanaan Pada kegiatan inti guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi pembelajaran mengenai materi Melakukan Shalat Fardu Pada Pelajaran Agama Islam, guru mengemukakan masalah yang akan dijelaskan mengenai Melakukan Shalat Fardu Pada Pelajaran Agama Islam memberikan pengarahan seperlunya. Selanjutnya guru menjelaskan materi dengan menggunakan model explicit instruction. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan dari guru, siswa disuruh memberikan tanggapan 208

saling memberikan pendapat ataupun komentarnya. Sedangkan guru berkeliling dari meja yang satu ke meja yang lainnya untuk menjaga ketertiban, serta memberikan dorongan dan bantuan agar setiap siswa fokus pada saat proses belajar mengajar terjadi. Sebab dalam pertemuan ini masih banyak siswa yang masih diam atau menganggu temannya pada saat proses pembelajaran berlangsung dan hasil pretest siswa yang tidak tuntas. Pada kegiatan akhir guru beserta siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, supaya siswa lebih memahami tentang materi yang telah diajarkan guru. Selanjutnya guru menugaskan setiap kelompok untuk berdiskusi tentang materi yang telah diberikan guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya berdiri ditempat duduknya, sementara untuk kelompok lain yang tidak maju supaya memperhatikan apa yang telah disampaikan temannya. Selanjutnya guru meminta kepada kelompok lainnya untuk menanggapi tentang pendapat kelompok yang ada didepan kelas dengan baik. Kemudian pada akhir tindakan dilakukan tes secara lisan tentang sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang telah dipelajarai. Hal ini bertujuan agar siswa lebih aktif lagi belajar dan memudahkan siswa dalam berbicara. Pada akhir pembelajaran siklus I, guru membuat kesimpulan tenang pelajaran yang baru saja diberikan. Pada pelaksanaanya, pemberian materi tersebut sedikit banyaknya telah membuat siswa mampu untuk memberikan pendapat atau komentarnya dengan baik. Dimana 6 oarang siswa yang berani untuk mengeluarkan komentar ataupun pendapatnya dengan baik sesuai dengan materi yang dipelajari. Hal ini terbukti dari tingginya partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Observasi Selama observer yang dilakukan, banyak hal yang diperoleh peneliti antara lain: (1) Masih banyak siswa yang masih takut dan malu untuk mengungkapkan pendapat atau memberikan komentar pada saat dilaksanakannya diskusi, (2) Siswa belum dapat menguasai materi yang diberikan guru. Pada akhir pertemuan siklus I setelah semua materi pelajaran diberikan, guru memberikan tes kemampuan berbicara setelah siswa diberikan penjelasan tentang materi pelajaran. Tabel 2. Hasil Pelaksanaan Siklus I INDIKATOR KETERANGAN Jumlah Nilai 2814 Nilai Rata-Rata 70,35 Ketuntasan 40% Berdasarkan pengamatan, penelitian didalam kelas belum menerapkan pembelajaran yang sistematis sehingga membuat siswa kurang memahami pembelajaran tersebut. Guru juga kurang mengoptimalkan keaktifan siswa dalam pembelajaran karena pembelajaran hanya terfokus pada guru. Selain itu sebagian siswa juga masih takut atau malu untuk mengeluarkan pendapat-nya memberi komentar dengan baik. Setelah hasil observasi, tampak ketuntasan klasikal belum tercapai. Refleksi Dari siklus I guru menjelaskan 209

materi mengomentari persoalan dengan memberikan beberapa contoh persoalan yang sering terjadi di lingkungan sekitar siswa yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa. pada akhir pembelajaran guru menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja dipelajari. Hal ini bertujuan agar siswa lebih ingat lagi akan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru membagi siswa menjadi berkelompok dan memberikan tugas kepada siswa dan menegaskan kepada siswa diminta untuk saling memberikan pendapat ataupun mengomentarinya terhadap hasil persoalan yang telah disajikan masing-masing kelompok. Pada saat berlangsungnya diskusi masih banyak siswa yang belum memberikan pendapat ataupun komentarnya sehingga siswa belum bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berpedoman dari analisis hasil keterampilan bicara siswa, hasil pengamatan diperoleh kesimpulan sementara yaitu pembelajaran dengan menggunakan model explicit instruction masih kurang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga perlu perbaikan dan pengemabangan pembelajaran yang akn dijabarkan pada siklus ke II. Halhal yang akan diperbaiki disiklus II adalah: (1) Metode pembelajaran lebih diefektifkan sehingga suasana pembelajaran lebih bersemanagat sehingga memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar, (2) Materi pembelajaran lebih dikembangkan dan mudah dipahami. Siklus II Perencanaan Pada tahap ini sama dengan tahap siklus I yaitu: (1) Melakukan observasi lanjutan untuk menemukan model dan format penerapan tindakan pada siklus I. (2) Menyusun rencana pembelajaran untuk setiap petemuan dengan pokok bahasan Melakukan Shalat Fardu Pada Pelajaran Agama Islam. (3) Menyusun rencana pemebalajaran untuk setiap peremuan dengan pokok bahasan Melakukan Shalat Fardu Pada Pelajaran Agama Islam. (4) Mengindentifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan menetapkan alternatif pemecahan masalah. (5) Pengembangan skenario pembelajaran dengan menggunakan model explicit instruction. Pelaksanaan Pada kegiatan inti, guru memulai dengan menjelaskaan materi pembelajaran. Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk mencari persoalan faktual yang ada dilingkungan sekitar ataupun dari media informasi. Kemudian guru membagi siswa menjadi kelompok yang baru, supaya sisa menjadi lebih bersemanga dalam belajar, para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain untuk menjaga ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan agar setiap kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi berjalan dengan lancar, selanjutnya guru menyuruh satu persatu kelompok untuk kedepan membacakan hasil diskusinya sementara kelompok yang tidak maju memperhatikan kelompok 210

yang ada didepan dan memberikan pendapat ataupun komentarnya terhadap hasil diskusi kelompok penyaji. Pada akhir tindakan dilakukan tes secara lisan tentang sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yan telah dipelajari. Hal ini bertujuan agar siswa lebih aktif lagi belajar dan memudahkan siswa dalam berbicara, guru membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja diberikan. Pada pelaksanaanya, pemberian materi tersebut sedikit banyaknya telah membuat siswa mampu untuk memberikan pendapat atau komentarnya dengan baik. Hal ini terbukti dari tingginya partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar baik dalam meberikan pendapat ataupun memberikan komentarnya dalam melaksanakan metode pembelajaran. Observasi Pada tahap observasi siklus II ini, guru menyusun rencana pembelajaran yang berbeda pada siklus I yaitu guru lebih singkat lagi dan lebih jelas lagi memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran kepada siswa serta menjelaskan cara memberikan pendapat ataupun pendapatnya dengan baik. Di samping itu guru memberikan pujian kepada siswa yang terlihat semangat untuk memulai pelajaran agar siswa yang lain ikut semangat dalam pembelajaran. Guru lebih memberi peluang untuk siswa yang ingin bertanya dan yang kurang memahami materi yang dipelajai. Tes soal yang diberikan guru untuk setiap siswa berupa tes lisan dimana siswa memberi pendapat ataupun komentarnya sesuai dengan materi yang dipelajari. Tabel 3. Hasil Pelaksanaan Siklus II INDIKATOR KETERANGAN Jumlah Nilai 3205 Nilai Rata-Rata 80,13 Ketuntasan 93,5% Berdasarkan pengamatan, guru juga sudah mengoptimalkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung dengan membentuk belajar menggunakan model explicit instruction sehingga pembelajaran tidak hanya terfokus pada guru saja tetapi telah difokuskan pada siswa. siswa sudah mampu untuk meberikan pendapat atau komentarnya dengan baik pada saat dilaksanakannya diskusi didalam kelas. Setelah nilai hasil tes siswa diperiksa, tampak peningkatan keterampilan belajar siswa. berikut tabel observasi kegiatan untuk siswa. Refleksi Berdasarkan pengamatan guru kelas diskusi II tampak bahwa kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan telah berjalan dengan sangat baik dan berdasarkan pengamatan keterampilan siswa dalam pembelajaran agama Islam juga menunjukkan adanya peningkatan. Sehingga pertemuan kedua II pada indikator berani berkomentar atau menyampaikan pendapatan sudah tegolong baik, menyimak pertanyaan guru atau teman sudah tergolong sangat baik dan bertanya sesuai dengan materi yang dipelajari, mengungkapkan pendapat dengan jelas dan singkat serta kelancaran dalam belajar sudah tergolong baik. Hal ini berarti untuk masing-masing indikator keterampilam yang diamati 211

menunjukan siswa sudah tergolong baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahsan maka diperoleh simpulan bahwa dengan menggunakan model explicit instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam d ikelas III SD Negeri 056011 Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten langkat T.A. 2015/2016. Dapat diketahui bahwa keterampilan awal siswa masih sangat kurang, dengan nilai rata-rata 60,1. Dari 30 siswa 4 orang siswa atau (14%) yang mampu mencapai ketuntasan, pada siklus I diperoleh peningkatan nilai dari hasil tes yang diberikan kepada 12 orang siswa (40%) yang berhasil, dan rata-rata nilai sebesar 70,35 peningkatan hasil tes ini belum maksimal dari segi keberhasilan belajar maka kemampuan pada siklus II dipeorleh peningkatan nilai dari hasil tes yang diujikan kepada 30 orang siswa dimana 28 oarang siswa (92,5%) dinyatakan telah mampu mencapai ketuntasan, dengan nilai rata-rata 80,125. Sedangkan 2 orang siswa (6,5%) belum mampu mencapai ketuntasan. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model explicit instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Melakukan Shalat Fardu Pada Pelajaran Agama Islam di kelas III SD Negeri 056011 Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat T.A. 2015/2016. DAFTAR PUSTAKA Ahmad D. 2006. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Pustaka Raya. Djamarah, S. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Remajasa Rosdakarya. Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi A. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka cipta. Syah, M. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Winataputra, S. 2007. Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Nur, M. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya: University Press Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendikia Uzer, M. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 212