I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Administrasi Wilayah Kabupaten Way Kanan. berikut ini : Tabel 7. Jumlah Penduduk Perkecamatan dan luas wilayah

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 59 /Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

PEROLEHAN SISA KURSI SISA SUARA 1 PARTAI HATI NURANI RAKYAT III PARTAI KARYA PEDULI BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

BAB II PEMILU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

Praktek Ideologi Partai Politik di Propinsi Lampung

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

P U T U S A N. Perkara Nomor : 031/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

-1- KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR: 20/Kpts/KPU-Prov-010/2012

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kondisi Geografis

MANDI RAJA PURWO NEGORO

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana

PURWO NEGORO MANDI RAJA

P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15A TAHUN 2009 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. Negara demokrasi akan selalu ditandai dengan adanya partai politik

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB V HASIL PEMILU A. PEMILU Bab ini menjelaskan tentang: Hasil Pemilu secara nasional mulai dari

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009

I. PENDAHULUAN. dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian tentang pemilihan Kepala Daerah telah menjadi tema menarik dalam

PEMERINTAHAN GOVERNMENT

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR : 20/Kpts/KPU Kab /2015 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

KEPUTUSANKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH. NOMOR : 08/Kpts/KPU-Prov-012/2012 T E N T A N G

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Daerah Pilihan Daerah Istimewa Yogyakarta 5

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

2015 STRATEGI PARTAI ISLAM D ALAM PANGGUNG PEMILIHAN PRESID EN DI INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

PUTUSAN Nomor 84/PHPU.C-VII/2009

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.

I. PENDAHULUAN. Runtuhnya rezim Orde Baru memberikan ruang yang lebih luas bagi elit politik

dan Tata Cara Pemberian Suara

OLEH: ENDANG SULASTRI KOMISI PEMILIHAN UMUM

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

REKAPITULASI JUMLAH PPS, PENDUDUK, PEMILIH DAN TPS PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF KABUPATEN MALANG TAHUN 2004 JUMLAH PENDUDUK

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengkajian Perilaku pemilih di Indonesia secara spesifik memberi perhatian mendalam tentang pemungutan suara, khususnya mengenai dukungan dan pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok masyarakat menentukan pilihannya, baik berkenaan dengan pemilihan umum (Pemilu) maupun dengan pemilihan Kepala daerah dan Wakil kepala daerah (Pilkada) di Indonesia selama ini ternyata masih langka. Studi yang mengungkapkan prefrensi politik individual baru dilaksanakan oleh Affan Gaffar yang meneliti kasus perilaku pemilih masyarakat di Jawa. 1 Pemilu Legislatif yang dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004 yang lalu, ada dua aspek yang perlu dicermati. Pertama bahwa sebanyak 124.420.339 orang atau 84% dari 148.00.369 pemilih yang tercatat telah menggunakan hak pilihnya sebagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Indonesia, sehingga pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya hanya sebanyak 16% atau sebanyak 23.580.030 orang. (KPU Way Kanan) 1 Gaffar,Afan. 1998. Javanese Voters:A Case Study of Election under a Hegemonie Party System, Disertasi. The Ohio University. USA

2 Aspek kedua yang perlu dicermati bahwa dalam Pemilu Legislatif tahun 2004 lalu juga telah melahirkan kekuatan-kekuatan politik yang akan mendominasi Percaturan Politik di Indonesia lima tahun kedepan. Di samping lembagalembaga politik yang lama yang selama ini mendominasi percaturan politik Indonesia maka yang menarik dalam Pemilu lalu munculnya dua kekuatan politik baru yang meramaikan kehidupan politik yaitu Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan yang cukup mengejutkan adalah munculnya Calon Demokrat menjadi Presiden RI yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengalahkan Presiden terdahulu Megawati Soekarno Putri dari PDIP. Fenomena politik tingkat Nasional tersebut juga tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Provinsi Lampung dari 4.612.833 Pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 3.838.023 pemilih, atau sebanyak 83% rakyat terlibat dalam mekanisme demokrasi tersebut. Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD Provinsi Lampung juga tidak jauh berbeda dengan situasi nasional yang cenderung dikuasai oleh Partai Politik lama seperti Golkar, PDIP, PKB, PAN dan pendatang baru yakni Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pertanyaannya adalah dengan munculnya kekuatan-kekuatan partai politik baru dan juga di imbangi oleh masih bertahannya partai lama ini apakah akan mengubah pola hubungan antar partai dalam memperjuangkan kepentingan masing-masing (atau juga boleh kepentingan rakyat) dalam kancah kehidupan Politik.

3 Pola hubungan kekuatan politik masih tetap seperi era-era terdahulu yang cenderung dipengaruhi oleh kepentingan ideologi, politik aliran, kepentingan ekonomi dan juga kepentingan klas-klas. Evaluasi terhadap proses penyelenggaraan Pemilu khususnya tingkat partisipasi Masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Kelebihan proses penyelenggaraan Pemilu 2004 adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya yaitu Pemilu Legislatif 84% Pilpres Putaran I 79%, dan Pilpres Putaran II 78%. Sementara suara tidak sah dalam tiga kali pemilu cukup rendah yaitu pada Pemilu Legislatif 9% Pilpres Putaran 11 2,4% dan Pilpres 112,1 % yang rata-rata suara tidak sah dibawah 5%. (Sumber : KPU, Rekap Pilpres 2004) 2. Kelemahan daripada proses Penyelenggaraan Pemilu 2004 adalah masyarakat Indonesia khususnya di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau dengan media elektronik dan cetak walau tingkat partisipasi pemilih tinggi namun masih banyak terjadi kesalahan dalam mencoblos surat suara dalam Pemilu 2004, salah satu contoh dalam Pilpres Putaran I tidak tercoblosnya surat suara (tembus) dikarenakan lipatan surat suara yang sedemikian rupa.

4 Berikut ini ditampilkan perolehan suara partai politik pada Pemilu 2004 untuk anggota DPRD Kabupaten Way Kanan : Tabel 1. Perolehan Suara Partai Politik pada Pemilu 2004 untuk DPRD Kab. Way Kanan No Nama Partai Perolehan Prosentase Kursi Suara 1 PNI Marhaenisme 3.451 1,90-2 Partai Buruh Sosial 1.769 0,97 - Demokrat 3 Partai Bulan Bintang 4.834 2,66 1 4 Partai Merdeka 362 0,20-5 Partai Persatuan 10.712 5,89 2 Pembangunan 6 Partai Demokrasi 2.979 1,64 - Kebangsaan 7 Partai Perhimpunan 652 0,35 - Indonesia Baru 8 Partai Nasional Benteng 4.643 2,55 - Kemerdekaan 9 Partai Demokrat 3.958 2,17-10 Partai Keadilan dan 6.264 3,44 1 Persatuan Pembangunan 11 Partai Penegak Demokrasi 117 0,06 - Indonesia 12 Partai Persatuan Nahdlatul 2.579 1,42 1 Ulama Indonesia 13 Partai Amanat Nasional 7.352 4,04 1 14 Partai Karya Peduli 6.431 3,54 1 Bangsa 15 Partai Kebangkitan 10.895 5,99 2 Bangsa 16 Partai Keadilan Sejahtera 9.901 5,45 3 17 Partai Bintang Reformasi 13.530 7,44 2 18 Partai Demorasi Indonesia 38.603 21,25 9 Perjuangan 19 Partai Damai Sejahterta 1.890 1,04-20 Partai Golongan Karya 47.095 25,93 11 21 Partai Patriot Bangsa 2.544 1,44-22 Partai Sarikat Indonesia 699 0,38-23 Partai Persatuan Daerah 377 0,20-24 Partai Pelopor 0 0 - Jumlah 181.617 35 Sumber : Data Primer KPU Prov. Lampung

5 Berdasarkan data di atas tampak bahwa partai Golkar mendominasi perolehan suara di DPRD kabupaten Way Kanan pada Pemilu 2004 yang lalu. Selanjutnya dalam rangka Pemilihan Gubernur Provinsi Lampung tahun 2008, di Kabupaten Way Kanan terdapat 274.493 pemilih yang terdiri atas 142.283 Laki-laki dan 132.210 Perempuan, yang tersebar di 14 Kecamatan dan 210 Kampung. Proses penyelenggaraan pemilihan gubernur provinsi Lampung kali ini tidak lepas dari adanya undang undang mengenai otonomi daerah. Undang-undang yang mengatur otonomi daerah telah membawa kehidupan baru dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, karena undang-undang yang baru tersebut memandang penyelenggaraan pemerintahan di daerah dengan cara pandang yang berbeda dengan penyelenggara Negara sebelumnya. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, menyatakan Kepala Daerah hanya bertanggung jawab kepada pemerintah pusat, sedangkan kepada DPRD, kepala daerah hanya memberikan keterangan pertanggungjawaban dalam bidang tugas pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi serta kembalinya peran fungsi legislatif oleh DPRD (pasal 14 ayat 1). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Yang kemudian disempurnakan kembali dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dimana terdapat perubahan yang menonjol terutama tentang pemilihan kepala daerah yang sebelumnya diselenggarakan dan dipilih oleh DPRD, sekarang diselenggarakan oleh KPU dan dipilih langsung oleh rakyat. Pada bulan Juni UU Nomor 32 Tahun 2004 direvisi menjadi UU Nomor 12 Tahun 2008,

6 memuat peraturan yang memperbolehkan calon perseorangan atau independen ikut bersaing dalam pemilihan kepala daerah. Kemudian untuk selanjutnya akan ditampilkan data mengenai komposisi partai politik pengusung kandidat calon Gubernur Provinsi Lampung pada Pilkada 2008: Tabel 2. Nama calon gubernur dan wakil gubernur periode 2009-2014 No.Urut Nama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Partai Pendukung 1 Zulkifli Anwar Akhmadi PKS PAN Sumaryanto 2 Muhajir Utomo Andi Arief PERSEORANGAN 3 Alzier Dianis Thabranie Golkar - PKB PPP Bambang Sudibyo 4 Oemarsono Thomas Azis Rizka PKPB - PPDK PNI Marhaenisme PBB PPNUI Partai Pelopor PNBK PPDI PDS 5 Andy Achmad Sampurna Jaya Demokrat PBR Muhammad Suparjo 6 Sjachroedin ZP Joko Umar Said PDI Perjuangan 7 Sofjan Jacoeb Bambang Waluyo PERSEORANGAN Utomo Sumber : Harian Pagi the Rakyat Lampung, 3 September 2008. Visi Misi Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur 2009-2014 1. Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto Ada tujuh program yang ditawarkan pasangan ini diantaranya, untuk mencapai kesejahteraan rakyat perlu ditingkatkan investasi, potensi pariwisata, dan penegakan supremasi hukum.

7 2. Muhajir Utomo-Andy Arief Menurut pasangan calon ini sumber daya Lampung sangat menjanjikan, namun kondisi rakyatnya belum sejahtera. Oleh karena itu mereka menjanjikan pembangunan yang berawal dari desa dan desa menjadi ujung tombak pembangunan. 3. Alzier Dianis T-Bambang Sudibyo Dalam visi misinya terdapat lima program. Pertama, revitalisasi sistem pertanian secara proporsional berbasis kemasyarakatan dan lingkungan guna menggerakkan perekonomian rakyat. Kedua, meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ketiga, mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah pemerintahan yang baik secara konsisten. Keempat, memperkuat kelembagaan koperasi, UMKM, dan profesional BUMD. Kelima, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 4. Oemarsono-Thomas A. Riska Pasangan ini memaparkan program Jalintel yang merupakan singkatan dari jalan dan jembatan, air bersih, dan irigasi, listrik, serta jaringan telekomunikasi. Menurut mereka Lampung merupakan Provinsi termiskin kedua di Sumatera, perlu segera dibangun perekonomian berbasis kerakyatan.

8 5. Andy Achmad-M. Supardjo Pasangan ini mempunyai program untuk membangun Provinsi Lampung dari desa. Tulang punggung Lampung adalah di bidang pertanian oleh karena itu perlu pembangunan berawal dari desa. 6. Sjachroedin ZP-Joko U. Said Pasangan ini memaparkan keberhasilan yang telah dicapai oleh Sjachroedin selama menjadi Gubernur Lampung. mulai dari bebas biaya sekolah, bebas berobat di kelas III RSUAM, bantuan untuk guruguru terpencil, puskesmas rawat inap, serta kereta api dari Tanjung Karang-Kotabumi. 7. Sofjan Jacoeb-Bambang Waluyo Pasangan ini akan memprioritaskan produksi pertanian sebagai tulang punggung perekonomian desa. Tingginya pengangguran dan rendahnya produktivitas sektor pertanian akan mereka perbaiki dengan pembangunan yang dimulai dari desa. Berdasarkan data tabel diatas tampak terlihat bahwa komposisi partai pengusung kandidat Alzier Dianis Thabranie dan Bambang Sudibyo merupakan pasangan yang di usung oleh 3 partai yaitu Golkar, PKB dan PPP sedangkan Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said hanya didukung oleh PDIP. Jika di prosentasekan maka pasangan Alzier Dianis Thabranie dan Bambang Sudibyo merupakan pasangan yang memiliki prosentase jumlah pendukung partai terbesar yaitu sebesar 20,62% (akumulasi dari Jumlah suara Golkar, PKB, dan PPP pada Pemilu 2004).

9 Sedangkan Sjahroedin ZP dan joko Umar Said hanya didukung oleh PDIP dengan prosentase suara pada Pemilu 2004 yang lalu sebesar 43,27%. Kemudian yang menarik untuk dicermati dari display data diatas adalah pada hasil perolehan suara pemilihan Gubernur 2008 yang lalu dimana Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said keluar sebagai pemenang dengan jumlah suara yang jauh ditas pasangan lainnya termasuk Alzier Dianis Thabranie dan Bambang Sudibyo. Berikut adalah data hasil Pilgub Provinsi Lampung tahun 2008 untuk kabupaten Way Kanan: Tabel 3. Hasil pemilihan gubernur Provinsi Lampung, untuk Kabupaten Way Kanan No Nama Pasangan Calon Gubernur dan Jumlah % Urut Wakil Gubernur suara 1 Zulkifli Anwar Akhmadi Sumaryanto 26.997 13,44 2 Muhajir Utomo Andi Arief 4.484 2,23 3 Alzier Dianis Thabranie Bambang Sudibyo 21.709 10,80 4 Oemarsono Thomas Azis Rizka 9.664 4,81 5 Andy Achmad Sampurna Jaya Muhammad 14.570 7,25 Suparjo 6 Sjachroedin ZP Joko Umar Said 120.644 60,07 7 Sofjan Jacoeb Bambang Waluyo Utomo 2.765 1,37 Sumber : Data Primer KPU Prov. Lampung Tidak jauh berbeda dengan data di atas, pada hasil akhir keseluruhan Kabupaten dan Kota Provinsi lampung tampak bahwa pasangan Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said mendominasi perolehan suara pada Pilgub Provinsi Lampung kali ini.

10 Berikut data hasil Pilgub Provinsi Lampung tahun 2008 secara keseluruhan : Tabel 4. Hasil pemilihan gubernur Provinsi Lampung secara keseluruhan No Nama Pasangan Calon Gubernur dan Jumlah % Urut Wakil Gubernur suara 1 Zulkifli Anwar Akhmadi Sumaryanto 541.926 15,49 2 Muhajir Utomo Andi Arief 119.329 3,41 3 Alzier Dianis Thabranie Bambang 721.434 20,62 Sudibyo 4 Oemarsono Thomas Azis Rizka 181.005 5,17 5 Andy Achmad Sampurna Jaya 342.300 9,78 Muhammad Suparjo 6 Sjachroedin ZP Joko Umar Said 1.513.666 43,27 7 Sofjan Jacoeb Bambang Waluyo Utomo 78.636 2,25 Sumber : Harian Umum Lampung Post, 13 September 2008 Berdasarkan data di atas terlihat jelas bahwa pasangan Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said dapat menang pada Pilgub Lampung meskipun hanya didukung oleh PDIP dengan presentase yang lebih kecil jika di bandingkan dengan pasangan Alzier Dianis Thabranie dan Bambang Sudibyo yang diusung Golkar, PKB, dan PPP. Dengan kata lain terdapat kesenjangan antara perolehan suara pasangan dari partai Golkar sebagai partai pemenang pada Pemilu 2004 yang lalu yang juga didukung oleh PKB dan PPP dengan PDIP yang pasangannya dapat mendominasi perolehan suara pada Pilgub kali ini. Berangkat dari fenomena politik yang menarik inilah peneliti ingin mencermati bagaimanakah perilaku memilih masyarakat pedesaan di kabupaten Way Kanan pada Pemilihan Gubernur Provinsi Lampung yang lalu.

11 Secara khusus, studi ini ingin mencari penjelasan tentang perilaku politik seseorang pada pemilu, terutama di Kabupaten Way Kanan, dalam suasana kehidupan politik yang cenderung pluralis dengan sistem multi partai di satu pihak dan dipengaruhi pula oleh sikap budaya masyarakat yang primordial dan feodalistik di lain pihak. Tema ini menarik untuk diteliti terutama karena perubahan social politik dalam satu dasawarsa terakhir telah memberikan peluang bagi proses perubahan politik yang menjurus ke arah terciptanya sistem politik yang demokratis. Atas dasar itulah permasalahan pokok dalam studi ini adalah upaya menemukan variabel-variabel yang mempengaruhi seseorang mendukung dan kemudian memilih partai politik dan calon atau kandidat tertentu dalam pilkada di Way Kanan mendatang. Selain itu studi ini juga ingin mengungkapkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh variabel-variabel budaya dan struktural terhadap perilaku pemilih. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimanakah perilaku memilih masyarakat di kabupaten Way Kanan pada pemilihan Gubernur provinsi Lampung yang lalu?.

12 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perilaku memilih masyarakat dalam pemilihan Gubernur Provinsi Lampung di Kabupaten Way Kanan. 2. Untuk mengetahui Penggunaan hak pilih dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Lampung di Kabupaten Way Kanan. D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis, ingin memberikan gambaran mengenai faktor faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat, sehingga dapat menambah kajian tentang teori teori yang berhubungan dengan perilaku memilih. 2. Secara praktis, ingin memberikan masukan bagi Pemda Way Kanan dan Partai Politik dalam menampung aspirasi politik masyarakat.