Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Poganda

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SD Inpres Watunonju

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Metode diskusi Pada Siswa Kelas V SDN Manggalai

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas IV SDN Batang Babasal

Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Metode SAS Siswa Kelas II SDN No.2 Alindau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Arni Ampaka. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Peningkatan Kemempuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Di Kelas III SDN 025 Baruga

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Karikatur di Kelas V SD Inpres 004 Tikke

Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas I SDN Boyomoute Kecamatan Liang

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN. dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas I SDN Malino

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu Rahmawati Bakri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan Apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dapat ditingkatkan melalui metode inkuiri di kelas IV SDN Inpres Luksagu. Tujuan penelitian Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IV SDN Inpres Luksagu melalui penerapan metode inkuiri. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan data awal siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 16,67%. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 12 orang presentase ketuntasan klasikal 50%. Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 22 orang, presentase ketuntasan klasikal 91,67%. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Inpres Luksagu. Saran para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Kata Kunci: Hasil Belajar, IPS, Metode Inkuiri I. PENDAHULUAN Pendidikan dan pengajaran dapat berhasil sesuai dengan harapan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling berkaitan dan saling menunjang. Faktor yang paling menentukan keberhasilan pendidikan/pengajaran adalah guru, sehingga guru sangat dituntut kemampuannya untuk menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa dengan baik, untuk itu guru perlu mendapatkan pengetahuan tentang metode dan media pengajaran yang dapat di gunakan dalam proses belajar mengajar. Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di Sekolah SDN Inpres Luksagu, ternyata belum sepenuhnya melibatkan fisik dan mental siswa. Sehingga dalam 10

proses pembelajaran terkesan siswa kurang aktif. Dalam proses pembelajaran guru tidak maksimal menggunakan metode yang telah dipelajari dan jarang sekali menggunakan media. Sehingga hasil belajar yang di peroleh siswa tidak memenuhi KKM sekolah yaitu 70. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan yang telah dilaksanakan di kelas IV yaitu 6,5. Rendahnya hasil belajar ini tidak jauh berbeda dengan data yang diperoleh pada saat di kelas IV semester I dan II tahun pelajaran 2012-2013. Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas IV tersebut dalam mata pelajaran IPS disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. (2) Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran. (3) keaktifan siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat kurang. Kondisi seperti itu dipandang perlu diadakan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu cara untuk meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat yaitu metode inkuiri. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu. II. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman PTK dari Kemmis dan Robin MC. PTK dalam Depdiknas (2005:34) sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan 11

oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi, dan 4)tahap refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut: Gambar 1. Desain Penelitian (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005;30) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Inpres Luksagu Kabupaten Banggai Kepulauan. Waktu penelitian direncanakan pelaksanaannya pada 13 September sampai 20 November 2014 Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Inpres Luksagu yang terdaftar tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 24 orang dan guru kelas Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu : 12

1. Tes untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan siswa selama pembelajaran IPS yang di berikan di setiap akhir tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir siswa dapat pula sebagai acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan metode inkuiri. 2. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 berlangsung. Pelaksanaan observasi baik pada guru / peneliti dan kepada subyek penelitian dilakukan dengan cara mengisi format observasi yang telah di siapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas siswa dan aktifitas guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34). 1) Mereduksi data Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah di peroleh mulai dari awal pengumpulan data, sampai dengan penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian data Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam. Sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi Data/Penyimpulan Setelah data disusun ke dalam bentuk tabel dilakukan verifikasi dan pentimpulan dengan teknik persentase dan konfirmasi dengan kriteria penilaian yakni sangat baik, baik, cukup, kurang baik. Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data yang diperoleh dari hasil tes, data kuantitatif diperoleh dari hasil presentase keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas individual dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1) Daya Seraf Individu (DSI) Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa menggunakan rumus sebagai berikut : 13

KBI = Skor yang diperoleh siswa skor maksimal soal x 100 % Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu sekurang-kurangnya 70 % 2) Ketuntasan Belajar Klasikal Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini, maka digunakan rumus sebagai berikut: KBK = Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa seluruhnya x 100 % Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah tuntas secara individual 3) Nilai Rata-Rata NR = Jumlah Seluruh Nilai Siswa Jumlah siswa seluruhnya Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang diperoleh telah menunjukkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Inpres Luksagu selama kegiatan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dari jumlah siswa yang ada, ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN Inpres Luksagu. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Awal Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti menemui kepala sekolah SDN Inpres Luksagu, tempat peneliti mengajar, membicarakan rencana penelitian yang akan kami lakukan, serta memohon kesediaan salah seorang rekan guru sebagai teman sejawat di SDN Inpres Luksagu tersebut untuk menjadi pengamat atau kolaborator. Dari pertemuan tersebut disepakati bahwa akan di laksanakan observasi pada kelas IV SDN Inpres Luksagu yang berjumlah 24 Siswa. 14

Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan belajar pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Inpres Luksagu. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran bimbingan belajar pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Luksagu digunakan lembar observasi yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, yang diobservasi langsung oleh teman sejawat. Adapun hasil observasi dari kegiatan guru (peneliti) di dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru NO Aspek Yang Dinilai Penilain 1 2 3 4 1 Kegiatan Awal a) Menyampaikan salam b) Mengabsen c) Apersepsi d) Memberi motivasi 2 Kegiatan inti a) Menyampaikan topik b) Menjelaskan tujuan c) Membagi kelompok d) Menyiapkan tugas e) Memotivasi siswa bekerja individu f) Mengadakan Demonstrasi ( presentasi ) g) Memotivasi siswa bertanya dan menjawab h) Mengadakan umpan balik 3 Kegiatan akhir a) Menyimpulkan b) Mengadakan post test c) Memberi tugas d) Memotivasi belajar e) Salam penutup Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas 15

IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 7 dan bernilai baik sebanyak 10 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap pertama. Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian motivasi belajar siswa tersebut dapat di lihat pada tabel 2. No Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Penilaian Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 1 Terlambat masuk kelas 2 Keluar masuk saat KBM 3 Mengganggu teman 4 Tidak mencatat hal yang di anggap penting 5 Bekerjasama 6 Keseriusan 7 Keaktifan 8 Ketepatan menyelesaikan tugas 9 Bertanya 10 Menjawab pertanyaan teman 11 Melakukan umpan balik pada guru Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang dasar penelitian ini adalah hasil ulangan harian siswa kelas IV. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada ulangan harian tersebut dapat dilihat pada Tabe1 3. 16

Tabel 3. Analisis Pra Tindakan Data Awal No Nama Siswa L/P Nilai Daya Serap Ketuntasan 100 Ketuntasan (%) ya Tidak 1 Adil Prasetyo L 60 60% 2 Awang L 60 60% 3 Afrizal L 60 60% 4 Misna P 70 70% 5 Adinda P 60 60% 6 Fitriani P 60 60% 7 Ramdan L 60 60% 8 Sifa Salsabila P 50 50% 9 Putri Wildana P 60 6%0 10 Laras Ningsi P 70 70% 11 Yulia P 70 70% 12 Anggun P 60 60% 13 Nuraeni P 60 60% 14 Melinda P 60 60% 15 Meigita Putri P 60 60% 16 Putri Arum P 60 60% 17 Riska Aprilia P 60 60% 18 Muh. Taufik H L 60 6%0 19 Siti Aisyah P 60 60% 20 Muh. Rakha S L 70 70% 21 Nugroho Febri L 60 60% 22 Aril Bastian L 50 50% 23 Andiarjo P 60 60% 24 Kevin P 60 60% Skor yang diperoleh 1460 4 20 Skor maksimal 2400 Persentase skor tercapai 60,83% Catatan Banyaknya siswa yang tuntas 4 dari 24 orang siswa Tuntas Klasikal 4/24 x 100% = 16,67% Daya Serap Klasikal = 60,83% Nilai Rata-rata = 60,83% Memperhatikan hasil observasi di atas, nyatalah produktifitas hasil belajarmengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 4 orang siswa (16,67%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 20 (83,33%) orang siswa dengan kriteria tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya 17

serap individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari 70% dan tercatat hanya 4 orang siswa yang memperoleh nilai ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya mencapai 16,67%, hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di inginkan. Berdasar atas hasil di atas, maka perlu dipikirkan konsep pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang bermuara pada peningkatan hasil yang akan diberikan. Deskripsi Siklus 1 Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang dalam pembelajaran dengan menggunakan pemberian metode inkuiri. Hasil pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I NO Aspek Yang Dinilai Penilain 1 2 3 4 1 Kegiatan Awal a) Menyampaikan salam b) Mengabsen c) Apersepsi d) Memberi motivasi 2 Kegiaatan inti a) Menyampaikan topik b) Menjelaskan tujuan c) Membagi kelompok d) Menyiapkan tugas e) Memotivasi siswa bekerja individu f) Mengadakan demonstrasi ( presentasi ) g) Memotivasi siswa bertanya dan menjawab h) Mengadakan umpan balik 18

3 Kegiatan akhir a) Menyimpulkan b) Mengadakan post test c) Memberi tugas d) Memotivasi belajar dirumah e) Salam penutup Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 5 dan bernilai baik sebanyak 12 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua. Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang hasil belajar siswa tersebut dapat di lihat pada tabel 5. No Tabel 5. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Aspek Yang Diamati Penilaian 1 2 3 4 1 Terlambat masuk kelas 2 Keluar masuk saat KBM 3 Mengganggu teman 4 Tidak mencatat hal yang di anggap penting 5 Bekerjasama 6 Keseriusan / perhatian 7 Keaktifan 8 Ketepatan menyelesaikan tugas 9 Bertanya 10 Menjawab pertanyaan teman 11 Melakukan umpan balik pada guru 19

Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 5 aspek yang berkategori cukup, 6 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik. pada Tabe1 6. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat Tabel 6. Analisis Siklus I No Nama Siswa L/P Nilai Daya Serap Ketuntasan 100 Ketuntasan (%) ya Tidak 1 Adil Prasetyo L 70 70% 2 Awang L 60 60% 3 Afrizal L 70 60% 4 Misna P 80 80% 5 Adinda P 60 60% 6 Fitriani P 60 60% 7 Ramdan L 70 70% 8 Sifa Salsabila P 60 60% 9 Putri Wildana P 70 70% 10 Laras Ningsi P 70 70% 11 Yulia P 80 80% 12 Anggun P 60 60% 13 Nuraeni P 60 60% 14 Melinda P 70 70% 15 Meigita Putri P 60 60% 16 Putri Arum P 70 70% 17 Riska Aprilia P 60 60% 18 Muh. Taufik H L 60 6%0 19 Siti Aisyah P 60 60% 20 Muh. Rakha S L 70 70% 21 Nugroho Febri L 60 60% 22 Aril Bastian L 70 70% 23 Andiarjo P 60 60% 24 Kevin P 70 70% Skor yang diperoleh 1580 12 12 Skor maksimal 2400 Persentase skor tercapai 65,83% 20

Catatan Banyaknya siswa yang tuntas 12 dari 24 orang siswa Tuntas Klasikal 12/24 x 100% = 50% Daya Serap Klasikal = 65,83% Nilai Rata-rata = 65,83% Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di data awal 4 orang menjadi 12 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan daya serap klasikal dari 16,67% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar 50% pada siklus 1. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan Siklus I selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus direfleksikan pada Siklus II sebagai berikut: 1) Kurangnya kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar masih kurang. 3) Sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan. 4) Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang. Dengan demikian peneliti dan teman sejawat menyepakati bahwa keadaan tersebut harus dilanjutkan lagi dengan tindakan pada siklus II. Deskripsi Siklus 2 Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Hasil pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 7. 21

Tabel 7. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II NO Aspek Yang Dinilai Penilain 1 2 3 4 1 Kegiatan Awal a) Menyampaikan salam b) Mengabsen c) Apersepsi d) Memberi motivasi 2 Kegiaatan inti a) Menyampaikan topik b) Menjelaskan tujuan c) Membagi kelompok d) Menyiapkan tugas e) Memotivasi siswa bekerja individual f) Mengadakan demonstrasi ( presentasi ) g) Memotivasi siswa bertanya dan menjawab h) Mengadakan umpan balik 3 Kegiatan akhir a) Menyimpulkan b) Mengadakan post test c) Memberi tugas d) Memotivasi belajaar dirumah e) Salam penutup Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 3 komponen dan bernilai baik sebanyak 7 komponen yang bernilai sangat baik 7 komponen. Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang motivasi belajar siswa tersebut dapat di lihat pada tabel 8. 22

No Tabel 8. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Aspek Yang Diamati Penilaian 1 2 3 4 1 Terlambat masuk kelas 2 Keluar masuk saat KBM 3 Mengganggu teman 4 Tidak mencatat hal yang di anggap penting 5 Bekerjasama 6 Keseriusan / perhatian 7 Keaktifan 8 Ketepatan menyelesaikan tugas 9 Bertanya 10 Menjawab pertanyaan teman 11 Melakukan umpan balik pada guru Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 2 aspek yang berkategori cukup, 8 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 3 aspek yang berkategori sangat baik. pada Tabel 9. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat 23

Tabel 9. Analisis Siklus II No Nama Siswa L/P Nilai Daya Serap Ketuntasan 100 Ketuntasan (%) ya Tidak 1 Adil Prasetyo L 80 80% 2 Awang L 70 70% 3 Afrizal L 80 80% 4 Misna P 80 80% 5 Adinda P 90 90% 6 Fitriani P 90 90% 7 Ramdan L 70 70% 8 Sifa Salsabila P 60 60% 9 Putri Wildana P 70 70% 10 Laras Ningsi P 70 70% 11 Yulia P 80 80% 12 Anggun P 80 80% 13 Nuraeni P 80 80% 14 Melinda P 70 70% 15 Meigita Putri P 80 80% 16 Putri Arum P 70 70% 17 Riska Aprilia P 60 60% 18 Muh. Taufik H L 80 80% 19 Siti Aisyah P 70 70% 20 Muh. Rakha S L 80 80% 21 Nugroho Febri L 70 80% 22 Aril Bastian L 90 90% 23 Andiarjo P 80 80% 24 Kevin P 80 80% Skor yang diperoleh 1830 22 2 Skor maksimal 2400 Persentase skor tercapai 76,25% Catatan Banyaknya siswa yang tuntas 22 dari 24 orang siswa Tuntas Klasikal 22/24 x 100% = 91,67% Daya Serap Klasikal = 76,25% Nilai Rata-rata = 76,25% Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan, 24

disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihankelebihan dari siklus II antara lain: 1) Adanya peningkatan hasil belajar siswa 2) Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran dengan motivasi belajar. 3) Siswa mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. 4) Presentase ketuntasan klasikal meningkat dari 50% menjadi 91,67%. Memperhatikan hasil yang di capai pada pelaksanaan siklus dua dimana rata-rata siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta secara klasikal sudah memberikan hasil yang baik, sehingga pelaksanaan penelitian ini tidak lagi di lanjutkan pada siklus berikutnya. Pembahasan Sebelum melaksanakan proses tindakan penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Luksagu pada siklus 1, diadakan tindakan observasi awal dengan memberikan soal tes kepada siswa, di mana nilai yang didapatkan dari hasil observasi awal ternyata daya serap individu masih jauh berada pada level di bawah rata-rata. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari (70) % sebagai patokan ketercapaian ketuntasan individu dalam pembelajaran, begitu pula dengan ketuntasan klasikal yang diperoleh yang hanya mencapai 16,67%. Jika di lihat dari hasil ketuntasan klasikal ini cukup jauh dari standar ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 80%. Hal tersebut di atas terjadi karena pemberian pembelajaran di setiap proses belajar-mengajar hanya menekankan pada pemberian materi semata, sehingga hilanglah rasa beban dan tanggung jawabnya sebagai guru yang bertugas memberikan pengajaran pada siswa. Setiap hari belajar siswa dipenuhi dengan metode ceramah. Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I yang terdapat pada tabel 4.7 menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dimana terdapat 12 orang anak (50%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih tersisa 12 25

orang anak (50%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 16,67 % menjadi 50%, namun demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena secara klasikal harus memperoleh nilai 80%. Hasil Observasi kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 5 dan bernilai baik sebanyak 12 komponen. Sedangkan observasi bagi siswa dalam pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 5 aspek yang berkategori cukup, 6 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat kita lihat pada tabel 4.9 hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan peningkatan hasil yaitu dari 24 orang siswa didapatkan 91,67% masuk dalam kategori tuntas dari sebelumnya hanya 50% dan terdapat hanya 2 orang siswa (8,3%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang anak yang belum mencapai ketuntasan individu 2 orang, ini sudah menunjukkan peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 50% ketuntasan individu pada siklus I menjadi 91,67% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian siswa perlu mendapatkan bimbingan khusus untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Hasil observasi guru tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 3 komponen dan bernilai baik sebanyak 7 komponen yang bernilai sangat baik 7 komponen. Sedangkan observasi siswa tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 2 aspek yang 26

berkategori cukup, 8 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 3 aspek yang berkategori sangat baik IV. Kesimpulan PENUTUP Dari hasil penelitian yang dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Inpres Luksagu Kami mengajak para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Penerapan metode inkuiri hanyalah satu dari sekian banyak media pembelajaran yang dapat digunakan. Para guru dapat mencari metode. media atau strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa. Peranan metode dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan menuntun siswa supaya dapat mengetahui strategi berpikir dalam memahami suatu konsep strategi berpikir yang dihasilkan oleh siswa tersebut dapat menjadi suatu bahan masukan bagi pendidikan dalam merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya guna meningkatkan kualitas pembelajar. DAFTAR PUSTAKA Agung, A. A. Gede, (1997). Pengantar Evaluasi Pengajaran, Singaraja : STKIP..(1999). Metodologi Penelitian Pendidikan, Singaraja : STKIP Singaraja. A.K. Ellis. 1991. Pembelajaran IPS. Jakarta : Depdikbud. Bruner. 1978. Faktor-Faktor dalam Pembelajaran IPS. Jakarta : Depdikbud. David. (1993). Teaching Science Through Inquiry: inquiry.artikel Depdiknas.(2005).Penerapan Model Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional Dimyati dan Moedjono, (1992). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Depdikbud. Haury. (1993). Pembelajaran Metode Inkuiri. Jakarta : Depdikbud. 27

Hidayat, (2001). Alam Sekitar Kita 4. IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Jakarta: Depdikbud. Meylani Kasim. 2007. Metode Belajar Mengajar, Jakarta : Reneka Cipta. Moedjiono, et.,al.(1992).metode Inkuiri. Jakarta : Depdikbud. Ramadan,dkk. (2013). Paduan Tugas Akhir (SKRIPSI) dan Artikel Penelitian. FKIP UNTAD Palu:Tidak Diterbitkan Roestyah, N. K, (1991). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Reneka Cipta. Sagala. (2004). Metode Mengajar di SD. Surabaya: Usaha Nasional. Sarjiyo. 2007. Ruang Lingkup IPS. Jakarta : Reneka Cipta. Soetomo, (1993). Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional. Sumantri. (1999). Macam-Macam Metode Mengajar dalam Pendidikan. Bandung: Bina Budhaya 28

11