PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PMK.01/2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

2016, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pen

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2017, No Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indo

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republi

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Korupsi (KPK) dalam hal kepatuhan pelaporan laporan harta kekayaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN DI LINGKUNGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-05/M.

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2017, No tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan L

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan L

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KLASIFIKASI ARSIP BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2016, No mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Peri

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang A

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 200

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tam

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan

2016, No Penyuluh Keluarga Berencana dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana menjadi Pegawai Negeri Sipil Badan Kependudukan dan Keluarga Beren

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN. NOMOR 064 TAHUN 2016-Si.1-BKD/2013

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KONSEP/DRAFT 2 Mei 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa dalam rangka untuk melakukan pengelolaan data kepegawaian di Kementerian Dalam Negeri berdasarkan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara, sebagaimana diatur Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; b. bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Pegawai Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Manajemen Pengelolaan Data Kepegawaian Kementerian Dalam Negeri; 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 12); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 564) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2015 tentang Perubahan atas

2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. 2. Pegawai adalah Pegawai ASN yang diangkat oleh pejabat yang berwenang dan melaksanakan tugas secara penuh pada satuan organisasi di Kementerian Dalam Negeri. 3. Manajemen Pegawai adalah pengelolaan Pegawai guna menghasilkan Pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. 4. Data Pegawai adalah informasi yang berisikan data riwayat hidup dan data riwayat pekerjaan secara keseluruhan baik individu maupun kolektif yang berasal dari hasil proses bisnis internal dan/atau sumber eksternal Kementerian Dalam Negeri yang dapat dipertanggungjawabkan. 5. Sistem Informasi adalah rangkaian sistem informasi dan data yang disusun secara sistematis, menyeluruh dan terintegrasi dengan berbasis teknologi. 6. Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian Dalam Negeri, yang selanjutnya disingkat SINPEG-KDN adalah Sistem Informasi yang berfungsi menjalankan proses bisnis, serta menyimpan Data Pegawai untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pelaksanaan Manajemen Pegawai. 7. Dokumen Pendukung adalah dokumen naskah dinas kepegawaian yang digunakan sebagai dasar dalam pengelolaan pada SINPEG-KDN. 8. Naskah Dinas Kepegawaian adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dalam bentuk dan susunan produk hukum berupa keputusan dan surat. 9. Pengelolaan Kepegawaian adalah pengembangan, pemeliharaan dan pemutahiran dalam Sistim Informasi Kepegawaian.

3 10. Pengelolaan adalah perekaman awal, pemutakhiran, pemanfaatan Data Pegawai, dan pemeliharaan SINPEG-KDN. 11. Perekaman Awal adalah memasukkan Data Pegawai pada saat pertama kalinya pada SINPEG-KDN. 12. Pemutakhiran adalah memperbaharui Data Pegawai sesuai dengan Dokumen Pendukung yang terdiri dari tahapan verifikasi, klarifikasi, sinkronisasi dan validasi. 13. Verifikasi adalah menguji akurasi Dokumen Pendukung. 14. Klarifikasi adalah memberikan penjelasan kepada Pegawai dari hasil Verifikasi. 15. Sinkronisasi adalah mencocokkan Data Pegawai dengan perangkat lunak yang berhubungan dengan kepegawaian di Kementerian Dalam Negeri dan/atau instansi terkait. 16. Validasi adalah pengesahan hasil pemutakhiran yang telah sesuai dengan kondisi/keadaan sebenarnya. 17. Pemanfaatan adalah kegiatan penyusunan dan penyampaian Data Pegawai berdasarkan permintaan. 18. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga, merawat, mengamankan Data Pegawai, Dokumen Pendukung, perangkat lunak, perangkat keras dan/atau jaringan yang mendukung penerapan SINPEG-KDN. 19. Pengembangan SINPEG-KDN adalah kegiatan menyempurnakan, menambah dan/atau mendesain perangkat lunak, perangkat keras, dan/atau jaringan, yang mendukung penerapan SINPEG-KDN. 20. Otorisasi Akses adalah proses menentukan hak akses Pegawai pada SINPEG-KDN, sesuai kewenangannya. 21. Pengelola Kepegawaian adalah Pegawai yang melaksanakan Manajemen Pegawai sesuai tugas dan fungsinya. 22. Pengelola SINPEG-KDN adalah Pegawai yang mengkoordinasikan Pengelolaan dan Pengembangan SIMPEG- KDN. 23. Admin adalah Pegawai yang dalam tugas dan fungsinya membantu Pengelola SINPEG-KDN dalam Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN. 24. Operator adalah Pegawai yang ditunjuk untuk membantu Admin dalam mengelola SINPEG-KDN. 25. Satuan Kerja adalah unsur pelaksana tugas yang dipimpin oleh Pegawai yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Madya. 26. Pimpinan Satuan Kerja adalah Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, para Kepala Badan dan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

4 BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Menteri ini adalah sebagai pedoman Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN untuk menciptakan Manajemen Pegawai yang efisien, efektif, cepat dan akurat. Pasal 3 Tujuan disusunnya Peraturan Menteri ini adalah untuk: a. pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan Manajemen Pegawai secara efisien dan efektif; dan b. memberikan pelayanan kepegawaian yang cepat dan akurat. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 Pengaturan mengenai SINPEG-KDN meliputi: a. Wewenang; b. Tugas; c. Teknologi Informasi dan Data Pegawai; d. Prosedur Pelaksanaan; e. Kerahasiaan Data; f. Pengembangan SINPEG-KDN; g. Monitoring dan Evaluasi; h. Pembinaan; i. Sanksi; dan j. Pembiayaan. BAB IV WEWENANG Pasal 5 (1) Menteri berwenang melakukan pembinaan, Pengelolaan, Pengembangan dan penyediaan jaringan infrastruktur SINPEG-KDN. (2) Dalam melakukan pembinaan, Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri mendelegasikan kepada Sekretaris Jenderal yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi. (3) Kepala Biro Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggungjawab dalam penyediaan kebutuhan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN.

5 (4) Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggungjawab dalam penyediaan jaringan infrastruktur SINPEG-KDN. Pasal 6 (1) Dalam pelaksanaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG- KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) Kepala Biro Kepegawaian didukung oleh: a. Pengelola SINPEG-KDN; b. Pengelola Kepegawaian; c. Admin; dan d. Operator. (2) Pengelola SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilaksanakan oleh pejabat administrator pada Biro Kepegawaian yang membidangi tugas pelaksanaan SINPEG- KDN. (3) Pengelola Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Pengelola Kepegawaian Kementerian yang dilaksanakan oleh para pejabat administrator pada Biro Kepegawaian; b. Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja yang dilaksanakan oleh pejabat administrator yang membidangi kepegawaian pada Satuan Kerja; c. Pengelola Kepegawaian biro/pusat pada Sekretariat Jenderal, dilaksanakan oleh pejabat pengawas yang membidangi kepegawaian pada biro/pusat pada Sekretariat Jenderal; d. Pengelola Kepegawaian unit pelaksana teknis dilaksanakan oleh: 1. Pejabat administrator yang membidangi kepegawaian pada unit pelaksana teknis yang dipimpin oleh pejabat pimpinan tinggi pratama; atau 2. Pejabat pengawas pada unit pelaksana teknis yang dipimpin oleh pejabat administrator. (4) Admin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dilaksanakan oleh pejabat pengawas pada Biro Kepegawaian yang membidangi tugas pelaksanaan SINPEG-KDN. (5) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Operator Kementerian; b. Operator Satuan Kerja; c. Operator biro/pusat pada Sekretariat Jenderal; dan d. Operator unit pelaksana teknis. (6) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan oleh pejabat pelaksana yang diberi tugas dalam pengoperasian SINPEG-KDN.

6 BAB V TUGAS Pasal 7 Pengelola SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) memiliki tugas: a. menyusun dan menyampaikan rencana kebutuhan penyediaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN SINPEG-KDN kepada Kepala Biro Kepegawaian; b. menyusun rencana kebutuhan penyediaan jaringan infrastruktur SINPEG-KDN dan menyampaikan kepada Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi melalui Kepala Biro Kepegawaian; c. membantu Kepala Biro Kepegawaian dalam melakukan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN; d. mengkoordinasikan pengelolaan dan pemeliharaan Dokumen Pendukung; e. membantu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN kepada Kepala Biro Kepegawaian. Pasal 8 Pengelola Kepegawaian Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf a memiliki tugas: a. mengkoordinasikan kepada Pengelola SINPEG-KDN hasil proses Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Kepegawaian dan pejabat administrator di Biro kepegawaian; b. mengkoordinasikan Pemutakhiran hasil proses Manajemen Pegawai kepada Operator Kementerian; c. melaporkan kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN, keluaran (output) dari hasil Manajemen Pegawai yang berupa Naskah Dinas Kepegawaian yang menjadi kewenangan Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Kepegawaian dan pejabat administrator di Biro kepegawaian; d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Operator Kementerian kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN; dan e. melaporkan pelaksanaan Pengelolaan kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN. Pasal 9 Admin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) memiliki tugas: a. membantu menyusun dan menyampaikan rencana kebutuhan penyediaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN kepada Kepala Biro Kepegawaian;

7 b. memberikan Otorisasi Akses berdasarkan usulan Pengelola Kepegawaian dengan persetujuan Pengelola SINPEG-KDN; c. membantu menyusun rencana kebutuhan penyediaan jaringan infrastruktur SINPEG-KDN dan menyampaikan kepada Kepala Pusat Data Sistem Informasi melalui Kepala Biro Kepegawaian; d. memberikan dukungan teknis Sistem Informasi dalam Pengelolaan; e. memberikan dukungan teknis pemeliharaan Dokumen Pendukung; f. membantu secara teknis Pengelola Kepegawaian dan/atau Operator dalam melakukan Sinkronisasi, Verifikasi, Klarifikasi dan Validasi; g. memberi masukan dalam penyusunan dan penyempurnaan tampilan (feature), masukan (input), dan luaran (output) Data Pegawai; dan h. menyusun dan menyempurnakan format Penyajian. Pasal 10 Operator Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf a memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal pengelolaan hasil proses Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan Menteri, Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Kepegawaian dan pejabat administrator di Biro Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan Admin. Pasal 11 Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja, biro/pusat pada sekretariat jenderal dan unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf b sampai dengan huruf d memiliki tugas: a. mengkoordinasikan hasil proses Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan Pimpinan Satuan Kerja dan/atau pejabat di lingkungan Satuan Kerja; b. mengkoordinasikan Pemutakhiran hasil proses Manajemen Pegawai kepada Operator Kementerian; c. melaporkan pelaksanaan Pengelolaan di lingkungan Satuan Kerja atau unit kerja kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN; d. melaporkan kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN, keluaran (output) dari hasil Manajemen Pegawai yang berupa Naskah Dinas Kepegawaian yang menjadi kewenangan Pimpinan Satuan Kerja dan/atau pejabat di lingkungan Satuan kerja; dan e. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Operator Satuan Kerja, Operator biro/pusat pada sekretariat jenderal atau Operator unit pelaksana teknis kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN.

8 Pasal 12 Operator Satuan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf b memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal Pengelolaan hasil Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan Pimpinan Satuan Kerja dan/atau pejabat di lingkungan Satuan Kerja dan berkoordinasi dengan Admin. Pasal 13 Operator biro/pusat di lingkungan sekretariat jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf c memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal Pengelolaan hasil Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan pimpinan tinggi Pratam dan/atau pejabat biro/pusat di lingkungan sekretariat jenderal dan berkoordinasi dengan Admin. Pasal 14 Operator unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf d memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal Pengelolaan hasil Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan pimpinan tinggi pratama, pejabat pengawas dan/atau pejabat lainnya di lingkungan unit pelaksana teknis dan berkoordinasi dengan Admin. Pasal 15 Dalam melakukan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) dan ayat (4), dapat melibatkan tenaga ahli dan tenaga pendukung setelah mendapat persetujuan Sekretaris Jenderal. BAB VI TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI DAN DATA PEGAWAI Bagian Kesatu Sistem Pasal 16 (1) untuk melaksanakan Manajemen Pegawai dan pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), harus didukung dengan infrastruktur teknologi Sistem Informasi yang terintegrasi. (2) Dukungan Infrastruktur teknologi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. perangkat keras (hardware);dan b. perangkat jaringan (network/lan).

9 Pasal 17 (1) Infrastruktur teknologi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) berkedudukan pada pusat data (data center) dan/atau pusat pemulihan bencana (disaster recovery center) Kementerian Dalam Negeri. (2) Kepala Biro Kepegawaian dan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi bertanggungjawab terhadap keberlangsungan pelaksanaan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1). Bagian Kedua Data Pegawai Pasal 18 (1) Data Pegawai pada SINPEG-KDN terdiri dari: a. data pokok; dan b. data riwayat. (2) Data pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah data yang memuat unsur identitas pribadi Pegawai yang bersifat statis. (3) Data riwayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah data yang memuat unsur perkembangan data individu, akademis, maupun jenjang karier Pegawai yang bersifat dinamis. (4) Data pokok, data riwayat, unsur Data Pegawai dan Data Pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB VII PROSEDUR PELAKSANAAN Bagian Kesatu Umum Pasal 19 Prosedur pelaksanaan SINPEG-KDN meliputi: a. Perekaman Awal; b. Pemutakhiran; c. Pemanfaatan; dan d. Pemeliharaan. Bagian Kedua Perekaman Awal Pasal 20 (1) Perekaman Awal sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (1) dilakukan kepada: a. Calon Pegawai;

10 b. Pegawai yang melakukan mutasi/promosi ke Kementerian Dalam Negeri; dan/atau c. Pegawai yang belum pernah dilakukan Perekaman Awal pada SINPEG-KDN. (2) Perekaman Awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi data pokok dan data riwayat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18. Bagian Ketiga Pemutakhiran Pasal 21 (1) Setiap Pegawai wajib meneliti kebenaran Data Pegawai masing-masing melalui SINPEG-KDN dengan identitas pengguna (user id) dan kata kunci (password). (2) Dalam hal terdapat perubahan dan/atau perkembangan Data Pegawai, setiap Pegawai melaporkan dan menyampaikan Dokumen Pendukung kepada Pengelola Kepegawaian melalui atasan langsung Pegawai yang bersangkutan. (3) Dokumen Pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat 2 harus sudah disampaikan oleh Pengelola Kepegawaian kepada operator, paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak Dokumen Pendukung diterima, untuk dilakukan Pemutakhiran. (4) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib melakukan Pemutakhiran paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak Dokumen Pendukung diterima. Pasal 22 (1) Dalam hal terdapat perubahan dan/atau perkembangan Data Pegawai dari hasil proses Manajemen Pegawai, Pengelola Kepegawaian Kementerian, Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja, Pengelola Kepegawaian biro/pusat pada sekretariat jenderal dan Pengelola Kepegawaian unit pelaksana teknis wajib menyampaikan Dokumen Pendukung kepada Operator paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal diselesaikannya Dokumen Pendukung. (2) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan Pemutakhiran paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak Dokumen Pendukung diterima. Pasal 23 Dalam hal Pemutakhiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 telah dilaksanakan, Pengelola Kepegawaian Kementerian, Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja, Pengelola Kepegawaian biro/pusat pada sekretariat jenderal dan Pengelola Kepegawaian unit pelaksana teknis wajib menyampaikan Dokumen Pendukung kepada Pengelola SINPEG-KDN.

11 Bagian Keempat Pemanfaatan Pasal 24 (1) Pemanfataan Data Pegawai dilakukan melalui SINPEG-KDN oleh pejabat, Pengelola Kepegawaian dan/atau Pengelola SINPEG-KDN dalam pelaksanaan Manajemen Pegawai. (2) Pemanfaatan Data Pegawai baik secara perorangan maupun organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dikoordinasikan kepada Kepala Biro Kepegawaian. (3) Pemanfatan Data Pegawai dilaporkan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Kepegawaian. Bagian Kelima Pemeliharaan Pasal 25 (1) Pemeliharaan SINPEG-KDN, meliputi: a. pemeliharaan Data Pegawai; dan b. pemeliharaan perangkat Sistem Informasi (2) Pemeliharaan Data Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. arsip Data Pegawai secara elektronik; b. rekam cadang (backup) Data Pegawai secara elektronik. c. Pemeliharaan arsip Dokumen Pendukung; (3) Pemeliharaan perangkat Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. perangkat keras (hardware); b. perangkat lunak (software); dan c. perangkat jaringan (network/lan). (4) Pemeliharaan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disusun berdasarkan Naskah Dinas Kepegawaian. BAB VIII KERAHASIAAN DATA Pasal 26 (1) Pengelola SINPEG-KDN, Administrator dan/atau Operator dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab atas kebenaran, keamanan dan kerahasiaan Data Pegawai. (2) Data Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang diberikan kepada pihak manapun tanpa persetujuan Pengelola SINPEG-KDN.

12 BAB IX PENGEMBANGAN SINPEG-KDN Pasal 27 (1) Pengembangan SINPEG-KDN jangka pendek diarahkan pada pengembangan sistem dengan pengintegrasian SINPEG-KDN dengan sistem daftar hadir elektronik (finger print) dan sistem tata naskah kepegawaian elektronik. (2) Pengembangan SINPEG-KDN jangka menengah diarahkan pada pengembangan sistem dengan pengintegrasian SINPEG- KDN dengan sistem penilaian kinerja, sistem perencanaan formasi dan sistem layanan kepegawaian terintegrasi. (3) Pengembangan SINPEG-KDN jangka panjang diarahkan pada pengembangan SINPEG-KDN Kemendagri terintegrasi secara online dan mendukung Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System), Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan (Decision Support System), dan Pusat Penilaian (Assessment Center). (4) Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan Manajemen Pegawai pada Satuan Kerja, dan harus menjamin integrasi antar modul yang relevan dan menjaga keberlanjutan pemanfaatannya. (5) Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan bersama-sama dengan Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi, dan Pengelola SINPEG-KDN. BAB X MONITORING DAN EVALUASI Pasal 28 (1) Kepala Biro Kepegawaian melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan SINPEG-KDN. (2) Laporan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Sekretaris Jenderal secara berkala tiap tahunnya. (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 29 (1) Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengadaan, pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur. (2) Laporan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan dengan Kepala Biro Kepegawaian untuk selanjutnya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Sekretaris Jenderal.

13 Pasal 30 Hasil monitoring dan evaluasi SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29 disampaikan melalui laman SINPEG-KDN atau melalui website Biro Kepegawaian. BAB XI PEMBINAAN Pasal 31 (1) Dalam rangka pengembangan SINPEG-KDN, Kepala Biro Kepegawaian melakukan pembinaan terhadap Pengelola Kepegawaian, Operator dan Pegawai. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. peningkatan kapasitas Admin, Pengelola Kepegawaian, dan Operator; dan b. Sosialisasi SINPEG-KDN kepada Pegawai. BAB XII SANKSI Pasal 32 (1) Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) yang dengan sengaja tidak melaporkan dan/atau menyampaikan Dokumen Pendukung, yang berdampak pada kesalahan dalam pengambilan keputusan dan/atau kerugian keuangan negara dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pengelola Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) dan Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (4) yang dengan sengaja tidak menyampaikan Dokumen Pendukung, tidak melakukan Pengelolaan yang berdampak pada kesalahan dalam pengambilan keputusan dan kerugian keuangan negara, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XIII PEMBIAYAAN Pasal 33 Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan SINPEG-KDN dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Dalam Negeri.

14 BAB XIV KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 34 Perekaman Awal pada SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf c, dilakukan kepada setiap Pegawai paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, TJAHJO KUMOLO Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

15