Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng

dokumen-dokumen yang mirip
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Kesebangunan dan Simetri Siswa Sekolah Dasar

PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG

Kata kunci: manik-manik, kontekstual, konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pembelajaran di sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD) dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman. Oleh karena itu pendidikan sangat cepat perkembanganannya semua ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN. Kriteria utama untuk mengajar dengan efektif ialah apakah mengajar itu

Siska Candra Ningsih. FKIP Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mengajar mempunyai. sebagai wadah untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar

BAB I PENDAHULUAN. sosial, teknologi, maupun ekonomi (United Nations:1997). Marzano, et al (1988)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar matematika. Kesulitan siswa tersebut antara lain: kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dinilai

PENERAPAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS 4 SD MASYITHOH NGORO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu dari sekian banyak mata pelajaran yang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar Sederhana Siswa Kelas III SDN Keboan Anom

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

Implementasi Pembelajaran Realistic Mathematic Education di Kelas III SDN Wonomlati Krembung

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anak-anak sampai dengan orang

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Menerapkan Model CTL Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SDIT El-Haq Buduran Materi Bangun Ruang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan

ELLISIA KUMALASARI Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IV SD DALAM MENYELESAIKAN SOAL BILANGAN PECAHAN SENILAI DAN MENYEDERHANAKAN BILANGAN PECAHAN

ZULFA SAFITRI A54F100040

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan sesuatu yang tidak asing bagi semua kalangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

Jurnal Penelitian Kualitatif 1

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. siswa yang menganggap bahwa matematika itu sangat sulit dan membosankan. Padahal tidak semua anggapan mereka itu benar.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan. negara-negara yang sudah maju tersebut.

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Hani Handayani, 2013

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru matematika, kesulitan siswa dalam menalar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai disiplin ilmu lain,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Kata Kunci: analisis kesalahan, perbandingan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fauzi Yuberta, 2013

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Asnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Vol. 4, No. 2, September 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

Transkripsi:

Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng Eka Setya Ningsih (Eka Setya Ningsih/148620600018/6/B1) S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Echakfloe18@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajarandengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kelas V SDN Kedung Banteng dalam Pemecahan Masalah pada mata pelajaran matematika dengan materi Pecahan. Sample yang digunakan adalah peserta didik kelas V di SDN Kedung Banteng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan evaluatif. Kata kunci: CTL (Contextual Teaching and Learning), bilangan pecahan PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia pendidikan semakin meningkatdan berkembang pula model-model dan metode-metode dalam proses pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya pembelajaran merupakan suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Proses pembelajaran pada Sekolah Dasar (SD) seorang gurudiharuskan untuk lebih berfikir kreatif dalam menyusun model dan metode pembelajaran untuk peserta didik agar ilmu pengetahuan dapat dipahami oleh peserta didik. Salah satu mata pelajaran yang di anggap membosankan dan sukar untuk di pahami peserta didik adalah matematika. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan - bilangan yang 1

(Ningsih), (Metode Pembelajaran)... bersumber dari pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran untuk menarik kesimpulan sebuah gagasan. Mata pelajaran matematika sampai saat ini masih menjadi mata pelajaran yang masih dibilang cukup sukar untuk dipelajari. Bahkan banyak dari peserta didik mengubah bahwa mata pelajaran matematika tidaklah menarik. Kenyataan pada saat proses pembelajaran dilapangan guru menyampaikan materi terlalu menekankan pada hafalan rumus dan penanaman konsep tersebut sehingga matematika tidak teraplikasikan kepada hal yang konkret. Menurut Yaniawati (2006), dirumuskan lima tujuan pembelajaran matematika yaitu: 1. Matematika adalah belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication) 2. Matematika adalah belajar untuk bernalar (mathematical reasoning) 3. Matematika adalah belajar untuk memecahkan masalah (mathematial problem solving) 4. Matematika adalah belajar untuk mengaitkan ide (mathematical connections) 5. Matematika adalah pembentukan sikap positif (positive attitudes) Pembelajaran matematika pada peserta didik kelas V SDN Kedung Banteng dari hasil tes ulangan materi pecahan menunjukkan adanya kesulitan dalam hal menyelesaikan soal. Hal ini diakibatkan dalam proses pembelajaran matematika masih belum optimal karena peserta didik masih belum paham dalam mengerjakan soal evaluasi operasi hitung pecahan dan menentukan perbandingan dan skala, sedangkan guru masih menerapkan model pembelajaran yang konvensional. Peserta didik disini hanya menghafal konsep tanpa memahaminya sehingga akan terdampak pada sulitnya peserta didik dalam menerapkan konsep penyelesaian soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Selain itu pada proses pembelajaran komunikasi guru dengan peserta didik kurang aktif, sehingga peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat apa apa yang disampaikan oleh guru. Kesempatan peserta didik untuk bertanya pun hanya sedikit, sehingga peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. Dari uraian diatas adapunkarakterisktik pembelajaran pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam proses pembelajaran di SD. Diharapkan guru mampu

memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dengan mengaitkan pengetahuan pada kegiatan sehari-hari, memberikan soal evaluasi sesuai dengan pengalaman belajar peserta didik seperti penyelesaian soal dengan cara-cara yang mampu memunculkan rasa ingin tahu peserta didik misalnya penyelesaian dengan cara cerita dan lain sebagainya,mengintegrasikan pembelajaran dengan kegiatan sehari- hari dengan media konkret serta dapat membangun kerja sama dengan orang tua lain atau lingkungannya sehingga proses pembelajaran matematika menjadi efektif, lebih menarik dan menyenangkan. Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan materi pokok di Sekolah Dasar perlu dikembangkan melalalui pembelajaran CTL (Depdiknas, 2007:21). Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning merupakan konsep yang menghubungkan materi dengan kehidupan sehari - hari dalam proses pembelajaran. Menurut Amir (2015) Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.proses dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning mendasarkan diri pada pemikiran tentang belajar. Belajar yang tidak hanya menghafal, peserta didik harus mengkontruksikan pengetahuan pada benak mereka sendiri. Belajar dari pengalaman, peserta didik mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru dalam ingatan mereka. Peserta didik harus dibiasakan untuk memecahkan masalah dan menemukan suatu ide atau solusi. Metode pembelajaran CTL ini melibatkan tujuh komponen utama dalam pembelajaran efektif, yakni: membentuk pengetahuan benak peserta didik, memunculkan rasa ingin tahu dengan bertanya, menemukan pengetahuan itu sendiri, masyarakat sebagai sumber belajar, permodelan, dan penilaian subjektif. Berdasarkan uraian di atas terdapat karakteristik pembelajaran KTSP dalam proses pembelajaran, anatara lain menyediakan pengalaman belajar bagi siswa dengan mengaitkan pengetahuan dengan situasi dunia nyata, menyediakan berbagai pengalaman belajar dengan 3

(Ningsih), (Metode Pembelajaran)... melibatkan pengalaman konkret, mengintegrasikan proses pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi dengan lingkungan, serta melibatkan siswa secara emosional dan sosial agar pembelajaran matematika menjadi menarik dan menyenangkan. Penelitian ini akan mengkaji perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran serta memotivasi belajar peserta didik kelas V SD untuk menggunakan pecahan dalam memecahkan masalah dengan pembelajaran CTL. Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah bilangan pecahan serta hasil tes soal yang baik salah satunya adalah ketepatan guru dalam mengelola pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini menggunakan studi kasus yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah siswa terhadap materi pecahan.sample yang diambil dalam penelitian adalah 19 siswa kelas V A dan 1 guru kelas. Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data secara langsung terkait dengan proses pembelajaran matematika pada materi pecahan. Selain itu terdapat pengkajian metode dokumentasi yang di peroleh untuk menganalisis data terhadap pelaksanaan sampai pada evaluasi pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan evaliatif. Analisis deskriptif dalam penelitian ini memaparkan hasil penelitian yang berdasarkan wawancara, pengamatan langsung, dan dokumentasi. Analisis evaluatif dalam penelitian ini yakni menganalisis semua dokumen yang sudah diperoleh kemudian mengaitkannya dengan teori yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterlaksanaan Pembelajaran Sekenario pembelajaran adalah kunci dalam proses pembelajaran. Dalam sekenario pembelajaran tersusun menjadi RPP (Rencana Proses Pembelajaran). RPP yang berjalan dengan sesuai akan berdampak pada hasil dari keberhasilan

peserta didik menerima materi. Suatu proses pembelajaran juga akan bergantung pada guru di dalam kelas tersebut. Baik tidaknya proses pembelajran yang meliputi keaktifan peserta didik dan tercapainya tujuan suatu pembelajaran akan diatasi oleh guru. Karena guru merupakan fasilitator di dalam kelas. Keaktifan peserta didik sangat penting untuk menunjang tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran. Komunikasi antara guru dan peserta didik menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengungkapkan rasa ingin tahunya terkait materi yang diajarkan. Dengan memberikan suatu masalah, peserta didik akan memecahkan masalah tersebut dengan ide ide yang ditemukannya. Tugas guru disini hanya memfasilitasi proses pembelajaran tersebut dengan menjadikan pengetahuan peserta didik bermakna dan relevan, memberikan sebuah kesempatan pada peserta didik untuk mencari dan mengaplikasikan idenya dalam melakukan pembelajaran. Karena sebuah pengetahuan akan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman peserta didik. Melalui lembar soal evaluasi yang diberikan pengamat yang menunjukkan bagaimana peserta didik bisa memahami materi yang sudah dipelajari. Peserta didik lebih mampu mengerjakan soal evaluasi yang diberikan dengan baik. Dan melalui wawancara pengamat dengan peserta didik, ada berbagai pendapat dan pernyataan yang berbeda beda dari masing masing peserta didik. Salah satu pertanyaan apakah kalian memahami model pembelajaran yang baru saja diberikan oleh bapak guru?. Dari pertanyaan tersebut terdapat 3 pendapat yang berbeda. Yakni pendapat dari peserta didik berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Peserta didik yang berkemampuan tinggi memberi pendapat bahwa model Contextual Teaching and Learning lebih menyenangkan dan bisa berdiskusi dengan teman temannya tentang bagaimana menemukan suatu ide untuk memecahkan masalah pada materi. Peserta didik yang berkemampuan rendah memberi pendapat tentang model pembelajaran tersebut bahwa sedikit mengetahui dan memahami tentang 5

(Ningsih), (Metode Pembelajaran)... materi, karena di dalam kelompok diskusi bisa memberikan ide kepada teman temannya. Tetapi secara keseluruhan, peserta didik merasa senang sehingga suasana kelas dan proses pembelajaran tidak berjalan monoton dan menjadikan peserta didik lebih aktif. SIMPULAN Sesuai dengan hasil penelitian di SDN Kedung Banteng pada peserta didik kelas V dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap pemecahan masalah dengan materi pecahan terdapat kesimpulan yaitu sebgai berikut: 1. Peserta didik sangat aktif pasa saat proses pembelajaran dengan model Contextual Teaching and Learning 2. Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan menemukan ide untuk memecahkan masalah tersebut terbilang baik, mengingat kemampuan peserta didik yang berkembang dengan baik Terdapat saran dari peneliti untuk menunjang hasil pengamatan dan proses pembeljaran kedepannya agar lebih baik lagi, diantaranya: 1. Bagi Guru Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning agar lebih dikembangkan agar lebih menarik dan interaktif. Karena dapat mempermudah guru dalam memperhatikan perkembangan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah dan menemukan ide. 2. Bagi Peneliti Perlu adanya peninjauan ulang terkait penelitian tentang model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F. (2015, October). PengaruhPembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN (pp. 34-42). Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung : Yrma Widya Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Depdiknas. (www.puskur.net). Diakses 4 Agustus 2017 jam 19.30

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Trianto. (2007). Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher 7