BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan proses atau yang dikenal sebagai banknote.selain itu juga dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Tidak hanya pada

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian internal yang baik agar semua komponen dalam perusahaan berjalan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat. Tujuan laporan keuangan memberikan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (Competitive

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan adalah menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, kasus fraud yang terjadi di perbankan semakin marak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia perbankan syariah. dengan negara lain, terutama dalam sistem informasi akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sangat mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Salah satu

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan Indonesia. Adanya rentang waktu pengembalian pinjaman

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi

BAB I PENDAHULUAN. semua organisasi di setiap negara, di sektor industri apapun, termasuk sektor

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, kas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

Ni Made Diah Dianawati 1 Wayan Ramantha 2. / telp: PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pengawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan-perusahaan besar yang menjual sahamnya kepada

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. spesifik perbankan berfungsi sebagai agent of trust, agen of development dan

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BINA USAHA DESA KEPENUHAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU REPUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

BAB I PENDAHULUAN. lebih meningkatkan kualitas pengelolanya, dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaraan system pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Desa adat merupakan organisasi sosial yang bersifat tradisional. Desa adat

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan antar bank semakin tinggi, baik dalam inovasi produk,

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. asing seperti dolar yang cenderung mengalami penurunan serta telah terjadi. dalam bidang jasa keuangan (Arifin,2012).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. supervisi bank tersebut (Soebijoto, 2011). Modus kejahatan perbankan bukan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan atau tagihan dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB IV. A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit Operasional dalam Kegiatan Operasional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB II TELAAH PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan proses atau yang dikenal sebagai banknote.selain itu juga dapat diartikan sebagai sebagai lembaga yang menghimpun uang dari rakyat atau nasabah, dalam bentuk simpanan dan menyalurkan lagi kepada rakyat atau nasabah dalam bentuk kredit dan berbagai bentuk lainnya dalam rangka meningkatakan taraf ekonomi rakyat atau nasabah (Sudirman, 2000). Jenis jenis bank berdasarkan fungsinya ialah ada bank sentral dan bank umum. Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, baik kredit pinjaman, jual beli valuta asing, giro, jasa cek menerima penitipan barang berharga dan menjual berbagai jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank umum bersifat mencari keuntungan atau komersil (Muljono, 2009). Semakin berkembangnya industri perbankan menuntut para pelaksana kerja untuk meningkatkan efesiensi dan kinerja yang baik agar dapat memberikan 1

2 pelayanan terbaik bagi nasabahnya. Dengan demikian perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang baik agar semua komponen dalam perusahaan berjalan dengan seharusnya. Sebagai badan usaha sama seperti perusahaan lain, bank umum juga mengalami persaingan. Baik dengan sesama bank umum ataupun dengan lembaga keuangan non-bank lainnya, sehingga dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas usaha, efisiensi, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan (Agoes, 2012) Pengendalian internal sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Struktur pengendalian internal pada perusahaan dirancang dengan tujuan pokok antara lain, menjaga keamanan dan catatan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Adanya pengendalian internal ini dapat menjadi salah satu alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas perusahaan yang memberikan analisis, rekomendasi, bimbingan serta review informasi (Kwang Bu, 2006). Menurut Mulyadi (2009) pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajer dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan. Pencapaian tiga golongan yang dimaksud adalah keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum atau peraturan yang berlaku serta efektivitas dan efisiensi operasi. Selain itu terdapat lima indikator pengendalian internal yaitu

3 lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian dan pemantuan. Perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang memadai akan dapat merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan. Sedangkan perusahaan yang tidak memiliki struktur pengendalian internal yang tidak memadai atau tidak efektif, akan berakibat negatif bagi perusahaan. Seperti maraknya tindakan korupsi dan penyelewengan hak dan kewajiban sehingga mengakibatkan perusahaan tidak mampu mencapai tujuan atau sasaran yang telah dibutuhkan (Agoes, 2012). Pengendalian pada perusahaan dirancang dengan tujuan pokok antara lain, menjaga keamanan dan catatan organisasi, mengecek ketelitian dan dan keandalan data akuntansi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut penelitian sebelumnnya oleh Fawzi dan Atala (2012) saaat ini perusahaan-perusahaan besar terus memulai untuk memasukan laporan manajemen yang rinci tentang efisiensi dan efektivitas struktur pengendalian internal dalam laporan tahunan perusahaan mereka, sebagai indikator untuk tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang efektif akan dapat merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan. Strategic Indonesia mencatat, dalam kuartal I 2011 telah terjadi sembilan kasus pembobolan bank di berbagai industri perbankan. Beberapa pengamat Perbankan Strategic Indonesia mengatakan, modus kejahatan

4 perbankan bukan hanya soal penipuan, tetapi lemahnya pengawasan internal control bank terhadap sumber daya manusia juga menjadi titik celah kejahatan perbankan.internal control menjadi masalah utama perbankan. Salah satu kasusnya adalah Pembobolan tabungan dan pencairan deposito nasabah bank Mandiri kantor cabang utama mojokerto yang melibatkan koordinator teller bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Terdakwa juga memerintahkan bawahannya untuk mealakukan setoran tunai kepada empat rekening bank lain. Untuk mengelabui administrasi pembukuan bank, terdakwa juga merekayasa catatan pembukuan seolah-olah tidak ada selisih akibat uang yang dibobol atau dialihkan ke rekening lain. Terdakwa menyiasati penataan pecahan uang dalam brankas seolah-olah uang dalam brankas utuh atau tidak berkurang (Tempo, 2014). Masalah tersebut diindikasikan lemahnya pengendalian internal yang dimiliki oleh Bank Mandiri, karena bank tersebut tidak mencerminkan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Serta kegiatan yang dilaksanakan oleh bank Mandiri tersebut tidaklah efektif dan efisiensi operasi. Serta adanya kesenjangan dari informasi, komunikasi, dan pemantauan dari kegiatan pengendalian internal tersebut (Sunarto, 2003). Keadaan ini menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan dan mengupayakan berbagai kebijakan dan strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan.kebijakan yang diambil adalah melalui peningkatan struktur pengendalian internal. Menurut Grefita (2011) salah satu cara untuk

5 meningkatkan struktur pengendalian internal adalah dengan adanya auditor internal. Auditor internal mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pemeriksaan internal. Auditor internal akan menilai apakah semua kebijakan yang telah ditetapkan terlaksana dengan tepat. Menurut Thomas dan Dale (2003), auditor internal biasanya memberikan jaminan bahwa resiko pemeriksaan telah dikelola secara efektif dan efisien.paul Coram (2006) mencatat bahwa organisasi yang memiliki auditor internal lebih mungkin untuk mendeteksi dan melaporkan kecurangan. Hirth Robert (2008) juga menunjukan bahwa perusahaan dengan auditor internal yang baik akan memiliki pengendalian yang baik juga. Auditor internal merupakan pihak yang memegang peranan penting dalam sistem pengendalian perusahaan. Dengan kata lain, auditor internal menjadi kunci penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Auditor internal tidak hanya melakukan evaluasi terkait keuangan perusahaan tapi juga pada nonkeuangan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini akan membantu manajer dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal perusahaan melalui rekomendasi auditor internal yang didapatkan dari evaluasi tersebut (Sawyer, 2005). Auditor internal dituntut secara profesional untuk melaksanakan fungsi audit dengan baik. Pentingnya eksistensi seorang auditor internal, menuntut para auditor internal untuk memiliki kompetensi, independensi, dan pengalaman kerja dalam melaksanakan tugasnya (Messieret.al, 2006).

6 Menurut Abdul Halim (2008) pentingnya auditor internal dalam penerapan struktur pengendalian internal menuntut mereka untuk memiliki sikap independensi. Independensi adalah suatu sikap mental yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit serta harus bebas dari kepentingan atau pengaruh yang tidak layak. Oleh karena itu, segala informasi yang diberikan baik melalui opini maupun rekomendasi-rekomendasi dapat dipertanggungjawabkan kepada pimpinan perusahaan. Menurut penelitian sebelumnya yang dikemukakan oleh Dianawati (2013) independensi auditor internal berpengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian internal pada bank.independensi auditor dapat berhubungan dengan pengungkapan masalah pengendalian internal suatu perusahaan. Auditor internal dalam menjalankan fungsinya harus mampu memahami ruang lingkup perusahaan secara keseluruhan. Hal ini akan membantu auditor internal dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, seorang auditor internal harus dibekali dengan kompetensi yang memadai. Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar Auditor internal dalam melakukan proses audit harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya (Rai, 2008).

7 Bersumber dari penelitian sebelumnya yang dikemukakan oleh Christiawan (2002) dan Alim (2007) kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas dan efektifitas pengendalian internal. Kompetensi berkatain dengan keahlian professional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian maupun keikutsertaan ujian, seminar dan pelatihan.kompetensi pun berpengaruh positif terhadap efektivitas pengendalian internal pada suatu perusahaan. Selain independensi dan kompetensi, auditor internal juga harus memiliki pengalaman kerja dalam melakukan tugasnya.menurut Herliansyah (2006) pengalaman kerja dapat dukur dengan rentang waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerajaan atau tugas. Seorang auditor internal yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam berapa hal diantaranya: 1) mendeteksi kesalahan, 2) memahami kesalahan dan 3) mencari penyebab munculnya kesalahan. Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Asih (2006) pengalaman auditor dari sisi lama bekerja, banyaknya tugas maupun banyaknya jenis perusahaan yang diaudit berpengaruh positif terhadap keahlian auditor dalam bidang auditing. Pengalaman juga mengurangi dampak informasi yang tidak relevan terhadap judgment auditor. Semenrtara dari penelitian yang dikemukakan oleh Suraida (2005) pengalaman audit berpengaruh terhadap skeptisme professional dan ketetapan pemberian opini auditor serta berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

8 Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, dkk (2009) dan Dianawati (2013).Penelitian kali ini ada beberapa kesamaan, diantaranya bahwa penelitian saat ini menggunakan variabel yang sama pada peneliti sebelumnya variabel pengalaman kerja, independensi, kompetensi dan efektivitas pengendalian internal. Namun perbedaan pada penelitian ini terdapat pada survei penelitian dan waktu penelitiannya.. Penilitian ini dinilai penting untuk menilai konsistensi auditor internal yang bekerja pada perusahaan perbankan dalam menjaga kualitas pengendalian internal yang diberikannya Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini inependensi, kompetensi, pengalaman kerja dan pengendalian internal, maka penulis mengambil judul penelitian skripsi yaitu Pengaruh Independensi, Kompetensi dan Pengalaman Kerja Auditor Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal (Studi Empiris pada Bank yang berada di kota Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini, dapat diidentifikasi yaitu efektivitas pengendalian internal perusahaan perbankan di kota Bandung yang diukur dengan independensi, kompetensi dan pengalaman kerja auditor internal. Berdasarkan masalah tersebut maka yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah apakah independensi,

9 kompetensi dan pengalaman kerja auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan perbankan? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan yang diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja auditor internal terhadap terhadap efektivitas pengendalian internal pada industri perbankan di kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Merujuk pada tujuan penulisan diatas, maka penelitian ini sekurang kurangnya dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Bagi pihak bank Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja auditor internal terhadap terhadap efektivitas pengendalian internal, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan operasional bank. 2. Bagi penulis Dapat menambah wawasan dalam hal akuntansi khususnya pengaruh independensi, kompetensi dan pengalaman kerja auditor internal

10 terhadap terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan perbankan. 3. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan ilmu ekonomi khususnya akuntansi dan dapat digunakan untuk bahan penelitian bagi peneliti yang berminat dalam bidang serupa. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, diperoleh dengan melakukan penelitian pada PerusahaanPerbankan yang berada di seluruh wilayah kota Bandung. Data penelitian diperoleh dari kantor-kantor bank yang berada di wilayah kota Bandung, Dengan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan selesai.