BENTANG ALAM EOLIAN. 1. Cekungan Deflasi di Gurun Gobi

dokumen-dokumen yang mirip
SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.5

Analisis Arah Angin Pembentuk Gumuk Pasir Berdasarkan Data Morfologi dan Struktur Sedimen, Daerah Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta.

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Tingkat (dati) I Sumatera Utara, terletak antara 1-4 Lintang

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum

BAB I PENDAHULUAN. Hujan memiliki peranan penting terhadap keaadaan tanah di berbagai

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

POKOK BAHASAN : ANGIN

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

PROSES GEOMORFIK. Kelompok V : 1. Nur Asyriyanti Bagenda 2. Ikawati Basri 3. Jamriani 4. Ririen

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

KONDISI UMUM BANJARMASIN

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

07. Bentangalam Fluvial

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

Analisis Karakteristik Fisik Sedimen Pesisir Pantai Sebala Kabupaten Natuna Hendromi 1), Muhammad Ishak Jumarang* 1), Yoga Satria Putra 1)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam.

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

3. Simbol yang baik untuk memperlihatkan persebaran pada peta adalah a. grafis d. lingkaran b. titik e. warna c. batang

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

Praktikum m.k Sedimentologi Hari / Tanggal : PRAKTIKUM-3 ANALISIS SAMPEL SEDIMEN. Oleh

dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesisir merupakan daratan pinggir laut yang berbatasan langsung dengan

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

BAB I PENDAHULUAN. Banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah Indonesia selalu

REKLAMASI PANTAI DI PULAU KARIMUN JAWA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanasnya suhu permukaan air laut Pasifik bagian timur. El Nino terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara ( km). Di sepanjang pantai tersebut ditumbuhi oleh berbagai

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.1.1 Historis Banjir Jakarta

BAB II TINJAUAN UMUM

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep konsep dasar Geografi apakah yang dapat menjelaskan Geografi Pariwisata?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

AssAlAmu AlAyku m wr.wb

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang terbentang

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

ANALISA BENTANG ALAM

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 3.1 Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

I. PENDAHULUAN. Menurut Mahi (2001 a), sampai saat ini belum ada definisi wilayah pesisir yang

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan.

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan sumber daya alam strategis bagi segala pembangunan. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perkiraan luas mangrove sangat beragam, dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial

POLUSI UDARA DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

Transkripsi:

BENTANG ALAM EOLIAN Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri lebih diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan sebagai daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun. Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS, yaitu pada daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan udara sangat panas dan kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut adalah udara yang kering. 1. Cekungan Deflasi di Gurun Gobi Gambar 1 : cekungan deflasi Gurun Gobi Gobi adalah sebuah kawasan gurunyang sangat besar di Republik Rakyat Tiongkok dan bagian selatan Mongolia. Cekungan padang pasir Gobi dibatasi oleh Pegunungan Altaiserta padang rumput Mongolia di sebelah utara, oleh dataran tinggi Tibet di sebelah barat daya, dan oleh dataran Cina Utaradi sebelah tenggara. Dalam Bahasa Mongolia, kata Gobi berarti "sangat besar dan kering". Gobi terdiri dari beberapa kawasan geografis serta ekologis yang unik, didasarkan pada perbedaan iklim dan topografi. Gurun ini merupakan yang

terbesar di Asia. Gobi tercatat dalam sejarah sebagai bagian dari Kekaisaran Mongol, dan merupakan lokasi dari beberapa kota penting sepanjang Jalur Sutra. Dalam gurun Gobi juga terdapat binatang yang bernama Cacing Maut Mongolia, yang sekarang ini masih diselidiki tentang keberadaannya. cacing maut mongolia termasuk jenis binatang yang mematikan. Pembahasan : Pada Gurun Gobi terdapat morfologi bentukan dari proses yang didominasi oleh pengaruh aktivitas angin yaitu bentukan cekungan deflasi atau yang sering disebut deflation basin. Syarat terbentuknya bentang alam eolian itu sendiri tersedia material berukiran pasir halus hingga lempung dalam jumlah yang banyak, ada periode kering yang panjang disertai keterdapatan angin yang mampu mengangkut material berukuran halus tersebut, dan gerakan angin tersebiut tidak terhalang oleh vegetasi atau objek lain. Cekungan deflasi ini terbentuk oleh aktivitas angin di Gurun Gobi yang cukup intensif, proses angin yang dominan yaitu proses erosi. Sedangkan proses erosi itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu abrasi dan deflasi, sedangkan pada Gurun Gobi ini didominasi oleh proses erosi secara deflasi yaitu proses lepasnya tanah dan partikel-pertikel kecil dari batuab yang diangkut dan dibawa oleh angin, proses ini berlangsung secara menerus dalam waktu yang lama sehingga terbentuklah cekungan deflasi ini. Cekungan deflasi merupakan suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan terbentuk akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain. Contoh cekungan ini terdapat di Gurun Gobi, yang terbentuk karena batuan telah diurai oleh adanya pelapukan. Cekungan ini mempunyai ukuran antara 300 meter sampai lebih dari 45 kilometer panjangnya, dan dari 15 meter sampai 150 meter dalamnya.

2. Sculpturing (Penghiasan) yang terdapat di Lacco Ameno Lacco Ameno - Italia tidak hanya terkenal dengan bangunan-bangunan bersejarah seperti Menara Pisa atau Colosseum saja. Tahukah Anda, Italia juga punya bentangan alam unik berupa batu jamur di lautan. Bentuknya yang unik bikin siapa saja penasaran! Tiap-tiap negara punya bentangan alam unik dan jadi daya tarik untuk turis. Seperti di Italia ini, batu jamur yang ada di atas laut. Bentuknya benar-benar mirp jamur, baik dilihat dari jauh apalagi dari dekat. Dilongok dari Atlas Obscura, Jumat (7/3/2014) batu jamur tersebut berada di lepas pantai Lacco Ameno yang ada di Pulau Ischia. Pulaunya berada di seberang dari Napoli yang terpisah dengan laut Tyrrhenian. Masyarakat setempat menyebut batunya sebagai The Fungo Rock yang kalau diartikan adalah jamur. Memang, batu hitam itu bentuknya mirip persis dengan jamur. Tinggi batu jamur di sana mencapai 10 meter. Diperkirakan, batu jamur terbentuk akibat abrasi selama berabad-abad hingga membuatnya tampak terlihat seperti sekarang. Ada banyak boat yang disewakan kepada turis untuk melihat batu jamur tersebut dari dekat. Tapi, turis dilarang untuk naik ke atas batunya demi alasan kelestarian.

Batu jamur itu pun menjadi kebangaan dari masyarakat di Pulau Ischia. Bahkan, batu jamurnya menjadi simbol Kota Lacco Ameno. Para turis yang datang dibuat takjub dengan bentangan alam yang unik ini. Apalagi, lautan biru jernih di sekelilingnya menambah elok pemandangan. Pembahasan : Bentuk bentang alam eolian tersebut dapat disebabkan oleh proses berupa erosi oleh angin ataupun pengendapan oleh angin. Proses tersebut berlangsung sama seperti proses erosi dan pengendapan yang dilakukan oleh arus air laut terhadap pantai. Sculpturing merupakan salah satu bentuk bentang alam eolian akibat erosi yang dilakukan oleh angin. Sculpturing dalam bahasa Indonesia, diartikan sebagai proses pengukiran, sehinggasculpturing merupakan erosi angin pada batuan yang menyebabkan terbentuknya tekstur seperti ukiran pada batuan tersebut. Salah satu bentuk dari sculpturing adalah batu jamur (Mushroom Rock) yang terdapat di Italia yaitu Lacco Ameno. Proses yang mendominasi terbentuknya bentang alam eolian ini adalah aktivitas angin. Salah satu aktivitas angin adalah erosi, dan salah satu tipe erosi adalah abrasi, abrasi yaitu proses penggerusan batuan dan permukaan lain oleh partikel-pertikel yang terbawa oleh aliran angin. Salah satu morfologi hasil dari bentukan proses erosi oleh angin tipe abrasi ini adalah mushroom rock atau batu jamur. Fenomena yang terjadi pada batuan di Lacco Ameno Italia, merupakan salah satu contoh proses abrasi yang dilakukan oleh angin. Daerah tersebut yang berupa gurun pasir yang luas dengan jumlah tanaman perdu dan pepohonan yang sedikit, membuat angin dapat bertiup leluasa dan membawa material angkut berupa pasir-pasir gurun yang berukuran antara sedang halus. Tidak adanya penghalang berupa pemukiman penduduk, maka angin dapat bertiup dengan energi sedang besar sehingga ketika melewati beberapa batuan besar yang tegak berdiri, maka terjadi gesekan antara material pasir yang terangkut angin dengan material batuan dan proses tersebut berlangsung secara berkelanjutan dalam waktu yang lama sehingga batuan yang semula besar, akan terkikis sedikit demi sedikit. Tetapi karena erosi yang tidak merata pada bagian batuan, maka pengikisan permukaan yang terjadi juga tidak merata. Bagian atas batuan merupakan bagian

yang paling sedikit mengalami pengikisan, sedangkan bagian bawah merupakan bagian yang paling banyak terkikis. Hasil pengikisan batuan yang demikian menyerupai bentuk jamur Mushroom sehingga batuan tersebut dinamakan Mushroom rock. Perbedaan pengikisan yang terjadi pada Mushroom rock dapat disebabkan karena gaya gravitasi bumi. Hubungan antara gravitasi bumi dengan pembentukan Mushroom rock dapat dijelaskan sebagai berikut Angin yang membawa material lepas yang berasal dari gurun pasir akan menjadikan kepadatan angin akan meningkat beberapa kali lipat dari kepadatan angin murni, sehingga berat angin akan lebih berat karena tambahan berat tersebut berasal dari material lepas yang terangkut oleh angin. Dengan semakin beratnya angin, maka angin tidak bisa bertiup dalam ketinggian yang maksimal, angin hanya mampu bertiup dengan ketinggian yang minimum (rendah) karena berat masing-masing material lepas yang terangkut angin akan tertarik ke bawah oleh gaya gravitasi bumi. Akibatnya, hanya bagian bawah batuan yang terkikis secara maksimal. Perbedaan tingkat pengikisan antara batuan bagian bawah dan atas juga disebabkan akibat perbedaan keresistensian antara bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas lebih resisten dari pada bagian bawah, sehingga bagian bawah batuan lebih mudah tererosi. Perbedaan keresistensian merupakan akibat dari sifat kimia dan fisika komposisi penyusun batuannya. Selain akibat dari erosi yang disebabkan angin, pembentukan Mushroom rock juga dapat disebabkan oleh pelapukan batuan akibat perubahan suhu yang begitu ekstrem dimana siang hari suhu sangat panas dan malam hari suhu akan menurun menjadi dingin, sehingga menyebabkan susunan partikel-partikel atom penyusun batuan menjadi kurang kompak karena ikatan antar atomnya yang tidak lagi kuat akibat perubahan volume setiap atomnya saat suhu naik dan turun. Akibatnya batuan lebih mudah tererosi oleh angin.

3. Sand Dune yang terdapat di Pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut Gambar 3 : Fenomena sand dune yang unik ini menjadi salah satu penunjang dalam proses pergerakan aliran udara di daerah Pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut Dalam Geografi dikenal dengan adanya konsep distribusi, yaitu konsep yang menjelaskan bahwa Geografi mempelajari fenomena geosfer (permukaan bumi) yang tersebar di seluruh permukaan bumi dan semua fenomena tersebut ternyata tidak ada yang identik sama. Begitu pula yang ada di Indonesia yang dimana seluruh fenomena alamnya memiliki ciri khas tersendiri. Tentunya ciri khas tersebut bisa mendatangkan manfaat jika pengelolaannya dilakukan dengan baik. Salah satu ciri khas dari fenomena-fenomena tersebut ada di daerah sekitar pantai selatan Garut, tepatnya di Pantai Sayang Heulang Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut.Padahal secara fisik bentukan dari pantai ini tidak berbeda dengan bentukan pantai pada umumnya. Hanya saja karena kondisi dan letak geografisnya yang unik menjadikan pantai ini bisa menjadi salah satu sumber penghidupan bagi warga di sekitarnya. Secara asatronomis Pantai Sayang Heulang terletak di sekitar 07039 49,9 LS dan 107042 14,6 BB. Sedangkan secara geografis daerah ini terletak di bagian selatan Pulau Jawa yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Daerah Pantai Sayang Heulang memiliki bentuk pantai yang landai dan

ditumbuhi oleh berbagai vegetasi sekitar 250 meter dari garis pantai. Tak jauh dari garis pantai tersebut, sekitar 1 km terdapat sebuah fenomena langka yang terjadi di daerah tropis seperti Indonesia, yaitu sand dune. Sand dune arau gumuk pasir merupakan gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Dari fenomena inilah dapat dilihat bahwa Pantai Sayang Heulang memiliki karakteristik angin yang bertiup secara konstan dan dengan kelajuan yang cukup tinggi pula. Karena gumuk pasir setinggi 46 mdpl ini tak akan terbentuk jika perantara pembawa pasirnya tidak menunjang. Karena proses pembentukkan gumuk pasir ini sama sekali tidak melibatkan fluida jenis lain kecuali angin. Angin yang bertiup dari arah laut menuju daratan membawa material-material pasir hasil sedimentasi baik dari laut maupun hulu sungai. Sehingga material-material pasir tersebut berkumpul di suatu tempat yang cukup jauh dari pengaruh pasang-surut air laut. Lebih jauh lagi, proses ini terus berlanjut hingga ribuan hingga puluhan ribu lamanya sehingga menjadi gumuk pasir yang sekarang. Selain itu, daerah Pantai Sayang Heulang pun tercatat memiliki kecepatan angin dari perairan ke daratan sekitar 4,5 m/s atau sama dengan 16,2 km/jam yang diukur di garis pantai. Angin yang berderajat kecepatan 3 skala beaufort ini dapat disetarakan dengan angin yang dapat menggoyangkan dahan-dahan dan rantingranting kecil secara terus menerus. Ditambah lagi, dengan adanya gumuk pasir yang telah disebutkan menjadikan angin ini mendaki ke puncak dan bergabung dengan aliran udara diatasnya. Sehingga aliran udara yang dihasilkan bersifat streamline atau berbentuk garis arus yang searah dan beraturan. Adapun angin yang diatasnya itu adalah angin pasat. Angin pasat adalah aliran udara yang bergerak dari daerah berlintang sedang (300LS dan 300 LU) menuju daerah ekuator (00)karena faktor panas yang diakibatkan oleh radiasi matahari. Angin ini bergerak dengan cakupan daerah yang luas dan bergerak pada ketinggian yang cukup tinggi pada bagian troposfer. Belum lagi ditambah dengan angin muson dan angin lokal yang juga bergabung pada bagian puncak gumuk pasir. Pada posisi ini tentunya angin yang bertiup akan memiliki kelajuan lebih dari 4,5 m/s. Disamping itu, setelah dilakukan survey ke tempat tersebut, ternyata angin yang berhembus

pun hampir tidak berhenti selama kurang lebih 60 menit pada waktu sore hari. Ini menandakan bahwa berbagai macam aliran udara banyak yang terkumpul di daerah ini dan berhembus saling bergantian. Hasilnya angin yang sewaktu-waktu dapat berhenti dapat tertutupi oleh angin lain yang masih bertiup. Sehingga tidak diragukan lagi bahwa daerah potensial yang nampaknya tertinggal ini bisa menjadi sumber energi listrik baru yang lebih bersih dan ekonomis atau potensi lainnya yang memanfaatkan proses angin. Pembahasan : Betang alam eolian biasa terbentuk karena adanya beberapa proses yaitu proses angin. Proses ini yaitu meliputi erosi, transportasi, dan pengendapan yang semuanya disebabkan oleh angin. Sedangkan mecam-macam bentang alam eolian yaitu bentang alam eolian akibat proses erosi dan bentang alam eolian hasil pengendapan angin. Bentang alam eolian hasil pengendapan angin terjadi jika kekuatan angin yang membawa material yang terbawa oleh angin akan diendapkan. Pantai Sayang Heulang di Kabupaten Garut Jawa Barat merupakan daerah Dune yang merupakan suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Dune merupakan akumulasi pasir lepas berupa gundukan dimana bentuknya teratur yang dihasilkan oleh arah umum angin yang bekerja pada suatu daerah. Dune, menurut jenis dan bentuknya, dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu dune barkhan menempati dune aktif. Sedangkan jenis parabolic dan sisir, menempati dune pasif. Jenis barkhan sering dikenal juga dune bulan sabit. Bentuk barkhan memang serupa bulan sabit. Bila dibuat model, pembentukan dune bulan sabit ini, cukup menarik. Mulanya terbentuk dune longitudinal. Bentuk sumbu panjangnya sejajar arah angin. Berikutnya, tubuh dune semakin tinggi. Akibatnya, aktifitas arah angin terganggu dan sirkulasi angin berbeda dari arah angin terganggu dan sirkulasi angin berbeda dari arah umum angin. Hal ini menyebabkan penggerusan di bagian belakang dune. Sirkulasi angin di bagian belakang dune makin kuat dan ekstrim menyebabkan penggerusan makin intensif.

Bentuk menyerupai bulan sabit makin besar dan hampir sama dengan dimensi panjangnya. Bila proses erosi angin di bagian belakang dune sudah mencapai titik lanjut, maka bentuk bulan sabit makin ideal. Gumuk pasir di pantai Sayang Heulang Kabupaten Garut Jawa Barat memiliki ketinggian 46 mdpl. Dari ketinggian tersebut dapat diidentifikasi bahwa perantara pembawa material-material pasir yang membentuk sand dune tersebut yakni angin, memiliki intensitas yang cukup besar. Selain itu, daerah Pantai Sayang Heulang pun tercatat memiliki kecepatan angin dari perairan ke daratan sekitar 4,5 m/s atau sama dengan 16,2 km/jam yang diukur di garis pantai. Angin yang berderajat kecepatan 3 skala beaufort ini dapat disetarakan dengan angin yang dapat menggoyangkan dahan-dahan dan ranting-ranting kecil secara terus menerus. Ditambah lagi, dengan adanya gumuk pasir yang telah disebutkan menjadikan angin ini mendaki ke puncak dan bergabung dengan aliran udara diatasnya. Sehingga aliran udara yang dihasilkan bersifat streamline atau berbentuk garis arus yang searah dan beraturan. Adapun proses pembentukkan sand dune di pantai sayang heulang ini yakni angin bertiup dari arah laut menuju daratan membawa material-material pasir hasil sedimentasi baik dari laut maupun hulu sungai. Sehingga materialmaterial pasir tersebut berkumpul di suatu tempat yang cukup jauh dari pengaruh pasang-surut air laut. Lebih jauh lagi, proses ini terus berlanjut hingga ribuan hingga puluhan ribu lamanya sehingga menjadi gumuk pasir yang sekarang.

REFERENSI Artikel ini memuat teks dari Encyclopædia BritannicaEleventh Edition, publikasi yang sekarang berada di domain umum. (diakses pada 20 Mei 2014 pukul 21.05 WIB) Owen Lattimore. (1973) "Return to China's Northern Frontier." The Geographical Journal, Vol. 139, No. 2 (Jun., 1973), pp. 233 242. (diakses pada 20 Mei 2014 pukul 22.09 WIB) http://travel.detik.com/read/2014/03/07/183101/2519336/1520/yang-unik-diitalia-batu-jamur-di-lautan (diakses pada 21 Mei 2014 pukul 09.34 WIB) http://sheisliza.blogspot.com/2012/06/10-balancing-rocks-yang-terkenal-di.html (diakses pada 21 Mei 2014 pukul 11.06 WIB) http://anakgerbongkereta.blogspot.com/2010/08/potensi-angin-tanpa-batas-dipantai.html (diakses pada 21 Mei 2014 pukul 13.26 WIB) http://fajargumilang-ars.blogspot.com/2011/05/v-behaviorurldefaultvml-o.html (diakses pada 21 Mei 2014 pukul 19.06 WIB)