1. Makam desa (Metode Tumpang) Untuk petak makam baru kedalaman galian 1,5-2m (tergantung kondisi kedalaman air tanah). Untuk tanah yang kurang rata dapat dilakukan pengurugan/pemgolahan tanah agar permukaan tanah rata. Untuk mengurug petak makam yang sudah digali dapat mengunakan tanah sirtu maupun tanah berpasir. Ukuran petak disesuaikan dengan kondisi tanah makam yang ada. Jsngks waktu minimal jenazah dapat ditumpang adalah 10 tahun (disesuaikan dengan lama proses penghancuran jenazah)
Ilustrasi metode tumpang Kondisi lahan pemakaman yang dapat diapliaksikan metode tumpang
2. Makam desa (Metode Penataan pola grid) Dalam penataan pola grid pada petak makam dapat digunakan lahan kosong. Untuk menata pola grid pada pemakaman yang sudah padat dapat menggunakan sisa lahan yang ada. Hal tersebut untuk memudahkan dalam merencananakan pola grid pada petak makam. Untuk ukuran petak disesuaikan dengan kondisi makam, dan ukuran petak yang seragam
Ilustrasi metode penataan pola grid Kondisi lahan pemakaman yang dapat diapliaksikan metode penataan pola grid
3. Makam desa (Metode jarak antar petak makam) Dalam petak makam yang memiliki jarar antar petak yang cukup lebar dapat digunakan untuk petak makam yang baru, namun penggunaan jarak antar petak tidak bisa dikijing hal tersebut agar petak makam memiliki ukuran yang ideal untuk memudahkan dalam memakamkan jenazah
Ilustrasi metode jarak antar petak makam Kondisi lahan pemakaman yang dapat diapliaksikan metode jarak antar petak makam
1. TPU lama islam (Metode Tumpang) Pada makam TPU lama khusus islam Dalam metode tumpang lama durasi jenazah yang akan ditumpangkan minimal 10 tahhun. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar petak makam pada TPU islam membangun kijing, sehingga menghambat proses peruraian jenazah oleh mikroorganisme. Untuk kedalaman galian 1,5-2m jumlah maksimal jenazah yang dapat ditumpangkan adalah dua jenazah. Jika jenazah yang lama sudah hancur total (hanya menyisakan tula) dapat dilakukan tumpangan dua jenazah berikutnya
Ilustrasi metode tumpang Kondisi lahan pemakaman yang dapat diapliaksikan metode tumpang
2. Metode penataan pola grid Untuk sisa lahan yang ada pada makam TPU islam dapat direncanakan untuk penataan pola grid pada petak makam. Pola grid dapat dikombinasikan dengan metode tumpang sehingga pemanfaatan lahan pada TPU islam dapat dioptimalkan
1. Makam TPU kristen (Metode Tumpang) Pada makam TPU kristen kondisi petak makam hampir tidak ada yang tersisa sehingga untuk pengoptimalan lahan pemakaman mengunakan metode tumpang. Hampir keseluruhan petak makam dikijing sehingga hal tersebut akan menghambat proses peruraian jenazah oleh mikroorganisme. Sehingga untuk diding galian petak makam dapat mengunakan dinding yang mempunyai rongga. Sehingga tanah dapat masuk ke dalam petak makam, hal tersebut akan mempercepat proses peruraian jenazah. Untuk penutup permukaan kijing sebaiknya tidak permanen, untuk memudahkan dalam proses penggalian jenazah berikutnya.
Ilustrasi metode tumpang Kondisi lahan pemakaman yang dapat diapliaksikan metode tumpang
1. Makam TPU Baru (Metode Tumpang, kontrak dan penataan pola grid) Pada TPU baru dapat dilakukan metode tumpang maupun metode kontrak dan penataan pola gridsekaligus dalam satu petak makam. Hal tersebut dikarenakan pada makam TPU baru lahan yang tersedia cukup banyak. Sehingga mudah untuki melakukaan penggalian petak makam yang cukup.
Ilustrasi metode tumpang, kontrak, dan penataan pola grid Kondisi lahan pemakaman yang dapat diapliaksikan metode tumpang, kontrak, dan penataan pola grid
Kesimpulan analisa o Metode tumpang dipengaruhi oleh : 1. kedalaman galian (antara 1,5-2m) 2. kedalaman air tanah (antara 1,5-2m) 3. kontur tanah (rata) 4. jenis tanah (lempung lembab) 5. kijing/permanen (tidak kijing) 6. ukuran petak (kecil) 7. material kuat (tidak bermaterial kuat) 8. pembungkus jenazah (mudah tereduksi/kain kafan)
o Metode Kontrak dipengaruhi oleh : 1. jenis tanah (lempung lembab) 2. kijing/permanen (tidak kijing) 3. material kuat (tidak bermaterial kuat) 4. pembungkus jenazah (mudah tereduksi/kain kafan) o Metode penataan pola grid petak makam dipengaruhi oleh : 1. kontur tanah (rata) 2. kijing/permanen (tidak kijing) 3. ukuran petak (kecil) o Metode penggunaan jarak antar petak makam dipengaruhi oleh : 1. kijing/permanen (tidak kijing) 2. ukuran petak (kecil).
Komponen yang mempengaruhi metode penghematan lahan pemakaman di Surabaya antara lain : 1. Kedalaman galian tanah lebih dari 1,5m. 2. Kedalaman air tanah lebih dari 1,5m 3. Kontur tanah yang rata 4. Jenis tanah lempung lembab 5. Tidak Kjing 6. Ukuran petak makam yang sedang/kecil 7. Tidak menggunakan material yang kuat (untuk dinding galian makam) 8. Mengunakan pembungkus jenazah yang mudah tereduksi oleh tanah
Sedangkan untuk aplikasi metode penghematan lahan pemakaman pada tiap tipologi makam, antara lain: Tipologi TPU 1. Pada TPU Baru dapat diaplikasikan metode penghematan Tumpang, Kontrak dan metode penataan Pola grid pada petak makam. 2. Tipologi TPU lama (khusus Kristen) Pada TPU lama (khusus Kristen) dapat diaplikasikan metode penghematan Tumpang 3. Tipologi TPU lama (khusus islam) Pada TPU lama (khusus islam) dapat diaplikasikan metode penghematan Tumpang dan penataan Pola grid pada petak makam.
1. Tipologi Makam Desa Pada Tipologi makam desa dapat diaplikasikan metode penghematan Tumpang, metode penataan Pola grid pada petak makam dan metode Penggunaan jarak antar petak makam.