BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi serta perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat. Indonesia harus mempersiapkan diri dan mampu terjun dalam maraknya era grobalisasi tersebut. Setiap perusahaan haruslah menonjolkan produknya dalam persaingan melalui kebijakan harga, produk, distribusi dan promosi, semua ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Salah satu industri yang memiliki persaingan ketat di dalamnya adalah industri fesyen dimana dapat dilihat dari perkembangannya yang terus tumbuh, sebagaimana yang dinyatakan oleh Dirjen Industri Kecil Menengah Euis Saedah dalam pameran 'Indonesia Fashion and Craft 2013', di Jakarta yang menyatakan nilai tambah yang dihasilkan subsektor fesyen dan kerajinan berturutturut sebesar 44,3 persen dan 24,8 persen dari total kontribusi sektor industri kreatif. Sementara penyerapan tenaga kerja sebesar 54,3 persen dan 31,13 persen, dan jumlah usaha sebesar 51,7 persen dan 35,7 persen (http://disperindag.jambiprov.go.id/fashion-dan-kerajinan-dominasi-industrikreatif.html). Pertumbuhan industri fesyen dapat dilihat dari bertambahnya jumlah distribution outlet (distro) di kota Bandung, sebagaimana yang dikatakan oleh Satari (2008) kini pertumbuhan jumlah distribution outlet atau distro di kota Bandung dalam empat tahun terakhir mencapai lebih dari 100 persen. Kondisi perekonomian yang
melemah belakangan ini tidak membuat perkembangan distro tersendat, bahkan jumlahnya semakin banyak yang sampai saat ini, setidaknya ada 250 merek distro, setiap distro dapat memproduksi 2.400 buah dengan rata-rata penjualan 1.625 buah/merek, dengan rata - rata harga Rp. 50.000/buah, total arus uang yang beredar di kota Bandung mencapai Rp. 20,3 miliar/bulan atau Rp. 243 miliar/tahun (https://bandungcreativecityblog.wordpress.com/tag/clothing/). Flashy Shop merupakan salah satu distro yang sudah berdiri sejak tahun 1998 dan berlokasi di JL.Dipatiukur No 1 Bandung. Flashy Shop merasakan dampak dari persaingan industri fesyen yang semakin kuat, hal tersebut didasari dari data penurunan volume penjualan sebagai berikut: Grafik 1.1 Penjualan Flashy Shop Flashy Shop 6 4 2 Flashy Shop 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Hasil wawancara Grafik 1.1 memperlihatkan kenaikan penjualan tahun 2009 sampai tahun 2011, tahun 2011 merupakan tingkat penjualan tertinggi diantara tahun-tahun lainnya, namun pada tahun berikutnya di 2012 adanya penurunan yang rendah dibandingkan
penjualan ditahun sebelumnya. Menurunnya volume penjualan tersebut mengindikasikan minat beli yang menurun. Pramono (2012) berpendapat bahwa, minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan. Melihat pengertian minat beli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat beli merupakan sesuatu yang sangat penting, dan secara otomatis harus dilakukan usaha untuk meningkatkannya. Minat beli terhadap suatu produk timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang diiringi dengan kemampuan untuk membeli produk, selain itu minat beli terhadap suatu produk juga dapat terjadi dengan adanya pengaruh dari orang lain yang dipercaya oleh calon konsumen, dan juga dapat timbul apabila seorang konsumen merasa sangat tertarik terhadap berbagai informasi seputar produk yang diperoleh melalui iklan, pengalaman orang yang telah menggunakannya, dan kebutuhan yang mendesak terhadap suatu produk, Simamora (2001:106). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli, Setiadi (2005:9) mengemukakan bahwa bauran pemasaran termasuk dalam strategi pemasaran yang perlu disesuaikan dengan visi dan misi dari suatu perusahaan agar menarik minat beli konsumen. Beberapa dimensi dari bauran pemasaran yang mempengaruhi minat beli
konsumen yaitu; harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang dipertukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler;2007:430), produk yang merupakan barang atau jasa yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen (Kotler dan Amstrong;2005:346), tempat adalah suatu strategi yang menentukan dimana dan bagaimana menjual suatu produk tertentu (Yoeti;2004:29), dan promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran (Tjiptono;2008:219). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap 30 pengunjung Flasy Shop dengan alternatif jawaban puas dan tidak puas, dimana peneliti memberikan pertanyaan sederhana mengenai kepuasan pengunjung terhadap bauran pemasaran yaitu produk, tempat, harga dan promosi yang terdapat pada Flashy Shop. Berdasarkan observasi tersebut kepuasan terendah terdapat pada promosi dengan pernyataan tidak puas sebanyak 18 pernyataan, hal tersebut dikarenakan penyampaian informasi produk melalui website seta media sosial kurang lengkap dan kurang up to date, program membership yang berubah dimana sebelumnya untuk mendapatkan membership konsumen hanya harus berbelanja sebesar Rp.200.000 sedangkan sekarang untuk mendapatkan membership dikenakan biaya Rp.50.000, dan diskon produk yang tidak menyeluruh pada acara tertentu seperti Kickfest. Adapun hasil observasi selengkapnya sebagai berikut: Tabel 1.1 Hasil observasi
Puas Tidak Puas Produk 19 11 Promosi 12 18 Tempat 17 13 Harga 24 6 Sumber : Observasi Tuding dan Ling (2012) yang menyatakan minat beli konsumen akan suatu produk dipengaruhi oleh adanya advertising, sales promotion, public relation dan personal selling, dan direct selling, begitupun pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan Kotler dan Amstrong (2008:116) yang menyatakan perusahaan harus dapat menanamkan harapan serta melakukan aktifitas bauran promosi yang merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, penjualan langsung dan hubungan masyarakat yang digunakan untuk menarik minat beli konsumen yang sehingga dapat menstimulasi keputusan pembelian konsumen yang dapat berpengaruh pada peningkatan volume penjualan. Faktor bauran-bauran promosi yang dipandang penting merupakan salah satu strategi pemasaran yang harus diterapkan oleh perusahaan, produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dalam pemasarannya tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen yang sesuai mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Selain pernyataan tersebut, penelitian yang dilakukan Agustinus (2007) menemukan bahwa bauran promosi mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Menurut Kennedy dan Soemanagara (2006:1) berpendapat, ada
lima model bauran promosi yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan perseorangan, dan penjualan langsung. No Tabel 1.2 Bauran Promosi Flashy Shop Jenis Promosi yang dilakukan Flashy Shop 1 Promosi Offline : - Majalah : Mave Magz Bali, Suave, Kawanku, Ichier Magz - Radio: Hardrock FM Bandung Bali Surabaya, Ardan, Swaragama Jogja - Endorsement : Sarasvati, Manik Laluna, Annisa x Chibi, Diana Rikasari 2 Promosi Online : - Twitter - Instagram, - Facebook Fan Page, - Blog Web www.flashyshop.com
3 Kerja Sama Media Sosial : - InfoBandung, - Event_malang, - Eventsurabaya, - Mavemagz, - Twitter, - Gigsplay. 4 Store Promo : - x-banner, - flayer. Sumber: Hasil wawancara dengan Manajer Pemasaran Berdasarkan pemaparan tersebut terlihat bahwa bauran promosi yang dilakukan Flashy Shop sudah cukup baik, tetapi minat beli dari konsumen masih berkurang, maka dari itu peneliti bermaksud melihat pengaruh bauran promosi terhadap minat beli pada Flashy Shop, penelitian ini dikemas dalam judul Pengaruh Bauran Promosi (Promotion Mix) terhadap Minat Beli Konsumen pada Flashy Shop. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini: 1. Bagaimana persepsi konsumen mengenai bauran promosi yang dilakukan Flashy Shop.
2. Bagaimana persepsi konsumen mengenai minat beli pada produk Flashy Shop. 3. Bagaimana pengaruh bauran promosi terhadap minat beli pada Flashy Shop. 1.3 Maksud dan Tujuan Peneliatian dari skripsi ini dilakukan dengan maksud menganalisis pengaruh bauran promosi terhadap minat beli konsumen pada produk Flashy Shop terutama di area kota Bandung. Adapun pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen mengenai bauran pemasaran yang dilakukan Flashy Shop. 2. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen mengenai minat beli pada produk Flashy Shop. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran promosi terhadap minat beli pada Flashy Shop. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian yang telah disajikan dalam bentuk laporan ini diharapkan dapat memberikan kegunaan yaitu: 1. Bagi penulis
Hasil penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis dalam hal sejauh mana keterkaitan dan sejauh mana hubungan kinerja bauran promosi berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Flashy Shop. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan hasil penelitian dan penulisan ini bagi perusahaan sebagai sumbangan pemikiran dari penulis yang bias digunakan sebagai pertimbangan untuk mengetahui hubungan kinerja bauran promosi berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Flashy Shop. 3. Bagi Pembaca Pembaca diharapkan dapat memperoleh atau menambah wawasan mengenai pemasaran yang terdapat dalam laporan ini, serta dapat membantu sebagai bahan referensi dikegiatan penelitian selanjutnya.