ORGANISASI DAN KOMUNITAS

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN R E L A W A N MODEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA RELAWAN PADA ORGANISASI PELAYANAN SOSIAL

PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Edisi Revisi.... Model Pembelajaran Terpadu, Mandiri dan Memandirikan. Budhi Wibhawa Santoso Tri Raharjo Hery Wibowo

DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL SANTOSO TRI RAHARJO

Assessment. dan. wawancara. dalam PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL SANTOSO T. RAHARJO UNPAD PRESS

DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL. Oleh SANTOSO T. RAHARJO

CURRICULUM VITAE. A. Identitas Diri

C S R RELASI DINAMIS ANTARA PERUSAHAAN DENGAN MASYARAKAT LOKAL SANTOSO T. RAHARJO

PENGANTAR PEKERJAAN SOSIAL

Di LUAR UNPAD Tidak Pernah

SEKILAS MENGENAI.. 1 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNPAD PRESS. Kajian Mengenai Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Industri Geothermal Kepada Masyarakat Lokal

PROFIL PONDOKAN MAHASISWA Kawasan Jatinangor

KETERAMPILAN PEKERJAAN SOSIAL DASAR-DASAR

SHARE SOCIAL WORK JURNAL VOLUME: 5 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - ISSN:

Pengertian Pemberdayaan PEMBERDAYAAN. Makna Pemberdayaan 5/24/2017. Penyebab Ketidakberdayaan. Pemberdayaan (empowerment) Power/daya.

RASANYA. tinggal di desa SANTOSO TRI RAHARJO

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

Australia Awards Indonesia

METODE PEKERJAAN SOSIAL BY AGUS SURIADI

Profil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231)

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BAB I PENDAHULUAN. kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP. 1

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Spesifikasi Program studi Ilmu Politik

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

KRISTIAN WIDYA WICAKSONO

Brief Note. Edisi 22, Social Marketing Sebagai Strategi Pemberdayaan

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014

: Komp.Ciwastra Indah Blok F No.9 Bandung

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB IV ANALISIS DATA. A. Kebijakan Pembangunan Sumber Daya Manusia Dan Efektivitasnya. Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

Profil. Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial

KEKUASAAN DAN PEMBERDAYAAN PERSPEKTIF TANGGUNG JAWAB SOSIAL

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

MENITI SUKSES MENATA MASA DEPAN

PENGEMBANGAN POTENSI PEMUDA - PEMUDI BANDUNG MELALUI GERAKAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA

konsil lsm indonesia

MENCERMATI PENERBITAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

BAB II KERANGKA TEORITIK

APPLICATION RAYI LARASATI SURYOPUTRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN SUB BAGIAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia T

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP

Tujuan pembelajaran:

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut keputusan menteri kesehatan No. 193/ MenKes/ SK/ X/2004 tentang

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

MANAJEMEN STRATEGI Membangun Keunggulan Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan : David Sukardi Kodrat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Etika Oleh: Magdalena Pranata Santoso Ilustrator: Yessi Mutiara

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan saja, tetapi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun

Oleh: Riza Primahendra 1

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

PEMDA DAN RUU KAMNAS Oleh: Muradi

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

Profil. Yayasan Swiss untuk Kerja Sama Teknis

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

PRAKTIKUM ASSESSMENT. A. Latar Belakang

Brief Note. Edisi 24, Krisis Sosial: Sebuah Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

LAMPUNG MENGAJAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

PEKERJAAN SOSIAL GENERALIS SUATU PENGANTAR BEKERJA BERSAMA ORGANISASI DAN KOMUNITAS SANTOSO TRI RAHARJO

PEKERJAAN SOSIAL GENERALIS SUATU PENGANTAR BEKERJA BERSAMA ORGANISASI DAN KOMUNITAS Oleh; SANTOSO TRI RAHARJO

ISBN: 978-602-9238-86-0 Judul Buku: PEKERJAAN SOSIAL GENERALIS PENGANTAR BEKERJA BERSAMA ORGANISASI DAN KOMUNITAS Penulis: Santoso Tri Raharjo 2015 Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Sumedang Tlp. (022) 843 88812 Website: lppm.unpad.ac.id Email: lppm.unpad.ac.id Bandung 45363 1 Jilid, A5: 14,8 x 21 cm; 243 hlm, 21 X 14,8 cm ISBN: 978-602-9238-86-0 Cetakan: Kedua ISBN: 978-602-9238-86-0 9 7 8-6 0 2-9 2 3 8 iii

KATA PENGANTAR Tulisan ini berkaitan dengan salah satu ranah praktek pekerjaan sosial khususnya bagaimana praktek generalis dalam bekerja dengan organisasi dan masyarakat. Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, pendekatan pengembangan masyarakat nampakn masih merupakan hal esensial dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial atau kemakmuran masyarakat dan penanganan masalah sosial lainnya. Patut dicermati bahwa sebenranya banyak masalah sosial muncul dari struktur dan kondisi masyarakat menyimpang, sehingga masyarakat tidak mampu menjadi sumber dari pemecahan masalah sosial tersebut, dan mengjangkau sumber-sumber pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penulisan buku ini merupakan upaya untuk memperbanyak bahan bacaan bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial yang masih minim. Kemudian penulisan buku ini mudah-mudahan akan memotivasi diri penulis dan penulis lainnya untuk terus berkarya; khususnya memperkaya bahan-bahan pustaka pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial. Terima kasih! Jatinangor, September 2015 S.T.R iv

DAFTAR ISI 1. Pendahuluan... 1 2. Unit Unit Praktek: sebagai Aktor dan Sasaran Perubahan 7 3. Kerangka dan Peranan Praktek... 12 4. Praktek Pekerjaan Sosial Generalis... 17 5. Model Pemecahan Masalah... 25 6. Model Intervensi Generalis... 36 7. Makna Praktek Generalis... 52 8. Karakteristik Praktek Generalis... 58 A. Berbasiskan Pengetahuan Eklektik... 59 B. Menekankan pada Pemberdayaan Klien... 90 C. Asimilasi Nilai dan Etika Profesional... 93 D. Menguasai Seluas Mungkin Keterampilan Praktek untuk semua jenis Ranah Sistem... 101 E. Bekerja secara Efektif dalam Struktur Organsasi... 105 F. Beragam Peranan Pekerja Sosial Generalis... 110 G. Memanfaatkan Keterampilan Pemikiran Kritis... 135 H. Menggunakan Proses Perubahan Terencana... 145 9. Advokasi dan Aksi Sosial... 164 A. Batasan Advokasi... 165 B. Batasan Aksi Sosial... 170 C. Batasan Pemberdayaan... 171 D. Batasan Populasi-Rentan... 174 E. Peran Pekerja Sosial dengan Populasi-Rentan... 184 F. Advokasi... 187 Nilai-nilai dan Keterbasan Advokasi... 188 Komitmen Lembaga akan Advokasi... 190 Peluang untuk advokasi level-makro... 192 v

Prinsip-prinsip advokasi level-makro... 195 Panduan untuk advokasi level makro... 198 Taktik advokasi... 203 Legislative advocacy... 212 G. Aksi Sosial (social action)... 223 Pendekatan aksi sosial Alinsky s... 225 Kekhawatiran aksi sosial... 227 Aksi Legal (hukum)... 230 Participatory action research... 232 Pemberdayaan (empowerment)... 237 10. Penutup... 241 PUSTAKA... 246 vi

TABEL Tabel 1 Perbandingan Problem Solving dan Empowering Processes... 37 Tabel 2 Dimensi-dimensi dalam Batasan Praktek Generalis... 57 Tabel 3. Penjelasan Singkat Istilah-istilah Kunci advokasi... 166 Tabel: 4 Dimensions of Empowerment... 173 Tabel 5: 9 (sembilan) Pendekatan Aksi Sosial Alisky 225 Tabel 6: Teknik Advokasi dan Aksi Sosial... 231 vii

GAMBAR Gambar 1 Lembar Kerja Pemecahan_Masalah... 31 Gambar 2 Langkah-langkah Perubahan Terencana dalam Generalist Intervention Model... 39 Gambar 3 Step in the Planned Change Process Initiating Macro Change... 42 Gambar 4 Definition of Generalist Practice... 55 Gambar 5 Peranan Enabler dalam Praktek Makro... 113 Gambar 6 Peranan Mediator dalam Praktek Makro... 115 Gambar 7 Peranan Integrator/Coordinator dalam Praktek Makro... 117 Gambar 8 Peranan Manager dalam Praktek Makro... 119 Gambar 9 Peranan Educator dalam Praktek Makro... 120 Gambar 10 Peranan Analyst/Evaluator dalam Praktek Makro... 122 Gambar 11 Peranan Broker dalam Praktek Makro... 123 Gambar 12 Peranan Facilitator dalam Praktek Makro... 125 Gambar 13 Peranan Initiator dalam Praktek Makro... 128 Gambar 14 Peranan Negotiator dalam Praktek Makro... 129 Gambar 15 Peranan Mobilizer dalam Praktek Makro... 131 Gambar 16 Peranan Advocate dalam Praktek Makro... 134 Gambar 17 Perubahan Terencana Praktek Makro... 162 Gambar 18 Model of Participatory Action Research... 234 viii

1 Pendahuluan Dalam beberapa tahun belakangan ini telah muncul kesadaran bahwa terdapat kekuatan-kekuatan dan proses-proses dalam dunia kehidupan sosial yang telah mempengaruhi banyak orang dengan beragam cara secara meluas. Jika dilihat dari perspektif ekologis, maka manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok, organisasi dan masyarakat semestinya memperoleh manfaat yang luas atas kekuatankekuatan dan proses-proses kehidupan sosial tersebut. Artinya, bahwa ketika individu tersebut berinteraksi dengan dunia luar yaitu kehidupan sosial adalah dalam rangka mempertahankan dan melindungi kehidupan manusia itu sendiri, baik sebagai inividu dan maupun sebagai kelompok, sudah seharusnya lah manusia memperoleh manfaat dari proses interaksinya tersebut. Memang pada kenyataannya sulit untuk disangkal bahwa ketika proses-proses sosial tersebut terus bergerak dan mendesak institusi-institusi sosial seperti pendidikan, kesehatan publik, rekreasi, serta institusi-institusi terkait lainnya agar berfungsi dengan baik, sehingga pada akhirnya manusia juga 1

didorong untuk terus mengembangkan diri agar lebih produktif lagi, agar bermanfaat bagi kehidupan manusia. Proses-proses kehidupan sosial di dunia luar (individu) tersebut telah bekerjabergerak dengan baik, sehingga memungkinkan kelompokkelompok dan masyarakat memiliki daya adaptasi yang semakin lebih baik lagi seiring perjalanan waktu tersebut. Secara ekologis terdapat dua hal yang saling melekat dan terkait satu sama lain dari kehidupan sosial tersebut, yaitu: a) kekuatan-kekuatan sosial di luar diri manusia sendiri yang besar pengaruhnya baik secara positif maupun negatif bagi manusia; b) kemudian, terdapat hal-hal normatif, kewenangan etis dalam kehidupan sosial di luar diri manusia yang berfungsi untuk memastikan bahwa proses-proses dan kekuatan sosial tersebut terpelihara dan berjalan dengan baik. Dalam kehidupan dunia sosial yang begitu kompleks, jangan pernah terpikirkan oleh setiap diri manusia untuk berasumsi bahwa proses-proses sosial dan kekuatan sosial tersebut akan berjalan secara otomatis dan terpelihara dengan baik. Seringkali terjadi, yang karena besarnya tuntutan waktu dan perlunya pengelolaan, serta harapan-harapan masyarakat yang begitu kuat yang terkadang membuat manusia memaknai 2

BIODATA PENULIS Santoso Tri Raharjo, lahir di Bandung Jumat 5 Februari 1971 dari pasangan Mishan dan Marinah. Penulis beragama Islam, dan memiliki istri bernama Nurliana Cipta Apsari, dengan dikaruniai dua orang putra Arya Muhammad Rafi Raharjo dan Aslam Aulia Raharjo. Penulis beralamat di Puri Cipageran Indah I Blok A-277, RT.01/RW.26 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Alamat email: santosotriraharjo@gmail.com. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari SDN Angkasa V Lanud Sulaiman Bandung lulus tahun 1984, SMPN 8 (SMPN 1) Margahayu Bandung lulus tahun tahun 1987, SMAN 4 Bandung lulus tahun 1990. Pada tahun 1996 penulis menyelesaikan S-1 Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-Univeristas Padjadjaran, kemudian melanjutkan studi S-2 Sosiologi Kekhususan Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia lulus tahun 2003, dan pada tahun 2013 menyelesaikan studi S-3 Sosiologi Universitas Padjadjaran. Riwayat pekerjaan penulis dimulai sejak tahun 1998 diterima menjadi staf pengajar Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Tahun 2007-2011 pernah menjabat Kepala Laboratorium Kesejahteraan Sosial, dan sejak tahun 2011 dipercaya sebagai sekretaris Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UNPAD. Selain itu penulis juga aktif sebagai anggota Dewan Pembina di LSM Bahana Karya Insani. Penulis pernah memperoleh penghargaan Satyalencana Kesetiaan 10 tahun dari Presiden RI tahun 2012 Beberapa karya penulis lainnya antara lain No Nganggur No Cry, tahun 2009 (menulis bersama), Penerbit Oase Bandung; Dasar-dasar Pekerjaan Sosial, tahun 2010 (menulis bersama), Penerbit: Mitra Padjadjaran Bandung; Social Enterprise, Social Entrepreneurship, and Corporate Social Responsibility, tahun 2011 (menulis bersama), Penerbit Mitra Padjadjaran; Relasi Dinamis Antara Perusahaan dengan Masyarakat Lokal, tahun 2013 Penerbit Unpad Press; Pengantar Pekerjaan Sosial (menulis bersama), tahun 2013 Unpad Press. Dasar Pengetahuan Pekerjaan Sosial, tahun 2014 Penerbit Unpad Press. Keterampilan Pekerjaan Sosial, Dasar-dasar, tahun 2015 Penerbit Unpad Press.

Pendekatan-pendekatan berbasis masyarakat adalah bersumber pada potensi dan sumber-sumber yang tersedia dalam masyarakat tersebut. Pada masyarakat Indonesia dewasa ini, dengan situasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM), bencana alam, upah buruh yang belum layak, buruknya infrastruktur, dan lain-lain; telah membentuk masyarakat yang memiliki daya lentur (resiliensi) yang luar biasa. Kekuatan dari daya lentur masyarakat tersebut, pada beberapa daerah di Indonesia, telauh memuncul upaya-upaya kreatif (sebagai coping strategy) dalam rangka menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapi mereka. Strategi-strategi pengembangan masyarakat berbasis masyarakat inilah yang memerlukan dukungan advokasi sesuai dengan aset-aset komunitasnya, yaitu baik aset ekonomi, fisik, sosial, dan budaya; serta juga memanfaatkan sistem sumber personal (informal), institusional, organisasi formal, dan sosial kemasyarakatan (Jhonson, 1995). Sudah sepatutnya pemerintah, swasta dan para pemangku kepentingan sosial lainnya menghargai berbagai upaya yang kreatif, inovatif dan tanpa lelah dari masyarakatnya; yang digunakan untuk mengatasi berbagai maasalah sosial yang mereka hadapi. Bentuk penghargaan dan penghormatan tersebut, minimal dapat berupa, jaminan dukungan dan kemudahan untuk memastikan proses-proses kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) dari kelompok-kelompok masyarakat dapat terus bergerak dan sinambung, serta maslahat. ISBN: 978-602-9238-86-0 9 7 8-6 0 2-9 2 3 8