BAB IV PENUTUP. ekonomi dan karena kurangnya perhatian dari orang tua. memahami lagi falsafah adat yang ada di Minangkabau Adat Basandi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. garis keturunan berdasarkan garis bapak (patrilinial), sedangkan pada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. 0012/Pdt.G/2015/PTA.Pdg adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. daerah di Indonesia. Sumatera Barat dengan sistem pemerintahan nagari yang. tersendiri yang berbeda dengan masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

MASJID RAYA SUMATERA BARAT PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

BAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia adalah mahkluk yang diberi akal dan pikiran sehingga ia

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakrta, 1999, hlm Pradjarta Dirdjosantojo, Memelihara Umat: Kiai Pesantren-Kiai langgar di Jawa, LKis,

BAB I PENDAHULUAN. Konflik merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 09 TAHUN 2003 TENTANG PELANGGARAN HUBUNGAN SUAMI ISTRI DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

Perkembangan Sepanjang Hayat

KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Eksistensi Budaya Komunikasi Blater Di Desa Tambuko. dan memilih melakukan aksi kriminal di luar lingkungan desa mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

BAB I PENDAHULUAN. kaum ditentukan oleh luasnya tanah yang dimiliki.1. Minangkabau sampai saat ini adalah manggadai. Di Minangkabau sendiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam setiap perjalanan hidupnya, sudah pasti memiliki

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara maritim dengan luas laut seluas 64,85% dari

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

LAMPIRAN I DAFTAR TANYA. Daftar tanya penelitian skripsi. Nilai-nilai Kepahlawanan Tuanku Keramat. Syekh Burhanuddin di Nagari Ulakan. Responden No.

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

BAB V PENUTUP. Religusitas yang ditandai dengan belief dan ritual miliki. kategori yang baik. Namun religiusitas dan cultural belief yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. tanah ini dengan sendirinya menimbulkan pergesekan- pergesekan. kepentingan yang dapat menimbulkan permasalahan tanah.

BAB I PENDAHULUAN. satu penjelmaan dari jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad 1.Setiap

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN MAKSIAT

BAB I PENDAHULUAN. itu sangat sulit untuk di hilangkan. Seperti halnya dalam membayar zakat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan!

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kriminalitas merupakan tingkah laku yang dapat dikategorikan sebagai

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. komunitas masyarakat matrilineal paling besar di dunia (Kato, 2005).

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pengaruh Regresi Tentang Budaya Bantengan Terhadap Perilaku Anak di Desa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan akan terus berkembang mengikuti dinamika masyarakat itu sendiri.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

49. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SMA/MA/SMK/MAK

III. METODE PENELITIAN. kesantunan berbahasa dalam percakapan. Penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB VII PEN UTUP. Dalam penelitian ini, berdasarkan data serta analisa di bab IV dan V, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nan Tigo (wilayah yang tiga). Pertama adalah Luhak Agam yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Fokus utama penelitian ini yaitu mengenai strategi kelangsungan industri kripik tempe yang ada di Desa Karangtengah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjalin komunikasi antar manusia. Disamping itu manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tuhan menciptakan jenis manusia menjadi dua yaitu pria dan wanita.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara soal mistik,

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu sendiri. Namun, adanya konflik tersebut bukan untuk dihindari tapi harus

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

IMPLIKATUR PASAMBAHAN DALAM BATAGAK GALA DI KANAGARIAN PAUH V SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB V PENUTUP. a. Kurangnya perhatian orang tau terhadap anak. yang bergaul secara bebas karena tidak ada yang melarang-larang mereka

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

RANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002. Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pandangan dan sikap masyarakat terhadap bunuh diri dapat kita simpulkan antara lain: 1 Dalam melihat gambaran umum pelaku dan keluarga pelaku bunuh diri ditemukan bahwa banyak faktor yang melatar belakangi seseorang bunuh diri diantaranya karena tekanan orang tua, karena cinta, kemudian ekonomi dan karena kurangnya perhatian dari orang tua. 2 Masyarakat yang memandang bunuh diri secara adat menganggap bahwa bunuh diri terjadi karena masyarakat di Kabupaten Tanah Datar tidak memahami lagi falsafah adat yang ada di Minangkabau Adat Basandi Sayarak, Syarak Basandi Kitabullah kemudian diikuti oleh menurunnya moral masyarakat secara adat yang ditandai dengan sikap masa bodoh atau tidak peduli dengan orang lain. yang disebabkan oleh kecanggihan teknologi yang tidak diimbangi oleh ilmu adat dan agama. Kemudian masyarakat yang memandang bunuh diri dari latar belakang agama menganggap bahwa bunuh diri terjadi karena dangkalnya pemahaman seseorang tentang agama islam itu sendiri yang di tandai dengan banyaknya remaja di Kabupaten Tanah Datar yang tidak bisa membaca Al-Qur an. 3 Sikap yang di tampilkan masyarakat kepada keluarga pelaku adalah sikap simpati atau masyarakat juga ikut merasakan apa yang dirasakan oleh 83

keluarga pelaku. kemudian sikap yang ditunjukkan oleh masyarakat kepada pelaku bunuh diri sendiri adalah masyarakat tidak membedabedakan perlakuan hanya karena seseorang itu meninggal karena bunuh diri. Sikap masyarakat yang tidak membeda-bedakan itu muncul karena masyarakat mengetahui bahwa kewajiban mereka sebagai tetangga dan sesama muslim adalah membantu tetangga yang sedang kena musibah dan kemudian masyarakat sebagai manusia yang diberi akal dan perasaan maka masyarakat memperlakukan pelaku bunuh diri layaknya orang meninggal dunia pada umunya. 4.2. Saran Adapun bentuk masukan dan saran yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat angka bunuh diri di masyarakat diantaranya: 1. Pemerintah harus bekerja sama dengan orang tua untuk membuat wadah bagi remaja untuk mempelajari ilmu agama. dan menghidupkan lagi remaja mesjid dan benar-benar merealisasikan program kembali ke surau supaya anak-anak sekarang mengetahui mana hal baik dan hal buruk. 2. tokoh-tokoh masyarakat khususnya Ninik mamak dan lembaga sosial masyarakat perlu sensitif dan aktif menyikapi fenomena dan perubahan sosial yang ada di masyarakat. 3. Orang tua harus meningkatkan kepedulian dan kontrolnya terhadap anak dan anggota keluarganya. keluarga haruslah mempunyai lebih banyak 84

waktu luang untuk berbincang-bincang ataupun bertukar fikiran dengan sesama anggota keluarganya, baik itu mengenai aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari ataupun mengenai masalah yang sedang mereka hadapi, sehingga keluarga mengetahui hal-hal yang dialami maupun dilakukan oleh anggota keluarganya. Serta bila kita punya masalah atau sedang menghadapi sebuah masalah cobalah untuk bercerita dengan keluarga, teman, atapun orang yang kita percaya sehingga dapat dicarikan solusi ataupun jalan keluarnya. 4.3 Relevansi Teoritis Relevansi antara hasil penelitian mengenai pandangan dan sikap masyarakat terhadap bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, masyarakat dalam kehidupan sehari-hari saling berinterkasi dengan sesama, entah itu dengan tetangga dengan ustad atau dengan pemuka adat. Awalnya masyarakat belum mengenal bunuh diri sebagai sesuatu yang dianggap tabu dan sangat dilarang untuk dilakukan. Tetapi setelah dipengaruhi oleh kebudayaan atau adat yang mereka percayai kemudian didukung oleh agama yang mereka anut maka, melalui orang yang dianggap berpengaruh dimasyarakat seperti ulama, tokoh adat maka disosialisasikan bahwa bunuh diri sangat dibenci dimasyarakat dan itu sudah disepakati bersama. Semenjak saat itu masyarakat minangkabau khususnya masyarakat Tanah Datar tidak ada yang mau melakukan hal yang sangat dibenci oleh adat dan agama mereka. 85

Alasan kedua Blummer bahwa interaksi sosial menghasilkan makna antara orang yang satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa, kita bisa memberikan nama terhadap suatu benda, mendefinisikan sebuah tindakan, atau menunjukkan gagasan yang tidak jelas. Pada dasarnya bahasa merupakan sumber makna yang diberikan seseorang terhadap suatu hal. Bunuh diri di sosialisasikan oleh orang yang dianggap berpengaruh dengan tujuan diikuti oleh masyarakat. Seseorang berbicara tentang bunuh diri dipengaruhi oleh faktor agama, adat atau kebudayaan, kemudian pendidikan setempat agar masyarakat mengerti dari makna dari bunuh diri tersebut. kemudian disinilah masyarakat menggunakan akalnya untuk berfikir yang dinamakan Blummer sebagai proses interpretasi. Artinya adanya stimulus berupa infromasi tentang buruknya tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang tidak langsung direspon oleh masyarakat tetapi ditengahi oleh proses berfikir itu lah yang membedakan manusia dengan binatang. Apakah bunuh diri baik atau tidak lalu kemudian baru masyarakat akan memutuskan untuk bereaksi sesuai dengan yang mereka pikirkan yang ditunjukka oleh perilaku mereka. Interpretasi data yang khas dari masing-masing informan yang pertama, ketidak terbukaan yang menyebabkan prasangka, yang menyebabkan makna bunuh diri di masyarakat berbeda-beda. Kemudian perubahan akumulatif artinya masalah yang ada pada seseorang itu hanya di pendam sendiri, karena seseorang terus memendam dan memendam akhirnya tidak mampu di cerba oleh otak yang akhirnya tidak mampu dicerna oleh otak pelaku yang menyebabkan dia bunuh diri. Yang kedua yaitu ekonomi seseorang yang tiba-tiba terpuruk dari yang 86

sebelumnya stabil yang menyebabkan seseorang tergucang karena tidak mempunyai uang lagi untuk menghidupi keluarga. Kemudian pendidikan yang rendah sangat mempengaruhi pola pikir seseorang, orang yang memiliki pendidikan yang tinggi pasti memutar otak supaya dia bisa keluar dari lingkaran kemiskinan. Intinya adalah pelaku bunuh diri telah gagal memaknai bunuh diri yang sebelumnya di masyarakat bahwa bunuh diri adalah dosa besar dan tidak boleh di lakukan. Alasan Blummer bahwa penafsiran individu terhadap imbol-simbol telah termodifikasi oleh mereka selama proses berfikir. Interaksi simbolik menjelaskan bahwa proses berfikir sebagai percakapan batin. Sebelum berfikir, kita harus mampu berinteraksi simbolik. Interaksi simbolik menggambarkan bahwa berfikir sebagai pusat komunikasi. Sosialisasi merupakan salah satu cara untuk berinteraksi sosial dengan sesama manusia. Manusia mengenal sosialisasi untuk pertama kalinya didalam keluarga. Selama proses sosialisasi, manusia mempelajari makna dan simbol. Makna dan simbol yang diterima kemudian di tangkap oleh akalnya, dan diwujudkan dalam suatu tindakan. Perubahan pandangan dan sikap dari masyarakat terhadap bunuh diri berubah seiring dengan kurangnya sosialisasi dari orang tua atau keluarga, agama dan sekolah yang membuat orang memaknai bunuh diri dengan perilaku yang biasa-biasa saja bahkan sudah tidak tabuh lagi. Dibuktikan dengan maraknya aksi bunuh diri yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari yang muda sampai yang tua. Semua itu terjadi karena mereka kurangnya mendapatkan pengetahuan tentang agama dan adat yang merupakan jalan untuk mereka untuk bertindak. 87