Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X STUDI DESAIN CAMPURAN PASIR GUNUNG (EX LUBUK ALUNG) TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DAN SPLIT GUNUNG AIR DINGIN TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH AGREGAT KASAR BATU PECAH BERGRADASI SERAGAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

KAJIAN KUAT TEKAN BETON UMUR 90 HARI MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND DAN SEMEN PORTLAND POZOLAND. Oleh: F. Eddy Poerwodihardjo

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB 3 METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

BAB 3 METODE PENELITIAN

Lampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram

Prosedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

PENGGUNAAN BATU BAUKSIT SEBAGAI AGREGAT KASAR BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LAMANYA PEMBAKARAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-250 (UMUR 28 HARI)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

PENGARUH TERAK KETEL ABU AMPAS TEBU PABRIK GULA MADUKISMO SEBAGAI SUBSITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN PENYERAPAN AIR PADA BETON

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN BATU DOLOMIT SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB III METODOLOGI. 3.1.Ruang Lingkup

BAB IV METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai

STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berat Tertahan (gram)

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL Fc 18 MPa

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTISIZER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

Studi Lanjut Mengenai Faktor Granular Tinggi pada Perancangan Beton Cara Dreux Gorrise

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT

BAB III METODE PENELITIAN

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

TUGAS AKHIR PENGARUH BENTUK BUTIRAN AGREGAT BATU PECAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN BENTUK AGREGAT BULAT DAN PIPIH

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB 3 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN JEDA WAKTU PENGECORAN

PENGARUH KOMPOSISI SOLID MATERIAL ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADI PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN ALKALINE ACTIVATOR SODIUM SILIKAT DAN SODIUM HIDROKSIDA

Kata kunci: metode DoE, ACI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Viscocrete Kadar 0 %

Transkripsi:

ANALISA PEMANFAATAN PASIR SUNGAI UNTUK CAMPURAN BETON DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh: Mulyati, ST., MT*, Oyom Masril** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ** Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang Intisari Penelitian ini bertujuan membandingkan tiga jenis pasir sungai di Kabupaten Padang Pariaman dengan perlakuan dan tanpa yang digunakan untuk campuran beton normal, guna memperoleh kuat tekan beton tertinggi. Pasir yang digunakan berasal dari Mangor, Tapakis, dan Anai. Beton yang dihasilkan diuji pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari, yang masing-masing dibuat tiga buah benda uji. Khusus untuk umur 28 hari dibuat untuk dua macam campuran, yaitu dengan dan tanpa. Dari hasil pengujian benda uji diperoleh kuat tekan tertinggi untuk pasir dari Tapakis, yang dengan kuat tekan sebesar 22,51 MPa, dan tanpa dengan kuat tekan sebesar 20,34 MPa. Kata Kunci: pasir sungai, kuat tekan, dan beton normal 1. Pendahuluan Pasir sungai adalah pasir yang bersumber dari penggalian atau penambangan di sungai. Sungai-sungai yang terjal memiliki aliran yang deras, sehingga deposit dari partikel batu-batuannya akan bervariasi cukup besar pada suatu jarak tertentu, biasanya butir halusnya tidak banyak dan batuan-batuannya cukup bersih. Pada sungai-sungai yang landai, variasi perbedaan ukuran partikel tidak berubah dari tempat yang satu ke tempat yang lain, kebanyakan partikelpartikelnya lebih bulat dan kotor serta tercampur dengan mica dan small fraction (Mulyono, 2003). Kabupaten Padang Pariaman terletak di daerah pesisir, hal ini menyebabkan banyak daerahnya dilewati aliran sungai yang berasal dari puncak gunung menuju lautan. Dengan demikian Padang Pariaman memiliki beberapa daerah penghasil pasir sungai, yang biasanya dijadikan sebagai sumber pengambilan pasir oleh masyarakat Sumatera Barat pada umumnya dan masyarakat Padang Pariaman pada khususnya. Sungai di Padang Pariaman yang dijadikan sebagai tempat pengambilan pasir, antara lain Mangor di Kurai Taji, Tapakis di Sintuk Toboh Gadang, dan 1 81 Anai di Lubuk Alung. Sungai-sungai tersebut mempunyai pola aliran yang berbeda-beda, sehingga kualitas pasir yang dihasilkan juga berbeda-beda, dan akan berpengaruh terhadap mutu beton yang dihasilkan. Untuk mendapatkan kualitas pasir yang baik sebagai campuran beton, maka perlu diketahui karakteristik pasir yang akan digunakan, sehingga dapat ditentukan pasir sungai yang paling baik untuk dimanfaatkan. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh masyarakat dalam perencanaan campuran beton. Oleh karena itu pada penelitian ini akan diketahui mutu beton normal yang dihasilkan dari campuran pasir yang berasal dari beberapa sungai di Kabupaten Padang Pariaman. 2. Metodologi Penelitian 2.1 Bahan 1. Pasir dari Mangor, Tapakis, dan Anai Kabupaten Padang Pariaman. 2. Batu pecah (1/2 1) cm dan batu pecah (1 2) cm yang diproduksi oleh PT. Citra Muda Noer Bersaudara. 3. Semen Portland type I hasil produksi PT. Semen Padang.

4. Air bersih dari sumur. 2.2 Peralatan 1. Peralatan pengujian agregat: saringan/ayakan, timbangan, gelas ukur, tabung silinder, mesin penggetar, dan oven 2. Peralatan pembuatan benda uji: ember dan napan, concrete mixer, cetakan kubus, kuas dan palu karet, jangka sorong. 3. Peralatan pengujian benda uji: kerucut Abrams, batang penumbuk dan mistar, Universal Testing Machine (UTM). Mulai Persiapan Bahan Pengujian Aggregat 2.3 Benda Uji Benda uji dibuat dengan cetakan kubus yang mempunyai ukuran (15x15x15) cm. Mix Design Tabel 1. Benda Uji Umur Benda Uji (hari) Sumber Pasir Mangor Tapakis 3 3 3 3 14 3 3 3 28 3 3 3 28 (tanpa ) Anai 3 3 3 Jumlah 12 12 12 Total 36 Mangor Tapakis Pengujian Slump ya Pembuatan Benda Uji Anai tidak 2.4 Pelaksanaan Penelitian Adapun tahapan-tahapan pekerjaan pelaksanaan penelitian dapat digambarkan flowchart sebagai berikut: Curring (3,14, 28 hari) Pengujian Benda Uji tidak ya Analisis Data Pembahasan Pelaporan Selesai Gambar 1. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian 82

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Pengujian Pasir Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Pasir Pemeriksaan Jenis Pasir dan Perlakuan Mangor Tapakis Anai Tanpa Tanpa Hasil pemeriksaan agregat halus berupa pasir yang berasal dari tiga daerah dengan perlakuan dan tanpa dapat dilihat dalam Tabel 1. Tanpa Syarat dan Standar Analisa Saringan 2,81 2,65 2,19 2,04 2,96 2,74 1,5 3,8 Berat Jenis (kg/dm 3 ) 2,60 2,55 2,56 2,55 2,61 2,52 2,5 2,7 Penyerapan (kg/dm 3 ) 2,88 2,37 1,59 1,17 2,03 2,37 2,5 2,7 Berat Isi (kg/m 3 ) 1408,44 1393,50 1448,32 1431,49 1394,23 1387,02 1200 1750 Kadar Lumpur (%) 4,45 6,32 2,83 3,95 3,05 8,68 Max. 5 Kadar Air (%) 4,92 7,58 0,64 2,84 5,52 8,16 - Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pasir, dapat dikatakan bahwa pasir dari Tapakis memiliki kualitas paling baik, dibandingkan dengan pasir dari Mangor dan Anai. Dimana pasir dari Mangor dan Anai mempunyai kadar lumpur yang tinggi. 3.2 Perencanaan Campuran Beton (Mix Design) Perbandingan semen, aggregat halus, dan aggregat kasar dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Campuran Beton Rencana Berdasarkan Jenis Pasir Mix Design Mangor 1 : 1,89 : 3,03 Pasir Tapaki s 1 : 1,51 : 3,21 Anai 1 : 2,06 : 2,71 Dari komposisi campuran beton rencana diperoleh jumlah pasir yang dibutuhkan lebih sedikit yang berasal dari Tapakis, dibandingkan dengan pasir yang berasal dari Mangor dan Anai. 3.3 Pengujian Slum Beton Tabel 3. Nilai Slump Campuran Beton Dengan Jenis Pasir dan Perlakuan Nilai Slump (cm) Mangor Tapakis Anai Tanpa Tanpa Tanpa 3,5 3,4 4,27 4,0 3,07 3,1 Hasil pengujian slump pada campuran beton memenuhi persyaratan, sesuai dengan nilai slump rencana, yaitu 3 6 cm. 3.4 Pengujian Kuat Hasil pengujian kuat tekan benda uji, ditunjukkan dalam Tabel 4. Tabel 4 Hasil Pengujian Kuat Rata-Rata Kuat (MPa) Jenis pasir Tidak 3 hari 14 hari 28 hari 28 hari B. Mangor 12,67 20,94 21,98 19,82 B. Tapakis 15,98 21,86 22,51 20,34 B. Anai 6,26 16,04 18,09 16,53 83

Hubungan umur beton dengan nilai kuat tekan beton dengan jenis pasir dengan perlakuan, dapat dilihat pada Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 4. Kurva Hubungan Umur-Kuat Pasir Anai Yang Gambar 2. Kurva Hubungan Umur-Kuat Pasir Mangor Yang Kuat tekan beton ketiga jenis pasir dengan perlakuan, mengalami peningkatan sesuai dengan pertambahan umur. Pasir dari Tapakis menghasilkan kuat tekan beton yang tertinggi, dan pasir dari Anai menghasilkan kuat tekan beton yang terendah. Persentase kuat tekan beton pasir Mangor terhadap pasir Tapakis adalah 97,65%, sedangkan pasir Anai terhadap pasir Tapakis adalah 80,4%. Selanjutnya kuat tekan beton ketiga jenis pasir tanpa pada umur 28 hari dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 3. Kurva Hubungan Umur-Kuat Pasir Tapakis Yang Gambar 5. Kurva Hubungan Jenis Pasir Tanpa - Kuat Umur 28 Hari 84

Kuat tekan beton penggunaan pasir Mangor yang tidak lebih rendah 9,84% dari yang, pasir Tapakis yang tidak lebih rendah 9,62% dari pada yang, dan pasir Anai yang tidak lebih rendah 8,67% dari pada yang. 4. Kesimpulan 1. Karakteristik pasir Mangor, Tapakis, dan Anai tidak sama. 2. Pasir Tapakis memiliki kualitas terbaik, dibandingkan dengan pasir Mangor dan Anai. 3. Penggunaan pasir Tapakis menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi dari penggunaan pasir Mangor dan pasir Anai untuk beton normal. 4. Pasir dengan perlakuan dapat meningkatkan kuat tekan beton. Daftar Pustaka ACI Manual of Concrete, Recomende of Selection Proportions of Normal and Hevy Weight Concrete, Detroit. Michigon, 1995. DPU, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal SK-SNI-T- 1990-03, Bandung, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Istimawan, D., Struktur Beton Bertulang, Jakarta, PT.Gramedia, 1999. Mulyono, T., Teknologi Beton, Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, 2003. Nugraha, P., Teknologi Beton, Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2007. 85