PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH MELALUI PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI KE-ISLAMAN MATERI SISTEM PERNAPASAN KELAS XI SMA.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL MELALUI PENGINTEGRASIAN NILAI KE-ISLAMAN PADA MATERI CHORDATA BERBASIS PENDEKATAN SAVI

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PROTISTA UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA SMA KELAS X

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN MODUL PENGINTEGRASIAN NILAI KEISLAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PBL BERUPA LKPD DISERTAI NILAI KARAKTER. Abstrak

Abstrak. Kata kunci: Modul, nilai-nilai spiritual keislaman, ARIAS (Asurance, Relevance, Interest, Assessment, Statisfaction) Abstract

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI ARTHROPODA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SUBMATERI KINGDOMPLANTAE MELALUI PENGINTEGRASIAN NILAI KE-ISLAMAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK YANG APLIKATIF-INTEGRATIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LAJU REAKSI

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI MANAJEMEN DAN KEUANGAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA DALAM MENUNJANG KEGIATAN BELAJAR DI KURIKULUM 2013 MATERI JURNAL KHUSUS. Vidia Pattashiki. Luqman Hakim.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI ASET TETAP

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

I. PENDAHULUAN. Koballa dan Chiappetta (2010: 105), mendefinisikan IPA sebagai a way of

KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA SMPN 1 KAYEN KIDUL

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PERUSHAAN DAGANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) MATERI USAHA DAN ENERGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Eka Fajar Pramono S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

Yulia Fanrista Vera*), Zulfaneti ** ), Melisa ** ) ABSTRACT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Pengembangan Modul Bernuansa Newspaper Dilengkapi dengan Concept Map Bergambar dan Poster pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 12 Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI VIRUS UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI REKONSILIASI BANK

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN SCIENTIFIC APPROACH MATERI HARGA POKOK PESANAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

JURNAL MEGA ISHANA NPM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ONLINE PADA MATERI SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN NETWORKED TERINTEGRASI SCIENTIFIC APPROACH DI SD KELAS IV

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH MELALUI PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI KE-ISLAMAN MATERI SISTEM PERNAPASAN KELAS XI SMA Erly Yulita Sari 1, Anak Agung Oka 2, Kartika Sari 3 1 Universitas Muhammadiyah Metro 2 Universitas Muhammadiyah Metro 3 Universitas Muhammadiyah Metro Alamat: Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iring Mulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454 Email: erlyyulita@gmail.com Abstrak Mengembangkan modul dapat mendorong minat baca peserta didik secara mandiri dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk menciptakan produk berupa Modul Berbasis Scientific Approach Melalui Pengintegrasian Nilai-Nilai Ke-Islaman. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Reiser dan Molenda yaitu model ADDIE. Model ini terdapat 5 tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Tahap Implementation, Evaluation tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya. Hasil pengujian dari segi ahli materi presentase 89,4%, hasil uji desain presentase 88%, hasil uji ahli keagamaan presentase 84,4%, hasil uji ahli guru presentase 85%, dan hasil perhitungan tingkat keterbacaan peserta didik menunjukkan kelayakan presentase sebesar 89,5%. Hasil pengujian oleh para ahli dan tingkat keterbacaan peserta didik, masuk dalam kriteria Sangat Layak dan Sangat Kuat. Pengembangan modul bertujuan menghasilkan modul yang baik dan layak digunakan secara masal. Kriteria tersebut menandakan bahwa modul yang telah dikembangkan dapat digunakan dan siap dijadikan salah satu referensi bahan ajar biologi. Kelebihan dan kelemahan modul yaitu dapat digunakan secara mandiri, dan produk yang dikembangkan masih terbatas hanya satu materi. Kata Kunci: Modul, Scientific Approach, Pengintegrasian Nilai Ke-Islaman. Abstract The module development will be able to push the student for reading independent and helped the student to approach their objectives. The objective of this research was to create some module with scientific approach based trough Islamic values integration. These research used the Reiser and Molenda development model which called ADDIE model. This model has 5 stages which are analysis, design, development, implementation and evaluation. Implementation and evaluation unable to be complished because of the time and cost limitation. The result from the material expert were 89,4%, design evaluation percentage were 84,4%, religious expert evaluation result percentage were 85%, teacher expert evaluation percentage 85%, and the result of student legibility level showed a feasibility with percentage of 89,5%. The result of expert evaluation and student legibility level were suitable within the criteria of very feasible and very strong. Module development goal is produce a good and decent to be used in a mass scale. It indicates that the module which is developed is able to be used and could be one of the biology disipline reference text 199

book in teaching. Strengths and weaknesses of the module are it can be used independently and the developed product is still limited to only one material. Keywords: Module, Scientific Approach, Through Islamic Values Intregation. 1. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan mampu menggunakan alat-alat yang tersedia. Guru dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia [1]. Penguasaan sistem keilmuan yang islami itu senantiasa berada di bawah kendali iman dan takwa kepada Allah SWT, sehingga misi Islam benar-benar dapat diturunkan kedunia yakni dapat memberi rahmat kepada sekalian makhluk-nya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi pada tanggal 1 April 2016 di SMA Muhammadiyah 1 Purbolinggo, bahwa selama ini sekolah sudah menggunakan Kurikulum 2013. Bahan ajar yang digunakan di sekolah ini masih menggunakan buku paket dan LKS. Mengembangkan bahan ajar berupa modul, dapat mendorong dan mengembangkan minat baca peserta didik secara mandiri dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yaitu diintegrasikan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas dan pada modul. Bahan ajar di sekolah belum menggunakan modul, karena kurangnya minat guru dalam mengembangkan bahan ajar berupa modul. Tujuan membuat bahan ajar berupa modul yaitu untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi. Modul ditujukan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar secara mandiri tanpa tergantung pada guru. Pendekatan scientific approach dapat dilakukan dengan menerapkan komponenkomponen yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring. Mengembangkan modul berbasis scientific approach yang di dalamnya terdapat materi pembelajaran biologi yang ada keterkaitan antara ayat suci Al-Qur an, sehingga peserta didik dapat mengetahui pada bagian-bagian isi dari materi sistem pernapasan mengandung ayat suci Al-Qur an. Materi ini mencakup nilai-nilai ke-islaman sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa sekolah belum pernah menerapkan bahan ajar berupa modul berbasis scientific approach melalui pengintegrasian nilai-nilai ke- Islaman. Modul diartikan sebagai unit pembelajaran berbentuk cetak. Modul ditinjau dari wujud fisik berupa bahan pembelajaran cetak, fungsinya sebagai media belajar mandiri, dan isinya berupa satu unit materi pembelajaran [2]. Modul adalah salah satu bentuk bahan ajar berbasis cetakan yang dirancang untuk belajar secara mandiri oleh peserta didik, karena itu modul dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri [3]. Berdasarkan pengertian modul dapat disimpulkan bahwa modul adalah paket pengajaran yang menjadikan peserta didik untuk lebih mandiri tanpa adanya guru dalam proses pembelajaran peserta didik dapat mempelajari modul tersebut secara mandiri. Pengajaran modul ini peserta didik diajak lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat termotivasi jika modul yang dikembangkan mudah dipahami oleh peserta didik dan bahasa yang digunakan pada modul tersebut mudah diserap dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Komponen-komponen pendekatan ilmiah meliputi mengamati, bertanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring [4]. Pengertian integrasi sains dan teknologi dengan agama islam dalam konteks sains modern bisa dikatakan sebagai profesionalisme atau kompetensi dalam satu bidang ilmu tertentu yang bersifat duniawi 200

seiring dengan kesadaran ketuhanan atau bahkan dibangun di atas pondasi kesadaran ketuhanan [5]. 2. METODE Model pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE [6]. Model ini terdiri dari 5 tahap pengembangan yaitu Analysis (menganalisis), Design (mendesain), Development (mengembangkan), Implementation (melaksanakan), Evaluation (menilai). Tahap Implementation (melaksanakan), Evaluation (menilai). Langkahlangkah mengembangkan modul ini yaitu: 1. Analysis (Menganalisis) Tahapan awal untuk mengetahui permasalahan di dalam proses pembelajaran, hal ini yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi dan wawancara dengan guru Biologi SMA Muhammadiyah 1 Purbolinggo serta siswa secara langsung. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap model ADDIE ini adalah Analisis Kinerja dan Analisis Kebutuhan. 2. Design (Mendesain) Tahap ini dilakukan untuk membuat desain pengembangan modul yang bertujuan untuk mendapatkan format penulisan modul yang sistematika. Langkahlangkah dalam mendesain produk yang akan dikembangkan yaitu sebagai berikut: a. Menentukan model pembelajaran yang sesuai Model pembelajaran yang dikembangkan yaitu modul berbasis scientific approach pada materi sistem pernapasan kelas XI SMA. Model pembelajaran scientific approach ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, agar peserta didik lebih aktif dalam mengikuti suatu pembelajaran. Komponen-komponen yang terdapat pada model pembelajaran scientific approach ini yaitu meliputi komponen mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. b. Menentukan produk yang akan dikembangkan Produk yang dikembangkan yaitu modul yang terintegrasi nilai-nilai ke- Islaman. Modul ini terkait dengan nilai-nilai ke-islaman, berupa ayat Al-Qur an yang berkaitan dengan materi sistem pernapasan kelas XI SMA yang terdapat pada modul. Setiap sub-sub materi sistem pernapasan pada modul terdapat ayat Al-Qur an. 3. Development (Mengembangkan) Tahap ini dilakukan untuk mengembangkan buku yang sudah ada menjadi modul melalui pengintegrasian nilai-nilai ke-islaman yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli yaitu dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan guru biologi SMA Muhammadiyah 1 Purbolinggo. Modul yang sebelumnya divalidasi terlebih dahulu oleh ahli, kemudian direvisi berdasarkan masukan dan saran para ahli dan dinyatakan layak, nantinya akan diuji cobakan kepada peserta didik. Tahap teknik analisis data ini, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data yang telah diperoleh. Penelitian ini lebih menekankan pada bagaimana cara mengembangkan modul melalui pengintegrasi nilai-nilai ke-islaman. 1. Membuat Tabulasi Data Menghitung persentase (%) jawaban dari hasil angket percobaan [7] dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut: Rata Rata Skor Validasi Nilai = x100% Jumlah Skor Maksimal 201

2.) Menafsirkan presentase angket untuk mengetahui kelayakan modul secara menyeluruh [8] dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Kriteria Presentase Angket No Persentase Skor 1. 81%-100% Sangat Kuat 2. 61%- 80% Kuat 3. 41%-60% Cukup 4. 21%-40% Kurang 5. 0%-20% Sangat Kurang Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil dari angket berada pada rentang skor 61%-80% dan 81%-100% menunjukan kriteria Kuat dan Sangat Kuat, sehingga modul yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Modul yang dikembangkan dapat dikatakan belum layak digunakan jika hasil presentasenya <61%, sehingga modul harus diperbaiki kembali. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil pengujian ahli yaitu bertujuan untuk menilai tingkat validitas modul yang dikembangkan di nilai dari segi ahli materi, ahli desain, ahli agama, ahli guru. Tim validator dalam pengujian ini sebanyak 5 orang. Pengujian oleh peserta didik bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan modul yang telah dikembangkan. Peserta didik yang menilai modul ini sebanyak 10 peserta didik. Berdasarkan pengujian oleh ahli dan peserta didik dapat diketahui bahwa dilakukan oleh ahli materi yang menilai kelayakan materi dalam modul menunjukkan kelayakan dengan presentase 89,4%, pengujian oleh ahli desain yang menilai kelayakan tampilan desain modul menunjukkan kelayakan dengan presentase 88%, pengujian oleh ahli keagamaan yang menilai kelayakan nilai-nilai ke-islaman pada modul menunjukkan kelayakan dengan presentase 84,4%, pengujian oleh ahli guru yang menilai kelayakan isi materi pembelajaran dalam modul menunjukkan kelayakan dengan presentase 85%. Berdasarkan hasil pengujian oleh ahli materi, ahli desain, ahli keagamaan, dan ahli guru tersebut masuk dalam kriteria Sangat Layak dan Sangat Kuat [8]. Kriteria dalam pengujian yang telah dilakukan tersebut menandakan bahwa modul yang telah dikembangkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Modul yang dikembangkan mendapatkan masukan dan saran oleh validator, bertujuan untuk menghasilkan modul yang baik dan layak digunakan secara masal. Pengembangan Modul ini berbasis scientific approach artinya dalam modul terdapat komponen-komponen scientific approach yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba dan membangun jejaring. Berdasarkan hasil pengujian ahli desain, ahli materi, ahli agama, dan ahli guru termasuk dalam kriteria Sangat Layak yaitu presentase ahli desain adalah 88%, presentase ahli materi adalah 89,4%, presentase ahli agama adalah 84,4%, dan presentase ahli guru adalah 85%, selain penilaian dari tim ahli modul yang telah dikembangkan ini juga sudah dikatakan baik untuk digunakan, berdasarkan penilaian yang diberikan oleh peserta didik untuk melihat tingkat keterbacaan. Hasil rekapitulasi tersebut memberikan hasil akhir sebesar 89,5%, sehingga modul ini sudah sangat baik dan masuk ke dalam kriteria Sangat Layak untuk digunakan. Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut, maka Modul yang telah dikembangkan sesuai komponen-komponen modul pada materi sistem pernapasan telah berhasil dan Modul ini layak untuk digunakan dan siap untuk dijadikan sebagai 202

salah satu referensi bahan ajar biologi berbasis scientific approach yang terintegrasi nilai-nilai ke-islaman. Bahan ajar modul yang telah dikembangkan memiliki kelebihan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut: 1. Kelebihan Produk Hasil Pengembangan a. Modul yang dikembangkan dapat digunakan secara mandiri karena dilengkapi dengan denah modul dan petunjuk penggunaan modul. b. Modul yang dikembangkan memuat komponen-komponen scientific approach yang mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran c. Modul yang dikembangkan mampu meningkatkan daya berfikir peserta didik untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam modul. d. Modul yang dikembangkan dilengkapi dengan soal-soal diskusi dalam membentuk sebuah kelompok ataupun membentuk jejaring. e. Kegiatan yang terdapat dalam modul yang harus dikerjakan mampu meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didk. 2. Kelemahan Produk Hasil Pengembangan a. Produk bahan ajar yang dikembangkan masih terbatas hanya pada materi sistem pernapasan kelas XI. b. Soal-soal ataupun tugas kegiatan dalam modul masih sedikit. c. Isi materi dalam modul yang dikembangkan masih kurang luas. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil validasi terhadap tingkat kelayakan dan keterbacaan peserta didik maka dapat diketahui bahwa modul hasil pengembangan dinyatakan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Saran dan masukannya agar guru dapat memanfaatkan hasil pengembangan dalam kegiatan proses pembelajaran, guna menunjang kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik. Modul biologi berbasis scientific approach diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber referensi belajar peserta didik sekolah menengah atas (SMA) khususnya pada materi sistem pernapasan. Penyebaran produk ini juga dapat dilakukan, guna mendapatkan masukan dan saran, sehingga produk yang dihasilakan akan menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi peserta didik lainnya. Tahapan produk yang telah direvisi akan disebarkan dalam skala kecil, tidak sampai skala yang besar. Sasaran penyebaran modul ini yaitu peserta didik kelas XI, guru Biologi, dan perpustakaan di SMA Muhammadiyah 1 Purbolinggo. Saran dan masukannya produk ini dapat disebarluaskan atau digunakan di semua kelas di sekolah yang bersangkutan, atau bahkan di semua sekolah menengah atas (SMA), namun penyebaran produk pengembangan ini harus tetap memperhatikan karakteristik dari peserta didik, sehingga penyebaran produk tidak sia-sia. Pengembangan produk berupa modul yang telah dilakukan dapat digunakan secara masal sebagai sumber belajar. Guru dapat mengembangkan modul yang telah dikembangkan agar lebih baik lagi. Penelitian dapat dilanjutkan untuk tahap selanjutnya, agar modul yang sudah dikembangkan sebelumnya menjadi modul yang lebih baik lagi untuk digunakan sebagai bahan ajar di sekolah menengah atas (SMA). Saran dan masukannya produk yang dikembangkan tidak hanya digunakan secara offline namun bisa dikembangkan secara online, sehingga peserta didik dapat mengakses dan menggunakan media pembelajaran, namun semuanya itu harus mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. 203

DAFTAR PUSTAKA [1] Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. [2] Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. [3] syhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP). [4] Fauziah, Resti, dkk. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Invotec. 9. (2) (2013): 165-178. [5] Yuliawati, F, dkk. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Islam-Sains untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) 2.(2) (2013). [6] Salma, Dewi Prawiradilaga. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. [7] Herdianawati, Savitri, Fitrihidajati, Herlina, Purnomo, Tarzana, 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Inkuiri Berbasis Berfikir Kritis Pada Materi Daur Biogeokimia Kelas X. Jurnal BioEdu. Vol.2. No. 1. [8] Fahrucah, Eren dan Bambang Sugiarto. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa pada Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI Pokok Bahasan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Melalui Pendekatan Seafolding. Unesa Jurnal Of Chemical Education. ISSN: 2252-9454. Vol. 1. No. 1. 204