Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN JOB SHEET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PENGUKURAN KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

E-journal Prodi Edisi 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN E-MODULE PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LECTORA SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI SISWA SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT MENENGAH MELALUI E-BOOK INTERAKTIF DI PROGRAM INCOUNTRY UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2014

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN JUDUL ARTIKEL E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN ROBOT PENJELAJAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM ROBOTIK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual...

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT

THE DEVELOPMENT OF BOOKLET LEARNING MEDIA IN AUTOCAD DRAWING COURSE GRADE XI CONSTRUCTION DRAWING IN MUHAMMADIYAH PAKEM VOCATIONAL HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM KONVERSI BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

THE DEVELOPMENT STUDENT WORKSHEETS ON THEME ENVIRONTMENTAL (SOIL) POLLUTION" WITH THE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) WHICH SCIENCE PROCESS SKILL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIK PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SEBAGAI BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

DEVELOPING OF LEARNING MEDIA VIDEO ANIMATION USING SKETCHUP IN ARCHITECTURAL WORK IMPLEMENTATION OF LOW-RISE BUILDING CONSTRUCTION METHOD

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT KERAS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE (E-MODULE) PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA MATERI BLENDER UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KLATEN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN SOFTWARE MICROSOFT MATHEMATICS PADA POKOK BAHASAN TURUNAN

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Yang Sesuai Dengan Kurikulum 2013

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMBACA GAMBAR MENERAPKAN SISTEM KOORDINAT BERBASIS ADOBE FLASH

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN FINISHING KOMPETENSI KEAHLIAN KONTRUKSI KAYU KELAS XI DI SMK

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

Oleh: Eka Setia Budi Santosa; Pembimbing: Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY

Kata Kunci: perangkat pembelajaran, webbed, kemampuan kognitif, sikap peduli lingkungan, keterampilan generik

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Perakitan Komputer Berbasis Android

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR e-book PADA MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBANTUAN WINDOWS MOVIE MAKER

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

Transkripsi:

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1 PENGEMBANGAN MODUL DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL (DDTD) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA BASICS OF DIGITAL TECHNIQUE MODULE DEVELOPMENT ON DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL (DDTD) SUBJECT FOR 10TH GRADE AUDIO VIDEO ENGINEERING IN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA Oleh : Muhammad Firda Husain; Pembimbing: Dessy Irmawati, MT.; Pendidikan Teknik Elektronika UNY Surel : kotaksurat.husain@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul Dasar-Dasar Teknik Digital Kelas X Teknik Audio Video di SMK Negeri 3 Yogyakarta, dan mengetahui kelayakan modul yang dikembangkan. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model Four-D dari Thiagarajan dan Semmel yang dimodifikasi. Tahapan Four-D, yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate. Tahapan Disseminate tidak dilakukan karena lingkup penelitian yang sempit. Hasil penelitian diketahui bahwa: penilaian tingkat kelayakan modul oleh ahli materi dan ahli media masing-masing memperoleh tingkat kelayakan 79,41%, (sangat layak) dan 80,83% (sangat layak). Sedangkan penilaian oleh dua guru mata pelajaran secara keseluruhan memperoleh 84,87%, (sangat layak). Respon peserta didik terhadap tampilan modul sebesar 83,63% (sangat layak). Berdasar data tersebut dapat disimpulkan modul Dasar-Dasar Teknik Digital layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Kata kunci : modul pembelajaran, dasar-dasar digital. Abstract This research intend to develop a module that contains Basics of Digital Technique for 10th grade Audio Video Engineering at SMK Negeri 3 Yogyakarta, and determine the eligibility of developed module. The used method was Research and Development (R&D) by using the Four-D models of Thiagarajan and Semmel that was modified. Four-D model s steps are Define step, Design step, Develop step, and Disseminate step. Disseminate step wasn t performed because of the small scope of the research. The results from expert judges revealed that: level assessment module by material expert and media expert gained rate 79.41% (very eligible) and 80.83% (very eligible). While the assessment by two teachers of subjects overall gained 84.87%, (very eligible). The response rate of learners for display of module was 83.63% (very eligible). Based on these data, it can be concluded that module Basics of Digital Techniques was eligible to be used as a media of learning in SMK Negeri 3 Yogyakarta. Keywords : learning module, basics of digital.

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 2 PENDAHULUAN Pendidikan diselenggarakan untuk mengembangkan manusia agar menjadi manusia yang benar dan bermanfaat. Pada pendidikan sekolah kejuruan selain materi yang disampaikan harus fokus sesuai bidangnya, proses pendidikan yang diselenggarakan harus mampu membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Oleh karena itu proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Untuk mendukung proses belajar, dibutuhkan media belajar sebagai sarana pendukung selama tatap muka di kelas. Berdasarkan sumber yang diperoleh dari guru mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Digital (DDTD), media yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang. Peseta didik belum memiliki bahan belajar berbentuk buku referensi seperti diktat atau pun modul, sehingga banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Mengingat materi DDTD bersifat pemahaman bukan hafalan, sehingga perlu buku referensi tambahan berupa modul. Apalagi pelajaran DDTD ini bersifat dasar, peserta didik kelas X Teknik Audio Video dituntut untuk mengusainya. Selain itu, ada permintaan oleh guru pengampu mata pelajaran DDTD di SMK Negeri 3 Yogyakarta dalam hal ini adalah Bapak YB. Sutarman, S.Pd. untuk mengadakan suatu modul pendukung. Dengan adanya modul ini peserta didik diharapkan lebih mudah memahami materi DDTD dan bisa belajar serta mengerjakan tugas secara mandiri. Adanya modul diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, kemandirian serta respon peserta didik dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan penelitian pengembangan media berbentuk modul mata pelajaran DDTD yang dapat membantu peserta didik dan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar kelas X Teknik Audio Video di SMK Negeri 3 Yogyakarta. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011: 297). Prosedur Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model Four-D dari Thiagarajan dan Semmel (1974). Tahapan Four-D, yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate. Tahapan Disseminate tidak dilakukan karena lingkup penelitian yang sempit yakni terbatas dalam satu sekolah.

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 3 Four-D Define Design Develop Dissemin Gambar 1. Prosedur Pengembangan Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian 30 April 2014 sampai dengan 15 Juni 2014 di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Subjek dan Objek Penelitian Subyek penelitian ini adalah dosen ahli materi, dosen ahli media, guru mata pelajaran yang bersangkutan, dan siswa kelas X. Sedangkan objek penelitian ini berupa modul teknik digital pada mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Digital. Pengumpulan Data 1. Front-end analysis 2. Learner analysis 3. Concept analiysis 4. Task analysis 5. Specifying instructional objectives 1. Creterion tes construction 2. Media selection 3. Format selection 4. Initial design 1. Expert appraisal 2. Developmental testing 1. Validation testing 2. Packaging 3. Diffusion and adoption Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket/kuisoner. Angket digunakan untuk menilai kesesuaian modul yang dikembangkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai yang diperoleh menentukan kelayakan modul dasar-dasar teknik digital. Angket diberikan kepada ahli materi, ahli media pembelajaran, guru pengampu dan peserta didik. Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini terbagi menjadi 4 (empat) yaitu; instrumen untuk ahli materi, ahli media, guru pengampu dan pengguna/ peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban. Skala yang digunakan adalah skala likert dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Penggunaan skala genap ini bermaksud untuk memaksa responden untuk masuk ke blok setuju atau tidak setuju. Skala tanpa jawaban alternatif netral ini dipilih untuk mengantisipasi ketidakjelasan terhadap status kelayakan modul yang telah dikembangkan. Teknik Analisis Data Data kuantitatif diperoleh dari penjabaran data kualitatif yang diperoleh ke dalam kriteria skor penilaian tabel 1: Tabel 1. Kriteria Skor Penilaian berikut: Penilaian Keterangan Skor SS Sangat Setuju 4 S Setuju 3 KS Kurang Setuju 2 TS Tidak Setuju 1 Menghitung skror rata-rata dengan rumus

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 4 Keterangan: n = skor rata-rata = jumlah skor penilai = jumlah penilai Untuk mengetahui kualitas modul hasil pengembangan dan penilaian dari expert serta respons peserta didik, maka dari data yang mula-mula berupa skor, diubah menjadi data kualitatif (data interval) dengan skala empat. Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala empat tersebut menurut Djemari Mardapi (2008: 123) pada tabel 2: Tabel 2. Konversi Skor ke X ( + 1.SBx) ( + 1.SBx) > X Layak > X ( 1.SBx) Tidak layak X < ( 1.SBx ) Sangat tidak layak Keterangan: X minimal ideal) = skor yang diperoleh dari penelitian adalah rerata skor keseluruhan = (½) (skor maksimal ideal + skor Persentase jumlah skor instrumen menurut Sugiyono (2011: 138) : Kelayakan % = Keterangan : Nilai kenyataan = total skor dari instrumen yang telah diisi responden Nilai diharapkan = total skor dari instrumen dengan asumsi setiap butir dijawab sangat setuju (SS), skor 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian R&D, yaitu penelitian pengembangan produk berupa modul pembelajaran dasardasar teknik digital pada mata pelajaran dasardasar teknik digital kelas X. Prosedur pengembangan modul menggunkan model pengembangan Four-D dari Thiagarajan dan Semmel (1974) yang dimodifikasi. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan tiga tahapan awal dari empat tahapan yang dikemukanan oleh Thiagarajan dan Semmel. Data yang didapat dalam penelitian ini berupa data kelayakan modul yang dinilai oleh ahli materi dan ahli media, guru mata pelajaran serta respon peserta didik. Data tersebut kemudian akan dianalisis mengguna-kan analisis deskriptif. Hasil rekapitulasi data dari instrumen didapatkan tabel konversi skor ke kategori. Setiap aspek memiliki tabel konversi sendirisendiri. Tabel 3. Konversi Aspek Kualitas Materi X 51 51> X 42,5 Layak 42,5 > X 34 Tidak layak X < 34 Sangat tidak layak Rerata skor untuk aspek kualitas materi sebesar 55,67 berada pada rentang skor X 51. Jadi, aspek kualitas materi modul masuk ke dalam Tabel 4. Konversi Aspek Tampilan X 42 42 > X 35 Layak 35 > X 28 Tidak layak X < 28 Sangat tidak layak

Persentase Kelayakan Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 5 Rerata skor aspek tampilan modul sebesar 48 berada pada rentang skor X 42. Jadi, aspek tampilan modul masuk ke dalam Tabel 5. Konversi Aspek Karakteristik X 48 48 > X 40 Layak 40 > X 32 Tidak layak X < 32 Sangat tidak layak Rerata skor aspek karakteristik modul sebesar 52,33 berada pada rentang skor X 48. Jadi, aspek karakteristik modul modul masuk ke dalam Tabel 6. Konversi Aspek Manfaat X 30 30 > X 25 Layak 25 > X 20 Tidak layak X < 20 Sangat tidak layak Rerata skor untuk aspek manfaat modul sebesar 35 berada pada rentang skor X 30. Jadi, aspek manfaat modul masuk ke dalam Tabel 7. Konversi Skor ke Respon Peserta Didik X 120 120 > X 100 Layak 100 > X 80 Tidak layak X < 80 Sangat tidak layak Rerata skor untuk respon peserta didik kelas X AV1 dan kelas X AV2 sebesar 133,80 berada pada rentang skor X 120. Jadi, respon peserta didik terhadap modul masuk ke dalam Persentase kelayakan secara keseluruhan oleh responden didapatkan: ahli materi 79,41%, ahli media 80,83%, guru pengampu 84,87%, dan respon peserta didik 83,63%. Grafik persentase kelayakan dari data yang bisa dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Grafik Persentase Kelayakan Modul DDTD SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Grafik Kelayakan Modul DDTD 100,00% 75,00% 50,00% 25,00% 0,00% 79,41% 80,83% 84,87% 83,63% Ahli Materi Ahli Media Guru Pengampu Respon Peserta Didik Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan : (1) Pengembangan modul Dasar- Dasar Teknik Digital untuk kelas X teknik audio video melalui beberapa tahap, diantaranya: menentukan kebutuhan materi yang dimuat dalam modul, merancang modul dalam bentuk draf awal, dan mengembangkan modul yang telah disusun dengan pertimbangan para ahli. Tahapan-tahapan tersebut mengacu pada model pengembangan Four-D oleh Thiagarajan dan Semmel yaitu define, design, develop, disseminate dengan modifikasi, tanpa menyertakan tahap

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 6 disseminate. (2) Hasil penilaian tingkat kelayakan modul yang dilakukan oleh ahli materi memperoleh tingkat kelayakan 79,41%, dengan Sedangkan oleh ahli media memperoleh tingkat kelayakan 80,83% dengan Penilaian tingkat kelayakan oleh dua guru pengampu mata pelajaran 84,87%, dengan Sedangkan respon peserta didik kelas X AV terhadap tampilan modul, sebesar 83,63% dengan kategori sangat layak. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa modul Dasar-Dasar Teknik Digital layak dan sesuai untuk digunakan sebagai media pembelajaran peserta didik di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Keterbatasan Keterbatasan penelitian yang dialami peneliti dalam melakukan pengembangan modul Dasar-Dasar Teknik Digital antara lain: (1) Muatan materi masih perlu dikembangkan lebih lanjut. (2) Belum dilakukan tahap penyebaran yang lebih luas (disseminate). (3) Belum dilakukan uji efektifitas penggunaan modul. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dialami, peneliti dapat memberikan saran antara lain untuk penelitian berikutnya untuk: (1) Mengembangkan muatan materi dengan memperhatikan kurikulum yang telah disesuaikan. (2) Melakukan tahap penyebaran yang lebih luas (disseminate), agar modul lebih bermanfaat tidak hanya pada satu lingkup sekolah saja. (3) Melakukan uji efektifitas penggunaan modul, sehingga diketahui bagian modul yang harus diperbaiki guna menunjang efektifitas kegiatan belajar peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Thiagarajan, Sivasilam, Semmel, Dorothy S., Semmel Melvyn I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Bloomington, Indiana: Indiana University. Menyetujui, Ketua Penguji Suparman, M.Pd. NIP. 19491231 197803 1 004 Menyetujui, Dosen Pembimbing Dessy Irmawati, M.T. NIP. 19791214 201012 2 002