Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merupakan penyakit akibat tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. serviks. Setiap 1 menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut kesehatan reproduksi ini, salah satunya adalah kanker

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER LEHER RAHIM DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Human pappiloma Virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUN PERAWAT DAN BIDAN TENTANG KANKER SERVIKS DI RUANG RPKK LANTAI 7 BLOK B RSUD KOJA JAKARTA UTARA Leo Rulino, S.Kep., Ners*, Yumina Mubata** *Dosen Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Jakarta **Mahasiswa Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Jakarta Abstrak Kanker serviks merupakan kanker leher rahim yang terbanyak diderita wanita Delapan puluh tiga persen kasus terjadi dinegara berkembang, termasuk Indonesia yang di sebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) (Diananda, 2008). Jumlah angka orang terkena kanker serviks di dunia terus bertambah 6,25 juta orang pertahun. Pada usia 30-50 tahun perempuan yang sudah kontak seksual akan beresiko tinggi terkena kanker serviks servik Di RSUD Koja Jakrta Utara tahun 2015 ada 52 orang yang terkena kanker servik dan tahun 2016 ada 20 orang. Angka Di dunia setiap dua menit seseorang meninggal karena kanker serviks. Perawat adalah seorang yang berperan penting dalam perawatan pasien sehingga perawat harus mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala,pencegahan dan penatalaksanan kanker servik, Di RSUD Koja Jakarta Utara Pengetahuan perawat tentang kanker servik baik tentang pengertian 48%,penyebab 4,tanda dan gejala 84% pencegahan 72% sampai pelaksanaan 4. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan Perawat, Kanker Servik Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia Jumlah penderita kanker serviks di dunia terus bertambah 6,25 juta orang pertahun, dari beberapa kasus kanker pada perempuan kanker serviks menempati peringkat kedua penyebab kematian di seluruh dunia setelah kanker payudara. Menurut World Health Organization (WHO, 2008) menunjukkan pada tahun 2007 sebanyak 7,9 juta atau sekitar 13% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker serviks yang Penyebab utamanya adalah Human Papiloma Virus (HPV). Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2015) penyakit kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Prevalensi pada tahun 2013, kanker serviks sebesar 0,8% Provinsi kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi sebesar 1,5%, jumlah penderita kanker serviks terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah yaitu 68.638 dan 61.230 orang pada wanita setelah kanker payudara. Diperkirakan di dunia setiap dua menit wanita meninggal karena kanker servik dan ± 500.000 wanita di diagnosis kanker serviks setiap tahunnya (ACCP,2011). Delapan puluh tiga persen kasus terjadi dinegara berkembang, dimana kanker servik menyumbang 15% dari kanker perempuan di negara maju hanya 3,6% (Gakidou et al., 2008). Prevalensi kanker serviks di dunia menurut Age Standardized Rate (ASR) per 100.000 populasi berdasarkan semua umur ialah, di Asia 54 kasus, Africa 16 kasus, Amerika Selatan 15 kasus, Amerika Utara 3 kasus, dan Eropa 12 kasus (Ferlay et al,2010). ). Di RSUD Koja Jakarta Utara tahun 2015 jumlah angka yang orang terkena kanker servik 5 orang dan tahun 2016 adalah 2 orang. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Desain ini digunakan untuk meneliti suatu kejadian pada waktu yang bersamaan (sekali waktu). Sehingga variabel dependen dan variabel independen diteliti secara bersamaan (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini Pengambilan sampel secara Total Sampling, teknik pengambilan ini paling sederhana dimana seluruh populasi diambil sebagai sampel dan jumlah subjek telah teridentifikasi (Hidayat, 2013). Pada penelitian ini sampel yang ditetapkan adalah semua Perawat dan bidan Di Ruang RPKK Lantai 7 Blok B RSUD Koja Jakarta Utara. Hasil Penelitian Tabel 1 Distribusi Frekuensi Dan Presentasi Responden Menurut Tingkat Pendidikan 46

Pendidikan Frekuensi Persen D3 Bidan 10 4 D3 Perawat 11 44% Ners 4 16% Total 25 10 Tabel 2. Distribusi Diagram Frekuensi Dan Presentasi Responden Menurut Masa Kerja Masa Kerja Frekuensi Persen 0-5 tahun 18 72% 6-10 tahun 2 8% >10 tahun 5 2 Total 25 10 Diagram 1 Distribusi Frekuensi pengetahuan perawat bidan tentang penyebab kanker servik menurut Tingkat Pendidikan 8 6 4 2 0 6 4 37% 27% 37% 75% 25% D3 Bidan D3 Perawat Ners Tinggi Sedang Rendah Diagram 2 Ditribusi Frekuensi Gambaran Tingkat Perawat dan bidan Tentang Tanda Dan Gejala Kanker Servik menurut lama kerja. 15 10 5 0 61% 28% 11% 10 6 2 2 0-5 tahun 6-10 tahun Ners Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Pembahasan 1. Data Demografi a. Responden yang berpendidikan D3 Kebidanan sebanyak 10 orang (4), D3 keperawatan 11 responden sebanyak 44%, Ners sebanyak 4 orang (16). artinya Responden D3 keperawatan lebih banyak 11 responden 44%. b. Responden dengan lama kerja 0-5 tahun sebanyak 18 orang (72%), responden dengan lama kerja 6-10 tahun sebanyak 2 orang (8%), dan responden dengan lama kerja >10 tahun 5 orang (2). 2. Data pengetahuan perawat tentang Kanker servik, pengertian, penyebab tanda dan gejala, pencegahan, penatalaksanaana. a. Tingkat Pengetahuan perawat dan bidan tentang pengertian kanker servik menurut tingkat pendidikan di ruang RPKK Lt 7 blok B RSUD Koja Jakarta Utara adalah 25 responden yang terdiri dari 10 responden berpendidikan D3 kebidanan sebanyak 4, D3 keperawatan 11 responden sebanyak 44% berpendidikan Ners 4 sebanyak 16%. Sehingga tingkat pendidikan responden terbanyak di Ruang RPKK Lt 7 blok B RSUD Koja Tanjung Priuk adalah D3 keperawatan sebanyak 11 responden (44%). b. Tingkat pengetahuan perawat RPKK Lt 7 blok B RSUD Koja Jakarta Utara dari 25 responden di dapatkan Pengetahuan perawat tentang penyebab kanker servi menurut tingkat pendidikan. 6 Responden D3 Kebidanan menjawab tinggi 6,4 responden menjawab sedang 4, D3 Keperawatan 5 responden menjawab tinggi 46%, 4 responden menjawab sedang 36%, 2 responden menjawab rendah 18%, Ners 4 responden menjawab tinggi 10, Rata-rata menurut tingkat pengetahuan dari 25 responden di ruang RPKK Lt 7 blok B RSUD Koja Jakarta Utara yang terdiri dari D3 Kebidanan, D3 keperwatan, dan Ners yang lebih banyak mengetahui tentang pengertian kanker servik yaitu D3 Kebidanan 6 respoden menjawab tinggi 6. c. Tingkat pengetahuan perawat tentang penyebab kanker servik menurut tingkat pendidikan. 6 Responden D3 Kebidanan menjawab tinggi 6,4 responden menjawab sedang 4, D3 Keperawatan 4 responden menjawab tinggi 37%, 3 responden menjawab sedang 27%, 4 responden menjawab rendah 37%, Ners 3 responden menjawab tinggi 75%, 1 responden menjawab 25% Rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang penyebab kanker servik menurut tingkat pengetahuan dari 25 responden di ruang RPKK Lt 7 blok B 47

RSUD Koja Jakarta Utara yang terdiri dari D3 Kebidanan, D3 keperwatan, dan Ners yang lebih banyak mengetahui tentang penyebab kanker servik yaitu D3 Kebidanan 6 responden menjawab tinggi 6. d. Tingkat pengetahuan perawat di ruang RPKK Lt 7 blok B rsud Koja Jakrta Utara tentang pencegahan kanker servik menurut tingkat pendidikan. 6 tinggi 6,4 responden menjawab sedang 4, D3 Keperawatan 4 responden menjawab tinggi 37%, 3 responden menjawab sedang 27%, 4 responden menjawab rendah 37%, Ners 3 responden menjawab tinggi 75%, 1 responden menjawab 25% Rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang penyebab kanker servik menurut tingkat pengetahuan dari 25 responden di ruang RPKK Lt 7 blok B RSUD Koja Jakarta Utara yang terdiri dari D3 Kebidanan, D3 keperwatan, dan Ners yang lebih banyak mengetahui tentang pencegahan kanker servik yaitu D3 Kebidanan 6 responden menjawab tinggi 6. e. Tingkat pengetahuan perawat dan bidan tentang penatalaksanan kanker servik menurut tingkat pendidikan. 5 tinggi 5,4 respondesn menjawab sedang 4, dan 1 orang menjawab rendah 1. D3 Keperawatan 10 responden menjawab tinggi 91%, 1 responden menjawab sedang 9%, Ners 2 responden menjawab tinggi 5, 1 responden menjawab sedang 25%, 1 responden menjawab rendah 25%. Rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang pencegahan kanker servik menurut tingkat pengetahuan dari 25 responden di ruang RPKK Lt 7 blok B RSUD Koja Jakarta Utara yang terdiri dari D3 Kebidanan, D3 keperwatan, dan Ners yang lebih banyak mengetahui tentang pencegahan kanker servik yaitu D3 Keperawatan 10 responden menjawab tinggi 91%. f. menunjukkan bahwa dari 25 responden pengetahuan perawat dan bidan tentang penatalaksanaan kanker servik menurut tingkat pendidikan. 3 tinggi 3,2 responden menjawab sedang 2, 5 responden menjawab rendah 5. D3 Keperawatan 5 responden menjawab tinggi 46%, 3 responden menjawab sedang 27%, 3 responden menjawab rendah 27%, Ners 3 responden menjawab tinggi 75%, 1 responden menjawab rendah 25%. Rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang penatalaksanaan kanker servik menurut tingkat pengetahuan dari 25 responden di ruang RPKK Lt 7 blok B RSUD Koja Jakarta Utara yang terdiri dari D3 Kebidanan, D3 keperwatan, dan Ners yang lebih banyak mengetahui tentang penatalaksanaan kanker servik yaitu D3 Keperawatan 5 responden menjawab tinggi 46%. g. Tingkat pengetahuan perawat tentang pengertian kanker servik menurut lama kerja 0-5 tahun. 9 responden menjawab tinggi 5,7 responden menjawab sedang 39%, 2 responden menjawab rendah 11%, 6-10 tahun 1 responden menjawab tinggi 5, 1 responden menjawab sedang 5, >10 tahun 2 responden menjawab tinggi 4, 2 responden menjawab sedang 4, 1 responden menjawab rendah 2 Rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang pengertian kanker servik dari menurut lama kerja yang lebih banyak mengetahui tentang pengertian kanker servik yaitu 0- tahun 9 responden menjawab tinggi 9. h. Tingkat pengetahuan perawat dan bidan tentang penyebab kanker servik menurut lama kerja 0-5 tahun. 8 responden menjawab tinggi 45%,6 responden menjawab sedang 33%, 4 responden menjawab rendah 22%, 6-5, 1 responden menjawab sedang 5, >10 tahun 2 responden menjawab tinggi 10, rata-rata mengetahui tentang penyebab kanker 48

servik yaitu 0-5 tahun 8 responden menjawab tinggi (45%). i. Tingkat pengetahuan perawat dan bidan tentang tanda dan gejala kanker servik menurut lama kerja 0-5 tahun. 11 responden menjawab tinggi 61%,5 responden menjawab sedang 33%, 2 responden menjawab rendah 22%, 6-10 tahun 2 responden menjawab tinggi 10, >10 tahun 3 responden menjawab tinggi 6, 1 responden menjawab rendah 2 rata-rata mengetahui tentang tanda dan gejala kanker servik yaitu 0-5 tahun 11 responden menjawab tinggi (61%),6-10 tahun 2 responden menjawab tinggi 10. j. Tingkat pengetahuan perawat dan bidan tentang pencegahan kanker servik menurut lama kerja 0-5 tahun 9 responden menjawab tinggi 5, 7 responden menjawab sedang 39%, 2 responden menjawab rendah 11%, 6-5, 1 responden menjawab rendah 5, >10 tahun 4 responden menjawab tinggi 8, 1 responden menjawab rendah 2 rata-rata mengetahui tentang tanda dan gejala kanker servik yaitu 0-5 tahun 9 responden menjawab tinggi (5), 10 tahun 4 responden menjawab tinggi 8. k. pengetahuan perawat dan bidan tentang penatalaksanaan kanker servik menurut lama kerja 0-5 tahun 9 responden menjawab tinggi 5, 7 responden menjawab sedang 39%, 2 responden menjawab rendah 11%, 6-5, 1 responden menjawab rendah 5, >10 tahun 4 responden menjawab tinggi 8, 1 responden menjawab rendah 2 rata-rata mengetahui tentang penatalaksanan kanker servik yaitu 0-5 tahun 9 responden menjawab tinggi (5), 10 tahun 4 responden menjawab tinggi 8. Kesimpulan 1. Pendidikan terbanyak perawat dan bidan Ruang RPKK Lt 7 B RSUD Koja Jakarta Utara adalah D3 sebanyak 11 responden (44%). 2. Lama kerja terbanyak perawat Ruang RPKK Lt 7 B RSUD Koja Jakarta Utara adalah 0-5 tahun sebanyak 18 responden (72%). 3. Tingkat Perawat dan bidan Tentang Pengertian Kanker Servik menurut tingkat pendidikan dan lama kerja Tingkat pengetahuan perawat dan bidan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, penetalaksanaan kanker servik di Ruang RPKK Lt. 7 Blok B RSUD Koja Jakarta Utara dari 25 responden, 18 orang (72%) memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 3 orang (12%) memiliki tingkat pengetahuan sedang. 4 responden (16%) memiliki tingkat pengetahuan rendah (-),responden yang memiliki tingkat pengetahuan sangat rendah (-), Rata-Rata responden yang menjawab tinggi adalah D3 keperawatan dan Ners, dari 11 responden D3 keperawatan yg bekerja 0-5 tahun yang menjawab tinggi 7 responden (64%), menjawab sedang 2 responden (18%), menjawab rendah 2 responden (18%), Ners 4 responden yang menjawab tinggi 3 responden yang bekerja 0-5 tahun dan 1 responden yang bekerja 10 tahun (10), Sehingga tingkat pengetahuan tertinggi di Lt. 7 Blok B RSUD Koja Jakarta Utara adalah tinggi sebanyak 18 orang (72%). Responden yang termasuk dalam kategori tingkat pengetahuan tinggi rata rata berpendidikan D3 keperawatan dan Ners, mungkin hal ini yang menyebabkan tinngginya pengetahuan perawat. Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa 49

Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya semakin banyak (Mubarak, 2011), Responden yang memiliki pengetahuan tinggi yaitu lama kerja 0-5 tahun maupun 10 tahun samasama memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu lama kerja 0-5 tahun dengan tingkat pendidikan D3 Kebidanan yang memiliki pengetahuan Tinggi sebanyak 3 orang (6), yang memiliki pengetahuan sedang 1 orang (2), yang memiliki pengetahuan rendah 1 orang (2),sangat rendah (). Dengan lama kerja 0-5 tahun dengan tingkat pendidikan D3 Keperawatan memiliki pengetahuan tinggi 7 orang (64%), yang memiliki pengetahuan sedang sebanyak 2 orang (18%), dan yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 2 orang (18%), sangat rendah (), Dengan lama kerja 0-5 tahun dengan tingkat pendidikan Ners yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 3 orang (10), Dengan lama kerja 10 tahun dengan tingkat pendidikan D3 Kebidanan yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 2 orang (67%), yang memiliki tinggkat pedidikan sedang 1 orang (33%) Hasil penelitian ini sesuai dengan teori (Bachori,2006) Lama kerja merupakan salah satu alat yang dapat mempengaruhi kemempuan seseorang dengan melihat lama kerjanya kita dapat mengetahuj telah berapa lama seseorang bekerja dan kita dapat mengetahui sejauh mana pengalamannya lama bekerja juga menyebabkan responden sering terpapar informasih baik secara formal maupun informal yang di terima secara terus menerus lama. Dr. Pirngadi Medan tahun 2000-2002.Jurnal Kesehatan. Hidayat, A. 2013. Metode Penelitian Keperawatandan Teknik Ana Data. Jakarta: SalembaMedika. Mubarak 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Mubarak, W. 2011.Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakart: SalembaMedika. Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineke Cipta Notoatmodjo, S. (2012).Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rinekacipta. Sulistyaningsih (2011). Modifikasi dari Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta Sumber Dianda, 2009, Panduan Lengkap Mengenai Kanker,Yogyakarta Fitriana, N. A., Ambarini, T. K. 2012. Kualitas Hidup pada Penderita Kanker Serviks yang Menjalani Pengobatan Radioterapi. Jurnal Psikologi Klinisdan Mental - Volume 01, Nomer 02.Departemen Psikologi Ginting, M. 2003. Karakteristik Penderita Kanker Serviks Rawat Inap di RSU 50