V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi


Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

pelalawankab.bps.go.id

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

Katalog BPS No

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Gambaran Umum Kecamatan Leuwiliang

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

Katalog BPS No

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

pelalawankab.bps.go.id

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN RAGAM SUMBER PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEDESAAN (STUDI KASUS DESA PRIMA TANI KABUPATEN PROBOLINGGO, JAWA TIMUR)

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Pasar Tiban Kelurahan Krapyak Lor Pekalongan. kamus bahasa Indonesia karangan Badudu-Zain kata tiba

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

PROFIL KECAMATAN ANGKONA

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

Transkripsi:

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Kondisi Fisik Wilayah Kecamatan Ciampea adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor tepatnya di bagian barat Kabupaten Bogor. Luas Kecamatan Ciampea adalah sekitar 55,63 km 2, yang terdiri dari 13 Desa dan terbagi menjadi 43 Dusun, 120 Rukun Warga (RW), serta 470 Rukun Tetangga (RT). Jarak antar desa di Kecamatan Ciampea bisa dilihat pada Tabel 9. Batas-batas wilayah administrasi yang mengelilingi Kecamatan Ciampea adalah sebagai berikut : 1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ranca Bungur dan Kecamatan Kemang. 2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tenjolaya. 3) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cibungbulang. 4) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dramaga (Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea 2007). Tabel 9. Jarak Antar Desa (Km) di Kecamatan Ciampea Tahun 2003 Desa Ciampea Udik Cinangka Cibuntu Cicadas Tegal Waru Ciampea Udik 3 2 4 6 6 7 7 8 8 7 7 9 Cinangka 3 2 2 3 3 4 5 5 5 4 4 6 Cibuntu 2 2 2 3 4 5 6 7 6 4 4 3 Cicadas 4 2 2 2 4 5 4 5 4 3 3 5 Tegal Waru 6 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 Bojong Jengkol 6 3 4 4 3 2 2 2 3 2 3 4 Cihideung Udik 7 4 5 5 3 2 2 3 6 5 4 6 Cihideung Hilir 7 5 6 4 3 2 2 1 4 4 4 5 Cibanteng 8 5 7 5 2 2 3 1 3 3 3 3 Bojong Rangkas 8 5 6 4 3 3 6 4 3 2 2 1 Cibadak 7 4 4 3 2 2 5 4 3 2 1 2 Benteng 7 4 4 3 2 3 4 4 3 2 1 3 Ciampea 9 6 3 5 4 4 6 5 3 1 2 3 Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea, 2007 Bojong Jengkol Cihideung Udik Cihideung Hilir Cibanteng Bojong Rangkas Bojong Rangkas Benteng Ciampea

Berdasarkan jarak orbitas serta sarana transportasi antara pusat pemerintahan Kecamatan Ciampea dengan ibukota negara (Jakarta), ibukota propinsi (Bandung), ibukota kabupaten (Cibinong), dan desa yang terjauh masingmasing memiliki jarak sekitar 80 km, 147 km, 45 km, dan 5 km. Secara topografi, Kecamatan Ciampea memiliki kontur yang terdiri dari dataran sampai berombak sekitar 45 persen dan berombak sampai berbukit sekitar 55 persen. Ketinggian wilayah sekitar 300 m di atas permukaan laut. Sedangkan suhu udaranya berkisar antara 20 o 30 o C dan banyaknya curah hujan sekitar 278 mm/t (Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea 2007). 5.1.2. Kondisi Kependudukan Jumlah penduduk Kecamatan Ciampea sampai dengan akhir bulan Desember 2006 (Sensus Daerah) tercatat sebanyak 139.037 jiwa yang terdiri dari 70.827orang laki-laki dan 68.210 orang perempuan serta tercatat sebanyak 32.787 kepala keluarga. Jumlah penduduk dan kepala keluarga untuk setiap desa di Kecamatan Ciampea dapat dilihat di Tabel 10. Tabel 10. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kecamatan Ciampea Tahun 2007 No Nama Desa Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Total (jiwa) Jumlah KK 1. Benteng 5.575 5.370 10.945 2.754 2. Bojong Rangkas 5.733 5.433 11.166 2.818 3. Bojong Jengkol 4.748 4.430 9.178 2.193 4. Ciampea 5.040 5.080 10.120 2.415 5. Cibadak 4.881 5.062 9.943 2.345 6. Cihideung Ilir 4.886 4.539 9.425 2.021 7. Cibanteng 8.075 7.665 15.740 3.619 8. Cihideung Udik 7.126 6.556 13.682 3.158 9. Cicadas 5.178 4.975 10.153 2.419 10. Cibuntu 4.008 4.066 8.074 1.736 11. Ciampea Udik 3.740 3.443 7.183 1.668 12. Cinangka 5.773 5.511 11.284 2.756 13. Tegal waru 6.064 6.080 12.144 2.885 Jumlah 70.827 68.210 139.037 32.787 Sumber: Monografi Kecamatan Ciampea Tahun 2007 37

Kepadatan penduduk di Kecamatan Ciampea adalah 200 jiwa/km 2. Jumlah penduduk yang termasuk ke dalam angkatan kerja adalah sebanyak 76.144 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 37.876 jiwa dan perempuan sebanyak 38.268 jiwa (Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea 2007). Pekerjaan penduduk Kecamatan Ciampea beraneka ragam, tetapi secara umum sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, pedagang, dan buruh. Keadaan masyarakat berdasarkan mata pencahariannya dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Jumlah Penduduk (Jiwa) Kecamatan Ciampea Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2007 No Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani pemilik lahan 2.129 2. Petani penggarap sawah 3.130 3. Buruh tani 3.179 4. Pengusaha 4.672 5. Pengrajin 9.737 6. Buruh industri 2.442 7. Pertukangan 1.194 8. Buruh pertambangan 5.857 9. Pengemudi 563 10. Pedagang 10.871 11. TNI/Polri 180 12. Pegawai Negeri Sipil 944 13. Lin-lain 1.963 Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea, 2007 5.1.3. Kondisi Pendidikan Pendidikan adalah modal dasar dan terpenting bagi kehidupan manusia, bangsa, dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kondisi pendidikan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan perlu diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mencapai semua itu, maka ketersediaan dan penyebaran fasilitas pendidikan harus merata di semua daerah. Di Kecamatan 38

Ciampea, fasilitas pendidikan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) memiliki jumlah terbesar, sedangkan fasilitas pendidikan untuk tingkat Perguruan Tinggi memiliki jumlah paling kecil. Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Ciampea adalah berupa 10 gedung Taman Kanak-Kanak (TK), 49 gedung Sekolah Dasar (SD) yang terdiri dari 48 gedung Sekolah Dasar Negeri dan 1 gedung Sekolah Dasar Swasta, 9 gedung Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang terdiri dari 1 gedung SLTP Negeri dan 8 gedung SLTP Swasta, 6 gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terdiri dari 1 gedung SMA Negeri dan 5 gedung SMA Swasta, 3 gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta, 1 gedung Universitas Swasta, sarana pendidikan keagamaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 19 gedung, Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 8 gedung, dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 3 gedung (Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea 2007) 5.1.4. Kondisi Pertanian dan Peternakan Kegiatan pertanian di Kecamatan Ciampea terdiri dari pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pertanian tanaman pangan dan peternakan merupakan sektor komoditi andalan bagi penduduk Kecamatan Ciampea. Komoditi unggulan dari subsektor tanaman pangan utama adalah padi, jagung, kacang tanah, dan sayur-sayuran. Sedangkan dari subsektor tanaman perdagangan komoditi unggulannya berupa kelapa, kelapa sawit, dan kopi. Di sektor perikanan, jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas, gurame, mujair, lele, dan bawal. Kecamatan Ciampea mempunyai lahan sawah irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, dan tadah hujan/sawah rendengan, tetapi tidak ada lahan sawah yang memiliki irigasi teknis. Luas lahan sawah irigasi setengah teknis adalah seluas 1.189,47 Ha, lahan beririgasi sederhana seluas 43 Ha, dan lahan tadah hujan seluas 325 Ha. Penduduk Kecamatan Ciampea rata-rata mengusahakan lahan seluas 2,5 Ha (Laporan Monografi Kecamatan Ciampea, 2007) Kegiatan subsektor peternakan hampir tersebar di seluruh desa di Kecamatan Ciampea meskipun jumlahnya bervariasi. Kegiatan peternakan di Kecamatan Ciampea secara umum masih dikelola secara tradisional. Populasi ternak di Kecamatan Ciampea tahun 2007 dapat dilihat pada tabel 12. 39

Tabel 12. Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Ciampea Tahun 2007 No Jenis Ternak Populasi (ST) Persentase (%) 1. Sapi perah 25,25 2,75 2. Kerbau 204,75 22,27 3. Kambing kacang 150,04 16,32 4. Kambing PE 33,04 3,60 5. Domba 421,15 45,80 6. Ayam buras 83,97 9,13 7. Itik 1,24 0,13 Jumlah 919,44 100,00 Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, 2007 (dalam Yulida, 2008) 5.1.5. Kondisi Perekonomian Sarana perekonomian yang ada di Kecamatan Ciampea antara lain Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 12 unit, koperasi produksi sebanyak 5 unit, koperasi lainnya sebanyak 3 unit, pasar umum sebanyak 1 unit, pasar bangunan permanen sebanyak 1 unit, pasar bangunan semi permanen sebanyak 401 unit, toko/kios/warung sebanyak 645 unit, dan Bank sebanyak 1 unit. Disamping itu, di Kecamatan ciampea juga terdapat industri mulai dari industri kecil hingga industri besar. Jumlah industri besar adalah sebanyak 17 lokasi, industri sedang sebanyak 12 lokasi, industri kecil sebanyak 75 lokasi, dan Usaha Kecil Mikro (UKM) sebanyak 460 lokasi. Semua industri-industri tersebut tersebar di 13 desa yang ada di Kecamatan Ciampea. Jenis usaha lain yang berkontribusi bagi perekonomian Kecamatan Ciampea adalah rumah makan/warung makan sebanyak 46 unit dan perdagangan sebanyak 670 unit. 5.2. Gambaran Umum Perusahaan 5.2.1. Sejarah Singkat Unit Peternakan Darul Fallah Yayasan Pondok Pesantren Darul Fallah telah memulai kegiatan pendidikannya sejak 46 tahun yang lalu atau tepatnya pada tahun 1963. Sejak saat itu pula Yayasan PP Darul Fallah telah melakukan kegiatan usaha peternakan. Usaha peternakan yang dilakukan saat itu adalah sapi perah. Tetapi dalam perjalanannya usaha sapi perah ini banyak mengalami pasang surut, bahkan 40

kondisi terburuk seperti semua sapi perahnya tidak menghasilkan susu pun pernah terjadi. Untunglah sejak tahun 1990 usaha sapi perah ini mendapat penanganan yang intensif. Untuk perkembangan selanjutnya, Unit Peternakan Daarul Falh mempunyai tiga jenis usaha di bidang peternakan, yaitu sapi perah, kambing perah, dan penggemukan domba dan kambing. Namun seiring berjalannya waktu, usaha Unit Peternakan Darul Fallah lebih difokuskan pada usaha ternak kambing perah dan menghentikan usaha penggemukan domba dan kambing karena pasar susu kambing mulai berkembang. Komersialisasi ternak kambing perah ini telah dimulai sejak bulan Mei 2001. Sementara itu, untuk usaha pengolahan susu, Unit Peternakan Darul Fallah baru mencoba mengembangkannya pada tahun 2007. Produk olahan susu yang dihasilkan Dafarm diantaranya adalah yoghurt, es susu, dan kefir yang terbuat dari bahan baku susu sapi dan susu kambing. Karena permintaan pasar lebih banyak yang menyukai yoghurt dari susu sapi, maka Dafarm lebih mengutamakan pengembangan yoghurt yang berbahan baku susu sapi. 5.2.2. Letak dan Kondisi Lahan Yayasan PP Darul Fallah terletak pada km 12 Jalan Raya Bogor Ciampea. Luas lahan yang dimiliki oleh Yayasan PP Darul Fallah seluruhnya adalah seluas 26,5 Ha. Sedangkan lahan yang digunakan untuk Unit Peternakan Darul Fallah adalah seluas tiga hektar. Lahan 26,5 Ha tersebut memanjang dari tepi jalan raya melewati Kampung Kebun Eurih sampai ke Kampung Gunung Leutik. Secara topografi, lahan yang dimiliki Yayasan PP Darul Fallah ini terdiri dari 90% lahan berbukit dan 10% lahan datar. Sebagian besar lahannya berupa lahan kering dan hanya 5% saja yang berupa lahan sawah. Di lahan seluas ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Cinangneng dan Sungai Ciampea. Lahan Yayasan PP Darul Fallah dibagi menjadi dua blok yaitu Blok Lemah Duhur yang luasnya sekitar 10 Ha dan Blok Bukit Darul Fallah yang luasnya sekitar 16,5 Ha. Di Blok Lemah Duhur ini terdapat gedung sekolah, asrama, masjid, koperasi dan pemukiman guru serta sarana pendidikan lainnya. Sedangkan Blok Bukit Darul Fallah dijadikan sebagai areal praktek dan usaha 41

produktif seperti kultur jaringan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Unit Peternakan Darul Fallah juga terdapat di blok ini. 5.2.3. Visi dan Misi Unit Peternakan Darul Fallah Unit Peternakan Darul Fallah memiliki visi menjadi unit usaha yang mampu berperan sebagai sumber pembiayaan PP Darul Fallah dan menjadi usaha yang berkembang agar dapat menjadi tempat pembelajaran bagi para santri dan masyarakat. Visi ini sengaja dibuat karena keberadaan unit-unit usaha yang ada di PP Darul Fallah termasuk Unit Peternakan adalah untuk menopang keberlangsungan proses pendidikan dan terbentuknya pribadi yang mampu berwirausaha. Dengan ditetapkannya visi tersebut, maka ada beberapa misi yang diemban oleh Unit Peternakan Darul Fallah, yaitu : 1) Mengembangkan kuantitas dan kualitas hasil ternak serta usaha pengolahan susu sehingga menghasilkan nilai tambah produk. 2) Membangun jaringan pemasaran yang kuat. 3) Mengembangkan teknologi dan inovasi agar dapat menciptakan produk yang inovatif, serta dapat menciptakan produk yang bermanfaat dan menyehatkan. 5.2.4. Unit Peternakan Darul Fallah Unit Peternakan Darul Fallah memiliki aset berupa kandang untuk sapi perah dan kambing perah seluas 3000 m 2, lapangan rumput yang luasnya lebih dari tiga hektar, unit pengolahan susu, pembuatan pupuk bokashi, instalasi biogas dan kolam ikan. Unit Peternakan memiliki beberapa program seperti pengembangan ternak baik dari segi kuantitas maupun kualitas, diversifikasi usaha, pengelolaan produksi spesifik dari hulu sampai ke hilir dan mendirikan pusat pelatihan bisnis peternakan. Program-program ini diantaranya diwujudkan dengan adanya usaha pengolahan hasil peternakan. Sapi perah yang dipelihara di sini berjumlah 18 ekor, sedangkan kambing perah berjumlah 60 ekor. Data populasi sapi perah dan kambing perah yang dimiliki Unit Peternakan Darul Fallah pada tahun 2009 bisa dilihat di Tabel 13. 42

Tabel 13. Jumlah Sapi Perah dan Kambing Perah Unit Peternakan Darul Fallah Tahun 2009 No Keterangan Sapi Perah (ekor) Kambing Perah (ekor) 1. Pejantan 1 1 2. Jantan - 1 3. Induk betina laktasi 6 11 4. Induk betina bunting 7 11 5. Pedet (anak) jantan 2 5 6. Pedet (anak) betina 2 31 Jumlah 18 60 Sumber: Data Primer, 2009 Walaupun sapi perah yang dimiliki saat ini hanya berjumlah enam ekor, tetapi tujuh ekor sapi betina lainnya yang sedang bunting tetap bisa menghasilkan susu meskipun dalam jumlah yang kecil. Unit Peternakan Darul Fallah mampu menghasilkan susu sapi rata-rata tiap harinya sekitar 70 liter. Pasar yang dibidik oleh Unit Peternakan untuk susu sapi adalah konsumen rumah tangga di sekitar Bogor. Susu yang dipasarkan berupa susu segar tanpa pengolahan. Biasanya pihak Dafarm memberikan pelayanan berupa delivery service untuk masing-masing pelanggan. Sedangkan untuk susu kambing, biasanya konsumen yang membutuhkanlah yang datang langsung ke lokasi peternakan untuk membeli susu kambing tersebut. Pada bulan Februari 2007 dirintislah usaha pengolahan susu Unit Peternakan Darul Fallah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah produk susu yang dihasilkan. Pengolahan susu tersebut diantaranya menjadi yoghurt, es susu, kefir dan susu pasteurisasi yang bahan bakunya sebagian besar adalah susu sapi. Tetapi karena permintaan pelanggan lebih menyukai yoghurt, maka Dafarm memutuskan untuk lebih fokus pada produk yoghurt yang berbahan baku susu sapi. 43