BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, adalah jenis penelitian yang merinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalu. Studi kasus kadang-kadang melibatkan peneliti dengan unit terkecil seperti perusahaan atau kelompok masyarakat tertentu. Keuntungan riset studi kasus ini adalah penelitian dapat lebih mendalam sehingga dapat menjawab mengapa keadaan ini terjadi dan penelitian diharapkan dapat menemukan hubunganhubungan yang tadinya tidak diharapkan. Kelemahan-kelemahan dari mengunakan metode ini adalah kajian relatif menjadi kurang luas dan dalam, sulit digeneralisasikan dengan keadaan yang berlaku umum dan kecenderungan yang mengarah ke subjektifitas karena objek penelitian dapat mempengaruhi prosedur. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian 1. Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan rasio keuangan yaitu: a. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dan pos lancar lain yang sifatnya hampir mendekati kas yang berguna untuk memenuhi semua kewajiban yang akan segera jatuh tempo. Current Ratio, menunjukkan kemampuan dalam memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva lancarnya. Quick Ratio, menunjukkan kemampuan menyediakan kas dan aktiva lainnya yang dapat dilikuidasikan dengan segera jika diperlukan.
b. Rasio Solvabilitas Rasio-rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan. Rasio Hutang Atas Modal, menunjukkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasionya semakin baik untuk keamanan pihak luar. Rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar daripada jumlah hutang atau sama. Namun sebagai pemegang saham lebih baik rasio ini besar. Rasio Hutang Atas Aktiva, menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil rasionya maka akan lebih baik. Supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil. c. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas Rasio-rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan. Profit Margin, mencerminkan kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba setelah beban operasi / jasa dan harga pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan. Gross Margin Ratio, mencerminkan markup terhadap harga pokok penjualan dan kemampuan manajemen untuk meminimalisasi harga pokok penjualan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan perusahaan. Return On Investment (ROI), mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin sehingga dicapai laba bersih yang diinginkan.
2. Pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard yaitu: a. Perspektif Keuangan Pada perspektif ini mengukur besarnya tingkat pengembalian saham yang dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan ROI. b. Perspektif Pelanggan Pada perspektif ini mengukur tingkat kepuasan pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi yang diukur melalui data yang diambil dari perhitungan lembar kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi tersebut. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Pada perspektif ini mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam menghasilkan produk-produknya dan juga ketepatan waktu yang dihasilkan perusahaan selama menghasilkan produk-produknya agar mendapatkan nilai tambah dimata para pelangggannya. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pada perspektif ini mengukur kemampuan perusahaan untuk dapat tumbuh berkembang dilihat dari perkembangan para karyawannya melalui kuesioner karyawan yang diberikan. 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Pada laporan kali ini, penulis menggunakan jenis data primer (berasal dari kepala pimpinan PT. Destindo Putramakmur Abadi) dan data sekunder (berasal dari para karyawan yang terdapat di dalam PT. Destindo Putramakmur Abadi). Jadi, penulis memperoleh data yang dapat dipercaya kebenarannya, tepat waktu dan relevan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini adalah: 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data. Untuk memperoleh data ini dilakukan riset langsung ke lapangan atau mendatangi objek penelitian guna mendapatkan data-data melalui: Studi Lapangan Dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu dengan cara mendatangi perusahaan, dalam hal ini PT. Destindo Putramakmur Abadi, sehingga kebutuhan akan data pokok penyusunan skripsi dapat terpenuhi. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan cara: a. Wawancara (Interview) Melakukan tanya jawab dengan pihak perusahaan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. b. Kuesioner Dilakukan dengan cara menyiapkan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan masalah sehingga diperoleh data yang lebih terperinci dan sistematis. 2. Data Sekunder Merupakan data yang diambil dengan cara pengumpulan data dari arsip-arsip perusahaan yaitu laporan keuangan perusahaan (laporan R/L dan neraca) maupun laporan non-keuangan (struktur organisasi). Selain itu juga dapat dilakukan studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mengumpulkan, mencatat, mempelajari text book dan buku-buku pelengkap atau referensi seperti: majalah, dan media cetak lainnya baik di perpustakaan maupun di tempat lainnya.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Sampling adalah cara pengumpulan data, dimana yang diselidiki adalah elemen sampel dari suatu polulasi. Data yang digunakan dalam penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari populasi. Hal ini wajar mengingat adanya populasi yang tidak terdefinisikan, adanya kendala biaya, waktu, tenaga serta kendala lain dari elemen populasi tersebut. Dengan alasan ini maka dalam penelitian ini digunakan sampel, dimana sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana, dimana semua anggota populasi karyawan adalah 35 sebagai sampel penelitian dan kuesioner pelanggan diambil semua sampelnya untuk dijadikan penelitian dan diyakini tidak ada terjadi kesamaan karena terdapat perbedaan biodata dan alamat seperti pada contoh lampiran dihalaman belakang, dan sampel yang diambil yaitu sebanyak 298 sampel. Sampel penelitian ini meliputi 298 pelanggan dan 25 karyawan PT.Destindo Putramakmur Abadi. 3.5.1 Teknik Pengolahan Sampel Besarnya populasi karyawan bagian produksi yang bekerja pada PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah 35 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini berdasarkan pendapat dari Husein (2001, p74) dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu: n = N 1 + N (e) ² Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
e = Konstanta (% dari tingkat kesalahan standar yang ditoleransi untuk suatu penarikan sampel adalah sebesar 10%) 3.6 Metode Analisis A. Analisis Data Kualitatif Yaitu teknik analisis yang dipakai dengan cara menterjemahkan visi, misi serta strategi yang digunakan oleh perusahaan kedalam-dalam ukuran-ukuran yang jelas dalam empat perspektif Balanced Scorecard. B. Analisis Data Kuantitatif Dalam menganalisis, metode yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Riduwan (2002, p12-15), dimana jawaban atas kuesioner memiliki bobot dan penilaian sebagai berikut: Tabel 3.1 Bobot dan Kategori Kuesioner Bobot Penilaian 4 Sangat Puas 3 Puas 2 Biasa 1 Kurang Puas Sumber: Riduwan (2002, p13)
Sedangkan teknik yang dipakai dengan cara menganalisis rasio Menurut Umar Husein (2001, p111-115), Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja suatu perusahaan baik pada saat sekarang maupun masa datang. Rasio-rasio yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan ini dijelaskan dibawah ini: melalui perhitungan sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar Quick Ratio = Aktiva Lancar-Persediaan Hutang Lancar 2. Rasio Solvabilitas Rasio Hutang Atas Modal = Total Hutang Modal Rasio Hutang Atas Aktiva = Total Hutang Total Aktiva 3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan Bersih Gross Margin Ratio = Laba Kotor Penjualan Bersih
ROI = Laba Bersih sebelum Pajak Total Aktiva Kuesioner disebarkan kepada 50 responden, kemudian diolah melalui perhitungan sebagai berikut: Bobot x Penilaian = Total Kumulatif Nilai Akhir Dengan asumsi: 1. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan sangat,... sebanyak 25, maka total nilai kumulatif = 4 x 25 = 100. 2. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan baik sebanyak 10, maka total nilai kumulatif = 3 x 10 = 30. 3. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan kurang,... sebanyak 6, maka total nilai kumulatif = 2 x 6 = 12. 4. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan tidak,... sebanyak 9, maka total nilai kumulatif = 1 x 9 = 9. Berdasarkan jumlah total kumulatif akhir yang didapat dari penelitian dikelompokkan sebagai berikut : Jumlah skor ideal (skor tertinggi) = 4 x 50 = 200 Persentase kelompok responden untuk skor ideal adalah : Jumlah total skor x 100% Jumlah skor ideal
Tabel 3.2 Kriteria Intrepretasi Skor Kelompok Penilaian 0 % - 25 % Sangat Lemah 26 % - 50 % Lemah 51 % - 75% Kuat 76 % - 100 % Sangat Kuat Sumber: Riduwan (2002,p15) Apabila didasarkan kelompok responden, maka dapat diketahui bahwa : 1. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan sangat,... sebanyak 25, maka 25/50 x 100% = 50% yang menjawab sangat,... 2. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan puas sebanyak 10, maka 10/50 x 100% = 20% yang menjawab puas 3. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan kurang,... sebanyak 6, maka 6/50 x 100% = 12% yang menjawab kurang,... 4. Dari jumlah 50 responden yang menjawab misalkan sangat tidak,... sebanyak 9, maka 9/50 x 100% = 18% yang menjawab sangat tidak,... Menurut J.Supranto, (2000, P64) dalam penentuan interval kelas dapat ditentukan dengan rumus : C = Xn-X1 K Ket: C = Perkiraan besarnya (Panjang kelas, ukuran kelas, lebar kelas) K = Banyaknya kelas X n = Nilai observasi terbesar X 1 = Nilai observasi terkecil
3.7 Kelemahan Teknik Analisis Data Dengan menggunakan teknik analisis data yang ada maka terdapat juga kelemahankelemahan dalam menganalisisnya yaitu : Dari teknik Analisis Data yang ada maka menggunakan Rasio keuangan, terdapat kelemahan yaitu diantaranya: i. Data keuangan yang didapat sring sekali tidak valid, sehingga dapat menghambat dalam perhitungannya. Dari Teknik Analisis Data yang menggunakan kuesioner, terdapat kelemahan yaitu diantaranya: i. Data pengisian kuesioner sering sekali pengisian yang dilakukan tidak akurat, tidak teliti dalam pengisiannya, sehingga data yang didapat juga kurang akurat. ii. Sering terjadi keterlambatan dalam pengumpulan datanya sehingga pada saat data hendak diolah tidak dapat dilakukan secara bersamaan. iii. Memakan waktu yang cukup lama untuk memperoleh data yang diinginkan. 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Langkah-langkah dalam menguji hipotesis yang digunakan antara lain: 1. Mengumpulkan data yang ada, baik data primer maupun data sekunder. 2. Melakukan penyebaran kuesioner. 3. Mengelola hasil kuesioner. 4. Melakukan analisis mengunakan 4 perspektif balanced scorecard. 3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan Implikasi untuk penelitian ini adalah bahwa 4 perspektif Balanced Scorecard harus diterapkan secara baik dan terpadu dalam pengukuran kinerja perusahaan. Sehingga hasil implikasi dari penerapan Balanced Scorecard ini dapat memberikan hasil pengukuran kinerja yang efektif dan terfokus bagi PT. Destindo Putramakmur Abadi.