HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN SIKAP PERGAULAN DI SMAN 13 BANJARMASIN R. Topan Aditya Rahman 1, Ravenalla A.A.S.P.S 2, Idang Amandita Sari * 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korespondenasi Penulis, Telp: 085251333338, E-mail: Idangamandita@gmail.com, ABSTRAK Latar Belakang: Dilihat dari segi penduduk 73,4% sebagian penduduk didunia adalah remaja. Berdasarkan penelitian diberbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20-30 % remaja pernah melakukan hubungan seks. Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan dan lingkungan dengan sikap pergaulan pada remaja di SMAN 13 Banjarmasin. Metode: Penilitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian observasional atau survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil adalah semua remaja di SMAN 13 Banjarmasin sebanyak 525 orang. Pengambilan sampel dengan Probabality sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Analisis bivariat menggunakan Spearman Rank dengan taraf signifikan 0,05. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan hubungan lingkungan dengan sikap pergaulan pada remaja didapatkan dengan angka p= 0,002 < α = 0,05 dengan kekuatan hubungan kuat r = 0,703. Sedangkan dari perhitungan hubungan pengetahuan dengan sikap pergaulan didapatkan dengan angka p= 0,007 < α = 0,05 dengan kekuatan hubungan sedang r = 0,312. Simpulan: Lingkungan, pengetahuan, dan sikap remaja adalah faktor yang berhubungan pada pergaulan remaja. Kata Kunci : Lingkungan, Pengetahuan, Sikap Pergaulan, Remaja 107
PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa transisi dimana seseorang mengalami peralihan dari anak-anak menuju dewasa (Sofia, 2012). Sebagian kelompok remaja mengalami kebinggungan untuk memahami tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh komunikasi dengan orang tua, peran guru dan pengaruh teman sebayanya (faktor penguat). Pacaran bagi sebagian kalangan remaja sudah bukan hal yang asing lagi. Bahkan banyak remaja memiliki anggapan bahwa kalau masa remaja adalah masa berpacaran, jadi remaja yang tidak berpacaran justru dianggap sebagai dilakukan olehnya, antara lain boleh atau remaja yg kuno, kolot, tidak mengikuti tidaknya untuk melakukan pacaran. Kebingungan ini akan menimbulkan suatu perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja. Hal tersebut diakibatkan adanya pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang dipertentangkan dengan pemahanaman agama, yang sebenarnya harus saling menyokong. Tingginya perilaku gaya pacaran beresiko pada remaja yang ditunjukan dalam data-data diatas merupakan resultante dari sifat khas remaja, karakteristik remaja, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, sifat permisif remaja, kondisi lingkungan yang konduktif seperti keterpaparan terhadap media pornografi, kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi remaja (faktor pemungkin) dan perubahan zaman dan dianggap kuper atau kurang pergaulan (Novitta, 2008). Survey yang dilakukan pada beberapa Negara maju menunjukan bahwa Amerika Serikat mempunyai angka kehamilan remaja (usia 15-19 tahun) sebesar 95/1000, Perancis 44/1000 dengan aborsi 27/1000, Swedia 35/1000 dengan aborsi 15/1000, dan negeri Belanda 15/1000 dengan aborsi 10/1000). Berdasarkan penelitian diberbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20-30 % remaja pernah melakukan hubungan seks. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 Januari 2015 di SMAN 13 Banjarmasin, didapatkakan informasi bahwa jumlah siswa di SMAN 13 108
Banjarmasin sebanyak 525 orang, terbagi menjadi X1 X6, XI IPA 1 2 3, XI IPS 1 2, XII IPA 1 2 3 dan XII IPS 1 2. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengenalisis hubungan pengetahuan dan lingkungan dengan sikap pergaulan pada remaja di SMAN 13 Banjarmasin. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penilitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian observasional atau survey dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variablel independen dan variabel dependen diidentifikasi pada satuan waktu (Kelana, 2011 ). Seluruh data yang diperoleh akan diproses dan diolah dengan suatu analisis kuantitatif dengan menganalisis hubungan pengetahuan dan lingkungan dengan sikap pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini adalah semua menjadi anggota sempel yaitu sebanyak 100 siswa berasal dari kelas X, XII, dan XII. Dari teknik sempel probabilitas sempel tersebut, penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling, dimana teknik ini digunakan apabila populasinya mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata proporsional dengan jumlah sampel perkelas Tabel 1 Proporsi siswa Kelas Proposi siswa X1 6 X2 6 X3 6 X4 6 X5 6 X6 7 XI IPA 1 5 XI IPA 2 XI IPA 3 5 5 XI IPA 4 5 XI IPA 5 5 XI IPS 1 7 XI IPS 2 7 XII IPA 1 7 XII IPA 2 5 XII IPA 3 5 XII IPS 1 5 XII IPS 2 4 Jumlah 100 siswa Pada penelitian ini instrumen penelitiannya berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah : Seleksi data (Editing), Pemberian kode (Coding), Scorring, dan Pengelompokan data remaja di SMAN 13 Banjarmasin dengan jumlah 525 orang. Pada penelitian ini teknik sampel yang HASIL digunakan adalah Probabality sampling, yaitu Berdasarkan penelitian yang telah pengambilan sempel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih dilakukan dalam penelitian ini didapatkan : 109
Tabel 2 Gambaran lingkungan siswa terhadap sikap pergaulan di MAN 13 Banjarmasin No Lingkungan N % 1 Negatif 17 17 % 2 Positif 83 83 % N 100 100 % Tabel 3 Gambaran pengetahuan siswa dengan pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin No Pengetahuan N % 1 Tidak Baik 1 1 % 2 Kurang 20 20 % 3 Cukup 69 69 % 4 Baik 10 10 % N 100 100 % Tabel 4 Gambaran sikap siswa dengan pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin No Lingkungan N % 1 Negatif 17 17 % 2 Positif 83 83 % Tabel 4 Uji Analisa Secara Bivariat N 100 100 % dilakukan di SMAN 13 Banjarmasin ini, melihat fakta bahwa masyarakat yang terliat acuh tak acuh terhadap aktifitas remaja disekitar lingkungan mereka, mereka tidak mempedulikan dengan siapa mereka berteman ataupun berjalan. Sebenarnya sikap peduli dari masyarakat sangat diperlukan bagi remaja yang dimana diharpkan masyarakat turut andil dalam memberikan aturan kepada remaja yang berada dilingkungan sekitar mereka dan peran orangtua untuk membatasi jam malam responden masih diterapkan dalam mengatur waktu bermain mereka Pada Pengetahuan Remaja dalam sikap pergaulan, mayoritas responden siswa dikategorikan pengetahuan dalam pergaulan kurang. Penelitian yang dilakukan di SMAN 13 ini, peneliti melihat sebagian fakta bahwa responden besikap tidak peduli terhadap kemampuan yang dimiliki mereka, mereka PEMBAHASAN Pada Lingkungan pergaulan remaja Mayoritas responden siswa dikategorikan lingkungan pergaulan positif. Penelitian yang tidak menggali secara maksimal, hanya menjalaninya dan menerima tanpa memikirkan potensi besar yang ada didalam diri mereka. 110
Sikap Pergaulan pada remaja, mayoritas responden siswa dikategorikan sikap pergaulan pada remaja yang positif Penelitian yang dilakukan di SMAN 13 ini, peneliti melihat sebagian fakta bahwa responden dalam bergaul remaja cenderung mengikuti apa saran, ajakan dari teman mereka, mereka tidak mempedulikan efek seperti melanggar UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada Direktur AKBID Sari Mulia Banjarmasin yang telah memberikan dukungan dalam penelitian dan kepala SMAN 13 Banjarmasin yang sudah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian hukum. Kesimpulan penelitian ini adalah Ada Hubungan bermakna antara Lingkungan dengan Sikap pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin dengan kekuatan hubungan kuat r=0,703, p value= 0,002, dengan α = 0,005 dan Ada hubungan bermakna antara Pengetahuan dengan Sikap pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin dengan kekuatan hubungan sedang r=0,312, p value = 0,007 dengan α = 0,005. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang hasil penelitian agar kedepannya kita dapat mengetahui faktor yang menyebabkan kenakalan remaja. DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Sari Mulia dan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. 2015. Panduan Tugas Akhir. Banjarmasin. Attinson. RL dkk. 2009. Sikap. Jakarta : Manuba. Azwar. 2011. Fator yang Mempengaruhi Sikap. Jakarta: Prestasi Pustaka. Badan Pusat Statistik Indonesia.2010 Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. 2013 Majalah Gemini.2005.Jakarta Mubaraq Mahib Iqbal.2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. Jakarta: Prestasi Pustaka. Notoatmodjo, S. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Novita. 2008. Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka. Putra. 2008. Lingkungan Pergaulan.Yogyakarta: Pustaka Rihama. 111
Laila Najmi. 2012. Metode Penelitian. Romauli, 2009. Perubahan Psikologi Remaja. Medan: Karya Citra. Sarwono, 2007. Pisikologi Remaja. Jakarta: Bina Pustaka. Sofia, 2011. Pisikologi dan Perkembangan Remaja. Jakarta: Bina Pustaka. Wawan dan Dewi, 2011, Sikap Manusia.Yogyakarta: Pustaka Rihama Wawan dan Dewi, 2011, Sikap Manusia.Yogyakarta: Pustaka Rihama. Wilis. 2009. Remaja. Yogyakarta: Fitra Maya. Yusuf Syamsu, 2010, Sikap Remaja Masa Kini. Jakarta: Bina Pustaka 112