HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN SIKAP PERGAULAN DI SMAN 13 BANJARMASIN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. 4 METODOLOGI PENELITIAN. dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 4 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN. diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV METODE PENELITIAN. sampel, lokasi dan waktu penelitian, variabel, cara pengukuran dan definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

PENGARUH GAYA BELAJAR DAVID KOLB TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanakkanak. menjadi masa dewasa. Masa transisi ini kadang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik yaitu

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. antara 10 hingga 19 tahun (WHO). Remaja merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah-masalah pada remaja yang berhubungan dengan kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Lina Afiyanti 2, Retno Mawarti 3 INTISARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan International Conference on Population and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013

69 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI REMAJA KELAS X TENTANG SEKSUAL BEBAS DI SMA MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN SIKAP PERGAULAN DI SMAN 13 BANJARMASIN R. Topan Aditya Rahman 1, Ravenalla A.A.S.P.S 2, Idang Amandita Sari * 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korespondenasi Penulis, Telp: 085251333338, E-mail: Idangamandita@gmail.com, ABSTRAK Latar Belakang: Dilihat dari segi penduduk 73,4% sebagian penduduk didunia adalah remaja. Berdasarkan penelitian diberbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20-30 % remaja pernah melakukan hubungan seks. Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan dan lingkungan dengan sikap pergaulan pada remaja di SMAN 13 Banjarmasin. Metode: Penilitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian observasional atau survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil adalah semua remaja di SMAN 13 Banjarmasin sebanyak 525 orang. Pengambilan sampel dengan Probabality sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Analisis bivariat menggunakan Spearman Rank dengan taraf signifikan 0,05. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan hubungan lingkungan dengan sikap pergaulan pada remaja didapatkan dengan angka p= 0,002 < α = 0,05 dengan kekuatan hubungan kuat r = 0,703. Sedangkan dari perhitungan hubungan pengetahuan dengan sikap pergaulan didapatkan dengan angka p= 0,007 < α = 0,05 dengan kekuatan hubungan sedang r = 0,312. Simpulan: Lingkungan, pengetahuan, dan sikap remaja adalah faktor yang berhubungan pada pergaulan remaja. Kata Kunci : Lingkungan, Pengetahuan, Sikap Pergaulan, Remaja 107

PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa transisi dimana seseorang mengalami peralihan dari anak-anak menuju dewasa (Sofia, 2012). Sebagian kelompok remaja mengalami kebinggungan untuk memahami tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh komunikasi dengan orang tua, peran guru dan pengaruh teman sebayanya (faktor penguat). Pacaran bagi sebagian kalangan remaja sudah bukan hal yang asing lagi. Bahkan banyak remaja memiliki anggapan bahwa kalau masa remaja adalah masa berpacaran, jadi remaja yang tidak berpacaran justru dianggap sebagai dilakukan olehnya, antara lain boleh atau remaja yg kuno, kolot, tidak mengikuti tidaknya untuk melakukan pacaran. Kebingungan ini akan menimbulkan suatu perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja. Hal tersebut diakibatkan adanya pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang dipertentangkan dengan pemahanaman agama, yang sebenarnya harus saling menyokong. Tingginya perilaku gaya pacaran beresiko pada remaja yang ditunjukan dalam data-data diatas merupakan resultante dari sifat khas remaja, karakteristik remaja, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, sifat permisif remaja, kondisi lingkungan yang konduktif seperti keterpaparan terhadap media pornografi, kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi remaja (faktor pemungkin) dan perubahan zaman dan dianggap kuper atau kurang pergaulan (Novitta, 2008). Survey yang dilakukan pada beberapa Negara maju menunjukan bahwa Amerika Serikat mempunyai angka kehamilan remaja (usia 15-19 tahun) sebesar 95/1000, Perancis 44/1000 dengan aborsi 27/1000, Swedia 35/1000 dengan aborsi 15/1000, dan negeri Belanda 15/1000 dengan aborsi 10/1000). Berdasarkan penelitian diberbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20-30 % remaja pernah melakukan hubungan seks. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 Januari 2015 di SMAN 13 Banjarmasin, didapatkakan informasi bahwa jumlah siswa di SMAN 13 108

Banjarmasin sebanyak 525 orang, terbagi menjadi X1 X6, XI IPA 1 2 3, XI IPS 1 2, XII IPA 1 2 3 dan XII IPS 1 2. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengenalisis hubungan pengetahuan dan lingkungan dengan sikap pergaulan pada remaja di SMAN 13 Banjarmasin. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penilitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian observasional atau survey dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variablel independen dan variabel dependen diidentifikasi pada satuan waktu (Kelana, 2011 ). Seluruh data yang diperoleh akan diproses dan diolah dengan suatu analisis kuantitatif dengan menganalisis hubungan pengetahuan dan lingkungan dengan sikap pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini adalah semua menjadi anggota sempel yaitu sebanyak 100 siswa berasal dari kelas X, XII, dan XII. Dari teknik sempel probabilitas sempel tersebut, penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling, dimana teknik ini digunakan apabila populasinya mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata proporsional dengan jumlah sampel perkelas Tabel 1 Proporsi siswa Kelas Proposi siswa X1 6 X2 6 X3 6 X4 6 X5 6 X6 7 XI IPA 1 5 XI IPA 2 XI IPA 3 5 5 XI IPA 4 5 XI IPA 5 5 XI IPS 1 7 XI IPS 2 7 XII IPA 1 7 XII IPA 2 5 XII IPA 3 5 XII IPS 1 5 XII IPS 2 4 Jumlah 100 siswa Pada penelitian ini instrumen penelitiannya berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah : Seleksi data (Editing), Pemberian kode (Coding), Scorring, dan Pengelompokan data remaja di SMAN 13 Banjarmasin dengan jumlah 525 orang. Pada penelitian ini teknik sampel yang HASIL digunakan adalah Probabality sampling, yaitu Berdasarkan penelitian yang telah pengambilan sempel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih dilakukan dalam penelitian ini didapatkan : 109

Tabel 2 Gambaran lingkungan siswa terhadap sikap pergaulan di MAN 13 Banjarmasin No Lingkungan N % 1 Negatif 17 17 % 2 Positif 83 83 % N 100 100 % Tabel 3 Gambaran pengetahuan siswa dengan pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin No Pengetahuan N % 1 Tidak Baik 1 1 % 2 Kurang 20 20 % 3 Cukup 69 69 % 4 Baik 10 10 % N 100 100 % Tabel 4 Gambaran sikap siswa dengan pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin No Lingkungan N % 1 Negatif 17 17 % 2 Positif 83 83 % Tabel 4 Uji Analisa Secara Bivariat N 100 100 % dilakukan di SMAN 13 Banjarmasin ini, melihat fakta bahwa masyarakat yang terliat acuh tak acuh terhadap aktifitas remaja disekitar lingkungan mereka, mereka tidak mempedulikan dengan siapa mereka berteman ataupun berjalan. Sebenarnya sikap peduli dari masyarakat sangat diperlukan bagi remaja yang dimana diharpkan masyarakat turut andil dalam memberikan aturan kepada remaja yang berada dilingkungan sekitar mereka dan peran orangtua untuk membatasi jam malam responden masih diterapkan dalam mengatur waktu bermain mereka Pada Pengetahuan Remaja dalam sikap pergaulan, mayoritas responden siswa dikategorikan pengetahuan dalam pergaulan kurang. Penelitian yang dilakukan di SMAN 13 ini, peneliti melihat sebagian fakta bahwa responden besikap tidak peduli terhadap kemampuan yang dimiliki mereka, mereka PEMBAHASAN Pada Lingkungan pergaulan remaja Mayoritas responden siswa dikategorikan lingkungan pergaulan positif. Penelitian yang tidak menggali secara maksimal, hanya menjalaninya dan menerima tanpa memikirkan potensi besar yang ada didalam diri mereka. 110

Sikap Pergaulan pada remaja, mayoritas responden siswa dikategorikan sikap pergaulan pada remaja yang positif Penelitian yang dilakukan di SMAN 13 ini, peneliti melihat sebagian fakta bahwa responden dalam bergaul remaja cenderung mengikuti apa saran, ajakan dari teman mereka, mereka tidak mempedulikan efek seperti melanggar UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada Direktur AKBID Sari Mulia Banjarmasin yang telah memberikan dukungan dalam penelitian dan kepala SMAN 13 Banjarmasin yang sudah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian hukum. Kesimpulan penelitian ini adalah Ada Hubungan bermakna antara Lingkungan dengan Sikap pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin dengan kekuatan hubungan kuat r=0,703, p value= 0,002, dengan α = 0,005 dan Ada hubungan bermakna antara Pengetahuan dengan Sikap pergaulan di SMAN 13 Banjarmasin dengan kekuatan hubungan sedang r=0,312, p value = 0,007 dengan α = 0,005. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang hasil penelitian agar kedepannya kita dapat mengetahui faktor yang menyebabkan kenakalan remaja. DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Sari Mulia dan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. 2015. Panduan Tugas Akhir. Banjarmasin. Attinson. RL dkk. 2009. Sikap. Jakarta : Manuba. Azwar. 2011. Fator yang Mempengaruhi Sikap. Jakarta: Prestasi Pustaka. Badan Pusat Statistik Indonesia.2010 Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. 2013 Majalah Gemini.2005.Jakarta Mubaraq Mahib Iqbal.2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. Jakarta: Prestasi Pustaka. Notoatmodjo, S. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Novita. 2008. Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka. Putra. 2008. Lingkungan Pergaulan.Yogyakarta: Pustaka Rihama. 111

Laila Najmi. 2012. Metode Penelitian. Romauli, 2009. Perubahan Psikologi Remaja. Medan: Karya Citra. Sarwono, 2007. Pisikologi Remaja. Jakarta: Bina Pustaka. Sofia, 2011. Pisikologi dan Perkembangan Remaja. Jakarta: Bina Pustaka. Wawan dan Dewi, 2011, Sikap Manusia.Yogyakarta: Pustaka Rihama Wawan dan Dewi, 2011, Sikap Manusia.Yogyakarta: Pustaka Rihama. Wilis. 2009. Remaja. Yogyakarta: Fitra Maya. Yusuf Syamsu, 2010, Sikap Remaja Masa Kini. Jakarta: Bina Pustaka 112