BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB II LANDASAN TEORI

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT GIGITAN NYAMUK DISERTAI ANIMASINYA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT MALARIA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TAKARIR. Aedes aegypti : nyamuk yang menularkan penyakit demam. Database : kumpulan file atau tabel yang saling

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya SNIKA /11/2008

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

JURNAL APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA BERBASIS WEB

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

BAB II LANDASAN TEORI. tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari tulang, sendi, dan otot (TSO). Manusia dapat bergerak karena ada

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Anak Agung Istri Diah Printayani

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PADA MESIN FOTOCOPY CANON MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK IDENTIFIKASI JENIS DAN PENYAKIT PADA BUNGA MAWAR

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

MENDETEKSI KEBERADAAN NYAMUK AEDES AEGIPTY MENGGUNAKAN METODE FUZZY. Ikhlas Ali Syahbana

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT ANAK DENGAN GEJALA DEMAM MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFICATION

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BALITA DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK

BAB III METODE PENELITIAN

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tunjauan Pustaka Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka NO Penulis Objek Metode Hasil Penelitian Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya 1 Christine Natalia Balebu (2008) 2 Sigit Pramono (2014) 3 Herry Hidayat (2015) 4 Widyarini Irawati (2015) 5 Heru Pratikno (2012) 6 Febrian Nursayid (2010) Balita Tanama Cabai Dalam pada Kehamilan Ginjal Udang putih Certainty Factor Sistem Pakar untuk Melakukan Diagnosa pada Balita dan Penanganannya dengan Menggunakan Certainty Factor Forward Sistem Pakar untuk Chaining Mediagnosa Utama pada Tanaman Cabai Berbasis Web Certainty Factor Certainty Factor Certainty Factor Certainty Factor Sistem Pakar Menganalisa Dalam dengan Metode Certainty Factor (CF) Aplikasi Sistem Pakar Diagnos pada Kehamilan menggunakan metode Certainty Factor (CF) Berbasis Web Aplikasi Sistem pakar Diagnosa Sistem Pakar diagnosa Udang putih Judul : Sistem Pakar Diagnosa Bakita Menggunakan Metode Forward Chaining Objek : Balita 4

5 2.2 Dasar Teori 2.2.1 Website (Rohi Abdulloh,2016) Website merupakan halaman-halaman yang berisi informasi yang di tampilkan oleh browser, seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, atau yang lainnya. 2.2.2 Diagram Arus Data (DAD) Diagram arus data (DAD) merupakan teknik pada analisa terstruktur untuk mengimplementasikan proses-proses data didalam suatu sistem yang menggunakan aliran data dengan menekankan logika yang medasari sistem. 2.2.3 Kecerdasan Buatan atau (Artificial Intelligence) (Sri Kusumadewi,2003) Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang di lakukan oleh manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya di fungsikan sebagai atal hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.

6 2.2.4 Sistem Pakar (Sri Kusumadewi,2003) Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengn bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. (Giarratano dan Riley,2005) Sistem pakar merupkan salah satu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Dengan Sistem pakar ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah yang seharusnya hanya dapat diselesaikan oleh para ahli dibidangnya. Dalam penyusunannya, sistem pakar ini dibentuk dari kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (interence rule) dengan basis pengetahuan yang dimiliki oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kaidah-kaidah tersebut akan disimpan dalam komputer kemudian akan digunakan untuk pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tersebut.

7 2.2.5 Tujuan Sistem Pakar Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan kemampuan (transfer expertise) dari seorang ahli atau sumber keahlian yang lain ke dalam computer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada pemakai yang tidak ahli (bukan pakar) 2.2.6 Struktur Sistem Pakar Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembang (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembang digunakan sebagai pengembang sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi. Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar

8 2.2.7 Metode Inferensi Dalam melakukan inferensi diperlukan adanya proses pengujian kaidahkaidah dalam urutan tertentu untuk mencari yang sesuai dengan kondisi awal atau kondisi yang berjalan yang sudah dimasukkan pada basis data. Beberapa pedekatanya disajikan di bawah ini : 2.2.7.1 Runut Maju (Forward Chaining) Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Tabel 2.2. Aturan-aturan No. Aturan R-1 IF Demam AND Mata Merah dan sensitif terhadap cahaya AND sakit tenggorokan AND batuk kering AND hidung tersumbat dan beringus AND lemas dan letih AND nyeri pada sendi AND tidak nafsu makan AND diare AND muntah-muntah AND Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggor THEN Campak R-2 IF Demam AND Mata Merah dan sensitif terhadap cahaya AND Sakit Kepala serta Lemas & Letih AND Rasa sakit berupa rasa panas seperti terbakar atau rasa seperti tertusuk benda tajam AND Ruam kemudian akan muncul serta berubah menjadi luka melepuh berisi air yang gatal dan menyerupai bintil cacar air. Lepuhan lalu akan mengering dan berubah menjadi koreng dalam beberapa hari THEN Herpes Zoster R-3 IF Demam AND hidung tersumbat, beringus serta nyeri pada sendi AND Tidak nafsu makan serta sakit kepala AND iritasi ringan pada mata AND pembengkakan kelenjar limfa pada telingga dan leher AND Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-4 hari THEN Rubella R-4 IF Demam AND Sakit tenggorokan serta tidak nafsu makan AND Lemas Letih, Sakit Kepala & muntah-muntah AND Mual serta bengkak pada kelenjar getah bening AND Tubuh Mengigil AND wajah berwarna kemerahan AND Nyeri pada bagian belakang mata AND Munculnya bintik-bintik merah pada kulit AND Nyeri pada bagian belakang mata THEN Demam Berdarah Dengue (DBD)

9 R-5 IF Demam AND Lemas letih serta batuk kering AND Hidung tersumbat & beringus serta bengkak pada kelenjar getah bening AND pembengkakan pada kelopak mata AND Ruam berwarna merah muda yang akan memenuhi bagian punggung THEN Roseola R-6 IF Demam AND Lemas letih, nyeri pada sendi serta muntah-muntah AND Sakit kepala serta mual AND Kedinginan AND Ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh THEN Chikungunya R-7 IF Demam AND Lemas letih, nyeri pada sendi serta muntah-muntah AND Sakit kepala serta mual AND Tidak nafsu makan serta ruam menjadi bentol kecil yang gatal AND bentol-bentol tersebut kemudian berubah menjadi bintil beris AND setelah 1-2 hari, bintik akan mengering dan menjadi koreng yang akan mengelupas sendiri AND bentol-bentol tersebut kemudian berubah menjadi bintil beris THEN Cacar Air 2.2.8 Kaidah Produksi Kaidah produksi menjadi acuan yang sering digunakan oleh sistem inferensi, sistem berbasis kaidah dan dalam kasus penyelesaian masalah tingkah laku manusia, maupun dalam produksi sederhana. Kaidah menediakan cara formal mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi. Kaidah produksu dituliskan dalam bentuk jika-maka (if-then). Kaidah if-then menghunungkan anteseden dengan kanskuensi yang diakibatkannya. Berbagai struktur kaidah (adedeji 1992) if-then yang menggubungkan obyek atau atribut adalah sebagai berikut : JIKA premis MAKA konklusi JIKA tindakan MAKA tujuan JIKA gejala MAKA solusi Premis mengacu pada fakta yang harus benar sebelum konklusi tertentu dapat diperoleh. Tindakan mengacu pada kegiatan yang harus dilakukan sebelum

10 hasil dapat diharapkan. Gejala mengacu pada kondisi yang harus dilakukan sebelum solusi dapat diperoleh. 2.2.9 Perangkat Lunak Dalam membangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit balita menggunakan metode forward chaining ini menggunakan server http apache yang di dalamnnya terdapat bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. MySQL digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya, dan dimanfaatkan utuk update, insert, dan delete data tentang penyakit dan gejala penyakit balita. Sedangkan PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web bersifat dinamis. 2.2.10 Balita (Muaris.H,2006) Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun. Balita sangat rentan terhadap kuman penyakit. kerap datang dari mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja, termasuk kepada balita. Berikut jenis penyakit dan deskripsinya. Tabel 2.3 Deskripsi Balita No Nama Deskripsi 1 Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. ini akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh

11 2 Herpes zoster Herpes zoster adalah infeksi pada saraf dan kulit di sekitarnya. ini disebabkan oleh virus yang sama dengan virus penyebab cacar air, yaitu varisela zoster. Virus varisela yang menetap di sekitar tulang belakang atau dasar dari tulang tengkorak tubuh bahkan setelah cacar air sembuh, dapat kembali aktif di kemudian hari dan menyebabkan herpes zoster. 3 Rubella Rubella atau campak Jerman umumnya menyerang anak-anak dan remaja. ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. 4 Demam berdarah demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata. 5 Roseola Roseola atau dalam istilah medis lainnya disebut roseola infantum, merupakan infeksi virus yang menyerang bayi atau anak-anak dengan gejala utama berupa demam dan ruam merah muda di kulit. Usia enam bulan hingga satu setengah tahun merupakan usia yang paling rentan terkena kondisi ini. 6 Chikungunya Chikungunya adalah penyakit virus yang menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini berperan sebagai perantara atau vektor yaitu organisme yang membawa virus chikungunya di dalam tubuhnya tanpa terjangkiti. Keduanya adalah jenis nyamuk sama yang menyebabkan demam berdarah. 7 cacar air cacar air, secara medis disebut varisela, umumnya diderita oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun. ini juga bisa menyerang orang dewasa dan umumnya gejala yang muncul lebih berat daripada anak-anak. Hampir semua orang dewasa yang pernah mengidap cacar air tidak akan tertular lagi.