BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

BAB III BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG REMAJA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB V PENUTUP. Dalam pembahasan tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Siswa Pelaku Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik.

BAB IV ANALISIS DATA. Dengan Teknik Token Economy Dalam Membentuk Disiplin Shalat

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Terapi ISHAS (Istighfar, Sholawat,

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Hospitalisasi anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

Psikologi Konseling MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB IV ANALISIS KONSELING PANTI ASUHAN DALAM MENANGANI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK DI PANTI ASUHAN AL JIHAD SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA TERAPI GROWTH MINDSET ( CAROL S. DWECK, PH.D.) DAN KETERAMPILAN ADAPTASI DIRI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Tentang Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai

BAB IV ANALISIS DATA. bimbingan dan konseling Islam yang terjadi di lapangan dengan teori yang

BAB IV ANALISIS MODEL KONSELING KARIR TERHADAP SEORANG MANTAN PENDERITA SKIZOFRENIA LIPONSOS DI KEPUTIH SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah

BAB III GAMBARAN UMUM HASIL LAPORAN PENELITIAN LAPANGAN Keadaan SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB 1 PENDAHULUAN. 2004). Hospitalisasi sering menjadi krisis utama yang harus dihadapi anak,

Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

Lampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB III BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI REMAJA DI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH PADA PERKEMBANGAN ANAKNYA DI DESA SUKODONO PANCENG GRESIK Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dilapangan dengan teori pada umumnya, serta membandingkan kondisi konseli sebelum dilakukannya proses konseling dan sesudah dilaksanakannya proses konseling. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang proses pelaksanaan bimbingan konseling Islam serta hasil akhir proses pelaksanaan bimbingan konseling Islam dengan terapi realitas dalam menangani kecemasan seorang ayah pada perkembangan anaknya di Desa Sukodono Panceng gresik. A. Analisis Data Tentang Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Dengan Terapi Realitas Dalam Menangani Kecemasan Seorang ayah Pada Perkembangan Anaknya di Desa Sukodono Panceng gresik. Berdasarkan penyajian data dalam proses pelaksanaan bimbingan konseling Islam dalam menangani kecemasan seorang ayah pada perkembangan anaknya di Desa Sukodono Panceng Gresik yang dilakukan konselor, dalam kasus tersebut menggunakan langkah-langkah yaitu : identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, terapi/treatment, evaluasi/follow up. 90

91 Analisa tersebut menggunakan analisa data deskriptif komparatif sehingga peneliti membandingkan data teori dan data yang ada di lapangan. Tabel 4.1 Perbandingan Proses Di Lapangan Dengan Teori Bimbingan Konseling Islam No Data Teori Data Empiris 1. Identifikasi Langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berfungsi untuk mengenal kasus beserta gejalagejala yang nampak pada klien. Konselor mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber data, mulai dari klien sendiri, ibu mertua klien, sepupu klien, rekan kerja klien dan tetangga terdekat klien. Dari hasil yang diperoleh dari proses wawancara dan observasi menunjukkan bahwa klien sering was-was dan tidak tenang, murung dan menyendiri, diam, mudah tersinggung dan ingin lari dari kehidupannya dengan klien jarang pulang ke rumah. 2. 3. Diagnosa Menetapkan masalah yang dihadapi klien beserta latar belakangnya Prognosa Menentukan jenis bantuan atau terapi yang sesuai dengan permasalahan klien. Langkah ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dari diagnosa Melihat dari identifikasi masalah maka dapat disimpulkan permasalahan yang dihadapi adalah kecemasan yang dialami seorang ayah pada perkembangan anaknya. Permasalahan tersebut disebabkan oleh istrinya yang pergi meninggalkan klien dan kedua putrinya. Menetapkan jenis bantuan berdasarkan prognosa, yaitu berupa bimbingan konseling Islam dengan menggunakan terapi realitas dengan tehnik yaitu : membantu klien dalam menghadapi kenyataan serta menilai tingkah lakunya sendiri secara realitas sehingga mampu bertanggung jawab, menolong klien untuk merumuskan tingkah laku apa yang akan diperbuatnya, memberikan model rencana alternatif lain yang berkaitan dengan masalah klien yang langsung dilakukan dalam kehidupan. 4. Terapi/treatment Proses pemberian bantuan terhadap klien berdasarkan prognosa. Adapun terapi yang digunakan adalah terapi realitas. Tehnik-tehnik yang digunakan sebagai berikut : a. Membantu klien dalam menghadapi kenyataan serta menilai tingkah lakunya sendiri secara realitas sehingga mampu bertanggung jawab a. Dalam tahap ini konselor berusaha meyakinkan klien tentang kenyataan yang ada bahwa masalah yang sudah terjadi tidak dapat terulang kembali

92 namun masih bisa diusahakan dan diperbaiki serta dijadikan pengalaman hidup. Selanjutnya konselor disini berusaha membantu klien menilai dirinya dengan mengemukakan bahwa tindakan yang dilakukan klien dengan selalu menyendiri, murung, ingin lari dari kehidupannya, mudah tersinggung dan marah itu merupakan tindakan yang tidak baik sehingga klien dapat berubah jadi lebih baik lagi agar tidak mengecewakan anak-anaknya dan orang-orang terdekatnya. 5. b. Menolong klien untuk merumuskan tingkah laku apa yang akan diperbuatnya c. Ikut terlibat mencari hidup yang lebih efektif. Evaluasi Mengetahui sejauh mana langkah terapi yang dilakukan dalam mencapai hasil. b. Disini konselor dan klien bersamasama untuk merumuskan rencanarencana yang spesifik bagi tindakan klien selanjutnya. Klien merencanakan untuk pulang setiap hari dari tempat kerjanya dan meluangkan waktunya untuk menemani anak-anaknya dengan begitu kedua putrinya tidak merasa kurang kasih sayang sehingga perkembangannya pun menjadi baik. c. Di sini konselor memberikan model rencana alternatif lain berkaitan dengan masalah klien yang langsung dilakukan dalam kehidupan, yaitu : 1) Mengajak anaknya jalan-jalan dan menemani disetiap moment-moment penting kedua serta menemani dan membacakan cerita sebelum anak tidur. 2) Membaca buku ataupun internet mengenai cara mendidik dan mengasuh anak, sehingga klien tidak lagi merasa cemas pada perkembangan anaknya karena klien sudah memberikan kasih sayang, asuhan dan pendidikan yang baik kepada kedua putrinya. Melihat perubahan pada konseli setelah dilakukannya proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan terapi realitas.

93 Berdasarkan perbandingan antara data teori dan data lapangan pada proses bimbingan konseling Islam dengan terapi realitas, ada kesamaan dan kesesuaian yaitu pada langkah-langkah melakukannya proses konseling. Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya yaitu langkah identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, treatment/terapi, serta follow up atau evaluasi. Identifikasi masalah dilakukan sebagai tahap awal konselor untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan klien. Disini konselor melakukan proses konseling terhadap klien untuk melihat masalah yang dialami, dan ternyata yang menjadi permasalahnya adalah kecemasan pada perkembangan anaknya yang disebabkan karena istrinya meninggalkan kedua anaknya pergi sehingga berdampak menjadi gelisah, was-was dan tidak tenang, ingin lari dari kehidupan, diam, murung dan menyendiri, terlihat lemah, tidur terganggu dan tidak nafsu makan. Berdasarkan hasil identifikasi maka konselor melakukan diagnosa dengan menetapkan masalah yang dihadapi klien. Adapun masalahnya adalah kecemasannya pada perkembangan anaknya terutama pada perkembangan psikisnya yang disebabkan oleh istrinya yang meninggalkan klien dan kedua putrinya. Bentuk kecemasan yang dialami klien termasuk dalam kategori state anxiety yaitu kecemasan sebagai suatu reaksi terhadap situasi tertentu, jika situasi itu tidak ada maka kecemasannya pun hilang artinya jika masalah yang dihadapi klien mengenai perkembangan anaknya terutama pada perkembangan psikisnya sudah tidak ada atau sudah selesai maka kecemasan yang dialami klien pun berkurang bahkan tidak merasakan kecemasan lagi. Selanjutnya

94 yaitu konselor menetapkan jenis bantuan atau prognosa dengan menggunakan terapi realitas Karena konselor menyimpulkan bahwa dasar dari permasalahan pada kasus di atas adalah kecemasan yang disebabkan karena ketidakmampuan klien dalam melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya sehingga tidak mampu bertanggung jawab. Adapun treatment atau terapinya adalah terapi realitas digunakan agar klien dapat berfikir secara realistis dan bertanggung jawab. Sedangkan tekniknya konselor tidak menggunakan semua teknik yang ada dalam terapi akan tetapi hanya menggunakan tiga teknik yang sesuai dengan kondisi klien yaitu, membantu klien dalam menghadapi kenyataan, serta menilai tingkah lakunya sendiri secara realitas sehingga mampu bertanggung jawab, menolong klien untuk merumuskan tingkah laku apa yang akan diperbuatnya, dan memberikan model rencana alternatif lain berkaitan dengan masalah yang dialami klien yang langsung dilakukan dalam kehidupannya. B. Analisis Data Tentang Hasil Akhir Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Dengan Terapi Realitas Dalam Menangani Kecemasan Seorang Ayah Pada Perkembangan anaknya di Desa Sukodono Panceng Gresik. Untuk melihat hasil akhir dari proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas yang diberikan oleh konselor dalam menangani kecemasan seorang ayah pada perkembangan anaknya maka dalam analisis data dapat dilakukan dengan membuat skala perbadingan agar dapat terlihat

95 berhasil atau tidaknya Bimbingan Konseling Islam yang dilakukan. Untuk memperjelas kita dapat melihat tabel skala dibawah ini: Tabel 4.2 Gejala yang nampak pada diri klien sebelum dan sesudah konseling No Gejala Yang nampak Sebelum Konseling Sesudah Konseling A B C A B C 1. Was-was dan tidak tenang 2. Ingin lari dari kehidupan 3. Murung dan menyendiri 4. Mudah tersinggung dan marah 5. Terlihat lemah 6. Pendiam 7. Hilangnya nafsu makan 8. Tidur terganggu Skor 8 6 2 Keterangan: A : Tidak pernah B : Kadang-kadang C : Masih dilakukan Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setelah mendapatkan bimbingan konseling Islam terjadi perubahan sikap dan perilaku, hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi klien yang awalanya sering was-was dan tidak tenang menjadi sedikit tenang dan tidak was-was lagi. Yang semula ingin lari dari kehidupan dengan jarang pulang kerumah kini setiap hari pulang kerumah menemani anak-anaknya belajar, bermain, mengajak anaknya keluar rumah dan menemani anaknya pada event-event di sekolahnya. Selain itu klien yang dulunya mudah tersinggung dan marah kini sudah bisa bercanda dan lebih membuka diri dengan keluarga dan teman-teman yang lainya karena klien menyadari bahwa sikap perilaku yang di lakukan itu membuat dampak yang tidak baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain khususnya kedua putri yang sangat disayanginya.

96 Sedangkan untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan bimbingan konseling peneliti mengacu pada tolok ukur prosentase kualitatif dengan standart uji sebagai berikut: a. >75 % - 100 % (dikategorikan berhasil) b. 60 % - 75 % (cukup berhasil) c. < 60 % (kurang berhasil). 100 Perubahan sesudah Bimbingan Konseling sesuai tabel analisis diatas adalah: a. Gejala yang tidak pernah = 6 6/8 x 100 = 75 % b. Gejala kadang-kadang = 2 2/8 x 100 = 25 % c. Gejala masih dilakukan = 0 0/8 x 100 = 0 % Berdasarkan hasil prosentase diatas dapat diketahui bahwa Bimbingan Konseling Islam dengan terapi realitas dalam menangani kecemasan seorang ayah pada perkembangan anaknya dilihat dari analisis data tentang hasil prosentasi tersebut adalah 75% dengan standart 60% -75% yang dikategorikan cukup berhasil dan itu berarti Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas berpengaruh dalam menghadapi kecemasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian bimbingan konseling Islam yang dilakukan konselor dapat dikatakan cukup berhasil karena pada awalnya ada 8 gejala yang dialami klien sebelum proses bimbingan konseling Islam akan tetapi sesudah proses bimbingan konseling Islam 5 gejala tersebut tidak lagi dilakukan oleh klien dan 2 gejala yang kadang-kadang dilakukan klien. 100 Ismail Nawawi Uha, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: CV. Dwiputra Pustaka Jaya, 2012), hal. 283-284.