MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006 BAB I KETENTUAN UMUM.

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI UNTUK KEGIATAN PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN ATAU TIDAK DAPAT DITUNDA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

2016, No /PMK.02/2013 tentang Tata Cara Pergeseran Anggaran Belanja dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelola Belanja Lainnya (BA

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 233/PMK.05/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-28/MEN/XII/2008. TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.11/MEN/2007 TENTANG UNIT AKUNTANSI DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 131 TAHUN 2012

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.02/2012 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia.

2017, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Fasilitas Likuiditas. Pembiayaan Perumahan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA Luncuran. PNPM Mandiri. Penyusunan. Pelaksanaan.

2018, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54);

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

STRUKTUR ORGANISASI UNIT AKUNTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Menimbang : Mengingat :

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga (PMK 272/PMK.05/2014)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/III/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER. 26/MEN/XII/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi PER.26/MEN/XII/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian yang mengatur Tata Cara Pengusulan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan penjelasan proses pelaporan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan sehinga perlu dilakukan perubahan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4786); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4920); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 10. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004; 11. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007; 12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP. 137/MEN/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER. 16/MEN/VII/2007; 13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 105/PMK.02/2008 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan, dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2009; 15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER. 05/MEN/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.28/MEN/XII/2008; 16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.05/07;

17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/ Lembaga/Kantor/Satuan Kerja; 18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.26/MEN/XII/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian; 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.02/2009 tentang Tata Cara Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2009; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.26/MEN/XII/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.26/MEN/XII/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan BAB I, huruf D, nomor 21 diubah, sehingga nomor 21 berbunyi sebagai berikut: Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Revisi Rincian ABPP, adalah perubahan atau pergeseran rincian anggaran menurut alokasi Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SAPSK) sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2008 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2009. 2. Ketentuan BAB II, huruf D, angka 1, angka 2, angka 3, dan angka 4 diubah, sehingga keseluruhan BAB II huruf D berbunyi sebagai berikut: D. TATA CARA PENGUSULAN REVISI DIPA. 1. Revisi DIPA Dengan Perubahan SAPSK, meliputi: a. Pergeseran anggaran belanja: 1) Antar unit organisasi dalam satu bagian anggaran; 2) Antar kegiatan dalam satu program sepanjang pergeseran tersebut merupakan hasil optimalisasi; dan/atau 3) Antar jenis belanja dalam satu kegiatan; b. Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP; c. Perubahan pagu pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) sebagai akibat dari luncuran dan percepatan penarikan PHLN; d. Perubahan rincian belanja pemerintah pusat, sepanjang masih dalam satu provinsi/kabupaten/kota untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka tugas pembantuan, atau dalam satu provinsi untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka dekonsentrasi; e. Pencairan blokir/tanda bintang (*) yang dicantumkan oleh Direktur Jenderal Anggaran; f. Perubahan pagu pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) sebagai akibat perubahan kurs, sepanjang perubahan tersebut terjadi setelah kontrak ditandatangani; g. Perubahan rincian belanja pemerintah pusat sebagai akibat dari luncuran program atau kegiatan penyelenggaraan Pemilihan Umum tahun 2009;

h. Perubahan rincian belanja pemerintah pusat sebagai akibat dari penyelesaian kegiatan-kegiatan dalam rangka pembangunan infrastruktur. 2. Prosedur Pengusulan Revisi DIPA Dengan Perubahan SAPSK. Prosedur pengusulan revisi DIPA sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatur sebagai berikut: a. KPA mengajukan usulan revisi DIPA kepada Unit Eselon I yang membidangi program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; b. Unit Eselon I terkait memproses dan menyampaikan usulan revisi DIPA dimaksud kepada Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan dengan tembusan Kepala Biro Perencanaan; c. Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan memproses dan menyampaikan usulan Revisi DIPA dimaksud kepada Direktur Jenderal Anggaran (DJA) dengan tembusan Direktur Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan; d. Berdasarkan usulan revisi DIPA dari Sekretaris Jenderal Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan menelaah dan menetapkan perubahan SAPSK, serta menyampaikan perubahan SAPSK kepada Sekretaris Jenderal Depnakertransdan Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan; e. Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan, berdasarkan perubahan SAPSK dari Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan, menetapkan pengesahan Revisi DIPA dimaksud. 3. Revisi DIPA Tanpa Perubahan SAPSK, meliputi : a. Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi, termasuk ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi, sepanjang dalam peruntukan dan sasaran yang sama, termasuk yang mengakibatkan perubahan jenis belanja; b. Perubahan kantor bayar KPPN; c. Perubahan nomenklatur satker sepanjang kode satker tetap; d. Perubahan rincian belanja pemerintah pusat antar provinsi/kabupaten /kota untuk kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh unit organisasi di tingkat pusat maupun oleh instansi vertikal di daerah; e. Perubahan alokasi dana antarsubkegiatan dalam satu kegiatan, termasuk menambah subkegiatan baru dalam satu kegiatan, satu program, satu jenis belanja dan satu satker sepanjang sasaran program dan/atau volume keluaran kegiatan/sub kegiatan telah dicapai atau dikontrakan, dan tidak mengurangi alokasi dana belanja mengikat; f. Perubahan volume keluaran pada sub kegiatan, sepanjang sasaran program dan volume keluaran kegiatan telah dicapai tanpa mengubah alokasi dana pada kegiatan, program, jenis belanja, dan satker; g. Pencairan dana yang diblokir atau bertanda bintang (*) sepanjang dicantumkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kanwil DJPB apabila persyaratan telah dipenuhi; h. Perubahan anggaran belanja sebagai akibat penggunaan penerimaan yang bersumber dari PNBP diatas pagu APBN untuk Badan Layanan Umum (BLU); i. Perubahan rincian belanja pemerintah pusat sebagai akibat dari penyelesaian tunggakan tahun yang lalu sepanjang dalam kegiatan yang sama dananya masih tersedia dan tidak mengganggu pencapaian sasaran program. 4. Prosedur Pengusulan Revisi DIPA Tanpa Perubahan SAPSK. Prosedur Pengusulan Revisi DIPA sebagaimana dimaksud pada angka 3 diatur sebagai berikut: a. Untuk Satker Pusat:

1) Revisi DIPA yang disebabkan adanya perubahan/ralat sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a, huruf b, dan huruf c, maka KPA mengajukan usulan revisi DIPA kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2) Revisi DIPA yang disebabkan adanya perubahan sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf i diatur sebagai berikut : a) KPA mengajukan usulan revisi DIPA kepada Unit Eselon I yang membidangi program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; b) Unit Eselon I terkait memproses dan menyampaikan usulan revisi DIPA dimaksud kepada Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan tembusan kepada Kepala Biro Perencanaan; c) Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan memproses dan menyampaikan usulan revisi DIPA dimaksud kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan; d) Berdasarkan usulan dari Sekretaris Jenderal Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan menelaah dan menetapkan pengesahan Revisi DIPA dimaksud. b. Untuk Satker Daerah: 1) Revisi DIPA yang disebabkan adanya perubahan/ralat sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a, huruf b, dan huruf c, maka KPA mengajukan usulan revisi DIPA kepada Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan setempat dengan tembusan Sekretaris Jenderal dan Unit Eselon I yang membidangi program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. 2) Revisi DIPA yang disebabkan adanya perubahan sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf i diatur sebagai berikut: a) KPA mengajukan usulan revisi DIPA kepada Unit Eselon I yang membidangi program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; b) Unit Eselon I terkait memproses dan apabila menyetujui maka persetujuan dimaksud dikirim ke Satker daerah dengan tembusan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi; c) Berdasarkan persetujuan Unit Eseon I tersebut, maka Satker Daerah dimaksud menyampaikan usulan revisi kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat; d) Berdasarkan revisi DIPA yang telah disetujui oleh Kanwil DJPB maka Satker yang bersangkutan wajib melaporkan revisi DIPA dimaksud kepada Unit Eslon I yang bersangkutan dan tembusan kepada Sekretaris Jenderal Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 3. Ketentuan BAB VII, huruf B, angka 5 pada sub judul Penjelasan Proses Pelaporan diubah sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut: Penjelasan Proses Pelaporan: 1. UAKPA menyampaikan dokumen sumber perolehan aset tetap kepada UAKPB setiap terdapat transaksi perolehan aset;

2. UAKPB mengirimkan ADK aset setiap bulan ke UAKPA sebagai bahan penyusunan neraca; 3. UAKPA menyampaikan secara bulanan ke KPPN berupa LRA, Neraca, dan ADK dalam rangka melakukan rekonsiliasi data. Laporan semester I dan II (tahunan) dilengkapi dengan CALK; 4. UAKPA UPTP, SKPD Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan menyampaikan ADK, LRA, dan Neraca secara bulanan kepada UAPPA-W dan UAPPA-E1 untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal Depnakertrans up Kepala Biro Keuangan. Laporan semester I dan II (tahunan) disertai dengan CALK; 5. UAKPA Kantor Pusat menyampaikan ADK, LRA, dan neraca secara bulanan kepada UAPPA-E1 untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal Depnakertrans up Kepala Biro Keuangan. Laporan semester I dan II ( tahunan) disertai dengan CALK; 6. UAKPA-BLU menyampaikan laporan triwulanan ke KPPN berupa LRA, Neraca dan ADK untuk rekonsiliasi data. Laporan semester I dan II (tahunan) dilengkapi dengan CALK; 7. UAKPA-BLU menyampaikan ADK, LRA, dan Neraca kepada UAPPA-E1 untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap triwulan. Laporan semester I dan II (tahunan) disertai dengan CALK; 8. UAPPB-W menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-W setiap semester I dan II (tahunan) untuk dilakukan pencocokan dengan laporan keuangan pada UAPPA-W; 9. UAPPA-W menyampaikan ADK secara bulanan ke Kanwil Ditjen PBN up. Bidang AKLAP, dan menyampaikan LRA dan Neraca beserta ADK setiap triwulan dalam rangka rekonsiliasi tingkat wilayah. Laporan semester I dan II (tahunan) dilengkapi dengan CALK; 10. UAPPA-W menyampaikan LRA, Neraca, dan ADK secara triwulanan kepada UAPPA- E1 untuk digabungkan di tingkat eselon I dengan tembusan ke Sekretaris Jenderal Depnakertrans up Kepala Biro Keuangan. Laporan semester I dan II (tahunan) dilengkapi dengan CALK; 11. UAPPB-E1 menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-E1 setiap semester I dan II (tahunan) untuk dilakukan pencocokan dengan laporan keuangan pada UAPPA-E1; 12. UAPPA-E1 menyampaikan LRA, Neraca, dan ADK termasuk BLU dan Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan setiap triwulan ke UAPA sebagai bahan penyusunan laporan keuangan tingkat kementerian negara/lembaga. Laporan semester I dan II (tahunan) dilengkapi dengan CALK. Menyampaikan ADK dan Laporan Keuangan kepada UAPA setiap tanggal 25 bulan berikutnya; 13. Apabila diperlukan UAPPA-E1 dapat melakukan rekonsiliasi laporan keuangan tingkat eselon I dengan Ditjen PBN up. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap semester I dan II (tahunan); 14. UAPB menyampaikan laporan BMN kepada UAPA setiap semester I dan II (tahunan) untuk dilakukan pencocokan dengan laporan keuangan pada UAPA;

15. UAPA menyampaikan laporan keuangan beserta ADK kepada Ditjen Perbendaharaan up. Dit. APK dalam rangka rekonsiliasi dan penyusunan Laporan Keuangan pemerintah pusat setiap semester I dan smester II (tahunan). Pasal II Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Maret 2009 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd Dr. Ir. ERMAN SUPARNO, MBA., M.Si.