BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan korelasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. melakukan kajian expost factor yang bertujuan untuk melihat hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan korelasi korelasi regresi berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (tergantung). Mod el ini untuk mengetahui apakah ada hubungan fanatisme ( X1) terhadap pengambilan keputusan pembelian (Y) jersey bola pada fans club bola liga serie A Italia region Pekanbaru, harga diri (X2) terhadap pengambilan keputusan pembelian (Y) jersey bola pada fans club bola liga serie A Italia region Pekanbaru. Model ketiga variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. X1 (Fanatisme) Y (Pengambilan Keputusan Pembelian) X2 (Harga Diri) 35

36 B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel peneltian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Identifikasi terhadap variabel penelitian bertujuan untuk memperjelas dan membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak diperlukan. Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung (Y) : Pengambilan Keputusan Pembelian Variabel bebas (X) X 1 X 2 : Fanatisme : Harga Diri C. Defenisi Operasional 1. Pengambilan Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan pembelian adalah kegiatan individu secara langsung dalam mengidentifikasikan semua pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasarannya dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan yang berujung kepada keputusan pembelian atau tidak dipengaruhi oleh rekognisi, sosioeksternal dan psikologis. Tahapan pengambilan keputusan pembelian menurut Engel (1995) diantaranya :

37 a). Pengenalan Kebutuhan Mengenali adanya kebutuhan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Pengenalan kebutuhan merupakan mengenal apa yang menjadi kebutuhan konsumen dengan keadaan yang dinginkan dan keadaan yang ada. b).pencarian Informasi Pencarian informasi merupakan pengumpulan informasi yang diperoleh baik itu melalui internal maupun eksternalnya untuk menentukan solusi yang memungkinkan dari proses pencarian difokuskan pada stimulus dalam menyeleksikan masalah. c). EvaluasiAlternatif Setelah konsumen mengumpulkan informasi mengenai jawaban alternatif terhadap suatu kebutuhan, maka konsumen akan mengevaluasi pilihan dan menyederhanakan pilihan pada alternatif yang diinginkan. d). Pembelian konsumen melakukan pembelian berdasarkan alternatif yang dipilih keputusan pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, keputusan pembelian, waktu pembelian, tempat pembelian dan bagaimana cara pembayaran. e).hasil Perilaku sesudah melakukan pembelian mempengaruhi pembelian ulang dan juga ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan tertentu.

38 2. Fanatisme Fanatisme merupakan bentuk kecintaan atau kesenangan yang berlebihan terhadap satu jenis kegiatan. Baik itu dalam bidang politik, kebudayaan, agama dan diantaranya terhadap sebuah olah raga. Dalam kecintaan yang berlebihan bisa berdampak negatif dan ada pula berdampak positif. Aspek-aspek fanatisme menurut Goddard (2001) diantaranya : a). Besarnya suatu minat dan kecintaan pada satu jenis kegiatan. dengan besarnya sikap fanatisme seseorang akan memotivasi dirinya sendiri untuk lebih meningkatkan usahanya dalam mendukung club favoritnya. b). Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut. Hal ini merupakan esensi yang sangat penting mengingat ini adalah merupakan jiwa atau sikap seorang fans club untuk memulai sesuatu yang dilakukan. c). Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu. Dalam melakukansesuatu haruslah ada perasaan yang senang dan bangga terhadap apa yang dikerjakan dan sesuatu hal tersebut lebih bermakna jika mempunyai rasa kecintaan terhadap apa yang dilakukan. d). Motivasi yang datang dari keluarga juga dapat mempengaruhi seseorang pada kegiatannya. Fanatisme juga dapat muncul dari dukungan keluarga.

39 3. Harga Diri Harga diri adalah proses evaluasi yang ditunjukan individu pada diri sendiri dimana nantinya berkaitan dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Evaluasi dalam hal ini digambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri. Menunjukan penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu itu merasa mampu, sukses, dan berharga. Karakteristik harga diri menurut Coopersmith (1967) karakteristik yaitu : a. Memiliki sikap menerima Individu yang memiliki penilaian positif terhadap dirinya yang ditunjukkan oleh kemampuan individu bahwa dirinya diterima oleh lingkungannya, merasa dibutuhkan orang lain, menerima diri dengan apa adanya dan bersyukur dengan apa yang dimiliki. b. Memiliki rasa percaya diri Sikap positif yang dimiliki individu yang mampu mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan dan situasi yang dihadapinya. c. Merasa diri mampu Individu yang memiliki perasaan mampu terhadap dirinya dan memiliki sikap optimis dalam menghadapi masalah kehidupan.

40 d. Merasa diri penting Perasaan yang merasa diri penting muncul dari dalam diri individu yang memandang penting dirinya dan didukung dengan penilaian yang positif dari lingkungannya e. Memiliki keinginan untuk sukses Keinginan yang dimiliki individu untuk mencapai suatu impian yang dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan. f. Merasa berarti Memiliki rasa kepedulian dengan lingkungan sekitar dan dapat berempati dengan kesusahan yang dialami orang lain dan adanya penilaian didalam individu D. Populasi dan Subjek Penelitian Populasi menurut Azwar (2010) adalah kelompok subjek yang hendak digeneralisasikan hasil penelitian. Kelompok subjeknya harus memiliki ciriciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak hanya sebatas pada ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu. Dalam penelitian ini jumlah populasi keseluruhannya adalah 821 fans club yang terdiri dari lima komunitas club liga Serie A Italia Region Pekanbaru.

41 Besar jumlah sampel dalam penelitian menurut pendapat Crocker dan Algina (dalam Azwar, 2012) menyebutkan standar sampel penelitian yang memadai adalah 200 subjek. Jadi, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 200 subjek fans club bola liga serie A Italia region Pekanbaru. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sampling kuota, teknik sampling kuota merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang dinginkan (Martono, 2012). Adapun karakteristik subjek dalam penelitian ini yaitu fans club bola yang menyukai liga serie A Italia, fans club bola yang setia pada club yang didukungnya, fans club bola yang terdaftar namanya dalam membership, fans club bola yang masih aktif dalam kegiatan nonton bareng atau futsal, fans club bola yang tidak tercantum namanya di member region lain selain Pekanbaru, lokasi yang menjadi tempat penelitian subjek yaitu fans club liga Serie A Italia di Pekanbaru. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang ditelitinya dengan tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti dan untuk mengetahuinya haruslah menggunakan metode atau cara-cara yang efisien dan akurat (Azwar, 2010). Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dengan skala. Skala ini menyediakan alternatif jawaban menggunakan skala likert yang diberi skor

42 untuk setiap jawaban responden dimulai dari satu sampai empat. penskoran untuk penelitian favorabel yaitu: 1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 4 2. setuju (S) diberi skor 3 3. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Sedangkan penskoran untuk penelitian unfavorabel yaitu : 1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 1 2. setuju (S) diberi skor 2 3. Tidak Setuju (TS) diberi skor 3 4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4 Untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan tiga skala yaitu, skala pengambilan keputusan pembelian, fanatisme dan harga diri. 1. Skala pengambilan keputusan pembelian merupakan skala modifikasi dari skala penelitian Titin Sumarni dengan judul Hubungan antara konformitas dengan proses pengambilan keputusan membeli berdasarkan pada tahapantahapan pengambilan keputusan pembelian dari Engel (1995) seperti. a). Pengenalan kebutuhan b). Pencarian informasi c). Evaluasi alternatif d). Pembelian e). Hasil

43 Tabel 3.1 Blue Print Aitem-Aitem Pengambilan Keputusan Pembelian Sebelum Try Out No. TahapanPengambilan Sebaran Aitem Total KeputusanPembelian 1. Pengenalan Kebutuhan 1,2,19,29 3, 30, 31 7 2. Pencarian Informasi 12,13,15,17,18 23,25,27 7,28,32 11 3. Evaluasi Alternatif 6,14,38 9,11,22 6 4. Pembelian 8,16,21,26,37 4, 33, 35 8 5. Hasil 10,20,24 5,34, 36 6 Jumlah 38 2. Skala fanatisme yang dibuat sendiri oleh peneliti didasarkan pada aspekaspek fanatisme dari Goddard (2001) seperti. a) Besarnya minat dan kecintaan pada satu jenis kegiatan b) Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut c) Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu d) Dukungan dari keluarga terhadap kegiatan individu Tabel 3.2 Blue Print Aitem-Aitem Fanatisme Sebelum Try Out No. Dimensi Fanatisme Sebaran Aitem Total 1. Besarnya Minat Dan Kecintaan 1,8,14,11 5,12,23 7 2. Sikap Pribadi 4,16,25 6,18,22,24 7 3. Lamanya Individu Menekuni 3,9,17 Kegiatan 7,13 5 4. Dukungan dari Keluarga 10, 15, 20 2,19,21 6 Jumlah 25 3. Skala harga diri merupakan skala modifikasi dari skala penelitian Indriana dengan judul Hubungan harga diri dengan subjective well being pada remaja akhir berdasarkan pada aspek-aspek harga diri dari teori Coopersmith (1967) seperti :

44 a). Memiliki sikap menerima b). Memiliki rasa percaya diri c). Merasa diri mampu d). Merasa diri penting e). Memiliki keinginan untuk sukses f). Merasa berarti Tabel 3.3 Blue Print Aitem-Aitem Harga Diri Sebelum Try Out No. Dimensi HargaDiri Sebaran Aitem Total 1. Memiliki sikap menerima 6, 33, 35 34, 36,37 6 2. Memiliki rasa percaya diri 5,23,28 3,8,24 6 3. Merasa diri mampu 1,4,7 2,9,11 6 4. Merasa diri penting 10,25,29 14,16,19,20 7 5. Memiliki keinginan untuk suskses 12,26,30 13,27,31 6 6. Merasa berarti 15,17,32 18,21,22 6 Jumlah 37 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Coba Alat Ukur Dalam penelitian ini baik skala pengambilan keputusan pembelian, skala fanatisme dan skala harga diri akan dilakukan uji coba (try out) terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penelitian yang sebenarnya. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Setalah melakukan uji coba maka selanjutnya diskor dan melakukan pengujian validitas dan realibilitas dengan bantuan SPSS Version 18,0 for Windows. Uji coba alat ukur (try out) dilakukan dengan cara memberikan skala kepada subjek. Dalam hal ini jumlah subjek yang digunakan untuk try out adalah sebanyak 100 orang. Adapun subjek dalam melakukan try out ini memiliki

45 kemiripan dengan fans club bola, salah satunya adalah subjek menyukai sepak bola atau mempunyai merchandise bola (jersey). Adapun tempat penyebaran skala try out dilakukan di kampus maupun di luar kampus. Uji coba ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 17 Juni 2014. 2. Validitas Validitas dapat diartikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan kualitas fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu validitas yang menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur oleh skala tersebut (Azwar, 2010). Validasi ini diukur menggunakan professional judgment yang dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber penelitian. 3. Diskriminasi Aitem Indeks diskriminasi aitem yaitu kemampuan aitem dalam membedakan antara subjek yang dimiliki atribut yang hendak diukur dan tidak memiliki atribut yang hendak diukur. Selain itu, indeks diskriminasi merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi aitem total. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi antara skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total, yang dikenal dengan parameter daya aitem (Azwar, 2010). Menurut Azwar (2 010), apabila aitem yang memiliki indeks diskriminasi aitem kurang dari pada 0.30 dianggap sebagai tidak memuaskan. Daya beda setiap

46 aitem memiliki nilai yang rendah. Koefisien yang berkisar antara 0.30 sampai dengan 0.50 dianggap memberikan kontribusi yang baik Cronbach (dalam Azwar, 2010), artinya daya beda setiap aitem memiliki nilai yang tinggi. Namun apabila jumlah aitem tidak mencukupi sebagai jumlah yang diinginkan, maka batas kriteria bisa diturunkan menjadi 0.25. Uji daya diskriminasi dalam penelitian ini dianalisa menggunaka program SPSS version 18,0 for Windows dengan acuan koefisien korelasi antar aitem besar dari 0,30 untuk masing-masing skala penelitian. Setelah mendapatkan nilai koefisien antar aitem, maka terdapat beberapa aitem yang diterima dan yang gugur untuk masing-masing skala. Berikut ini adalah gambaran aitem yang diterima dan gugur pada masing-masing skala. a. Skala pengambilan keputusan pembelian Tabel 3.4 Distribusi Aitem-Aitem Skala Pengambilan Keputusan Pembelian Yang Diterima Dan Gugur No Sebaran Aitem Dimensi pengembilan keputusan pembelian Diterima Gugur Diterima Gugur Total 1. Pengenalan kebutuhan 1 2,19,29 30,31 3 7 2. Pencarian informasi 12,13,1 15 7,18,23, 28,32 7 11 25,27 3. Evaluasi alternatif 14,38 6 9,11 22 6 4. Pembelian 16,37 8,21,26 33,35 4 8 5. Hasil 10,20 24 34 5,36 6 Jumlah 8 15 9 6 38 Setelah dilakukan uji coba alat ukur (try out) skala pengambilan keputusan pembelian dengan melihat koefisien korelasi antar aitem besar dari 0.30 maka terdapat 17 aitem yang diterima dan 21 aitem yang gugur. Berdasarkan aitem-

47 aitem yang diterima, maka dapat disusun blue print skala pengambilan keputusan pembelian yang digunakan untuk penelitian dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.5 Distribusi Aitem-Aitem Skala Pengambilan Keputusan Pembelian Yang Diterima No. Dimensi pengambilan keputusan Sebaran Aitem pembelian Total 1. Pengenalan kebutuhan 1 30,31 3 2. Pencarian informasi 15 28,32 3 3. Evaluasi alternatif 14,38 9,11 4 4. Pembelian 16,37 33,35 4 5. Hasil 10,20 34 3 Jumlah 8 9 17 Tabel 3.6 Blue Print Skala Penelitian Pengambilan Keputusan Pembelian No. Dimensi pengambilan keputusan Sebaran Aitem pembelian Total 1. Pengenalan kebutuhan 6 2,7 3 2. Pencarian informasi 1 8,10 3 3. Evaluasi alternatif 3,9 11,13 4 4. Pembelian 4,12 14,16 4 5. Hasil 5,15 17 3 Jumlah 17 b. Skala Fanatisme Tabel 3.7 Distribusi Aitem-Aitem Skala Fanatisme Yang Diterima Dan Gugur Sebaran Aitem No. Aspek fanatisme Total Diterima Gugur Diterima Gugur 1. Besarnya minat dan kecintaan 8,11 1,14 5,12,23-7 2. Sikap pribadi 4,16,22 25 6,18,24-7 3. Lamanya individu menekuni kegiatan 3,17 9 7,13-5 4. Dukungan dari keluarga 10,20 15 2,19,21-6 Jumlah 25 Setelah dilakukan uji coba alat ukur (try out) skala fanatisme, maka terdapat 20 aitem yang diterima dan 5 aitem yang gugur. Berdasarkan aitem-aitem

48 yang diterima, maka disusun blue print skala fanatisme yang baru untuk penelitian dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.8 Distribusi Aitem-Aitem Skala Fanatisme Yang Diterima No. Aspek fanatisme Sebaran Aitem Total 1. Besarnya minat dan kecintaan 8,11 5,12,23 5 2. Sikap pribadi 4,16,22 6,18,24 6 3. Lamanya individu menekuni kegiatan 3,17 7,13 4 4. Dukungan dari keluarga 10,20 2,19,21 5 Jumlah 20 Tabel 3.9 Blue Print Skala Penelitian Fanatisme No. Aspek fanatisme Sebaran Aitem Total 1. Besarnya minat dan kecintaan 1,12 2,5,11 5 2. Sikap pribadi 3,10,13 4,6,8 6 3. Lamanya individu menekuni kegiatan 7,17 9,15 4 4. Dukungan dari keluarga 14,19 16,18,20 5 Jumlah 20 c. Skala Harga Diri Tabel 3.10 Distribusi Aitem-Aitem Skala Harga Diri Diterima Dan Gugur Sebaran Aitem Total No Dimensi Harga Diri Diterima Gugur Diterima Gugur 1. Memiliki sikap menenrima 6,33,35-34 36,37 6 2. Memiliki rasa percaya diri 5 23,28 3,8 24 6 3. Merasa diri mampu 4 1,7 2,11 9 6 4. Merasa diri penting 25 10,29 14,16,19 20 7 5. Memiliki keinginan untuk sukses 12,30 26 13,27 31 6 6. Merasa berarti 32 15,17 18,21 22 6 Jumlah 9 9 12 7 37 Setelah dilakukan uji coba alat ukur (try out) skala harga diri, maka terdapat 21 aitem yang diterima dan 16 aitem yang gugur. Berdasarkan aitem-aitem yang

49 diterima, maka dapat disusun blue print skala harga diri yang digunakan untuk penelitian dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.11 Distribusi Aitem-Aitem Skala Harga Diri Yang Diterima No. Dimensi harga diri Sebaran Aitem Total 1. Memiliki sikap menenrima 6,33,35 34 4 2. Memiliki rasa percaya diri 5 3,8 3 3. Merasa diri mampu 4 2,11 3 4. Merasa diri penting 25 14,16,19 3 5. Memiliki keinginan untuk sukses 12,30 13,27 4 6. Merasa berarti 32 18,21 3 Jumlah 9 12 21 Tabel 3.12 Blue Print Skala Penelitian Harga Diri No. Dimensi harga diri Sebaran Aitem Total 1. Memiliki sikap menenrima 1,13,15 2 4 2. Memiliki rasa percaya diri 3 4,14 3 3. Merasa diri mampu 5 6,16 3 4. Merasa diri penting 7 8,17,19 3 5. Memiliki keinginan untuk sukses 9,18 10,20 4 6. Merasa berarti 11 12,21 3 Jumlah 9 12 21 4. Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu teknik untuk melihat seberapa jauh skala dapat memberikan hasil yang konstan (ajeg) dalam suatu pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0.00 sampai 1.00. Koefisien yang mendekati angka 1.00 menunjukkan reliabilitas alat ukur yang semakin tinggi (Azwar, 2010). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Version 18.00 for Windows.

50 Setelah melakukan uji reliabilitas terhadap data try out, maka dapat digambarkan reliabilitas dari setiap variabel penelitian adalah sebagai berikut. Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jumlah Crobach s Jumlah Subjek Aitem Alpha Pengambilan keputusan 17 100 0.870 pembelian Fanatisme 20 100 0.858 Harga diri 21 100 0.859 G. Metode Analisis Data Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka metode analisis data yang digunakan adalah korelasi regresi berganda digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Yaitu, ada tidaknya hubungan fanatisme terhadap pengambilan keputusan pembelian jersey bola pada fans club bola liga seri A Italia region Pekanbaru, ada tidaknya hubungan harga diri terhadap pengambilan keputusan pembelian jersey bola pada fans club bola liga seri A Italia region Pekanbaru dan Kemudian data dianalisis secara kuantitatif dengan bantuan menggunakan program SPSS versi 18.0 for windows. H. Jadwal Penelitian Tabel 3.14 Jadwal Penelitian No. Nama Kegiatan Tanggal 1. Seminar Proposal 31 April 2014 2. Try Out 1 17 Juni 2014 3. Penelitian 18 Juni 24 July 2014 4. Seminar Hasil 10 Desember 2014 5. Ujian Munaqasyah 29 April 2015