ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (SABO DAM) BERDASARKAN MORFOLOGI SUNGAI DI SUNGAI WARMARE, KABUPATEN MANOKWARI

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA BENDUNG INGGE KABUATEN SARMI PAPUA ABSTRAK

BAB VI PERENCANAAN CHECK DAM

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI

METODOLOGI BAB III III Tinjauan Umum

DESAIN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (SABO) PADA SUNGAI RAPAK DALAM SAMARINDA SEBERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir

PERENCANAAN CHECK DAM SUNGAI GLUGU KABUPATEN GROBOGAN, JAWA TENGAH

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB III METODOLOGI. Setiap perencanaan akan membutuhkan data-data pendukung baik data primer maupun data sekunder (Soedibyo, 1993).

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi pada Proyek Detail Desain Bendung D.I.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB V PERENCANAAN SABO DAM DAN BENDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

PERENCANAAN BENDUNG TETAP SUNGAI BATANG LUMPO II KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

ANALISA DESAIN BENDUNG D.I KAWASAN SAWAH LAWEH TARUSAN (3.273 HA) KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB VI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

KAJIAN HIDROLIK PADA BENDUNG SUMUR WATU, DAERAH IRIGASI SUMUR WATU INDRAMAYU

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI Rancangan Penulisan

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH :

Stenly Mesak Rumetna NRP : Pembimbing : Ir.Endang Ariani,Dipl. H.E. NIK : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INFO TEKNIK Volume 5 No. 2, Desember 2004 ( ) Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls) di Tanah Rawa Pada Proyek Jalan

BAB V RENCANA PENANGANAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (BPS) DI HULU WADUK MRICA SUNGAI SERAYU KABUPATEN WONOSOBO

PERENCANAAN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN WADUK SELOREJO KABUPATEN MALANG

Bab 3 Metodologi III TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI BENDUNGAN

1.1 Latar Belakang Tujuan Lokasi proyek Analisis Curali Hujan Rata-rata Rerata Aljabar 12

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses pengangkutan dan pengendapan sedimen tidak hanya tergantung pada

PERENCANAAN PENANGGULANGAN BANJIR MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC RAS (Studi Kasus Situ Cilangkap) Citra Adinda Putri Jurusan Teknik Sipil Fakultas

RANCANGAN TEKNIS RINCI (DED) BANGUNAN UTAMA BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI D.I. SIDEY KABUPATEN MANOKWARI PAPUA TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

BAB V ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI

ANALISIS DAN PERENCANAAN PENGAMAN DASAR SUNGAI DIHILIR BENDUNG CIPAMINGKIS JAWA BARAT

PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH SAMPING (SIDE CHANNEL SPILLWAY) BENDUNGAN BUDONG-BUDONG KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT

PENGELOLAAN SEDIMEN KALI GENDOL PASCA ERUPSI MERAPI JUNI 2006

STUDI PERUBAHAN DASAR KALI PORONG AKIBAT SEDIMEN LUMPUR DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR

SIMULASI NORMALISASI SALURAN TARUM BARAT MENGGUNAKAN PROGRAM HEC-RAS. Endah Kurniyaningrum 1 dan Trihono Kadri 2

DESAIN SABO DAM DI PA-C4 KALI PABELAN MERAPI

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan I 1

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM

PERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI

BAB V PERENCANAAN DAM PENGENDALI SEDIMEN

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.

BAB III METODOLOGI. 2. Kerusakan DAS yang disebabkan karena erosi yang berlebihan serta berkurangnya lahan daerah tangkapan air.

REKAYASA HIDROLOGI II

6 BAB VI EVALUASI BENDUNG JUWERO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Samudera, Danau atau Laut, atau ke Sungai yang lain. Pada beberapa

Kampus USU Medan 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara,

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI SERAYU DI KABUPATEN WONOSOBO

CAPACITY CALCULATION OF RIVER FOR PADDY FIELDS SECTIONAL KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

METODOLOGI Tinjauan Umum 3. BAB 3

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERENCANAAN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (BPS) DI HULU WADUK GAJAH MUNGKUR SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOSOBO

PERENCANAAN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN PADA SUNGAI SAMPEAN

TESIS ANALISA STRUKTUR SABO DAM YANG BERFUNGSI SEBAGAI JEMBATAN

PERENCANAAN BENDUNG TETAP DI DESA NGETOS KECAMATAN NGETOS KABUPATEN NGANJUK

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN CHECK DAM BATANG LAMPASI KABUPATEN 50 KOTA DI PAYAKUMBUH

Gambar 3. 1 Wilayah Sungai Cimanuk (Sumber : Laporan Akhir Supervisi Bendungan Jatigede)

PENGGUNAAN CHECK DAM DALAM USAHA MENANGGULANGI EROSI ALUR

BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI

pendahuluan Arti Pentingnya Air

ABSTRAK ANALISIS PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH TANGGUL MUARA SUNGAI TANJUNG ORI DESA TAMBAK KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN GRESIK

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN BENDUNG LIMAU MANIS KOTA PADANG

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI DESAIN PERENCANAAN CHECK DAM BATANG SULITI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

UJI STABILITAS CHECK DAM KEDUNGREJO 15 DI KALI KONTO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

PREDIKSI KAPASITAS TAMPUNG SEDIMEN KALI GENDOL TERHADAP MATERIAL ERUPSI GUNUNG MERAPI 2006

PERENCANAAN SAND POCKET SEBAGAI BANGUNAN PENGENDALI ALIRAN SEDIMEN DI KALI OPAK YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

STUDI PERENCANAAN PELIMPAH EMBUNG KRUENG RAYA KELURAHAN KRUENG RAYA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Transkripsi:

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (SABO DAM) BERDASARKAN MORFOLOGI SUNGAI DI SUNGAI WARMARE, KABUPATEN MANOKWARI Liana Herlina 1, Endah Kurniyaningrum 2 ABSTRAK Dalam perencanaan penanggulangan daya rusak air maka dapat dilihat berdasarkan kondisi sarana dan prasaranan bangunan air dalam segi teknis. Pengendalian daya rusak air dalam segi teknis dapat berupa tanggul, normalisasi sungai, bangunan pengendali sedimen (Sabo Dam) dan lain-lain. Penelitian ini difokuskan kepada stabilitas bangunan pengendali sedimen di Sungai Warmere, Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Data-data yang dibutuhkan dalam menganalisa stabilitas Sabo Dam yaitu data hidrologi, data topografi dan data mekanika tanah. Untuk menghitung Sabilitas Sabo Dam digunakan petunjuk dari Pedoman Perencanaan Teknis Pd T-12-2004-A dengan beban rencana yaitu kebutuhan stabilitas dalam mendesain Dam maka dibutuhkan perhitungan untuk menguji kestabilan bangunan agar dapat meminimalisir kemungkinan kegagalan bangunan. Dalam perhitungan stabilitas bangunan sedimen kondisi berada pada waktu banjir dan normal sehingga dibutuhkan control stabilitas. Dalam control stabilitas gaya-gaya yang perlu diperhitungkan yaitu gaya berat tubuh konstruksi (W), gaya hidrostatis (Ph), gaya berat (A) dan tekanan tanah (PA), dan kegempaan (G). Kata kunci: Sungai Warmare, Sabo Dam, stabilitas bangunan. ABSTRACT Water damage management planning, can be structured technically based upon the condition of water facilities and building infrastructure. The control of water damage technically can be an embankment, river normalization, building sediment control (Sabo Dam) and others. This study focused on the stability of building in the river sediment control Warmere, Manokwari Regency, West Papua Province. The data to analyze the stability of the Sabo Dame are hydrological data, topographic data, and the soil mechanics data. Technical Planning Guidelines Pd T-12-2004-A plays important roles to guide the calculation of stability Sabo Dam upon the stability need value in designing the DAM. Dam is needed to test the stability of the building in order to minimize the possibility of the failure of the building. Control Stability is to calculate the stability of building sediment condition at the normal time and/or at the flooding time. More, the forces of control stability which are taken into account are the style of construction s body weight (W), hydrostatic force (Ph), gravity (A), ground pressure (PA), and seismicity (G) Keywords: Warmare River, Sabo Dam, building stability. 1. LATAR BELAKANG Air merupakan kebutuhan mutlak bagi mahluk hidup terutama bagi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sehingga aktifitas pengguna sumber daya air semakin meningkat maka perlu ditingkatkan kelestariannya dengan menjaga keseimbangan siklus di bumi. Proses sedimentasi pada suatu sungai 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP Universitas Trisakti 2 Mahasiswa Magister Teknik Sipil FTSP Universitas Trisakti Analisis Stabilitas Bangunan Pengendali Sedimen (Sabo Dam) berdasarkan Morfologi Sungai Di Sungai Warmare, Kabupaten Manokwari 1 (Liana Herlina, Endah Kurniyaningrum)

meliputi proses erosi, transportasi, pengendapan dan pemadatan dari sedimentasi itu sendiri yang akan mengakibatkan terjadinya banjir. Kabupaten Manokwari memiliki intensitas hujan yang berlangsung sepanjang tahun sehingga memiliki iklim dengan kategori beriklim basah. Saat hujan turun dengan frekuensi yang cukup deras maka aliran sungai tersebut akan meluap sehingga menggenangi permukiman penduduk dan areal persawahan yang terdapat di sekitarnya. Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Warmare akan semakin parah apabila banjir tersebut bersamaan dengan terjadinya air pasang di Manokwari. Dalam perencanaan penanggulangan daya rusak air maka dapat dilihat berdasarkan kondisi sarana dan prasaranan bangunan air dalam segi teknis. Pengendalian daya rusak air dalam segi teknis dapat berupa tanggul, normalisasi sungai, bangunan pengendali sedimen (Sabo Dam) dan lain-lain. Penelitian ini difokuskan kepada stabilitas bangunan pengendali sedimen di Sungai Warmere, Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Lokasi Penelitian Gambar 1. Peta lokasi penelitian. 2. TINJAUAN PUSTAKA Sedimentasi merupakan suatu proses pengendapan material hasil erosi yang masuk ke aliran sungai sehingga membentuk dataran alluvial. Sedimentasi yang terjadi akan menyebabkan pengendapan di badan sungai sehingga kapasitas volume tampungan sungai akan berkurang yang akan mengakibatkan terjadinya luapan air sungai ke sekitar badan sungai. Menurut Sumarto (1995), pengendapan sedimen di waduk-waduk akan mengurangi volume efektifnya yang dikarenakan sedimen dengan ukuran butiran halus akan diendapkan pada Dam atau Bendungan yang sudah ada dan masuk pada area yang disebut Low Water Level, sedangkan butiran kasarnya akan diendapkan di bagian hulu. 2 Jurnal Sipil Vol. 13, No. 1, Maret 2013: 1-8

Bangunan Sabo Dam merupakan suatu konstruksi bangunan air yang berfungsi sebagai penahan, penampung dan pengendali sedimen yang larut pada aliran sungai sehingga sedimen tersebut tidak mengganggu kinerja Dam yang ada. Menurut Murod (2002), jenis bangunan pengendali sedimen menurut fungsinya dibedakan menjadi 5 (lima) yaitu stepped dam, check dam atau sabo dam, sand pocket, groundsill, dan channel works. 3. METODOLOGI Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi Sungai Warmare atau DAS Warmare berada pada Distrik Warmare Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Letak astronomis DAS Warmare berada pada posisi 0 56 10 sampai dengan 1 01 01 Lintang Selatan dan 133 54 05 sampai dengan 133 59 25 Bujur Timur. Batas DAS Warmare sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan DAS Prafi, sebelah timur berbatasan dengan Warbederi, sebelah selatan berbatasan dengan DAS Meuni dan sebelah barat berbatasan dengan DAS Meuni. DAS Warmare mempunyai morfometri sebagai berikut, luas daerah tangkapan hujan (catchment area) sebesar 41,09 km 2 dengan panjang sungai utama sepanjang 14,18 km. Sungai Warmare memiliki kemiringan dasar sungai sebesar 0,022849083 dan kerapatan sungai atau kerapatan drainasi sebesar 0,89 yang masuk dalam indeks kerapatan sungai kategori sedang. Gambar 2. DAS Warmare. Metodologi Penelitian Data-data yang dibutuhkan dalam menganalisa stabilitas Sabo Dam yaitu data hidrologi, data topografi dan data mekanika tanah. Untuk menghitung Sabilitas Sabo Dam digunakan petunjuk dari Pedoman Perencanaan Teknis Pd T-12-2004-A dengan beban rencana yaitu kebutuhan stabilitas dalam mendesain Dam maka dibutuhkan perhitungan Analisis Stabilitas Bangunan Pengendali Sedimen (Sabo Dam) berdasarkan Morfologi Sungai Di Sungai Warmare, Kabupaten Manokwari 3 (Liana Herlina, Endah Kurniyaningrum)

untuk menguji kestabilan bangunan agar dapat meminimalisir kemungkinan kegagalan bangunan jika penyebab runtuhnya bangunan di karenakan: a. Geser (sliding) Sfgeser = ( f.pv + τ 0. l ) / PH b. Guling (overturning) SF = Σ Mv / Σ MH c. Stabilitas terhadap erosi bawah tanah d. Stabilitas terhadap daya dukung 4. ANALISIS DAN HASIL Dalam perhitungan stabilitas bangunan sedimen kondisi berada pada waktu banjir dan normal sehingga dibutuhkan control stabilitas. Dalam control stabilitas gaya-gaya yang perlu diperhitungkan yaitu gaya berat tubuh konstruksi (W), gaya hidrostatis (Ph), gaya berat (A) dan tekanan tanah (PA), dan kegempaan (G). a. Kondisi Normal Uraian gaya-gaya yang berkerja pada perhitungan stabilitas ini dapat dilihat pada sketsa gambar 3 dan tabel 1 Dalam perhitungan stabilitas ini data-data yang digunakan adalah sebagai berikut : -. Lebar dasar pondasi : 6,25 m -. Tinggi muka air di atas pelimpah (Hp) : 0,00 m -. Tinggi total bangunan sampai pelimpah : 5,00 m -. Berat volume air w : 1,00 ton/m 3 -. Berat volume pasangan batu c : 2,40 ton/m 3 -. Tegangan geser bangunan pada tanah dasar o : 0 ton/m 2 /m -. Tekanan tanah ijin t : 40 ton/m 2 -. Koefisien gempa : 0,12 4 Jurnal Sipil Vol. 13, No. 1, Maret 2013: 1-8

Gambar 3. Gaya-Gaya yang Bekerja pada Dam Utama Sabo Dam di Patok A.29 (Air Normal) Tinjauan Stabilitas : a. Terhadap guling Sf = Mp / Mg = 189,06 / 20,83 = 9,08 2,00 aman b. Terhadap geser Sf = {f. V + o. B} / H = {(0,70 x 61,13) + (0 x 6,25)} / 12,50 = 3,42 1,20 aman c. Terhadap eksentrisitas x = M / V = 168,23 / 61,13 = 2,75 e = (B / 2) - x = (6,25 / 2) 2,75 = 0,37 Syaratnya; e B/6 (6,25 / 6) 0,37 1,04 aman Analisis Stabilitas Bangunan Pengendali Sedimen (Sabo Dam) berdasarkan Morfologi Sungai Di Sungai Warmare, Kabupaten Manokwari 5 (Liana Herlina, Endah Kurniyaningrum)

d. Terhadap daya dukung tanah 1.2 1.2 = { V / B}. {1 (6. e / B)} = {61,13 / 6,25} x {1 (6 x 0,37 / 6,25} = 9,78 x (1 0,36) 1 = 13,28 ton/m 2 0 < < 40 ton/m 2 aman 2 = 6,28 ton/m 2 0 < < 40 ton/m 2 aman b. Kondisi Banjir Uraian gaya-gaya yang berkerja pada perhitungan stabilitas ini dapat dilihat pada sketsa gambar 4 dan tabel 1. Dalam perhitungan stabilitas ini data-data yang digunakan adalah sebagai berikut : -. Lebar dasar pondasi : 6,25 m -. Tinggi muka air di atas pelimpah (Hp) : 0,51 m -. Tinggi total bangunan sampai pelimpah : 5,00 m -. Berat volume air w : 1,00 ton/m 3 -. Berat volume pasangan batu c : 2,40 ton/m 3 -. Tegangan geser bangunan pada tanah dasar o : 0 ton/m 2 /m -. Tekanan tanah ijin t : 40 ton/m 2 -. Koefisien gempa : 0,12 Gambar 4. Gaya-Gaya yang Bekerja pada Dam Utama Sabo Dam (Air Banjir) 6 Jurnal Sipil Vol. 13, No. 1, Maret 2013: 1-8

Notasi W 1 W 2 W 3 PV 1 PV 2 PV 3 PH 1 PH 2 Tabel 1. Gaya-Gaya yang Bekerja pada Dam Utama Sabo Dam (Air Banjir). Gaya (t) Lengan Momen (t.m) Keterangan V H (m) Mp Mg 0,50 x 1,00 x 5,00 x 2,40 3,00 x 5,00 x 2,40 0,50 x 2,25 x 5,00 x 2,40 0,50 x 2,25 x 5,00 x 1,00 0,51 x 5,51 x 1,00 3,00 x 0,51 x 1,00 0,50 x 5,51 x 5,51 x 1,00 0,51 x 5,51 x 100 Jumlah Sumber : Hasil Perhitungan 6,00 36,00 13,50 5,63 2,81 1,53 15,18 2,81 0,67 2,50 4,75 5,50 5,13 2,50 1,84 2,76 4,00 90,00 64,13 30,94 14,40 3,83 65,47 17,99 207,29 M 27,88 7,74 35,62 171,67 Tinjauan Stabilitas : a. Terhadap guling Sf = Mp / Mg = 207,29 / 35,62 = 5,82 2,00 aman b. Terhadap geser Sf = {f. V + o. B} / H = {(0,70 x 65,47) + (0 x 6,25)} / 17,99 = 2,55 1,20 aman c. Terhadap eksentrisitas x = M / V = 171,67 / 65,47 = 2,62 e = (B / 2) - x = (6,25 / 2) 2,62 = 0,50 Syaratnya: e B/6 (6,90 / 6) 0,50 1,04 aman Analisis Stabilitas Bangunan Pengendali Sedimen (Sabo Dam) berdasarkan Morfologi Sungai Di Sungai Warmare, Kabupaten Manokwari 7 (Liana Herlina, Endah Kurniyaningrum)

d. Terhadap daya dukung tanah 1.2 1.2 = { V / B}. {1 (6. e / B)} = {65,47 / 6,25} x {1 (6 x 0,50 / 6,25} = 10,48 x (1 0,48) 1 = 15,53 ton/m 2 0 < < 40 ton/m 2 aman 2 = 5,42 ton/m 2 0 < < 40 ton/m 2 aman 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa stabilitas bangunan Sabo Dam berdasarkan kondisi morfologi sungai pada penelitian ini terhitung aman. Adapun perhitungan dilakukan saat kondisi air normal dan kondisi banjir. Data perencanaan dapat berubah disesuaikan dengan kondisi daerah yang akan di bangun bangunan Sabo Dam. Pada Penelitian ini analisis stabilitas bangunan Sabo Dam dikatakan aman dengan dimensi yang ekonomis. Daftar Pustaka BWS Papua Barat. 2014. Pembangunan Pengendali Banjir Sungai Warmare Kabupaten Manokwari. Papua Barat Departemen Permukiman dan Wilayah. 2004. Pedoman Teknis Bendung Pengendali Dasar Sungai (Pd T-12-2004-A). Pedoman. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Murod, Khoirul. 2002. Analisis Keandalan Bangunan Sabo dalam Pengendalian Sedimen di Kali Boyong Yogyakarta. Tesis Pascasarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Sumarto. 1995. Hidrologi Teknik, Jakarta: Erlangga. 8 Jurnal Sipil Vol. 13, No. 1, Maret 2013: 1-8