Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Olap Dengan Metode Pengembangan Waterfall Dan Evolutionary Untuk Analisis Data Pada Perguruan Tinggi I Nyoman Mahayasa Adiputra, J. Wahyu Nugroho Joshua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Primakara mahayasa@primakara.ac.id, joshua@primakara.ac.id Abstrak Analisis data pada perguruan tinggi dapat membantu pihak perguruan tinggi baik dalam melihat perkembangan perguruan tinggi ataupun pengambilan keputusan, analisis data dapat berupa data dari hasil akademik mahasiswa, kontribusi dosen terhadap penilitian ataupun data - data lain, dengan kombinasi datawarehouse dan OLAP (Online Analytical Proccessing) dapat memberikan hasil baik berupa data konkrit ataupun grafik untuk data - data yang diinginkan oleh pengguna aplikasi. Pada penelitian ini aplikasi OLAP dapat dikembangkan dengan metode waterfall yang digabungkan dengan metode evolusioner untuk tujuan pemenuhan kebutuhan pengguna yang optimal dan menghasilkan aplikasi dengan struktur yang baik oleh pengembang aplikasi. Penelitian ini berhasil menerapkan penggabungan metode pengembangan waterfall dan evolusioner dan hasil penelitian ini membuktikan bahwa aplikasi OLAP dapat dibangun dengan struktur dan dokumentasi yang baik serta menerima perubahan dari pengguna dengan dinamis. Kata kunci : waterfall, evolusioner, online analytical processing, aplikasi OLAP. I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi memiliki data-data yang dapat dianalisis seperti data akademik yang berasal dari hasil proses akademik ataupun data dosen yang berisi kontribusi dosen terhadap penilitian. Hasil analisis dari data tersebut dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu perguruan tinggi dari tahun ke tahun atau keperluan pengambilan keputusan (decision support) bagi pihak perguruan tinggi. Untuk melakukan analisis terhadap data tersebut salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi OLAP (Online Analitycal Processing). OLAP dapat mengatur dan membuat kesimpulan dari data dalam jumlah besar, sehingga dapat dievaluasi dengan cepat. OLAP menyediakan kecepatan dan fleksibilitas untuk membantu proses analisis secara real time. (Ponniah, 2001). Aplikasi OLAP dapat memungkinan pengguna mengamati data secara multidimensional (Shen, Liu, Chen, & Wang, 2012). Pada penelitian ini aplikasi OLAP akan dikembangkan untuk analisis data pada perguruan tinggi dengan menggunakan penggabungan dari metode pengembangan perangkat lunak waterfall dan evolusioner sehingga perangkat lunak yang dihasilkan dapat memiliki struktur yang baik dan mampu menerima perubahan dari pengguna dengan mudah. Data yang akan dianalisis dan penampilan dari hasil analisis pada aplikasi akan sesuai dengan kebutuhan pengguna. II. LANDASAN TEORI A. Model Proses Waterfall Waterfall memiliki tahapan - tahapan dalam prosesnya, setiap tahapan tersebut harus diselesaikan sebelum berlanjut ke tahap berikutnya, Tahapan yang ada dalam Waterfall adalah: 1. Definisi kebutuhan: menganalisis kebutuhan dari pengguna dengan melakukan konsultasi, kemudian didefinisikan secara rinci yang berfungsi untuk spesifikasi system. 2. Desain sistem: menetapkan arsitektur perangkat lunak, menggambarkan dasar dari perangkat lunak yang akan di bangun. 3. Implementasi dan pengujian unit: tahapan merubah kebutuhan pengguna menjadi fungsi - fungsi dalam perangkat lunak, serta melakukan pengujian dari setiap unit fungsi agar sesuai dengan kebutuhan 4. Integrasi dan pengujian sistem: penggabungan dari seluruh fungsi yang telah dibuat dan melakukan pengujian sistem secara menyeluruh m setelah pengujian perangkat lunak akan siap disampaikan kepada pengguna 5. Pemeliharaan: biasanya tahapan ini merupakan tahapan dengan masa waktu paling lama, karena 221
akan melibatkan kesalahan - kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap awal. B. Model Proses Evolutionary Evolutionary development atau pengembangan evolusioner merupakan model proses perangkat lunak yang didasarkan dengan ide pengembangan pada implementasi awal untuk diberikan kepada pengguna dan pengguna akan memberikan komentar terhadap perangkat lunak yang dibuat, kemudian pengembang akan menyempurnakan melalui beberapa versi sampai sistem yang memadai telah berhasil dikembangkan. Terdapat dua tipe dasar pengembangan evolusioner (sommerville, 2007): 1. Exploratory development: tujuan dari pengembangan ini adalah bekerja dengan pengguna untuk melakukan eksplorasi dari kebutuhan, pengembangan ini dimulai dari kebutuhan pengguna yang mudah dimengerti oleh pengebang, sistem ini berkembang dengan penambahan fitur baru yang diusulkan oleh pengguna 2. Throwaway prototyping: tujuan dari pengembangan tipe ini adalah memahami kebutuhan pelanggan dan mengembangkan definisi kebutuhan sistem yang lebih baik, prototype akan bekerja dengan kebutuhan pengguna yang sulit untuk dipahami. C. Data Warehouse Pengertian Data warehouse menurut Rinardi adalah sistem yang mengambil dan mengkonsolidasikan data seara periodik dari sumber data ke dalam penyimpanan berbentuk dimensional biasanya sistem data warehouse menyimpan history data dalam hhitungan tahun dan data tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan bisnis intelejen atau aktifitas analisis lainya. (Rainardi, 2008) Komponen yang terdapat pada data warehouse secara umum: 1. Source system adalah data source atau objek yang menjadi sumber data dari proses keseluruhan. Source system merupakan sistem OLTP yang berisi data yang ingin di muat ke dalam data warehouse. 2. Online Transaction Processing (OLTP) adalah suatu sistem yang fungsi utamanya untuk menangkap dan menyimpan transaksi bisnis. data source system diuji menggunakan satu data profiler untuk dapat memahami karakteristik dari data. 3. Data profiler adalah suatu alat yang punya kemampuan untuk menganalisis data, seperti menemukan berapa banyak baris yang terdapat di dalam setiap tabel, berapa banyak baris yang mengandung nilai NULL, dan seterusnya. 4. ETL adalah extract, transform, load. Fungsinya adalah melakukan ekstraksi dari data source, kemudian melakukan transformasi data, sebelum me-load-nya ke data store tujuan. Sistem ETL kemudian diintegrasikan, bertransformasi, dan memuat data ke dalam satu dimensional data store (DDS). 5. DDS (Dimensional Data Store) adalah database yang menyimpan data dari data warehouse dengan format yang berbeda dibandingkan OLTP. Data diambil dari source system ke DDS dan kemudian melakukan query di DDS. Query tidak dilakukan langsung di source system hal karena pada DDS data disusun pada satu format dimensional sehingga menjadi lebih cocok untuk di analisa. Alasan kedua adalah karena DDS mengandung data terintegrasi dari beberapa source system. D. OLAP (Online Analytical Processing) OLAP merupakan aktivitas analisis bisnis dari transaksi yang tersimpan pada Dimensional Data Store (DDS) dalam Data Warehouse untuk membuat keputusan taktik dan strategi bisnis. Fungsi utama dalam OLAP adalah aggregating mendapatkan total, drilling down mendapatkan detail dari data, slicing & dicing mengambil nilai pada cell dari multidimensional database, OLAP yang menggunakan relasional database disebut ROLAP sedangkan OLAP yang menggunakan dimensional database disebut MOLAP (Rainardi, 2008). III. METODOLOGI A. Definisi Kebutuhan Definisi kebutuhan dilakukan dengan wawancara pada pengguna aplikasi, hasil dari definisi kebutuhan aplikasi OLAP adalah sebagai berikut: TABEL VIII. No HASIL WAWANCARA PENGGUNA APLIKASI Kebutuhan Aplikasi OLAP 1 Data nilai tiap mahasiswa 2 3 4 5 6 7 Data profil mahasiswa Data profil dosen Data jumlah mahasiswa per kompetensi Nilai proposal dan nilai skripsi Data mahasiswa yang belum lulus atau yang sudah lulus Data jumlah mahasiswa yang lulus berdasarkan kaetgori : memuaskan, sangat memuaskan 8 Data mahasiswa yang drop out, cuti 9 10 11 12 Data mahasiswa riwayat KRS per matakuliah Data tentang pekerjaan mahasiswa yang sudah lulus: negeri atau swasta Data dosen berdasarkan penelitian (Jurnal, Proceding) Data dosen berdasarkan (Penguji proposal dan TA, Pembimbing) 222
B. Desain Sistem Perancangan dari aplikasi OLAP menggunakan perancangan berorientasi objek. Diantaranya adalah usecase diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram. 1) Usecase Diagram ISSN 2087-2658 Gambar 2. Usecase Diagram Dosen Pada gambar 2 menjelaskan tentang fungsi utama aplikasi pada bagian dosen. Pada bagian ini aplikasi memiliki dua fungsi utama yaitu lihat data dosen personal untuk melihat analisis data dosen secara personal dan lihat data dosen gabungan untuk melihat analisis data dosen secara keseluruhan. 2) Activity Diagram Gambar 1. Usecase Diagram Mahasiswa Pada Gambar 1 menjelaskan tentang fungsi utama dari aplikasi pada bagian mahasiswa. Pada bagian ini aplikasi memiliki dua fungsi utama yaitu lihat data mahasiswa personal untuk melihat analisis data pada masing masing mahasiswa dan lihat data mahasiswa gabungan untuk melihat analisis data pada keseluruhan mahasiswa. Gambar 3. Activity Diagram Autentifikasi Gambar 3 menjelaskan aktifitas pengguna dalam melakukan fungsi login saat pertama menggunakan aplikasi, pengguna melakukan input username dan password kemudian sistem melakukan validasi dari username dan password yang telah di inputkan. 223
Gambar 4. Activity Diagram Mahasiswa Personal Gambar 4 menjelaskan aktifitas pengguna dalam melakukan fungsi untuk melihat analisis data pada bagian mahasiswa secara personal. Tahap pertama pengguna melakukan autentifikasi kemudian memilih menu mahasiswa personal, melakukan input NIM untuk mencari mahasiswa yang akan dilakukan proses analisis data. Pada tahap terakhir sistem menampilkan data profil mahasiswa dan data nilai mahasiswa selama kuliah. Gambar 5. Activity Diagram Dosen Personal Gambar 5 menjelaskan aktifitas pengguna dalam melakukan fungsi untuk melihat analisis data pada bagian dosen secara personal. Tahap pertama pengguna melakukan autentifikasi kemudian memilih menu dosen personal, melakukan input NIP untuk mencari dosen yang akan dilakukan proses analisis data. Pada tahap terakhir sistem menampilkan data profil dosen, data pengabdian dan data penelitian dosen. 224
Gambar 7. Class Diagram Mahasiswa Gambar 7 menjelaskan hubungan antar class yang terdapat pada sistem dibagian mahasiswa. Pada bagian ini terdapat 6 boundary class yang memiliki fungsi untuk menampilkan hasil dari analisis data, 8 entity class yeng memiliki fungsi untuk menyimpan data, melakukan perhitungan dan pembentukan analisis data. Gambar 6. Activity Diagram Dosen Personal 2 3) Class Diagram Gambar 8. Class Diagram Gambar 8 menjelaskan hubungan antar class yang terdapat pada sistem dibagian dosen. Pada bagian ini terdapat 3 boundary class yang memiliki fungsi untuk menampilkan hasil dari analisis data, 10 entity class yeng memiliki fungsi untuk menyimpan data, melakukan perhitungan dan pembentukan analisis data. 225
Gambar 11. Desain Datawarehouse Gambar 9. Class Diagram Dosen 2 Gambar 9 merupakan class diagram dosen yang mengalami perubahan setelah proses revisi yang disepakati dari pihak pengguna, fungsi utama dari class ini masih sama dengan versi sebelumnya, hanya terdapat penambahan 4 boundary class untuk form dosen personal. 4) Sequence Diagram Gambar 11 menjelaskan arsitektur dari datawarehouse untuk mendapatkan data untuk ditampilkan pada aplikasi OLAP, terdapat 4 source system yang digunakan yaitu: SIMAK (Sistem Informasi Akademik) untuk mengambil data akamedik mahasiswa, ALUMNI untuk mengambil data pekerjaan alumni, TPPM (Tim Pengemban dan Pengendalian Mutu) untuk mengambil data penelitian dosen, SINTA (Sistem Informasi TA) untuk mengambil data dosen sebagai penguji dan pembimbing. C. Implementasi dan Pengujian Unit Gambar 10. Sequence Diagram Mahasiswa Personal Gambar 10 menjelaskan jalan dan waktu digunakanya suatu class dari sistem pada bagian analisis data mahasiswa personal, tahap pertama pengguna melalui tahap autentifikasi, sistem melakukan validasi terhadap NIM input dari pengguna jika NIM terdapat pada database maka system menampilkan data profil dan data nilai mahasiswa, jika NIM tidak valid maka system menampilkan pesan error. 5) Desain Datawarehouse Gambar 12. Hasil Pengujian Unit Gambar 12 merupakan hasil dari pengujian unit unit yang terbentuk dari hasil analisis kebutuhan aplikasi sedangkan hasil harapan dari unit tersebut dapat dilihat pada Gambar 13. 226
Tahap berikutnya adalah menguji apakah sistem sudah berjalan dengan skenario yang telah ditetapkan pada Gambar 16, dan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 13. Hasil Harapan Pengujian Unit D. Integrasi dan Pengujian Sistem Gambar 17. Hasil Pengujian Kebutuhan Awal Gambar 17 merupakan hasil pengujian yang dilakukan dengan melihat kembali kebutuhan awal apakah kebutuhan awal sudah sesuai dengan hasil aplikasi. E. Pemeliharaan Gambar 14. Hasil Pengujian Integrasi Setelah melakukan pengujian unit dilakukan integrasi antar unit yang saling berhubungan hasil pengujianya dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 18. Perubahan yang didapat dari pengguna Gambar 18 merupakan hasil pengujian dimana aplikasi di uji coba oleh pengguna aplikasi dan mendapatkan feedback berupa perubahan dan tambahan dari aplikasi. Gambar 19. Hasil Pengujian Unit dari Perubahan Gambar 15. Hasil Harapan Pengujian Sistem Gambar 19 merupakan hasil dari pengujian unit baru yang terbentuk dari perubahan yang diberikan pengguna terhadap aplikasi. Gambar 20. Hasil Harapan Pengujian Integrasi dari Perubahan Gambar 16. Hasil Pengujian Sistem Gambar 20 merupakan hasil harapan dari pengujian integrasi yang telah menerima perubahan dari pengguna dan hasil dari pengujian integrasi dapat dilihat pada Gambar 21. 227
2. Model proses waterfall dapat menghasilkan aplikasi dengan dokumentasi yang baik dan jelas, meghasilkan struktur utama dari sistem dengan baik. F. Evaluasi Gambar 21. Hasil Pengujian Intergrasi dari Perubahan Gambar 22. Evaluasi Penggabungan Model Proses Waterfall dan Evolusioner Pada Gambar 22 dapat dilihat bahwa pertama alikasi dikembangkan dengan model proses waterfall dan menghasilkan 3 evaluasi yang harus disempurnakan lebih lanjut, hasil evaluasi tersebut dikembangkan dengan model proses evolusioner sebanyak tiga kali untuk melakukan pendekatan lebih lanjut dengan pengguna aplikasi, sampai semua kebuthan pengguna terpenhi dengan optimal maka aplikasi siap digunakan dan menjadi versi final dari aplikasi OLAP. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian, didapat bahwa semua kebutuhan dari pengguna sudah terpenuhi dan aplikasi dapat diterima untuk digunakan. 3. Model proses evolusioner dapat digunakan untuk menangani masalah kebutuhan pengguna yang sulit untuk ditentukan pada awal pembuatan aplikasi dan menangani masalah perubahan atau tambahan sari kebutuhan awal aplikasi 4. Penggabungan model proses waterfall dan evolusioner akan menghasilkan aplikasi dengan struktur yang jelas dan dapat menerima perubahan dari pengguna secara dinamis untuk keperluan optimalisasi aplikasi. 5. Saran yang dapat diberikan penulis untuk penelitian terkait berkutnya adalah ketika pengguna menginginkan perubahan atau tambahan pada aplikasi OLAP dari hasil penelitian ini, terapkan model proses evolusioner untuk lebih mengerti keinginan pengguna dengan menggunakan acuan dokumentasi dan struktur sistem model proses waterfall. DAFTAR PUSTAKA [1] Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Depok: Fasilkom Universitas Indonesia. [2] Ponniah, P. (2001). Data warehousing fundamentals. New York: John Wiley & Sons, Inc. [3] Rainardi, V. (2008). Building a Data Warehouse: With Examples in SQL Server. New York: Springer-Verlag New York, Inc. [4] Shen, L., Liu, S., Chen, S., & Wang, X. (2012). The Application Research of OLAP in Police Intelligence. International Workshop on Information and Electronics Engineering. [5] Sommerville, i. (2007). Software Enginering 8th edition. Pearson Education Limited. [6] Sommerville, I. (2011). Software engineering 9th ed. Pearson Education, Inc. 228