10 Youngster yang Bakal Bersinar di Piala Dunia 2014 (Diunggah pada 13 Juni 2014 di DuniaSOCCER.com) Piala Dunia 2014 bukan hanya menjadi ajang pembuktian tim-tim terbaik sejagat raya, para pemain juga ingin unjuk gigi dalam perhelatan yang digelar di Brasil tersebut. Para pemain muda bisa saja bersinar dalam gelaran ini. Empat tahun lalu Thomas Muller berhasil unjuk gigi di Afrika sebagai pemain muda terbaik Piala Dunia. Pemain Bayern Munchen itu juga menyabet penghargaan Sepatu Emas karena mengoleksi lima gol. Pada Piala Dunia kali ini, ada 10 nama pemain muda yang digadang-gadang akan menjadi sorotan dunia. Namun, bukan pemain-pemain tenar seperti Raheem Sterling atau Thibaut Courtois. Inilah 10 alternatif pemain muda yang bakal menjadi sorotan di Piala Dunia 2014. (Damar) Christian Atsu (Ghana) Pemain Chelsea yang dipinjamkan ke Vitesse Arnheim itu menjadi salah satu pemain yang dibawa Ghana ke Piala Dunia. Meski baru melakoni debutnya di tim senior dua tahun lalu, pemain 22 tahun itu sudah mengoleksi 21 caps bersama The Black Stars. Bernard (Brasil) Pemain berumur 21 tahun itu mencuri perhatian publik sepak bola pada gelaran Piala Konfederasi lalu. Tak heran harapan tinggi tersemat pada bahunya untuk bersinar dalam gelaran Piala Dunia kali ini. Sofiane Feghouli (Aljazair) Feghouli tidak tergabung dalam salah satu tim favorit di Piala Dunia 2014 kali ini. Namun, atas upaya membawa Aljazair mencapai babak final Piala Dunia 2014 di Brasil menjadi sorotan tersendiri. Pemain Valencia ini cukup menjanjikan saat tampil bersama Los Ches di Liga BBVA. Julian Green (Amerika Serikat) Umurnya baru 19 tahun, tapi bakat yang dimiliki Green sudah menjadi rebutan antara Jerman dan Amerika. Green sendiri akhirnya memilih Amerika sebagai tim yang akan dibelanya pada level senior. Pemain Bayern ini pun sudah melakoni debutnya di bawah asuhan Pep Guardiola pada musim 2013-14. Mateo Kovacic (Kroasia) Penggawa Inter Milan ini menjadi salah satu pemain dalam 23 nama pemain Kroasia lainnya. Penampilannya di laga perdana melawan Brasil pun tak bisa diremehkan. Sebagai gelandang kreatif, Kovacic bisa menjadi salah satu elemen penting Niko Kovac di lini tengah bersama seniornya, Luka Modric dan Ivan Rakitic. Divock Origi (Belgia)
Absennya Christian Benteke di Piala Dunia 2014 menjadi berkah tersendiri bagi Origi. Pemain Lille ini pun mendapat julukannya sendiri sebagai 'pangeran baru' usai hengkangnya Eden Hazard ke Chelsea. James Rodriguez (Kolombia) Kualitas James Rodriguez tak perlu dipertanyakan lagi. Bukti sahihnya ialah harga yang harus dikeluarkan AS Monaco kepada FC Porto untuk meminangnya saat itu, 36 juta pounds. James juga menjadi salah satu kunci permainan dalam tim Kolombia selama babak kualifikasi zona Amerika Selatan. Ricardo Rodriguez (Swis) Sebagai bek kiri, Ricardo dibekali kemampuan tendangan bebas mumpuni. Pemain VFL Wolfsburg itu bahkan mencetak lima gol dan sembilan assist di ajang Bundesliga 1 musim 2013-14. Saat ini Rodriguez sendiri masih berusia 21 tahun dan memiliki masa depan yang cerah. Son Heung-Min (Korea Selatan) Korea Selatan berisikan pemain-pemain muda berbakat, salah satunya Son Heung-Min. Pemain Bayer Leverkusen itu memiliki kecepatan di atas rata-rata, keunggulannya ini akan sangat berguna bagi Korsel yang tergabung dalam grup H, bersam Belgia dan Rusia. Georginio Wijnaldum (Belanda) Wijnaldum memang masih menjadi bayang-bayang Wesley Sneijder dalam skuat Belanda saat ini. Namun, kemampuan pemain Feyenoord ini tak bisa disepelekan. Wijnaldum bisa menjadi pelapis sempurna jika Sneijder mengalami cedera di Piala Dunia 2014. Atasi Pantai Gading, Kolombia Susul Belanda & Cile (Diunggah pada 19 Juni 2014 di DuniaSOCCER.com) Kolombia berhasil menyusul Belanda dan Cile ke babak 16-besar usai mengatasi perlawanan Pantai Gading, Kamis (19/6). Mereka memastikan lolos usai menang dengan skor 2-1. Kolombia memiliki peluang pertama pada menit ke-6 lewat aksi Teofilio Gutierrez usai menerima umpan Guillermo Cuadrado, namun sepakannya masih meleset ke atas mistar gawang Pantai Gading yang dikawal Boubacar Barry. Pantai Gading mencoba membalas serangan Kolombia. Sepakan keras Cheick Tiote dari luar kotak penalti juga menjadi peluang, tapi bola hasil sepakan pemain Newcastle United itu masih melambung jauh di atas mistar Davide Opsina. Gutierrez kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-28. Kerja sama Cuadrado dan James Rodriguez gagal dimaksimalkan Gutierrez yang sepakannya masih melebar. Babak pertama pun berakhir dengan skor kaca mata.
Masuk paruh kedua, pelatih Kolombia melakukan pergantian dengan mengganti Victor Ibarbo dengan Juan Fernando Quintero. Hasilnya pun berbuah maksimal. James Rodriguez berhasil memecah kebuntuan pada laga tersebut pada menit ke-64. Menerima umpan Cuadrado, pemain AS Monaco itu mampu memperdaya Barry dan mengubah skor menjadi 1-0. Quintero yang masuk menggantikan Ibarbo juga mencatatkan namanya pada papan skor. Berawal dari serangan balik cepat, Gutierrez mengirim umpan matang kepada Quintero yang berdiri bebas, pemain FC Porto itu pun menggandakan keunggulan Kolombia menjadi 2-0 pada menit ke-70. Pantai Gading bereaksi cepat usai gol kedua Kolombia. Aksi individu Gervinho berakhir dengan sepakan keras ke gawang Ospina. Usai gol dari Gervinho, Pantai Gading terus menggempur pertahanan Kolombia, tapi masih gagal. Quintero hampir saja mencetak gol indah pada laga ini ketika Kolombia melancarkan serangan balik. Sepakannya dari daerah pertahanan sendiri hampir membobol gawang Pantai Gading untuk ketiga kalinya, namun Barry dengan sigap menahan sepakan Quintero. Hingga akhir, skor 2-1 untuk Kolombia pun bertahan. Kolombia juga menyusul Belanda dan Cile yang sudah memastikan diri lolos ke babak 16- besar. (Damar) Susunan Pemain Kolombia (4-2-3-1): Ospina; Armero (Arias 72), Yepes, Zapata, Zuniga; Aguilar (Mejia 79), Sanchez; Ibarbo (Quintero 53), Rodriguez, Cuadrado; Gutierrez. Pantai Gading (4-2-3-1): Barry; Aurier, Zokora, Bamba, Boka; Tiote, Die (Bolly 73); Gradel (Kalou 67), Gervinho, Toure; Bony (Drogba 60) Statistik Pertandingan: Total Tembakan: 11-13 Tembakan ke Gawang: 6-3 Offside: 3-2 Pelanggaran: 11-14 Tendangan pojok: 5-5 Kartu Kuning: Zokora 55, Tiote 90 Kartu Merah: - Penguasaan bola: 45%-55%
PIALA EROPA 2020: Putar Lagu Lama (Naik cetak pada edisi terakhir Tabloid SOCCER, 11 Oktober 2014) UEFA selaku badan tertinggi sepak bola di tanah Eropa telah mengetuk palu bahwa Piala Eropa 2020 akan digelar di 13 kota berbeda. Untuk kali pertama, Piala Eropa akan kembali ke masa lalu, di mana tak ada satu negara yang jadi penyelenggara tunggal kejuaraan yang telah berlansung sejak 1960 tersebut. Sejak pertama kalinya diselenggarakan Piala Eropa pada tahun 1960 hingga 1976, UEFA membuat format empat tim yang bersaing di putaran final. Pada rentang waktu ini, tuan rumah hanya menggelar partai semi final dan final. Format Piala Eropa ini juga terkenal dengan format empat tim, di mana tuan rumah juga harus ikut kualifikasi, atau tidak otomatis lolos ke putaran final. Format Piala Eropa berubah pada tahun 1980. Dari tahun 1980 hingga 1992, UEFA menjadikan Piala Eropa dengan format delapan tim, di mana ada satu tuan rumah yang menyelenggarakan dan memperkenalkan putaran grup. Selanjutnya dari rentang 1996 hingga 2012, Piala Eropa kembali mengubah format kompetisi menjadi 16 tim, dengan satu atau dua negara jadi tuan rumah. Pada Piala Eropa 2016 mendatang, UEFA kembali melakukan perubahan format, dari 16 tim peserta di fase grup, nantinya akan ada 24 tim yang bertanding di fase grup. Namun, ini jadi yang terakhir kali Piala Eropa diselenggarakan di satu negara, di mana Prancis jadi tuan rumah terakhir format yang bertahan dari 1980. Piala Eropa 2020 nanti, UEFA akan mengusung kembali format ke masa lalu. Dengan slogan Euro for Europe, maka tak ada lagi satu atau dua negara yang menjadi penyelenggara pentas akbar sepak bola Eropa tersebut. Ada 13 kota secara keseluruhan yang bakal menggelar pertandingan-pertandingan Piala Eropa 2020. Layaknya format awal Piala Eropa pada tahun 1960, Piala Eropa 2020 nanti tuan rumah untuk partai semi final dan final pun harus ikut melalui babak kualifikasi. 13 kota pun terpilih sebagai penyelenggara event empat tahunan di benua Eropa tersebut. Stadion kebanggaan warga Inggris, Wembley terpilih menjadi penyelenggara partai semi final dan final. Sementara itu, stadion-stadion besar di Eropa lainnya semisal Allianz Arena, di kota Munich, Jerman, Olimpico di kota Roma, Italia akan menggelar tiga pertandingan fase grup dan satu pertandingan babak perempat final. Stadion San Mames di kota Bilbao, Spanyol juga akan menggelar tiga pertandingan fase grup dan satu pertandingan untuk babak 16-besar. Greg Dyke, selaku chairman FA pun menyambut gembira penunjukkan London, khususnya Wembley sebagai tuan rumah semi final dan final Piala Eropa 2020. Kami jelas senang, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan walikota London yang telah membantu kami untuk menempatkan ini bersama-sama. Wembley adalah stadion besar - Kembali ke Euro 96, dan Wembley telah sepenuhnya direnovasi sejak saat itu. Saya ingin mengucapkan selamat
kepada UEFA. Ini ide yang baik (Piala Eropa 2020 digelar di 13 kota di Eropa), tukas Dyke. (Damar Iradat) VENUE PIALA EROPA 2020 Stadion Wembley Kota: London Kapasitas: 90.000 penonton Tuan Rumah: Semi final dan Final Baku Olympic Stadium Kota: Baku Kapasitas: 68.700 penonton Tuan Rumah: Tiga pertandingan fase grup dan satu pertandingan perempat final Allianz Arena Kota: Munich Kapasitas: 75.000 penonton Tuan Rumah: Tiga pertandingan fase grup dan satu pertandingan perempat final Stadio Olimpico Kota: Roma Kapasitas: 70.600 penonton Tuan Rumah: Tiga pertandingan fase grup dan satu pertandingan perempat final Zenit Arena Kota: St Petersburg Kapasitas: 66.881 penonton Tuan Rumah: Tiga pertandingan fase grup dan satu pertandingan perempat final
EuroStadium Kota: Brussels Kapasitas: 67.000 penonton Parken Arena Kota: Copenhagen Kapasitas: 38.065 penonton Ferenc Puskas Stadium Kota: Budapest Kapasitas: 39.111 penonton Aviva Stadium Kota: Dublin Kapasitas: 50.000 penonton Amsterdam Arena Kota: Amsterdam Kapasitas: 53.052 penonton National Arena Kota: Bucharest Kapasitas: 55.611 Hampden Park
Kota: Glasgow Kapasitas: 52.063 penonton San Mames Stadium Kota: Bilbao Kapasitas: 53.332 penonton