BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2016,

Rinto., dkk. Analisis Komputasi Pendapatan...

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Sidomukti Desa Buana Sakti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kabupaten Batubara. Pemilihan lokasi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Break Even Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

II. BAHAN DAN METODE

ECONOMIC ANALYSIS OF LAYER AT HS INDRA JAYA ENTERPRISE AT PONGGOK SUBDISTRICT BLITAR REGENCY

III. METODE PENELITIAN

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHA PERIKANAN

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK DOMBA DI DESA SELOREJO KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

BAB III MATERI METODE. Analisis pendapatan pada usaha peternakan kambing diperlukan untuk

KUESIONER PETANI PAKKAT

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

ABSTRACT. Keywords: profit, R/C ratio, Brean Even Point.

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

Analisa ekonomi usaha peternakan broiler yang menggunakan dua tipe kandang berbeda

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sektor peternakan adalah sektor yang memberikan kontribusi tinggi dalam

ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Analisis Titik Impas dan Efisiensi Pada Usaha Domba...Reka Maharnika ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI PADA USAHA DOMBA

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN WONOSOBO ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN AMBUNTEN, KABUPATEN SUMENEP

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. karena kondisi alamnya yang sangat mendukung. Tingkat produksi telur di

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usaha ayam petelur mempunyai tujuan pokok memperoleh pendapatan dengan

ANALISIS USAHA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI PELITA DI DESA TONSEWER KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk

BAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

Transkripsi:

12 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha ternak ayam petelur merupakan usaha yang mempunyai prospek sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga banyak diminati masyarakat. Usaha peternakan ayam petelur didirikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan telur sebagai sumber protein hewani, juga berorientasi untuk menghasilkan keuntungan atau laba. Keberhasilan suatu usaha dapat ditentukan oleh besarnya pendapatan bersih (keuntungan) yang diperoleh dalam kegiatan suatu usaha. Pendapatan atau laba tersebut dapat diperoleh melalui suatu rencana atau penanganan manajemen yang baik. Proses manajemen usaha ayam petelur yang baik tersusun atas beberapa aspek, diantaranya adalah penyediaan bibit yang berkualitas baik, manajemen pakan yang seimbang dalam pemenuhan kebutuhan hidup ayam dan untuk proses reproduksi, pencegahan penyakit sebagai upaya dalam menetralisir atau meminimalisir bibit penyakit yang mampu menyerang ayam petelur dan manajemen kandang yang meliputi penataan kandang untuk induk yang produktif bertelur dan kandang isolasi untuk ternak yang terjangkit penyakit serta kandang untuk ayam afkir. Pola penerapan manajemen yang baik maka pendapatan yang akan didapatkan akan lebih tinggi dari pada biaya yang dikeluarkan oleh usaha

13 peternakan ayam petelur. Pendapatan yang diperoleh maka akan diketahui kelayakan suatu usaha peternakan ayam petelur dan berfungsi sebagai alat kontrol dan evaluasi usaha peternakan ayam petelur. 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016 di Peternakan ayam petelur Rencang Gesang Farm di Desa Janggleng, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. 3.3. Metode Penelitian Penelitian yang sudah dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus pada usaha peternakan ayam petelur. Metode studi kasus merupakan metode pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara sistematis dan mendalam yang digunakan untuk mendapatkan gambaran atau keterangan terperinci, jelas, dan data yang tepat. Penentuan lokasi dilakukan dengan pertimbangan yaitu usaha yang kontinyu, mandiri ditinjau dari skala usahanya dan data-data untuk penelitian sudah tersedia sehingga dapat dianalisis oleh peneliti. 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi (pengamatan). Pengamatan dan pencatatan dilakukan secara langsung pada obyek yang diteliti dan wawancara dengan pemilik usaha dan beberapa tenaga kerja di peternakan ayam petelur yang berpedoman pada daftar kuesioner. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.

14 Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner mengenai aspek teknis dan keuangan. Data primer berupa data Time Series selama 3 tahun produksi kurun waktu 2013, 2014 dan 2015. Data primer meliputi identitas responden, tatalaksana pemeliharaan ayam petelur, biaya-biaya yang digunakan untuk usaha seperti investasi, penerimaan setiap panen dan pendapatan. Data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait seperti dinas peternakan, kantor kecamatan, kantor kelurahan, dan lain-lain. Data sekunder yang diambil meliputi populasi ayam petelur, topografi, dan monografi wilayah setempat. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari catatan pembukuan bagian administrasi serta dinas-dinas atau instansi yang terkait dengan penelitian ini yaitu dari kantor kelurahan setempat yang meliputi data monografi, topografi, luas penggunaan lahan/tanah dan klimatologi. 3.5. Metode Analisis Data Data yang sudah terkumpul selanjutnya ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif merupakan sebuah analisis yang menggambarkan keadaan yang terjadi pada data. Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pertanyaan yang diajukan kepada responden dan diolah kedalam bentuk angka-angka serta pembahasannya. a. Pendapatan Analisis Pendapatan menurut Widjaya (1993) adalah berikut ini, 1. Pendapatan dihitung dengan menggunakan rumus: = TR TC...(1)

15 2. Biaya produksi dihitung dengan menggunakan rumus: TC = TFC + TVC...(2) 3. Penerimaan dihitung dengan menggunakan rumus: TR = P x Q...(3) Keterangan : TC TR TFC TVC P Q : Total Cos /Biaya Total (Rp) : Total Revenue/Total Penerimaan (Rp) : Total Fix Cost/Total Biaya Tetap (Rp) : Total Variable Cost/Total Biaya Tidak Tetap (Rp) : Price/Harga (Rp) : Quantity/Jumlah : Pendapatan (Rp) b. BEP (Break Even Point) Riyanto (2013) menyatakan bahwa perhitungan break-even point dengan menggunakan rumus aljabar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : BEP (Q) = (4) BEP (dalam rupiah) = (5) Di mana P = Harga jual per unit V = Biaya variabel per unit FC = Biaya tetap Q = Jumlah unit/kuantitas produk yang dihasilkan dan dijual VC = Biaya variabel S = Volume penjualan c. R/C Ratio R/C Ratio digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha, digunakan rumus sebagai berikut : Total penerimaan (TR) = Revenue / Cost ratio (6)

16 Nilai R/C > 1 makakegiatan usaha yangdilakukan dapat dikatakan layak karena kegiatan usaha yang dilakukan dapat memberikanpenerimaan yang lebih besar dari pada pengeluarannya. Nilai R/C < 1 maka kegiatan usahayang dilakukan dapat dikatakan tidak layak karena kegiatan usaha yang dilakukan tidakdapatmemberikan penerimaan yang lebih besar dari pada pengeluarannya. Nilai R/C = 1 makakegiatan usaha yang dilakukan dapat dikatakan tidak memberikan keuntungan maupunkerugian (impas) karena penerimaan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Batasan Pengertian dan Konsep Pengukuran Variabel 1. Peternakan ayam petelur merupakan suatu perusahaan yang diorganisir dan dijalankan menyediakan hasil produksi ternak berupa telur bagi masyarakat dengan tujuan mendapat keuntungan. 2. Ayam petelur adalah ayam yang menghasilkan telur secara intensif dalam sekali masa produksi. Satuan pengukurnya adalah ekor. 3. Analisis break-even ponit adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. 4. Rasio adalah ukuran yang sering digunakan dalamanalisa finansial. 5. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak yang menghasilkan produk tertentu. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap (variabel). Satuan pengukurnya rupiah (Rp).

17 6. Modal adalah berupa beberapa barang atau uang atau sebagian hasil produksi yang disisihkan untuk dipergunakan dalam produksi selanjutnya. Satuan pengukurnya rupiah (Rp). 7. Biaya pakan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pakan selama periode produksi satu tahun. Satuan pengukurnya rupiah (Rp). 8. Biaya perkandangan adalah biaya yang dikeluarkan untuk perawatan kandang selama proses produksi. Satuan pengukurnya rupiah (Rp). 9. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan guna membayar upah tenaga kerja selama proses produksi. Satuan pengukurnya rupiah (Rp). 10. Biaya penyusutan adalah biaya yang merupakan penurunan nilai faktor produksi tetap akibat digunakan selama produksi. Satuan pengukurnya rupiah (Rp). 11. Penerimaan merupakan perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual, yang dimaksudkan adalah pendapatan kotor. Misalnya hasil dari penjualan telur, kotoran, dan hasil ikutan lainya. Satuan pengukurnya rupiah (Rp). 12. Pendapatan adalah total penerimaan dari usaha peternakan ayam petelur dikurangi total biaya selama proses produksi. Satuan pengukurnya rupiah (Rp). 13. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume hasil perusahaan sampai pada tingkat tertentu saja, satuan pengukurannya rupiah.

18 14. Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah-ubah sesuai kesibukan perusahaan, biaya akan nol jika tidak ada kesibukan dan naik secara proporsional bila ada kesibukan, satuan pengukurannya rupiah (Rp).