GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK BUPATI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 56 SERI E

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

L E M B A R A N D A E R A H PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TERNAK DAERAH

-3- BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 6 TAHUN 2011 T E N T A N G POLA PENGEMBANGAN TERNAK PEMERINTAH DI KABUPATEN KAPUAS

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2012

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTRA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TERNAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA,

TENTANG BUPATI BALANGAN

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAMBI TAHUN 2011

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 49 TAHUN 2012

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN WALIKOT,A SURAKARTA NOMOR : 23 TAHVN 2iOIO TENTANG PEDOMAN PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN 'TERNAK BIBPT WALIKOTA SURAKARTA,

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Kredit Usaha. Pembibitan Sapi. Pelaksanaan. Pencabutan.

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBERIAN UANG MAKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2016 T E N T A N G

Samarinda, 29 Februari 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2015 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 39 SERI E

GUBERJAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2016 T E N T A N G

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 63 SERI E

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2012

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 34 TAHUN 2007

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 35/Permentan/OT.140/7/2011 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK RUMINANSIA BETINA PRODUKTIF

KETENTUAN PEMELIHARAAN TERNAK BUPATI MAROS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 065 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 071 TAHUN 2013 TENTANG PENGELUARAN TERNAK DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENERTIBAN TERNAK

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 20 TAHUN 2010 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0112 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 076 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 17

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA PERATURAN DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 35/permentan/OT.140/7/2011 PENGENDALIAN TERNAK RUMINANSIA BETINA PRODUKTIF

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA TAHUN ANGGARAN 2013

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PEREDARAN BAHAN ASAL HEWAN DI KABUPATEN BULUKUMBA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 011 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 043 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 069 TAHUN 2016 TENTANG

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 13 TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 018 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 2 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 12 TAHUN 2009 TLD NO : 11

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BENGKULU, PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 18 SERI E

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG POLA GADUHAN TERNAK PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemerataan di wilayah Provinsi Jambi salah satu kebijakan yang dilakukan Pemerintah Daerah diantaranya melakukan penyebaran dan pengembangan ternak yang dananya disediakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. bahwa kebijakan penyebaran dan pengembangan ternak dapat berjalan dengan baik, diperlukan pemberdayaan masyarakat pengelola/penggaduh ternak ternak secara optimal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Gubernur tentang Pola Gaduhan Ternak Pemerintah Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan anatara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 417/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Pedoman Umum Penyebaran dan Pegembangan Ternak;

7. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dias Daerah Provinsi Jambi (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 14); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG POLA GADUHAN TERNAK PEMERINTAH DAERAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Jambi. 2. Gubernur adalah Gubernur Jambi. 3. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi. 4. Ternak adalah semua ternak yang disebarkan kepada petani penggaduh yang pengadaannya berasal dari Anggaran Pendapata dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi. 5. Dana Hasil Setoran adalah dana hasil dari setoran penjualan ternak pemerintah yang ada pada rekening Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi. 6. Nilai Tertnak Pokok adalah nilai/harga pembelian ternak ketika ternak tersebut diterima oleh penggaduh yang diperhitungkan berdasarkan bobot badan awal ternak yang diterima petani. 7. Laba Usaha adalah nilai/harga penjualan ternak pemerintah setelah dipelihara penggaduh dikurangi dengan nilai ternak pokok, tanpa memperhitungkan biaya yang lain. 8. Gaduhan adalah sistem pola pemberian bantuan berupa pinjaman ternak kepada masyarakat dengan sistem bergulir dan/atau bagi hasil. 9. Penggaduh adalah petani peternak penerima bantuan pinjaman ternak pemerintah daerah. 10. Sistem Bagi Hasil Ternak adalah sistem penyebaran ternak pemerintah, yang pada awal diterima penggaduh berupa ternak ditimbang bobot badan awal, dalam jangka waktu pemeliharaan tertentu penggaduh harus menyetorkan nilai ternak pokok sesuai dengan bobot badan ternak awal yang diterimanya. 11. Sistem Bagi Hasil Ternak adalah sistem penyebaran ternak yang dalam jangka waktu pemeliharaan tertentu penggaduh harus menyetorkan induk yang diterimanya kembali kepada pemerintah daerah. 12. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau ikutannya yang terkait dengan pertanian. 13. Hal Luar Biasa adalah suatu keadaan ternak gaduhan mengalami sakit, kehilangan, kematian dan birahi serta kelahiran. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Gubernur ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat berusaha mengembangkan ternak dengan tujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan gaduhan untuk meningkat produksi ternak sekaligus meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Pasal 3 Ruang Lingkup Pola Gaduhan Ternak meliputi ternak betina bibit yang dikembangbiakan, ternak penjatan bibit atau ternak penggemukan baik berupa sapi, kerbau maupun kambing/domba atau unggas.

BAB III POLA PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN TERNAK Pasal 4 (1) Penyebaran dan pengembangan ternak gaduhan dilaksanakan dengan sistem perguliran dan/atau bagi hasil (2) Penyebaran dan pengembangan sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuaikan dengan tujuan dan jenis ternak yang digaduhkan. Pasal 5 Perguliran dan/atau bagi hasil ternak dapat berbentuk sebagai berikut : a. Ternak betina bibit yang di kembangbiakan; b. Ternak pejantan bibit; dan/atau; c. Ternak penggemukan. Pasal 6 Perguliran dan atau bagi hasil ternak betina bibit sebagaimana dimaksud Pasal 5 huruf a dilakukan sebagai berikut : a. penerima seekor sapi atau kerbai harus mengembalikan induk awal kepada pemerintah apabila telah beranak dua ekor dan anak kedua sudah berumur 1 tahun atau lepas sapih bagi penggaduh pertama; sedangkan untuk penggaduh selanjutnya mengembalikan induk apabila telah beranak satu ekor dan sudah berumur 1 tahun atau lepas sapih; dan/atau b. penerima seekor kambing atau domba harus mengembalikan induk awal kepada pemerintah apabila telah beranak tiga ekor dan anak ketiga sudah berumur 6 bulan atau lepas sapih bagi penggaduh penyebaran pertama; sedangkan untuk penggaduh selanjutnya mengembalikan induk apabila telah beranak 2 (dua) ekor dan sudah berumur 6 bulan atau lepas sapih. Pasal 7 Perguliran dan/atau bagi hasil ternak pejantan bibit dimaksud Pasal 5 huruf b dilakukan sebagai berikut : a. Penerima seekor sapi atau kerbau dapat memelihara selama 5 tahun atau lebih atau sampai tidak produktif lagi, selanjutnya ternak tersebut dapat dijual, hasil penjualan untuk petani 80%, sedangkan untum pemerintah 20%, ditambah harga bobot awal; dan/atau b. Penerima seekor kambing atau domba dapat memelihara selama 5 tahun atau lebih atau sampai tidak produktif lagi, selanjutnya ternak tersebut dapat dijual, hasil penjualan untuk petani 80%, sedangkan untuk pemerintah 20% ditambah harga bobot awal. Pasal 8 Perguliran dan/atau bagi hasil ternak penggemukan dimaksud Pasal 5 huruf c dilakukan dengan cara : a. Penerimaan satu ekor ternak penggemukan penggaduh memelihara selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan 24 bulan; dan b. Pembagian hasil diperhitungkan dari selisih bobot badan akhir dan bobot badan awal. Selisih bobot badan tersebut dibagi untuk petani 70%, sedangkan untuk Pemerintah Daerah 30% ditambah harga bobot awal. BAB IV PERSYARATAN PENGGADUH Pasal 9 (1) Syarat-syarat penggaduh adalah sebagai berikut : a. mempunyai tempat tinggal tetap; b. sudah berkeluarga; c. mempunyai pengalaman dan keterampilan memelihara ternak sesuai dengan komoditas yang akan diterima;

d. sanggup menyediakan kandang, pakan dan pemeliharaan ternaknya dengan baik; e. bersedia mengikuti petunjuk dan bimbingan teknis dari Dinas Peternakan dan Instansi tertkait; f. berbadan sehat; dan g. berkelakuan baik.. (2) Seleksi calon lokasi dilaksanakan oleh Kepala Dinas berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. (3) Seleksi calon penggaduh dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.. Penggaduh berhak atas : BAB V HAK DAN KEWAJIBAN PENGGADUH Pasal 10 a. menerima ternak yang ukuran berat dan umur sesuai dengan perjanjian; b. menerima bagi hasil yang menjadi bagiannya sesuai dengan surat perjanjian; dan c. memanfaatkan pupuk kandang hasil dari ternak yang diterimanya. Penggaduh berkewajiban untuk : Pasal 11 a. menandatangani dan mematuhi surat perjanjian; b. memelihara ternak yang diterimanya dengan baik; c. mengikuti petunjuk dan bimbingan teknis yang diberikan oleh petugas peternakan; d. melaporkan hal luar biasa yang terjadi terhadap ternak dalam waktu 24 jam kepada petugas peternakan setempat; dan e. menyetorkan bagi hasil yang sudah disepakati sesuai dengan surat perjanjian yang telah ditandatangi. BAB VI PENYERAHAN TERNAK Pasal 12 (1) Penyerahan ternak kepada penggaduh dilakukan dengan ikatan surat perjanjian yang dibuat diatas kertas bermeterai dan ditandatangani oleh penggaduh dan pejabat Dinas Peternakan Provinsi Jambi diketahui oleh aparat desa/kelurahan. (2) Sebelum ternak diserahkan Dinas Peternakan Provinsi Jambi harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan aparat Pemerintah Kabupaten/Kota. BAB VII RESIKO DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 13 (1) Apabila penggaduh lalai dalam pemeliharaan ternak atau tidak memetahi ketentuan dalam surat perjanjian, maka ternak dapat dipindahkan kepada penggaduh lain tanpa kompensasi; (2) Apabila penggaduh lalai yang mengakibatkan kematian ternak, penggaduh wajib mengganti senilai ternak yang mati tersebut kepada Pemerintah Daerah. Pasal 14 (1) Apabila ternak yang digemukkan atau ternak betina yang dikembang biakan mengalami kematian bukan karena kesalahan/kelalaian penggaduh, penggaduh dapat dibebaskan dari kewajiban pengembalian dengan menunjukkan bukti berita acara dari dokter hewan/pejabat berwenang.

(2) Kriteriakematian ternak bukan karena kesalahan atau kelalaian penggaduh sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : a. bencana alam; b. penyakit akut seperti thympani dan pneumonia; c. keracunan yang bukan karena kesengajaan; dan/atau d. kecelakaan yang bukan karena kesengajaan, termasuk mati karena melahirkan. (3) Dalam hal ternak mengalami hilang karena dicuri, penggaduh bertanggung jawab atas kehilangan tersebut. Pasal 15 Dalam hal ternak karena penyakit yang diperkirakan tidak dapat disembuhkan, penggaduh wajib menyerahkan ternak yang bersangkutan untuk dijual atau dipotong, hasil penjualan 100% (seratur per seratus) harus disetor ke rekening Bendahara Penerima Dinas Peternakan Provinsi Jambi selanjutnya disetor ke Kas Umum Daerah Provinsi Jambi. Pasal 16 (1) Ternak yang majir/tidak berfungsi atau kelalaian alat reproduksi, dinyatakan oleh dokter hewan/petugas berwenang dan ternak harus dijual; (2) Hasil penjualan ternak sebagaimana tersebut ayat (1), kepada penggaduh mendapat bagian 25% (dua puluh lima per seratus) sedangkan 75% (tujuh puluh lima per seratus) harus disetor ke rekening Bendahara Penerima Dinas Peternakan Provinsi Jambi selanjutnya disetor ke Kasd Umum Daerah Provinsi Jambi. BAB VIII PENJUALAN TERNAK Pasal 17 (1) Penjualan ternak dilaksanakan oleh Tim Penjualan Ternak Pemerintah Daerah; (2) Tim Penjualan Ternak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Dinas. Pasal 18 (1) Penjualan ternak dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dibuat Berita Acara Penjualan.. (2) Harga penjualan ternak ditentukan setiap ekor dari masing-masing jenis ternak. (3) Hasil penjualan ternak dikurangi hak penggaduh, disetorkan ke rekening Bendahara Penerimaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi, selanjutnya disetor ke Kas Umum Daerah selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah dilaksanakan penjualan. BAB IX PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN DANA HASIL SETORAN Pasal 19 (1) Bendaharawan Penerima dana hasil setoran wajib membuat pembukuan tentang penerimaan dan pengeluaran. (2) Dana hasil; setoran dari penjualan ternak pemerintah yang masuk ke rekening Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi terdiri dari : a. bagi hasil ternak penggemukan 100% nilai ternak pokok ditambah 30% dari laba usaha untuk pemerintah daerah. b. Penjualan ternak jantan bibit setelah dipelihara kurang lebih 5 tahun atau tidak produktif lagi ternak tersebut di jual 100% dari nilai pokok ternak dan ditambah 20% dari laba usaha untuk pemerintah daerah. BAB X PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN Pasal 20 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota serta instansi terkait untuk meningkatkan mutu ternak dan pembinaan terhadap penggaduh.

Pasal 21 Kepala Dinas wajib melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Tim Penjualan Ternak Pemerintah serta aparat peternakan di lapangan. Pasal 22 Kepala Dinas wajib menyampaikan laporan seluruh kegiatan pengelolaan ternak pemerintah kepada Gubernur setiap 6 bulan sekali, atau suatu waktu bila diperlukan. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 a. Pola gaduhan ternak yang penyediaan dananya diluar anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Jambi dapat menyesuaikan dengan Peraturan Gubernur ini sepanjang belum diatur dalam perjanjian. b. Pola gaduhan yang telah dilaksanakan sebelum ditetapkan Peraturan Gubernur ini, masih tetap berlaku sampai dengan masa kontrak selesai. BAB XII PENUTUP Pasal 24 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jambi. Diundangkan di Jambi pada tanggal 14 April 2010 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAMBI dto A. MAKDAMI FIRDAUS Ditetapkan di Jambi pada tanggal 14 April 2010 GUBERNUR JAMBI dto H. ZULKIFLI NURDIN BERITA DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7