BAB III METODE PENELITIAN. Merupakan slah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah

METODE PENELITIAN. Pada perbaikan ini digunakan metode Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. (Dassroom Action Researah), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

Jumlah 21

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Subjek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

Transkripsi:

31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Merupakan slah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaannya guru perlu melakukan segala langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir. Ciri khas peneliti ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memecahkan masalah ini. Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini, guru dan dosen dapat saling berkolaborasi. Tahapan penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus. Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakukan dalam rangka memecahkan masalah. Penelitian yang dilakukan dalam laporan ini berupa penelitian pengembangan media dan tindakan dengan menggunakan metode kerja kelompok/diskusi. 3.2 Subjek Penelitian 1) Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah: a. Nama Sekolah : SD Negeri 1 Parerejo

32 b. Waktu Penelitian : Bulan maret sampai dengan bulan mei 2012 c. Kelas : VI (enam) d. Jumlah Siswa : 35 siswa terdiri dari 24 orang perempuan dan a. 11 orang laki-laki e. Mata Pelajaran/Standar Kompetensi f. Matematika: Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data g. Tahun Pelajaran : 2011/2012 2) Lokasi/Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Parerejo, Jalan Raya Parerejo Pekon Parerejo Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. 3.3 Aspek yang Diamati Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah : a. Aspek Siswa : 1. Melihat kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan aplikasinya dalam penyelesaian mengerjakan soal. 2. Perilaku atau aktivitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang meliputi: memperhatikan penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan guru, berdiskusi, mengerjakan soal latihan, membuat/menggambar diagram. 3. Hasil Belajar Siswa

33 b. Aspek Guru : Kemampuan guru dalam merencanakan, menyusun, dan melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media grafis. 3.4 Metode Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu: Lembar observasi, untuk mendapatkan data tentang aktivitas belajar. Tes, Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar Metode penelitian yang digunakan adalah meminta bantuan teman sejawat yang bertugas sebagai observer dan mengisi lembar observasi tentang Penilaian Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar pada saat berlangsungnya proses pembeajaran. Sehingga Peneliti bias melihat hasil dari penggunaan metode pembelajaran yang dipakai dalam proses pembelajaran tersebut. 3.5 Prosedur Penilaian Metode yang digunakan Daam Pengambilan Kesimpulan Peneliti ini adalah menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakn ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks keas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya

34 sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas. Tujuan PTK sebagai berikut: 1. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajarn yang dilaksanakan guru demi ercapainya tujuan pembelajaran. 2. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajarn dikelas agar pembelajaran bermutu. 3. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. 4. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang apat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. 5. Mecobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi bru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran elain kemampuan inovatif guru. 6. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat tertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi. Prosedur Pelaksanaan PTK 1. Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu: (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode dan cara, (2) menentekan cara pemecahan masalah PTK dengan

35 pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih an merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pertanyaan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya, (4) menretapkan tujuan masalah PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih dan menyusun perspektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrument yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK. 2. Melaksanakan siklus (rencana tindakan) didalam kelas. Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi, baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun rtefleksi apat dilakukan secara beriringan, bukan bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaikbaiknya. 3. Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini di paparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran.

36 4. Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalsis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasill hasil PTK. Paparan hasil-hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teortis. Inilah Laporan PTK. Prosedur peneltian ini akan dilakukan melalui 2 (dua) siklus, setiap siklus dilakukan selama 2 x 35 menit yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pngamatan/obsrvasi, dan refleksi. Refleksi Siklus I Observasi Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Refleksi Observasi Siklus II Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan dst

37 a. Siklus I 1) Tahap Perencanaan Tahap perncanaan dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Identifikasi permasalahan pada kondisi awal melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan identifikasi permasalahan pada kondisi setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II menggunakan lembar pengamatan dan penilaian. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Membuat scenario pembelajaran sesuai dengan strategi yang akan dilaksanakan. d. Menyiapkan alat bantu pembelajaran berupa media grafis e. Membuat lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa dan guru. f. Menyiapkan soal-soal yang diperlukan untuk melaksanakan latihan. 2) Tahap Pelaksanaan Pelaksanan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada sekenario pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui pemblajaran dengan mengunakan media grafis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen.

38 b. Guru menyajikan materi dengan mendemonstrasikan contoh media grafis dan menjelaskan cara membuat media grafis tersebut c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggotanya tahu cara menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota kelompok itu mengerti. d. Guru memberi tugas soal kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab atau mengerjakan soal tidak boleh saling membantu e. Memberi evaluasi. f. Kesimpulan. 3) Observasi Observasi dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran oleh guru dilaksanakan dengan bantuan rekan guru lainnya atau dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi kegiatan dan hasil belajar siswa serta observasi kinerja guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, yang dilakukan oleh observer mengenai a). Perhatian siswa mendengarkan penjelasan guru (b). keaktifan siswa dalam bertanya pada guru. (c). Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru. (d) Keaktifan siswa dalam bekerja sama atau diskusi dalam kelompok. (e) kemampuan dan ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas soal.

39 4) Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis yang didiskusikan dengan rekan kerja atau teman sejawat. Refleksi dilakukan untuk mengkaji apakah pelaksanaan tindakan sudah dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa pada penyelesaian soal dengan mengunakan diagram gambar, diagram batang dan diagram lingkaran sudah meningkat atau belum. Refleksi hasil analisis data pada tahap ini digunakan sebagai acuan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. b. Siklus kedua 1) Tahap Perencanaan Berdasarkan refleksi pada siklus I, peneliti menyusun rencana tindakan siklus 2 dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan dalam proses perencanaan meliputi : a. Identifikasi permasalahan pada kondisi awal melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan identifikasi permasalahan pada kondisi setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II menggunakan lembar pengamatan dan penilaian. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Membuat scenario pembelajaran sesuai dengan strategi yang akan dilaksanakan.

40 d. Menyiapkan alat bantu pembelajaran berupa media grafis e. Membuat lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa dan guru. f. Menyiapkan soal-soal yang diperlukan untuk melaksanakan latihan. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada sekenario pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui pemblajaran dengan mengunakan media grafis dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. b. Guru menyajikan materi dengan mendemonstrasikan contoh media grafis dan menjelaskan cara membuat media grafis tersebut. c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggotanya tahu cara menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota kelompok itu mengerti. d. Guru memberi tugas soal kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab atau mengerjakan soal tidak boleh saling membantu. e. Memberi evaluasi. f. Kesimpulan.

41 3) Observasi Observasi dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran oleh guru dilaksanakan dengan bantuan rekan guru lainnya atau dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi kegiatan dan hasil belajar siswa serta observasi kinerja guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, yang dilakukan oleh observer mengenai, (a) Perhatian siswa mendengarkan penjelasan guru (b). keaktifan siswa dalam bertanya pada guru. (c). Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru. (d) Keaktifan siswa dalam bekerja sama atau diskusi dalam kelompok. (e) kemampuan dan ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas soal. 4)Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis yang didiskusikan dengan rekan kerja atau teman sejawat. Refleksi dilakukan untuk mengkaji apakah pelaksanaan tindakan sudah dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa pada penyelesaian soal dengan mengunakan diagram gambar, diagram batang dan diagram lingkaran sudah meningkat atau belum. Refleksi hasil analisis data pada tahap ini digunakan sebagai acuan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Apabila hasil yang telah dicapai siswa sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal maka siklus berikutnya tidak dilanjutkan.

42 3.6 Data Penelitian Data penelitian dalam proposal penelitian ini terdiri dari: 1) Data Kualitatif Merupakan data hasil observasi yang terjadi didalam kelas pada siklus 1, siklus 2 yang terdiri dari aktivitas siswa. Data aktivitas tersebut diambil dengan memperhatikan perilaku menyimpang dari siswa. 2) Data Kuantitatif Yaitu data diperoleh dari pemahaman siswa berapa nilai tes yang diberikan akhir siklus 1 dan siklus 2 3.7 Analisis Data Kegiatan analisa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Analisis Kualitatif 1. Aktivitas Belajar Persiswa Setiap peserta didik diamati aktivitasnya secara klasikal dalam setiap pertemuan dengan mendapat point 1 (satu) pada lembar observasi yang telah disediakan, jika peserta didik melakukan aktivitas sesuai dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukan dalam aktivitas pembelajaran. Peserta didik dikatakan aktif jika mencapai lebih atau sama dengan 4 aspek (66,67%) dari 6 indikator atau kriteria aktivitas siswa yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Setelah selesai diobservasi maka jumlah aktivitas yang dilakukan peserta didik dihitung, lalu dipersentasekan.

Menentukan persentase siswa untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan rumus sebagai berikut: NABS = x N 43 Keterangan : NABS x n : Nilai aktif belajar siswa : Jumlah nilai yang didapat siswa : Nilai skala tertinggi 2. Aktivitas Belajar Siswa Perkelas Aktivitas belajar siswa perkelas dinyatakan tuntas jika 66,67% siswa yang hadir sudah aktif. Menentukan persentase aktivitas belajar siswa perkelas : P = f x 100% N Keterangan : P f N : persentase aktivitas belajar : frekuensi yang sedang dicari persentasenya (jumlah siswa yang aktif) : Jumlah siswa (soedjiono,2009) Tabel 3.2 Kategori Rentang Aktivitas siswa Rentang % Kategori 60 100 Aktif Kurang dari 60 Belum Aktif

Selanjutnya seluruh data yang dipersentase, dianalisis dibuat abstraksi rangkuman inti hasil analisis, kemudian persentase yang diperoleh di interperstasikan dngan menghubungkan antara aspek dalam bentuk deskripsi ringkas untuk tiap-tiap tindakan, kemudian dikategorisasikan. b. Analisis Data Kuantitatif 1. Hasil Belajar Persiswa Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan Media Grafis dalam setiap soal mendapatkan nilai 2 jika benar dan nilai 1 jika jawaban belum lengkap dikatakan tuntas hasil belajarnya jika mendapat nilai diatas KKM (56), maka diambil dari rata-rata tes yang diperoleh setiap akhir pertemuan. (khotimah,2009) X = X N Ketrangan: 44 X X N :Nilai rata-rata : Jumlah semua nilai siswa : Jumlah pertemuan 2. Hasil Belajar Perkelas Hasil belajar siswa perkelas dinyatakan tuntas jika 21 dari 35 siswa atau 75% nilai dalam pembelajaran matematika mencapai nilai KKM. Penilaian Ketuntasan Belajar (Persentase) P = siswa yang tuntas x 100% Siswa

45 3.8 Indikator Keberhasilan PTK Siswa dapat dikategorikan aktif dan tuntas apabila rata-rata pengamatan aktivitas, dimana siswa tertarik dan aktif bertanya tentang materi yang diberikan dan hasil belajar mencapai nilai rata-rata 56.