BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PEREMPUAN YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP. sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. hal yaitu simpulan dan saran-saran serta diakhiri pula dengan penutup. mendisriminasi ataupun menelantarkan pendidikan formal kaum

I. PENDAHULUAN. kepribadiaannya sesuai dengan nilai - nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa pada dasarnya tempat wanita adalah di dapur, yang berarti bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Seseorang harus memiliki kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipahami secara luas dan umum sebagai usaha sadar yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB VI PENUTUP. terutama pada posisi jabatan struktural. Hal ini dapat diindikasikan bahwa terdapat

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia yang serba modern dan kehidupan yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang melesat cepat. Pendidikan adalah satu- satunya alat untuk

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB 5 RINGKASAN. orang-orang dari negara lain. Perkawinan masyarakat Jepang didasarkan pada konsep ie.

BAB I PENDAHULUAN. 2000, p.11

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. relasi antar individu yang kompleks Selain para penjual dan pembeli yang

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu mengenai gambaran psychological wellbeling

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk bertahan hidup di tengah zaman yang serba sulit ini. Dengan adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. pemberian hak pada anak yang tidak mengistimewakan pada jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan kelestarian anggota-anggotanya, terutama anak-anak. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

ANGKET PENDIDIKAN ORANGTUA. Agar penelitian ini lancar, dimohon siswa-siswi yang menjadi sampel dapat menjawab angkat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang

Kuesioner. Bapak /Ibu terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk pada level rendah berdasarkan benchmark internasional

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Menggali Latar Belakang Keluarga Subjek. perolehan identitas subjek? dengan orang tua kamu? (ayah dan ibu)

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan, dan itu yang menjadi sedikit kendala bagi keluarga kelas

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

MEMBUKA USAHA SAMPINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Vera Puji Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan

Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog. Seminar Persatuan Karyawati Semen Indonesia-Tuban Jumat, 15 Desember 2017

Kuesioner. Sebelumnya, saya mohon maaf telah menggangu waktu anda untuk mengisi. untuk memenuhi syarat kelulusan program studi S-1.

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena tentang maraknya perilaku-perilaku yang negatif pada anakanak

NILAI ANAK BAGI ORANG TUA DAN DAMPAK TERHADAP PENGASUHAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu tersebut. DEPKES RI (1988) Keluarga merupakan unit terkecil dari

Kepada Yth. Bapak / Ibu / Sdr / i SMA Kesatrian 1 Semarang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

FAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. saat tertentu juga seseorang bisa menyelesaikan masalahnya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Sejarah pembangunan di wilayah pedesaan di Indonesia memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PEREMPUAN YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI A. Analisis Pendidikan Anak Perempuan di Desa Sidorejo Warungasem Batang. Pendidikan anak perempuan di desa Sidorejo merupakan kegiatan yang dilakukan dengan seksama, terencana, dan bertujuan untuk memajukan peradaban dan kebudayaan manusia dalam rangka menyempurnakan kehidupan kemanusiaannya. Dengan pendidikan manusia ingin berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan serta memperbaiki nilai-nilai, hati nuraninya, perasaannya, pengetahuannya, dan ketrampilannya. Mengenai pendidikan anak perempuan di desa Sidorejo Warungasem Batang dapat dikatakan cukup baik dalam hal agamanya itu terbukti bagi anak-anak yang masih kecil yang mendapatkan pendidikannya di madrasah atau TPQ. tetapi dalam hal melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kurang baik karena rata-rata hampir semua anak perempuan yang ada di desa Sidorejo Warungasem Batang itu hanya mengenyam tingkat sekolah pertama (SMP) dengan jumlah anak 1025 orang terdiri dari perempuan ada 518 orang dan laki-laki ada 507 orang. Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah anak 630 terdiri dari perempuan ada 317 orang dan laki-laki ada 313 orang. Anak yang melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dengan jumlah anak 138 orang 70

71 terdiri dari perempuan 20 orang dan laki-laki 118 orang. Dan sedangkan anak yang tidak melanjutkan dengan jumlah 390 orang terdiri dari perempuan 200 orang dan laki-laki 190 orang. Hal ini terjadi sebab anak perempuan berpikir bahwa pendidikan perguruan tinggi itu tidak penting bagi dirinya, sebab setelah mempunyai keluarga sendiri seorang perempuan akan di rumah saja dan tidak bekerja di luar rumah karena semua kebutuhan keluarganya itu menjadi tanggung jawab seorang suami. Hal tersebut disebabkan kondisi ekonomi orang tua yang kurang mendukung dan tidak begitu banyak untuk melanjutkan pendidikan sehingga anak lebih memilih untuk bekerja dan membantu ekonomi orang tua dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Anak perempuan di desa Sidorejo yang sudah lulus SMA harus berpikir panjang jika akan melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi melihat kondisi ekonomi orang tua. Mereka berpendapat lebih ingin meringankan beban perekonomian orang tua mereka dengan cara bekerja dan mencari pengalaman diluar untuk bagaimana caranya berwirausaha sendiri tanpa membebankan orang tua mereka. Di sisi lain ada pula yang ingin sekali melanjutkan pendidikan perguruan tinggi tetapi tidak bisa karena mereka juga harus membantu adiknya yang masih bersekolah untuk melanjutkan sekolah adiknya itu. Sebagian besar anak perempuan di desa Sidorejo Warungasem Batang yang orang tuanya tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi disebabkan karena kondisi ekonomi yang dapat dikatakan serba

72 kekurangan. Sehingga anak perempuan mereka tidak ingin melanjutkan pendidikannnya dan memilih untuk bekerja dengan alasan karena orang tuanya tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Padahal mereka ingin melanjutkan pendidikannya sampai keperguruan tinggi tetapi tidak bisa dan pada akhirnya mereka harus bekerja sendiri untuk membantu orang tua mereka dan membantu ekonomi orang tua mereka. Perlu diketahui oleh para orang tua bahwa rusaknya moral seorang anak bisa diakibatkan salah satu kesalahan dari orang tuanya, seperti kurangnya memperhatikan pendidikan anak sehingga anak tumbuh menjadi anak yang bermasalah, baik di sekolah maupun di masyarakat. B. Analisis Persepsi Orang Tua terhadap Anak Perempuan yang Melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi di Desa Sidorejo Warungasem Batang. Persepsi orang tua terhadap anak perempuan yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di desa merupakan tanggapan langsung dari sesuatu yang diterima oleh panca indera terhadap lingkungan sekitar kita sehingga kita dapat melihat, memahami, dan mengerti yang terjadi di lingkungan kita. Adapun dari hasil penelitian tentang persepsi dari orang tua terhadap anak perempuan yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di desa Sidorejo Warungasem Batang dapat dilihat dari anggapan mereka bahwa pendidikan ke perguruan tinggi merupakan hal sangat

73 penting dan salah satu bekal yang sangat dibutuhkan bagi anak perempuan untuk menjalani kehidupannya kelak. Apalagi pada zaman sekarang kemajuan semakin canggih dan maju dalam banyak bidang sehingga untuk dapat mengikutinya diperlukan bekal yang sangat mencukupi. Bagaimanapun kondisi orang tua, mereka harus tetap melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Anak-anak harus bisa menjadi orang yang maju dan sukses. Dengan memiliki pendidikan tinggi mereka akan memiliki masa depan yang baik, cerah, berwawasan luas dan kelak bisa lebih mandiri sekaligu mempunyai/mendapat keturunan yang memiliki masa depan yang bagus dan sehingga nantinya akan mudah dan tidak kesulitan untuk mencari pekerjaan. Walaupun orang tua tidak melanjutkan pendidikannya seperti anaknya sampai ke perguruan tinggi, namun hal itu tidak ingin terjadi kepada anak-anaknya. Anak-anak mereka harus melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi dan tidak berhenti di SMA saja. Dengan cara orang tua memberi dukungan yang berupa material, suport/motivasi, memberikan pesan positif kepada anak perempuan tentang pentingnya melanjutkan perguruan tinggi maka anak-anak akan lebih semangat dan termotivasi ingin melanjutkan pendidikan perguruan tinggi demi masa depan kelak dirinya. Orang tua di desa Sidorejo Warungasem Batang pun sudah banyak yang meninggalkan anggapan bahwa anak perempuan kelak hanya akan menjadi ibu rumah tangga yang hanya akan mempunyai kesibukan di

74 dapur dan mengurus anak saja sehingga tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi. Mereka sudah memiliki anggapan yang lebih modern dan memandang bahwa anak perempuan pada zaman sekarang bisa berkarya dan berkarir dalam pekerjaannya seperti anak laki-laki.walaupun sebagian orang tua di desa Sidorejo Warungasem Batang masih mempertahankan pemikiran yang tradisional yang beranggapan bahwa anak perempuan tidak terlalu penting untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi karena kelak hanya akan mempunyai kesibukan mengurusi rumah tangga dan tidak akan mengurusi pekerjaan karena itu merupakan tanggungjawab suaminya kelak. Ada sebagian besar masyarakat yang memandang bahwa sebuah pendidikan perguruan tinggi sangat penting bagi anak perempuan karena mereka menganggap pendidikan perguruan tinggi bukan hanya milik anak laki-laki saja, namun anak perempuan juga harus memiliki hak yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan perguruan tinggi. Mereka berpendapat jika memiliki pendidikan yang tinggi bisa mendapat ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi, berwawasan luas, sukses, pekerjaan yang layak dan mendapat kehidupan masa depan yang lebih baik dan lebih cerah untuk kemaslahatan bersama. Persepsi yang baik seperti itulah yang patut ditiru, karena hal itu bisa menjadikan sebuah semangat bagi anakanak untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dalam mencapai cita-citanya. Dengan semakin semangat para anak-anak untuk

75 melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi maka akan baik pula kehidupan kelak. Dari persepsi para orang tua di desa Sidorejo Warungasem Batang tersebut, peneliti dapat menganggap bahwa sebenarnya melanjutkan pendidikan perguruan tinggi bagi anak perempuan di desa Sidorejo Warungasem Batang sangatlah penting. Hal itu dikarenakan bahwa pendidikan perguruan tinggi memiliki manfaat yang sangat tinggi bagi sebuah kehidupan mereka secara individu ataupun secara bersama-sama.