BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk membahas masalah-masalah yang dihadapinya dengan terlebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh konseling pastoral terhadap kemandirian siswa dan sikap keberagamaan siswa di SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar. 3.1.2 Waktu Penelitian Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 2 minggu yaitu pada bulan Juli 2014, di SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar. 3.2. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Variabel independent (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variable Independent (Variabel bebas) (X1) : Kemandirian siswa 43

(X2) : Keberagamaan siswa 2. Variable dependent (Variabel terikat) (Y) : Konseling Pastoral 3.3. Defenisi Operasional Definisi Operasional Variabel (DOV) konseling pastoral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai interaksi antara guru Konseling dengan beberapa siswa kelas II SMK, dalam kegiatan kelompok konseling untuk mencapai kebebasan diri yang meliputi aspek kemandirian emosianal, aspek kemandirian perilaku dan aspek kemandirian nilai, yaitu kebebasan dari pengaruh orang tua, mampu mengambil keputusan, menghadapi tekanan pihak lain, percaya pada kemampuan diri, memiliki keyakinan terhadap nilai nilai hidupdan tidak mudah terpengaruh terhadap nilai-nilai yang salah. Serta mampu menemukan makna kehidupan dengan memahami, menyadari dan merasakan adanya kekuatan Sang Maha pencipta melalui doa bersama, membaca kitab suci, meditasi dan pengampunan sehingga remaja mencapai kebebasan terhadap orang tua, dalam mengambil keputusan, menghadapi tekanan pihak lain, percaya pada kemampuan diri,memiliki keyakinan terhadap nilai- nilai hidup yang abstrak, prinsipil dan tidak mudah terpengaruh nilai yang salah (independent). Aspek dan indikatornya adalah sebagai berikut ; a. Kemandirian Remaja 1. De-idealisasi orang tua remaja tidak lagi menuntut orang tuanya untuk menjadi orang tua yang ideal. 44

2. Orang tua sebagaimana orang lain remaja melihat orang tuanya berbicara dengan orang lain sebagaimana orang lain berbicara (aspeople) 3. Bebas dari ketergantungan pada orang tua remaja menunjukkan sikap yang bebas dari ketergantungan pada orang tua. (non dependency) 4. Derajat individuasi yang baik dalam berhubungan dengan orang tua b. Kemandirian Perilaku 1. Kemampuan membuat keputusan 2. Kekuatan dari pengaruh orang lain 3. Kepercayaan akan kemampuan diri (self reliance). c. Kemandirian Nilai 1. Keyakinan Abstrak remaja mampu berpikir tentang implikasi pelanggaran hokum dan peraturan secara umum dan lebih berorientasi spiritual dan ideologis. 2. Keyakinan prinsipil remaja menembus hokum yang ada jika ada sesuatu yang lebih penting untuk dipertahankan, karena menurutnya adalah hal yang sah untuk dilakukan. 3. Keyakinan independen remaja memiliki pandangan sendiri yang tidak sesuai dengan system nilai dari orang tua atau figure otoritas lainnya (nondepedency) 45

4. Keyakinan independen remaja memiliki pandangan sendiri yang tidak sesuai dengan system nilai dari orang tua atau figure otoritas lainnya (nondepedency) Adapun kisi-kisi instrument kemandirian remaja tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kemandirian Remaja No Aspek Indikator No. Item Jumla h De-idealisasi orang tua 6, 10, 26 3 A Kemandirian Orang tua sebagaimana orang Emosi lain (as people) 8,18, 22 3 Bebas dari ketergantungan pada 1, 4, 28 3 orang tua Derajat individuasi yang baik 2, 23, 24 3 dalam berhubungan dengan B C Kemandirian Perilaku Kemandirian Nilai orang tua Kemandirian mengambil keputusan 3, 12, 15 3 Kekuatan terhadap tekanan 6, 16, 19 3 pihak lain Kepercayaan akan kemampuan diri ( self Reliance) 5, 14, 21 3 Keyakinan Abstrak 13, 25, 30 3 Keyakinan Prinsipil 11, 17, 29 3 Keyakinan Independen 9, 20, 27 3 46

Sikap keberagamaan Sikap keberagamaan adalah sikap dimana seseorang mempunyai keyakinan terhadap agama yang dipeluknya dan melakukan segala bentuk ibadah dari agama tersebut sehingga terciptanya cerminan keseharian yang sifatnya seperti gejala, adapun gejala tersebut adalah ; gejala batin yang berhubungan langsung dengan (pengetahuan, pikiran, dan perasaan keagamaan) dan gejala lahir yang biasanya berhubungan dengan segala sesuatu yang kongkrit seperti peribadatan yang dilakukan secara individual dalam bentuk upacara keagamaan dan sosial masyarakat. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Keberagamaan No Aspek Indikator No. Item Jumlah A Aspek biologis Konstitusi tubuh dan bentuk tubuh 6, 10, 26 8,18, 22 1, 4, 28 2, 23, 24 12 B Aspek sosiologis Interaksi dengan lingkungan sekitarnya 3, 12, 15 6, 16, 19 5, 14, 21 9 C Aspek psikologis Segala yang berhubungan langsung dengan diri manusia 13, 25, 30 11, 17, 29 9, 20, 27 9 3.4. Populasi dan Sampel Penelitian Hadi (2000) menyatakan bahwa dalam suatu penelitian hal yang perlu diperhatikan adalah menentukan terlebih dahulu luas dan sifat-sifat populasi, memberikan batasan yang tegas, baru kemudian menetapkan sampelnya. Sampel 47

diambil dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini pengambilan sampel bersifat tidak acak, dimana sample dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SMK Cinta Rakyat Jalan Malanton Siregar Pematang Siantar. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 120 siswa. Proses dalam menjaring subjek pada penelitian ini melalui hasil screening skala kemandirian dan skala sikap keberagamaan sebagai pre-test. Peneliti kemudian memilih 60 siswa dengan tingkat kemandirian rendah dan sikap keberagamaan rendah serta memisahkannya menjadi kelompok eksperimen 30 dan kelompok kontrol 30 berdasarkan random asigment yang berarti bahwa setiap subjek memiliki kesempatan yang sama untuk ditempatkan di setiap kondisi perlakuan, dan kesediaan mereka untuk mengikuti rangkaian penelitian. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh dua kelompok subjek yang relatif homogen dalam hal kemandirian dan sikap keberagamaan. Berdasarkan data populasi tersebut maka diambil sampel 30 kelompok kontrol dan 30 kelompok eksperimen. 48

3.5 Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Randomized Pretest- Posttest Control Group Design merupakan desain eksperimen yang membagi subjek kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes dilakukan sebelum (pre-test) dan setelah pemberian perlakuan (post-test) kepada kedua kelompok subjek. Tes yang diberikan pada pre-test dan post-test merupakan tes yang sama). Adapun desain penelitian adalah sebagai berikut ; Tabel 3.3 Skema Desain Eksperimen Kelompok Pra Perlakuan Pasca Eksperimen O1 X O2 Kontrol O1 (P) O2 Keterangan : O1 = pengukuran sebelum diberi perlakuan O2 = pengukuran setelah diberi perlakuan X = konseling pastoral (P) = placebo Sebelum subjek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi perlakuan, kelompok subjek tersebut diberi tes awal berupa skala kemandirian dan skala sikap keberagamaan. Kelompok eksperimen adalah kelompok subjek yang mendapatkan perlakuan berupa pelatihan kemandirian dan sikap keberagamaan. selama 6 (enam) kali pertemuan. Kelompok kontrol adalah kelompok subjek yang tidak mendapatkan pelatihan kemandirian dan sikap keberagamaan. Subjek pada 49

kelompok kontrol diberi perlakuan placebo yang tidak berhubungan dengan materi yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Selang beberapa waktu setelah perlakuan, subjek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes akhir yang sama seperti tes awal, yaitu skala kemandirian dan sikap keberagamaan. Kontrol dalam penelitian ini dilakukan dengan : 1. Memisahkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 2. Kelompok kontrol diberi perlakuan pengganti (plasebo). Penggunaan kelompok kontrol ini berfungsi sebagai kelompok pembanding dalam penelitian, yaitu untuk membuktikan pengaruh perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan bukan pada kelompok kontrol. 3.6 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui beberapa metode, yaitu : Skala Likert yang digunakan yaitu: Sangat Setuju (Skor 4), Setuju (Skor 3), Tidak Setuju (Skor 2), dan Sangat Tidak Setuju (Skor 1) untuk Skor Favourable dan Sangat Setuju (Skor 1), Setuju (Skor 2), Tidak Setuju (Skor 3), dan Sangat Tidak Setuju (Skor 4) untuk Skor Unfavourable. Skor Skala Likert Jawaban Skor Favourable Skor Unfavourable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 50

Kuisioner dengan pernyataan favourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang positif atau mendukung terhadap objek sikap. Pernyataan Unfavourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal negatif yakni tidak mendukung atau kontra terhadap objek sikap yang hendak diungkap (Sugiyono, 2010). Selanjutnya Kuisioner akan dimodifikasi oleh peneliti kemudian dilakukan uji validitas dan realibilitas pada siswa kelas dua SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar. Dalam upaya untuk memperoleh data yang valid, maka peneliti menggunakan beberapa langkah sebagai berikut : 1. Menyusun Konsep Instrumen terlebih dahulu diujicobakan kepada peserta pendampingan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang di buat didasarkan pada indikator dari penelitian itu sendiri, lalu dibagikan kepada peserta pelatihan sebagai respondennya. Dalam pengukurannya, Instrumen ini memakai skala Likert dalam bentuk daftar angka 1 sampai dengan 4 sebagai pilihan jawabannya. Setiap pendapat yang diberikan responden melalui skala selanjutnya diberikan nilai sesuai dengan skala Likert. a. Uji Instrumen 1. Validitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2010), suatu instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Dalam suatu penelitian, data memiliki kedudukan yang sangat penting, oleh karena itu instrument untuk mencari data hendaknya memenuhi persyaratan yang melalui uji validitas dan uji reliabilitas skala. 51

Adapun untuk uji validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment yaitu : R xy = Σ xy (Σx)(Σy) N [(Σx 2 ) (Σx)2 N ][(Σy2 ) (Σy) N ] Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara x dan y N = Jumlah subyek penelitian X = Skor tiap item Y = Jumlah skor total X 2 = Jumlah kuadrat skor per item Y 2 = Kuadrat skor total XY = Hasil kali antara X dan Y Setelah melakukan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan menggunakan Microsof Excell. 2. Reabilitas Instrumen Perhitungan reliabilitas merupakan perhitungan terhadap ketetapan atau konsistensi dari angket dengan menggunakan rumus Alpha. Penggunaan rumus ini disesuaikan dengan teknik scoring yang dilakukan pada setiap item dalam instrumen. Rumus Alpha yang dimaksud adalah (Suharsimi Arikunto, 2010): 52

Rumus Reliabilitas: r xy =1- MKis MKs Keterangan: MKis MKs : Mean kuadrat interaksi item x subjek. : Mean kuadrat antar subjek. 1 : Konstanta r xy : Koefisien Reliabilitas Hoyt Analisis reliabilitas kedua alat ukur dipakai adalah analisis varian Hoyt (Suharsimi Arikunto, 2010). 4. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 (Firdaus, 2004). Kriteria uji yang diajukan: Jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika sig. > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. 53