FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

ANALISIS PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

I. PENDAHULUAN. fakta-fakta bahwa setiap pasar modal di dunia ini telah tersambung jaringan online

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW

Ruth Christa Wahyu Ario Pratomo

PENGARUH INDEK BURSA DUNIA TERHADAP INDEK SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Chairil Akhyar 1 Nurhadi 2 Ghazali.Syamni 3 Anwar Puteh 4

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap IHSG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

Tita Deitiana 1 ; Stella 2. Jln. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

Istiono Dosen Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Abstract

Pengaruh Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

TITA DEITIANA STELLA Trisakti School of Management Jl. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta

PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) PASAR UANG (MONEY MARKET) Bagan 2.1 Struktur Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan kausalitas secara Granger di antara pasar modal Amerika Serikat,

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. global, saat ini krisis keuangan yang terjadi pada kawasan Eropa. Krisis Eropa mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.

ABSTRACT ANALYSIS OF MACRO ECONOMIC INDICATORS CONCERNING SYARIAH S STOCK VOLATILITY IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan.

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha

Metode Penelitian. Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pikir. Pengumpulan data sampel dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (14 minggu)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

: Gianita Safitri NPM : Dosen Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH DJIA, NCI, NIKKEI 225, HSI TERHADAP INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dipilih adalah pasar saham di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis,

ANALISIS PENGARUH INDEKS ASEAN TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ABSTRAK. Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi telah mengalami perubahan selama beberapa tahun

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

ABSTRACT. . Keywords: PER, DER, ROA, EPS, CR, PBV, stock price

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

ABSTRAK. Kata kunci: return on asset, leverage, ukuran perusahaan, tax avoidance.

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

ABSTRACT. Keywords: debt to equity ratio, firm size, bond rating and yield to maturity. viii. Universitas Kristen Maranatha

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

Delly Julions Romanza, Dr. Ambo Sakka H, SE, MSi. Undergraduate Program, Faculty of Economy, Gunadarma University

Transkripsi:

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 136-140 136 Analisa Hubungan Indeks Saham antar Negara G20 dan Pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Andrew Hartanto Program Studi Manajemen, Program Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: andrewhtt@yahoo.com ; dewi@peter.petra.ac.id Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji seberapa besar pengaruh indeks saham negara G20 berpengaruh terhadap return IHSG dan menguji hubungan antar indeks negara G20. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan memakai analisa regresi linear berganda dan kausalitas Granger yang berasal dari data return mingguan DJIA, Nikkei225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE100, DAX, CAC40 dan ASX200. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial DJIA, Nikkei 225 dan SSE berpengaruh signifikan terhadap IHSG dan secara bersamasama DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC dan ASX berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Uji kausalitas Granger dilakukan 36 kali Pairwise Granger Causality Tes. Hasil dari uji kausalitas Granger terlihat banyak indeks yang saling mempengaruhi dan berpengaruh satu arah serta ada beberapa indeks yang tidak saling mempengaruhi. Akan tetapi, dapat disimpulkan CAC, FTSE, dan Hang Seng merupakan indeks yang paling banyak mempengaruhi Kata Kunci DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC, ASX, IHSG Abstract- This study is intended to test the influence of the G20 stock index affects the IHSG return and examines the relationship with the index G20. Data analysis method used in this paper is multiple linear regression analysis and Granger causality derived from weekly return data DJIA, Nikkei225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE100, DAX, CAC40 and ASX200. The result showed that partial DJIA, Nikkei 225 and SSE significant effect on IHSG and together DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC and ASX significant effect on the index. Granger causality test performed 36 times Granger Pairwise Causality Test. Results of causality test showed that many mutual indices have correlation among them. However, it can be concluded CAC, FTSE and Hang Seng index is the most influential to IHSG compared with others. Keyword- DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC, ASX, IHSG 1. PENDAHULUAN PASAR modal Indonesia yang merupakan bagian dari emerging market, pergerakannya lebih bervolatilitas dan tentunya akan menarik pemodal asing untuk berinvestasi. Investor bisa mendapatkan kesempatan untuk mengambil untung dari pergerakan indeks saham yang lebih bervolatilas tinggi. Perekonomian dunia yang semakin borderless membuat pasar modal Indonesia mau tidak mau ikut terpengaruh oleh pergerakan pasar modal besar yang ada. Seperti yang diketahui, keterkaitan ini dimulai sejak investor asing ikut menguasai saham-saham yang listing di BEI. Investor asing juga menanamkan modalnya di bursa-bursa saham yang ada di dunia, sehingga menyebabkan adanya keterkaitan antara satu bursa saham dengan bursa saham lainnya. Volatilitas dan kejadian pada suatu bursa saham di suatu negara bisa berpengaruh terhadap bursa lainnya. Hal tersebut biasa disebut contagion effect (Muzzamil, 2011). Peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut pengaruh indeks global terhadap IHSG dengan periode penelitian antara 2009 sampai 2012 karena pada periode tersebut Eropa mengalami krisis perekonomian. Peneliti akan menggunakan variabel indeks global DJIA yang mewakili Indeks Amerika Serikat, Nikkei 225 mewakili Indeks Jepang, KOSPI mewakili Indeks Korea Selatan, Hang Seng mewakili Indeks Hongkong, SSE yang mewakili Indeks China, FTSE 100 yang mewakili Indeks Inggris, DAX yang mewakili Indeks Jerman, CAC 40 yang mewakili Indeks Perancis,dan ASX 200 yang mewakili Indeks Australia. Kesembilan indeks global ini adalah indeks dari bagian negara anggota G20. Peneliti hanya mengambil sebagian indeks dari negara G20 karena kesembilan indeks saham ini merupakan indeks saham dengan market capitalization besar di dunia serta banyak investor asing datang dari kesembilan negara tersebut. Berdasarkan fakta tahun 2009 saat krisis Eropa meletus, indeks-indeks saham besar mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut juga membuktikan bahwa indeks-indeks saham besar juga memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu peneliti juga tertarik untuk meneliti hubungan diantara sembilan indeks saham tersebut. 2. TEORI PENUNJANG 2.1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menurut Mariah,et.al (2005,p.8) dalam Ahmad Muzzamil (2011) IHSG merupakan suatu indikator yang secara umum mencerminkan kecenderungan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Untuk perhitungan Indeks Harga Saham secara umum, ada rumusan dasar yang dikenal dengan nama Weighted Average (Ang, 1997, p.13). 2.2. Dow Jones Industrial Average (DJIA) Menurut Kertonegoro (1998) Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan salah satu indeks saham tertua di dunia. Didirikan oleh editor the Wall Street Journal dan juga Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai salah satu cara untuk mengukur performa komponen industri di pasar saham Amerika Serikat. DJIA yang berpusat di New York Stock Exchange merupakan indeks saham terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$13,4 triliun pada tahun 2012 (Forbes). 2.3. Nikkei 225

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 136-140 137 Nikkei 225 merupakan indeks yang berisi 225 top-rated perusahaan-perusahaan di Jepang yang terdaftar di First Section of the Tokyo Stock Exchange. Nikkei 225 dihitung menggunakan metode price weighted. Nikkei 225 pertama kali diterbitkan pada 16 Mei 1949 (Bloomberg). Indeks Nikkei dihitung oleh Harian Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) koran (Darmawan,2009). Nikkei 225 merupakan indeks saham ketiga terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$3,8 triliun pada tahun 2012 (Forbes). 2.4. Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) Kospi merupakan indeks saham utama Korea Selatan yang dihitung memakai metode value weighted. Indeks Kospi menggunakan sampel seluruh saham yang tercatat di bursa saham Korea Selatan. Indeks ini dihitung berdasarkan nilai dasar 100 pada tanggal 4 Januari 1980 (Bloomberg). 2.5. Hang Seng Hang Seng merupakan indeks saham utama Hongkong yang dihitung memakai metode value weighted. Indeks Hangseng dihitung berdasarkan nilai dasar 100 pada tanggal 31 Juli 1964. Indeks ini dibagi menjadi empat subindeks, yaitu: perdagangan dan industri, keuangan, utilitas, dan properti (Bloomberg). Hang Seng merupakan indeks saham kedelapan terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$2,7 triliun pada tahun 2012 (Forbes). 2.6. Shanghai Stock Exchange Composite Index (SSE) Shanghai Stock Exchange Composite Indeks adalah Indeks saham China yang berpusat di kota Shanghai. Indeks ini dihitung menggunakan metode value weighted. Indeks ini dikembangkan pada tanggal 19 Desember 1990 dengan nilai dasar 100 (Bloomberg). SSE merupakan indeks saham ketujuh terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$2,9 triliun pada tahun 2012 (Forbes). 2.7. Financial Times and the London Stock Exchange (FTSE 100) FTSE merupakan indeks saham utama Inggris dengan 100 perusahaan terbesar di Inggris. FTSE dihitung menggunakan metode value weighted. Indeks ini dikembangkan dengan nilai dasar 1000 pada tanggal 3 Januari 1984 (Bloomberg). FTSE merupakan indeks saham kelima terbesar di dunia dengan market capitalization sebesar US$3,6 triliun pada tahun 2012 (Forbes). 2.8. Deutscher Aktien Index (DAX) DAX merupakan indeks utama Jerman dengan beraggotakan 30 perusahaan terbesar di Jerman. Indeks DAX berpusat di Frankurt dan performanya dihitung dengan metode value weighted. Indeks DAX memiliki nilai dasar 1000 pada tanggal 31 Desember 1987 (Bloomberg). 2.9. Cotation Assistée en Continu (CAC 40) CAC merupakan indeks utama Perancis yang berisikan 40 perusahaan terbesar di Perancis. Indeks CAC berpusat di Paris dan performanya dihitung dengan metode value weighted. Indeks CAC memiliki nilai dasar 1000 pada tanggal 31 Desember 1987 (Bloomberg). Indeks ASX dihitung dengan metode value weighted. Indeks ini dimulai pada 31 Maret 2000 (Bloomberg). 2.11 Penelitian Sebelumnya Mansur (2005) meneliti mengenai pengaruh indeks bursa global terhadap IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode tahun 2000-2002. Variabel yang diambil adalah Dow Jones, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, TAIEX, FTSE 100, ASX 200sebagai variabel independen dan IHSG sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian path analysis. Penelitian ini menemukan bahwa secara simultan ditemukan pengaruh yang signifikan antara ketujuh bursa global tersebut dan IHSG. Akan tetapi hanya indeks KOSPI, Nikkei 225, TAIEX, dan ASX 200 yang mempengaruhi IHSG secara individu. 2.12 Hubungan Antar Konsep Diperkenalkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungsi sebagai katalis yang mendorong investor lokal. Investasi asing berpengaruh dalam menyorot perusahaan yang memberikan informasi keuangan paling transparan dan valuasi terbaik, masuknya dana-dana asing ke pasar-pasar baru berpengaruh jelas dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan struktur pasar (Mansur,2005, p.206). Krisis Eropa yang berdampak global, membuat para investor asing melirik Indonesia menjadi tempat berinvestasi yang menjanjikan. Hal itu terbukti dari net buy asing sepanjang tahun 2012 sebesar Rp 15,44 triliun. Dominasi asing di Bursa Efek Indonesi pada akhir tahun 2012 mencapai 59,15% dari total saham yang diperdagangkan dalam negeri. Sementara kepemilikan investor domestik hanya sebesar 40,85% (Febyanti & Toarik, 2013). Dari fakta diatas maka IHSG pergerakannya tidak bisa lepas dari bursa saham asing. Akibat dari globalisasi ekonomi maka banyak investor asing menanamkan modalnya pada bursa saham di seluruh dunia sehingga indeks-indeks saham di seluruh dunia memiliki keterkaitan secara global. Krisis Eropa yang terjadi pada tahun 2010, membuat indeks saham didunia crash termasuk indeks saham anggota negara G20. Empat indeks saham terbesar negara anggota G20 yaitu DJIA, Nikkei 225, FTSE, SSE juga mengalami crash lagi setelah terpukul oleh supreme-mortgage crisis tahun 2008. Hanya dalam waktu 2 bulan indeks-indeks saham besar mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari April 2010 sampai Juni 2010, DJIA mengalami penurunan sebesar 11,21% dari level 11.008 ke level 9.774, Nikkei 225 mengalami penurunan sebesar 15,14% dari level 11.057 ke level 9.382, FTSE 100 mengalami penurunan sebesar 11,47% dari level 5.553 ke level 4.916, dan SSE mengalami penurunan sebesar 17,07% dari level 2870 ke level 2380 (www.finance. yahoo.com). Data tersebut membuktikan bahwa krisis yang terjadi di Eropa menyebar ke seluruh dunia. Selain itu juga membuktikan bahwa antara satu indeks dengan indeks yang lain memiliki hubungan saling terkait termasuk indeks saham antar negara G20. 2.10. Australia Stock Exchange (ASX 200) ASX merupakan indeks utama Australia dari Standart & Poor s. Indeks ini berisikan dengan 200 perusahaan.

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 136-140 138 2.13 Kerangka Pemikiran return DJIA return Nikkei 225 return KOSPI return Hang Seng return SSE return FTSE return DAX return CAC return ASX Gambar 1. Kerangka Pemikiran return IHSG Gambar 1 tersebut menunjukan bahwa peneliti ingin melihat pengaruh indeks saham negara G20 terhadap IHSG. Selain itu peneliti ingin melihat hubungan antar indeks saham negara G20. 2.14. Hipotesis a. Pergerakan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, 100, DAX, CAC 40, ASX 200 mempunyai pengaruh signifikan terhadap pergerakan return IHSG secara simultan. b. Pergerakan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, ASX 200 mempunyai pengaruh signifikan terhadap pergerakan return IHSG secara parsial. c. Pergerakan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, ASX 200 saling mempunyai hubungan kausalitas 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data numerik sehingga dapat digolongkan sebagai penelitian yang bersifat kuantitatif. Menurut Kuncoro (2003), metode kuantitatif merupakan penelitian yang sifatnya dapat dihitung jumlahnya dengan metode statistik. Populasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah seluruh data indeks saham DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE, DAX, CAC, ASX dan IHSG. Sampel yang diambil adalah data periode Januari 2009 sampai Desember 2012 secara mingguan. Sebelum menganalisis dalam penelitian ini harus dilakukan dahulu penghitungan return mingguan dengan cara sebagai berikut : a. Return DJIA dt D (1) dt D = Return Indeks Dow DJIA dt = Indeks DJIA pada saat t d t-1 = Indeks DJIA pada saat t-1 b. Return Nikkei 225 nt N (2) nt N = Return Nikkei 225 nt = Indeks Nikkei 225 pada saat t n t-1 = Indeks Nikkei 225 pada saat t-1 c. Return KOSPI kt K (3) kt K = Return KOSPI kt = Indeks KOSPI pada saat t k t-1 = Indeks KOSPI pada saat t-1 d. Return Hang Seng ht H (4) ht H = Return Hang Seng ht = Indeks Hang Seng pada saat t h t-1 = Indeks Hang Seng pada saat t-1 e. Return SSE st S (5) st S = Return SSE st = Indeks SSE pada saat t s t-1 = Indeks SSE pada saat t-1 f. Return FTSE 100 ft F (6) ft F = Return FTSE 100 ft = Indeks FTSE 100 pada saat t f t-1 = Indeks FTSE 100 pada saat t-1 g. Return DAX xt X (7) xt X = Return DAX xt = Indeks DAX pada saat t x t-1 = Indeks DAX pada saat t-1 h. Return CAC 40 ct C (8) ct C = Return CAC 40 ct = Indeks CAC 40 pada saat t c t-1 = Indeks CAC 40 pada saat t-1 i. Return ASX 200 at A (9) at A = Return ASX 200 at = Indeks ASX 200 pada saat t a t-1 = Indeks ASX 200 pada saat t-1 j. Return IHSG it I (10) it I = Return IHSG it = IHSG pada saat t i t-1 = IHSG pada saat t-1 Setelah semua data dihitung, maka data diuji prasyarat yaitu uji normalitas data, uji Multikolinearitas, uji Autokorelasi, uji Heteroskedastisitas, dan uji stasioneritas. Setelah itu dilakukan uji hipotesa untuk regresi linear berganda dan uji hipotesa untuk kausalitas Granger. Model dasar penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + b8x8 + b9x9 + e (11) dimana : Y : IHSG a : Konstanta b1-b9 : Koefisien regresi

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 136-140 139 X1 : DJIA X2 : Nikkei 225 X3 : KOSPI X4 : Hang Seng X5 : SSE X6 : FTSE 100 X7 : DAX X8 : CAC 40 X9 : ASX 200 e : error Dalam melakukan uji kausalitas Granger, variabel yang terdiri dari sembilan return indeks saham Negara G20: DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, dan ASX 200 akan diuji secara berpasangpasangan negara mana saja yang ingin diketahui hubungan kausalitasnya. Hipotesa untuk melihat apakah X menyebabkan Y atau tidak yaitu: a. H 0 : variabel X tidak mempengaruhi variabel Y b. H 1 : variabel X mempengaruhi variabel Y 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan uji regresi berganda harus lolos dalam uji prasyarat, agar hasil dari penelitian tidak bias. Pada saat melakukan uji prasyarat, semua data telah memenuhi kriteria uji prasyarat. Setelah itu dapat dilanjutkan ke uji hipotesa regresi linear berganda. Berikut hasil uji berganda: Tabel 1 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Analisa Koefisien uji t uji F Adj R Regresi Regresi t stat sig F stat sig Square Constanta 0.005 3.982 0 16.166 0 0.46 DJIA 0.185 2.683 0.008 Nikkei 225 0.292 5.578 0 KOSPI 0.048 0.993 0.322 Hang Seng 0.011 0.238 0.812 SSE -0.095-2.438 0.016 FTSE -0.044-0.692 0.49 DAX 0.044 1.017 0.311 CAC 0.026 0.538 0.591 ASX 0.07 1.335 0.184 Dari tabel uji hipotesa, uji F diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.00. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, dan ASX 200 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return IHSG. Kesembilan variabel independen yang dimasukkan dalam model ternyata hanya variabel DJIA dan Nikkei 225 yang signifikan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel DJIA, Nikkei 225, dan SSE yang lebih kecil dari α = 5% yaitu sebesar 0,008, 0.000, dan 0.016. Sedangkan variabel KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari α = 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial, return DJIA dan Nikkei 225 berpengaruh signifikan terhadap return IHSG. Dari nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa perubahan return dari IHSG sebesar 0.46 yang berarti 46% dapat dijelaskan oleh variabel return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40, dan ASX 200. Sedangkan 54% perubahan IHSG dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dari model penelitian ini.dari tabel diatas maka model regresi yang dapat dibentuk adalah: Y = 0.05 + 0.185DJIA + 0.292Nikkei + 0.048KOSPI + 0.011HangSeng - 0.095SSE 0.044FTSE + 0.044DAX 0.026CAC + 0.07ASX + e (12) Dalam melakukan uji kausalitas Granger harus lolos dalam uji prasyarat, agar hasil dari penelitian tidak bias yaitu uji stasioneritas. Pada saat melakukan uji prasyarat, semua data telah memenuhi kriteria uji prasyarat. Setelah itu dapat dilanjutkan ke uji hipotesa kausalitas Granger. Berikut hasil uji kausalitas Granger: a. Return CAC 40 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 b. Return Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, SSE, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 serta dipengaruhi oleh return SSE, FTSE 100, KOSPI dan CAC 40. Hang Seng memiliki hubungan kausalitas dengan FTSE 100, KOSPI dan SSE. c. Return FTSE 100 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, dan DAX, serta dipengaruhi oleh return Hang Seng dan CAC 40. FTSE 100 memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng d. Return DJIA berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225, KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40 e. Return Nikkei 225 berpengaruh signifikan terhadap return KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. Nikkei 225 memiliki hubungan kausalitas dengan DAX. f. Return DAX berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225 dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40. DAX memiliki hubungan Kausalitas dengan KOSPI dan Nikkei 225. g. Return KOSPI berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, SSE, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. KOSPI memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng dan DAX. h. Return SSE berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return Hang Seng. SSE memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng. i. Return ASX 200 dipengaruhi signifikan oleh return Hang Seng dan CAC 40 Dari hasil uji kausalitas Granger diatas dapat temukan bahwa indeks saham CAC 40, FTSE 100 dan Hang Seng merupakan leading indicator. Leading indicator merupakan indikator utama yang digunakan untuk memprediksi perubahan dalam perekonomian, akan tetapi tidak selalu akurat 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikansi dari return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX,

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 136-140 140 CAC 40 dan ASX 200 terhadap return IHSG, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 berpengaruh signifikan terhadap return IHSG secara bersama-sama b. Return DJIA dan Nikkei 225 berpengaruh signifikan positif terhadap return IHSG secara parsial c. Return SSE berpengaruh signifikan negatif terhadap return IHSG d. Return KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 tidak berpengaruh signifikan terhadap return IHSG secara parsial e. Koefisien determinasi menunjukkkan bahwa 46 % return dari IHSG dapat dijelaskan dari perubahan return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200 Berdasarkan pengujian kausalitas Granger yang dilakukan untuk mengetahui hubungan kausalitas diantara return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, SSE, FTSE 100, DAX, CAC 40 dan ASX 200, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Return CAC 40 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 b. Return Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, SSE, FTSE 100, DAX, dan ASX 200 serta dipengaruhi oleh return SSE, FTSE 100, KOSPI dan CAC 40. Hang Seng memiliki hubungan kausalitas dengan FTSE 100, KOSPI dan SSE. c. Return FTSE 100 berpengaruh signifikan terhadap return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, dan DAX, serta dipengaruhi oleh return Hang Seng dan CAC 40. FTSE 100 memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng d. Return DJIA berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225, KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40 e. Return Nikkei 225 berpengaruh signifikan terhadap return KOSPI dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. Nikkei 225 memiliki hubungan kausalitas dengan DAX. f. Return DAX berpengaruh signifikan terhadap return Nikkei 225 dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, KOSPI, Hang Seng, FTSE 100, dan CAC 40. DAX memiliki hubungan Kausalitas dengan KOSPI dan Nikkei 225. g. Return KOSPI berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan DAX serta dipengaruhi oleh return DJIA, Nikkei 225, SSE, Hang Seng, FTSE 100, DAX, dan CAC 40. KOSPI memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng dan DAX. h. Return SSE berpengaruh signifikan terhadap return Hang Seng dan KOSPI serta dipengaruhi oleh return Hang Seng. SSE memiliki hubungan kausalitas dengan Hang Seng. i. Return ASX 200 dipengaruhi signifikan oleh return Hang Seng dan CAC 40 DAFTAR PUSTAKA Bloomberg. Index Profile. Diunduh Maret 1.2013, dari http://www.bloomberg.com/quote/nky:ind http://www.bloomberg.com/quote/shcomp:ind http://www.bloomberg.com/quote/hsi:ind http://www.bloomberg.com/quote/dax:ind http://www.bloomberg.com/quote/kospi:ind http://www.bloomberg.com/quote/ukx:ind http://www.bloomberg.com/quote/cac:ind http://www.bloomberg.com/quote/as51:ind http://www.bloomberg.com/news/2012-09-13/fedplans-to-buy-40 billion-in-mortgage-securities-eachmonth.html Febyanti. F & Toarik. M. (2013, April). Likuiditas Jumbo Pemodal Asing. Investor, 52. Finance.Yahoo. Historical Price. Diunduh Mei 10.2013, dari http://finance.yahoo.com/q/hp?s=%5ejkse&a=00&b =1&c=2009&d=04&e=26&f=2013&g=m Forbes. (2013). The World s Biggest Stock Exchange. Diunduh Maret 3.2013 dari http://www.forbes.com/pictures/eddk45iglh/new-yorkstock-exchange/ Ghozali,I. (2009). Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.Semarang : Penerbit UNDIP Kertonegoro, S. (1998). Investasi, Analisa dan Manajemen.Jakarta : Widya Press Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mansur, M. (2005). Pengaruh Indeks Bursa Global terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun 2000-2002. Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia Muzzamil, A. (2011). Analisis Pengaruh Indeks Saham Asia Tenggara terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Universitas Pembangunan Negara Veteran, Jakarta, Indonesia